Sheena di serang dengan menggunakan lidah mulutnya penuh dengan lidah Barra. Barra terus mencium bibir Sheena, memaksa Sheena untuk membuka mulutnya. lidahnya langsung menerobos mulutnya Tampa pamit.
Barra sangat lihai memainkan lidah di mulut Sheena. Barra menyentuh di bagian leher, lalu beralih ketubuh bagian kanan dan kirinya. Dia merangkul tubuh Sheena agar tetap dekat dengan dirinya.
Barra meyesap lalu menggigit lehernya, mereka berciuman dengan sangat agresif saat di lorong toilet. Barra mengangkat tubuh Sheena, kakinya membelitkan di pinggang Barra.
Mereka melakukan french kiss, ciuman yang intens dan penuh gairah. Barra memberikan kecupan manis di leher Sheena. Ke cup and di titik itu mampu membangkitkan gairah.
Mereka terbuai dengan ciuman panasnya, tanpa mereka sadari seorang telah melihat mereka yang sedang melakukan kissing.
Seorang tersebut hanya melihat sekejap lalu pergi. Barra dan Sheena menyudahi ciuman membaranya, Sheena mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
Mata mereka beradu pandang, Barra menatap mata Sheena dengan dalam ” gadis yang menarik. ”
”Kau sangat lihai dalam memainkannya, aku suka!” ucap Sheena.
“Kau sangat berani menggoda ku, gadis kecil! Ciuman mu sangat kaku, berapa umurmu? ”
“Aku bukan gadis kecil! aku sudah berumur 21 tahun! ”ucap Sheena.
“Bagiku kau gadis bocah! tapi, soal ini aku menyukainya. ”
Sheena meraba dada bidang Barra dia memutar jarinya membetuk love. tangan mungilnya meraih wajah Barra, mengelus janggutnya yang di penuhi rambut-rambut halus.
“Kau sangat tampan! ”
Barra menatap datar Sheena, dia berusaha menahan hasratnya yang kian memuncak.
“Kau memang gadis nakal!! ”
Barra menggendong Sheena lalu menabok pantatnya, mereka berjalan menuju pintu keluar clubbing.
Sampainya di parkiran mobil, Barra membuka pintu mobil lalu mendudukkan Sheena di kursi depan. Barra mengitari mobilnya lalu masuk ke dalam.
Memakaikan Siltblet untuk Sheena, lalu dia memakai kan Siltblet untuk sendiri. Barra melajukan mobilnya di sebuah hotel bintang lima.
Setelah mendapatkan kunci hotel, lalu menggendong Sheena yang mulai mabuk parah. mereka menuju ke kamar yang telah di pesan.
Brukk!!!
Barra melemparkan tubuh sheena di atas ranjang.
Srett!!
Barra melepaskan pakaian Sheena dengan mudah. Barra membuka bajunya terlebih dulu lalu dia melangkah ke nakas mengambil air minum merasakan tenggorokannya yang terasa kering.
Menatap gadis yang berada di atas ranjang dengan teliti. baru pertama kalinya ia di goda seorang gadis kecil, memaksa dirinya meminta nomor. Wah! gadis yang sangat berani.
Biasanya dia di goda oleh sekelompok perempuan dewasa itu lumrah, tapi entah dari mana gadis kecil ini muncul.
Barra melangkah besar menuju ranjang, menatap wajah cantik Sheena.
“Apakah kau gadis penghibur semua pria? sudah berapa pria yang kau goda? gadis kecil. ” Barra bermonolog sendiri, Sheena yang sudah mulai ngawur dengan ocehan nya tak bisa merespon setiap kata yang diucapkan Barra.
Barra membuka satu bungkus balon ajaib, memasang nya di phyton. Barra membuka semua pakaian gadis di bawahnya tanpa ada sisa di tubuhnya.
“Tampan! he he.” Sheena mulai meracau.
“Benar-benar perlu di kasih pelajaran!! ”
Barra membuka kaki Sheena dengan sangat lebar, menatap **** * yang begitu indah.
“Basah.?? ” Barra tersenyum.
Barra yang tak sabar tidak ingin pemanasan, dia langsung mencoba membobol lubangnya.
Saat phyton nya ingin masuk ke goa dia merasakan kesempitan. Barra mencoba kembali memasukkan nya, tapi lubangnya susah untuk di masuki miliknya.
“Dia masih virgin? ”gumam Barra.
Bagaimana mungkin seorang gadis yang di clubbing masih virgin? Barra tak peduli lagi. hasratnya harus tuntas malam ini, dia tidak ingin bermain solo.
Barra memasukkan jarinya membuat lubang sempitnya terbuka sedikit agar bisa di masuki phyton dengan mudah.
Lubang pun sudah sedikit terbuka, Barra langsung memegang phyton nya mengurut pelan agar lebih mengeras. membuka balon ajaib sebelum di masukan ke dalam goa. Barra mencoba memasukkan pelan si phyton dan mendorong paksa tapi tidak bisa masuk sepenuhnya..
