Bab 5 Hukuman Jek

Mentari pagi tampak malu-malu menunjukan senyumannya, mengendap-endap masuk kesela-sela jendela kamar sang gadis yang nambak bersembunyi dibawah selimut.

Cahaya mentari nyatanya mengusik tidur panjangnya.

”Emmmz ..,”

Gumaman kecil keluar dari bibir mungil itu,bergeliat merentahkan otot-ototnya. Kedua kaki mungil itu perlahan turun dari jona nyamannya. Berjalan kearah jendela.

Sretttt ...

Suara kordeng terbuka, nampaklah cahaya mantari semua masuk kekamarnya. Membuat gadis itu menyimpan tangannya di atas pelipisnya supaya tidak menghalangi pandangan gadis itu keluar. Beriringan angin pagi yang nampak sejuk menerpa kulit gadis itu.

Dari kejahuan seseorang sedang berlari pagi,celana traning, kaos putih oblong, jari-jarinya memegang botol air mineral. Memperlihatkan tubuhatlentisnya, apalagi kaosnya yang menempel dengan tubuhnya karena basah oleh keringat.

Seseorang itu berhenti sambil menggerak-gerakan tubuh dan tangannya. Lalu duduk di salah satu kursi. Air yang sendari dia pengang, ia membuaka dan meminumnya.

Tok ... tok ..

Suara ketokan pintu mengembalikan kesadaran Queen yang sedang memerhatikan orang itu. Dengan sedikit terkejut Queen beranjak dari jendela kamarnya.

”Yang tadi dosen Farhan kan?”

Batin Queen pada dirinya sendiri sambil membuka pintu.

Cklek...

“Pagi Non, di suruh nyonya sarapan di bawah?”

“Iya bik, bilangin sama mamah Queen mandi dulu,”

Queen pun menutup pintunya kembali setelah bik Nina mengangguk. Queen bukannya berjalan kearah kamar mandi melainkan kearah jendela. Queen melebarkan penglihatannya ke ujung taman serbang sana. Sambil celengak-celinguk kekanan kekiri mencari seseorang tapi tak ada satupun orang di sana.

”Aisssttt …, Queen kenapa kamu mencari dosen kiler itu sih.”

Gerutu Queen pada dirinya sendiri, Queen pun masuk kedalam kamar mandi melaksanakan ritual mandinya. Sudah selesai Queen langsung memakai pakain santai karena memang hari ini hari libur.

“Tumben lama, Nak? ”

Ucap Dinda ketika Queen sudah duduk di hadapannya. Queen hanya nyengir kuda,bingung harus menjawab apa.

Mereka pun makan dengan santai, sesudah makan bik Nina pun langsung membereskan meja makan.

“Hari ini ada acara gak?”

Tanya Dinda pada putrinya yang sedang mengupas appel.

“Gak ada mah, emang kenapa?”

Jawab Queen ambil mengunyah apel.

“Mamah mau ajak kamu ke mall, sudah lama mamah gak belanja sama kamu.Gimana?”

Queen hanya mengangguk sebagai jawaban tanda setuju, membuat Dinda terenyum bahagia.

“Ya sudah ganti baju yah, mamah tunggu di mobil,”

Queen pun kembali kekamarnya mengganti baju santainya dengan celana lepis, kaos polos dan tak lupa jaket kulit kesayangannya.Rambut Queen di biarkan tergerai, dengan topi yang terpasang indah di kepalanya. Terlihat tomboy tapi tak mengurangi sedikitpun kecantika Queen.

Dinda menggandeng tangan Queen sepanjang masuk ke mall. Siapa saja yang melihat mereka berdua tidak seperti ibu dan anak melainkan kakak beradik.

Walau Dinda usianya tidak muda lagi tapi pakaian yang Dinda pakai seperti anak muda Zaman sekarang. Queen tak banyak bicara dia sesekali menganguk jika mamahnya bertanya apa Queen suka atau tidak.

Terlihat cuek tapi ada kebahagiaan tersendiri bagi Queen, hanya Queen sendiri yang tau.

Entah sudah berapa kali Queen menarik sudut bibirnya membentuk senyuman. Siapa saja yang melihatnya pasti akan terpesona.

Queen tersenyum melihat tingkah mamahnya yang seperti anak muda, kalau dilihat-lihat emang iya. Tapi Dinda tak menyadari kalau tingkahnya membuat Queen tersenyum.

“Adiknya bak?"

Ucap sang kasir sambil tersenyum kearah Queen.

“Bukan, dia anak saya.”

Jawab Dinda tersenyum ramah membuat sang kasir sedikit terkejut. Pasalnya muka Dinda telihat muda.

Queen tak memperdulikan percakapan antara mamahnya dan sang kasir. Apa lagi posisi Queen dibelakang sang mamah. Rambut yang di biarkan tergerai membuat setengah wajah Queen tertutup kardna Queen sedikit menunduk.

Kalau saja Queen mengikat rambutnya pasti sang kasir akan semakin terkejut dengan kecantika yang Queen miliki.

Banyak orang yang menatap kearah Queen dan mamahnya. Membuat Queen sedikit risi.

Ini nih yang Queen tidak suka, semua laki-laki sama. Lihat yang mulus dikit saja matanya langsung jelalatan. Itulah salah satu Queen selalu membiarkan rambutnya tergerai dan sedikit menundukan kepalanya supaya wajahnya tidak terlalau kelihatan.

Ingin rasanya Queen mencongkel mata semua pria yang memerhatikan dirinya dan sang mamah. Sungguh, membuat Queen benar-benar tak nyaman.

“Mah kita pulangnya ya, "

Bisik Queen.

“Mamah belum membelikan perhiasan untuk kamu?”

“Kan ada hari yang lain mah,”

Rengek Queen tak nyaman membuat Dinda menghela nafas.

Dinda hanya kasian melihat nanaknya terlihat kelelahan, membuat Dinda mau tak mau harus mengikuti keinginan anaknya. Mungkin hari ini cukup untuk Dinda menghabiskan waktu seharian dengan anaknya.

Hanya saja bukan apa-apa Queen merengek minta cepet pulang, walau Queen tahu mamahnya sedikit kecewa.

Tetapi Queen merasa ada seseorang yang selalu mengitai dirinya dan sang mamah.Membuat Queen takut terjadi apa-apa pada sang Mamah. Kalau Queen sendiri tidak apa-apa, kardna Queen bisa bela diri. Tetapi tidak dengan mamahnya.

Queen sayang pada sang mamah, kalau terjadi apa-apa pada mamahnya maka Queen akan hidup dengan siapa. Hanya mamahnya yang Queen punya. Entah kenapa ada rasa kangen di hati queen terhadap ayahnya.Dengan keras Quen menepis perasaan itu, di ganti dengan kekecewaan.

...--------...

“Tuan, nona muda dan nyonya mereka baik-baik saja. Mereka juga terlihat bahagia!”

Terbesit senyuman di bibir Angga mendengar anak buahnya memberi kabar tentang anak dan mantan istrinya.

Angga sudah tahu di mana sekarang anaknya tinggal. Karena mudah bagi Angga mencarinya. Apalagi Angga mempunyai sekertaris yang cukup pintar dalam bidang IT. Semuanya menjadikan Angga sangat mudah

menemukan apa yang ia cari.

"Ayah senang mendengar kamu bahagia nak, maaf Ayah belum bisa menemuimu. ”

Batin Angga tersiksa.

Seketika Angga terkejut dengan kedatangan sekertarisnya.

“Maaf tuan saya mengganggu,”

“Ada apa? "

Sang sekertaris menyodorkan sebuah berkas, Angga pun langsung mengambilnya. Seketika tupil Angga melotot melihat deretan tulisan dan angka.

”Dasar anak yang tidak tahu diri, sangat memalukan”

Geram Angga meremas berkas itu dengan rahang mengeras.

“Cepat urus semuanya, ”

Sang sekertaris hanya mengangguk hormat dan pergi meninggalkan ruangan tuannya.

“Seratus juta, uang tagihan sebuah hotel dan mobil. Apa yang kamu lakukan, Jek. ”

Angga memijit pelipisnya sangat pusing sekali dengan tingkah anaknya yang satu itu.Semua salahnya yang memanjakan Jek dari kecil hingga tumbuh jadi anak yang tak berguna.

Bisanya hanya poya-poya dan menghabiskan uang. Tidak tahukah Jek bahwa mencari uang itu tidaklah gampang. Butuh pundak yang kokoh untuk menjandi sukses.

Susah payah Angga membangun perusahaan malah mau dibangkrutkan oleh anaknya sendiri. Kalau dibiarkan terus-menerus Jek tidak akan berubah. Angga harus bertindak cepat sebelum terlambat.

Angga langsung menyambar tas kerjanya tuajuannya satu, Pulang kerumah.

“Jek kamari kamu!!!"

“Ada apa mas, kenapa teriak-teriak,"

Tanya Murni bingung tidak biasanya melihat suaminya terlihat marah seperti itu.