“Agh.. ”Sheena berteriak kesakitan.
“Sial!! kenapa sangat sulit untuk masuk.”
Sheena menggoyang kan pinggulnya ke kanan dan ke kiri membuat Barra tak tahan.
Barra memainkan phyton di bijinya, membuat goa-nya mengeluarkan sedikit lendir bening.
phyton nya mencoba masuk kembali, dengan satu hentakan dan dia berhasil masuk dengan sempurna.
“AAAH.!!! ”
Barra menatap Sheena yang kesakitan, dia memegang kakinya dengan lebar. melihat di **** * milik Sheena mengalir darah segar hingga berjatuhan di atas sprei.
Barra merasa bersalah telah merusak perempuan yang baru ia kenal. Tapi bagaimana pun hasratnya harus tuntas malam ini! dia memainkan dengan pelan, tapi Sheena merasakan perih dan sakit tak Lama kemudian menjadi kenikmatan.
”Uhm.. Ya”
Mereka berpegangan tangan, kali ini Barra memainkan dengan lebih cepat. hentakan-hentakan kasarnya membuat Sheena merintih kenikmatan.
”Uhh,, Baeby.!”
Barra membalikkan tubuh Sheena, memasukkan kembali phyton dan mendorong dengan sangat kasar tangannya meremas kedua bobanya.
Satu jam kemudian...
Barra sudah tak tahan, dia menyemburkan cairan bening di goa Sheena mengurut phyton dengan sisa-sisa terakhirnya.
Brukk.!!
Barra ambruk di samping Sheena, merasakan kelelahan saat bermain. kini dia merasakan phyton nya lebih lega dan terasa lebih ringan.
Barra menatap Sheena yang penuh keringat, matanya sayu, dia memejamkan matanya dan berakhir tidur.
Barra membersihkan cairan di goa Sheena hingga bersih, menutup tubuhnya dengan selimut. Barra membaringkan tubuhnya yang terasa lelah di samping Sheena, lalu menutup matanya yang terasa berat hingga dia mulai terlelap.
🌹🌹🌹
Di dalam clubbing..
“Di mana sheena.? ” tanya Antika.
“Dia pulang duluan.! ” ucap Gea.
“kenapa nggak bilang kalo mau pulang duluan.? ”
“Ada urusan penting! lebih baik kita pulang saja. ”
“Oke.! ”
Mereka berdua keluar dari dalam clubbing, mereka berjalan dengan sempoyongan hingga jalannya tersandung-sandung.
“Hei! ”Antika dan Gea menoleh mendapati seorang pria yang berjalan mendekati nya.
“ Why.? ”
“Kau ingin pulang? ” tanya seorang tersebut.
“Emm.. kenapa memangnya? ”
“Biar kami antar kalian pulang! tidak baik pulang dengan keadaan mabuk. ”
“Kau ingin menjadi supirku? Oh,, baiklah. Ambil ini dan jalankan mobilnya. ” ucap Gea.
Gea dan antika masuk ke dalam mobil, mereka duduk di belakang selayaknya seorang penumpang.
“Kau ingin membantunya kan, Terima saja perlakuan dari dua gadis itu.”ucap Revan.
“Ahh,, gadis tak berterima kasih. ”
“Aku akan mengikuti mu dari belakang.”
“Oke! ”
Dean masuk ke dalam mobil lalu menyalakan mesinnya, mereka keluar dari area clubbing.
“Di mana rumah kalian? ” tanya Dean.
“Di perumahan anggrek, rumahnya no 6.”
Dean langsung mengerti, dia melajukan kendaraan nya lebih kencang. Dia juga sudah lelah, bekerja seharian lalu pergi ke clubbing sampai tengah malam.
Dean menatap gadis di belakangnya, gadis yang sangat muda. kenapa mereka pergi clubbing sampai tengah malam? apa mereka tidak di marahi dengan orang tuanya.
Dean menggeleng-geleng kepala gadis sekarang lebih berani.
Mobil mereka telah memasuki komplek perumahan. Dean mencari rumah no 6, hingga mereka telah sampai di depan rumahnya.
Tett.!!
gerbang rumahnya terbuka lebar, Dean berhenti tepat di pintu rumah nya dan membuka pintu mobil, lalu keluar.
“Pak security? ”
“Ya, tuan.! ”
“Saya mengantarkan mereka, suruh pelayan mengangkat dua gadis itu ke dalam, dan ini kunci mobilnya. saya permisi! ”
“Terima kasih tuan sudah mengantar nona kami. ” Dean mengangguk.
.
.
.
🌹🌹🌹🌹
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Baihaqi Sabani
mntap dean n revan g khilaf👍👍👍😘😘😘
2022-11-12
0
Erif Agustin
baru satu bab sdh crot😂😂😂
2022-10-14
1
Jami Astuti
sy br msk dan mulai.bc jd blom.paham alur crtnya
..
2022-06-02
2