“Di mana Jek. Jek!!!”

Angga terus berteriak tak menghirukan pertanyaan sang istri.

“Ada apa, Pah?”

Ucap Jek muncul dari belakang rumahnya.Angga berbalik dan menghampiri Jek.

Bug.. bug...

Dua pukulan melayang di pipi mulus Jek hingga Jek tersungkur karena pukulan dadakan sang ayah membuat Murni menjerit memanggil anaknya.

“Jek ...,”

"Aada apa mas, kenapa kamu datang marah-marah dan memukul Jek?”

Angga tidak menjawab pertanyaan sang istri tetapi malah melemparkan sebuah berkas.

Murni langsung mengambil kertas itu dan seketika Murni berdiri.

“Kenapa kau marah seperti itu hanya karena hutang ...,”

Bentak Murni tak terima dengan kelakuaan suaminya. Membuat Angga menggeram akan bentakan istrinya.

“Kau bilang HANYA, hah. Anak itu hanya bisa mempermalukan ku dengan hutang sebanyak itu! ”

“Tapi seharusnya tak memukul Jek juga,”

“Itu sebagai peringatan, kalau anak itu berani menghutang lagi buat apa kartu tampa batas yang aku berikan kepadanya. Emang dia gunakan untuk apa sampai berani menghutang atas nama perusahaan. Yang malu bukan hanya aku tapi kamu dan perusahaan!!!!”

Bentak Angga menggebu, tak habis pikir kemana jalan pikiran istrinya. Murni terdiam mendengar amukan sang suami, membuat Murni teringat akan kartu Atm.

“Kemna kartu tampa batas itu Jek?"

Bukan lagi Angga yang membentak, tapi giliran Murni menatap tajam anaknya.

Jek gelagapan, apa yang harus dia katakana.Apa Jek harus jujur kalau kartunya di berikan karena kalah taruhan yang ada ayah dan mamahnya semakin mengamuk.

“Awwss..., "

Ringisn Jek membuat dia tersadar dalam lamunannya. Murni menjewer telinga Jek karena kesal sang putra malah diam.

“Cepet katakana dimana kartu itu?”

“Hilang, Mah.”

“Jangan bohong mana mungkin kartu itu hilang, ”

“Iya .. iya Jek akan jujur tapi lepasin dulu tangan mamah, ”

Seketika Murni melepaskan jewerannya. Jek menelus-elus telinganya yang memerah dan rasanya panas.

“Jek memberikannya pada cewe.”

Murni melotot menyelidik membuat jek bergidik ngeri.

”Jek kalah taruhan sama dia,” ucap Jek lagi.

“taruhan, apa? ”

“Basket!”

Ha ..ha…ha….

Rasa marah dan kesal berganti tawa, Murni yang melihat suaminya malah tertawa melotot tak percaya.

“Jek, apa kata dunia. Seorang Jek Prayoga kalah sama seorang cewe. Mau di taruh dimana ini muka kau, sungguh memalukan.”

Ejek Angga terbahak, tetapi seketika Angga menghentikan tawanya berbalik menatap tajam sang putra. Membuat Jek yang tadinya bernafas lega menjadi gemetar.

“Ayah tidak akan memberimu uang jajan sepeser pun selama satu tahun. Jika kamu mau uang jajan kamu harus kerja di perusahaan.”

Deg ...

Jek melotot sempurna mendengar hukuman sang ayah.

“Yah ..., jangan gitu dong!!!”

Teraik Jek kesal, karena sang ayah tidak mendengarkan permohonannya. Kini Jek menatap sang mamah memohon bantuan.

“Mamah setuju sama ayah kamu! ”

Tamatlah riwayat Jek, kedua orang tuanya begitu kompak menghukumnya. Membuat Jek mengepalkan tangan.

”Semua gara-gara cewe es itu!!!”

Batin Jek mengepalkan tangan.

Bersambung....

Jangan lupa Like, dan Vote ya say...

Terpopuler

Comments

linamaulina18

linamaulina18

jgnw orang yg mesterius itu dosen nya lg

2023-05-26

2

Iramaya Permana

Iramaya Permana

sodara lain ibu ternyata antara Queen sm Jek

2023-03-09

1

Rully Romadhon

Rully Romadhon

berarti jek sma queen satu ayah ya thor???

2022-12-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Gadis dingin
2 Bab 2 Pertengkaran
3 Bab 3 Malu sendiri
4 Bab 4 Sepangkal Bayangan
5 Bab 5 Hukuman Jek
6 Bab 6 Ada apa dengan Queen???
7 Bab 7 Keadaan Queen
8 Bab 8 Seorang Farhan
9 Bab 9 Kemarahan Angga
10 Bab 10 Kecelakaan
11 Bab 11 Permainan!!!
12 Bab 12 Luka
13 Bab 13 Aku gak boleh lemah
14 Bab 14 Lima belas juta!
15 Bab 15 Kehancuran dua anak
16 Bab 16 Aku benciiii
17 Bab 17 Kecewa!
18 Bab 18 Brengsekkkk
19 Bab 19 Apa kamu butuh pelukan!!!
20 Bab 20 Liontin!
21 Bab 21 Tak butuh penjelasan!
22 Bab 22 Saling menyakiti
23 Bab 23 Semakin kritis
24 Bab 24 Perdebatan dua saudara
25 Bab 25 Ka.. kau adikku!
26 Bab 26 Mati bersama
27 Bab 27 Perseteruan antara Murni dan Fandi
28 Bab 28 Kebenaran
29 Bab 29 Sebuah rencana!!!
30 Bab 30 Tembakan
31 Bab 31 Strategi!!!
32 Bab 32 Tegang...
33 Bab 33 Penghianat
34 Bab 34 Memilih pergi
35 Bab 35 Ledakan
36 Bab 36 Ma.. mama..
37 Bab 37 Nasib Sam!
38 Bab 38 Mulai melemah
39 Bab 39 Merespon!
40 Bab 40 Kejutan!
41 Bab 41 Lamaran!
42 Bab 42 Bagaimana kalau aku pacaran!
43 Bab 43 Dia papamu bukan ayahku!
44 Bab 44 Queen putri ayahkan??
45 Bab 45 Cemburu!
46 Bab 46 Om Fandi, Daddy Queen!
47 Bab 47 Keluarga di atas segalanya
48 Bab 48 Ketua geng motor Ghost!
49 Bab 49 Sang Mafia!
50 Bab 50 Ingin adik!
51 Bab 51 Proses anak.
52 Bab 52 Malam juga, I Love You Too.
53 Bab 53 Mulai Nakal!
54 Bab 54 My Daddy
55 Bab 55 Ukuran Cinta!
56 Bab 56 Kehangatan keluarga
57 Bab 57 Istana Cinta
58 Bab 58 Benar-benar aneh!
59 Bab 59 Sama-sama ingin egois!
60 Bab 60 Berusaha jujur!
61 Bab 61 Minggu depan!
62 Bab 62 Pikir saja sendiri!
63 Bab 63 Pernah berada di posisi seperti itu!
64 Bab 64 Sebuah Janji!
65 Bab 65 Ingin tidur, tapi di peluk!
66 Bab 66 Satu alasan!!!
67 Bab 67 Keegoisan!!!
68 Bab 68 Biru milik Queen.
69 Bab 69 Insident di Mall!!!
70 Bab 70 Obrolan!!!
71 Bab 71 Jek dan Melati
72 Bab 72 Aku tak menyangka kamu setega itu!
73 Bab 73 Angka 8!!!
74 Bab 74 Willst du mich heiraten?
75 Bab 75 Boleh!
76 Bab 76 Keluarga baru!
77 Bab 77 Laskar Sky Mangkualam.
78 Bab 78 Kakak!
79 79 Serius!
80 Bab 80 Pandang aku laki-laki biasa!!!
81 Bab 81 Tentang Melati!
82 Bab 82 Gadis unik!
83 Bab 83 Apa ini mimpi!!!
84 Bab 84 Sebuah syarat!
85 Bab 85 Pesan pernikahan!!
86 Bab 86 Abang Adek.
87 Bab 87 Mulai nakal ya!
88 Bab 88 Gugup!
89 Bab 89 Kecewa!!!
90 Bab 90 Baikan!!!
91 Bab 91 Arti sebuah keterbukaan
92 Bab 92 Panggilan baru!!!
93 Bab 93 Pernikahan
94 Bab 94 Sakit sayang
95 Bab 95 Aku milikmu, Bee
96 Bab 96 Lakukanlah....
97 Bab 97 Kamu milikku!
98 Bab 98 Kanker otak.
99 Bab 99 Masakan pertama
100 Bab 100 Tentang Daniel dan Alexa!
101 101 Mama ....
102 Bab 102 Sebuah kebenaran!
103 Bab 103 Uncle Smith
104 Bab 104 Sudah tampan
105 Bab 105 Bodoh!
106 Bab 106 A..apa yang om la..lakukan!!!
107 Bab 107 Kau harus mati, rubah kecil!
108 Bab 108 Dia Aielin
109 Bab 109 Entah harus sedih atau bahagia!
110 Bab 110 Aku lebih dari itu!
111 111 Semua akan baik-baik saja
112 Bab 112 Tidur ternyaman ...
113 Bab 113 Sangat aneh!
114 Bab 114 Couvade Syndrome
115 Bab 115 Harusnya saya menolak!
116 Bab 116 Rumah kita!
117 Pengumuman
118 Bab 117 Istri dinginku!
119 Bab 118 Cinta Laura
120 Bab 119 Penyerahan jabatan
121 Bab 120 Drama di pagi hari
122 Bab 121 Masih Couvade Syndrome!
123 Bab 122 Non mau melahirkan!
124 Bab 123 Luluh juga kan!
125 Bab 124 Mengulang kembali!
126 Bab 125 Gerakan pertama!
127 Bab 126 Amira Putri Jacob
128 Bab 127 Ma.. mampus aku
129 Bab 128 Berapa lama di sana!!
130 129 Bee berangkat,
131 Bab 130 Baby memang pengertian
132 Bab 131 Mimpi Indah!
133 Bab 132 Mas cemburu!
134 Bab 133 Welcome to Indonesia!
135 Bab 134 Putri kita, Mas!
136 Bab 135 Iya boleh
137 Bab 136 Lelah!
138 Bab 137 Serangan!!!
139 Bab 138 Mafia langit Asia!!!
140 Bab 139 Dua Minggu lagi!!!
141 Bab 140 Tunggu bee, sayang ...
142 Bab 141 Melahirkan
143 Bab 142 Kapan bee kembali?
144 Bab 143 King Fatih Al-biru
145 Bab 144 Lexa siap!
146 Bab 145 I L-O-V-E Y-O-U My Husband!
147 Bab 146 Banyak cinta ( Give Away)
148 Bab 147 Bunda
149 Bab 148 Filosofi Alin
150 Bab 149 Ungkapan cinta
151 Bab 150 Promosi Author
152 Bab 151 Pengumuman pemenang Give Away
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1 Gadis dingin
2
Bab 2 Pertengkaran
3
Bab 3 Malu sendiri
4
Bab 4 Sepangkal Bayangan
5
Bab 5 Hukuman Jek
6
Bab 6 Ada apa dengan Queen???
7
Bab 7 Keadaan Queen
8
Bab 8 Seorang Farhan
9
Bab 9 Kemarahan Angga
10
Bab 10 Kecelakaan
11
Bab 11 Permainan!!!
12
Bab 12 Luka
13
Bab 13 Aku gak boleh lemah
14
Bab 14 Lima belas juta!
15
Bab 15 Kehancuran dua anak
16
Bab 16 Aku benciiii
17
Bab 17 Kecewa!
18
Bab 18 Brengsekkkk
19
Bab 19 Apa kamu butuh pelukan!!!
20
Bab 20 Liontin!
21
Bab 21 Tak butuh penjelasan!
22
Bab 22 Saling menyakiti
23
Bab 23 Semakin kritis
24
Bab 24 Perdebatan dua saudara
25
Bab 25 Ka.. kau adikku!
26
Bab 26 Mati bersama
27
Bab 27 Perseteruan antara Murni dan Fandi
28
Bab 28 Kebenaran
29
Bab 29 Sebuah rencana!!!
30
Bab 30 Tembakan
31
Bab 31 Strategi!!!
32
Bab 32 Tegang...
33
Bab 33 Penghianat
34
Bab 34 Memilih pergi
35
Bab 35 Ledakan
36
Bab 36 Ma.. mama..
37
Bab 37 Nasib Sam!
38
Bab 38 Mulai melemah
39
Bab 39 Merespon!
40
Bab 40 Kejutan!
41
Bab 41 Lamaran!
42
Bab 42 Bagaimana kalau aku pacaran!
43
Bab 43 Dia papamu bukan ayahku!
44
Bab 44 Queen putri ayahkan??
45
Bab 45 Cemburu!
46
Bab 46 Om Fandi, Daddy Queen!
47
Bab 47 Keluarga di atas segalanya
48
Bab 48 Ketua geng motor Ghost!
49
Bab 49 Sang Mafia!
50
Bab 50 Ingin adik!
51
Bab 51 Proses anak.
52
Bab 52 Malam juga, I Love You Too.
53
Bab 53 Mulai Nakal!
54
Bab 54 My Daddy
55
Bab 55 Ukuran Cinta!
56
Bab 56 Kehangatan keluarga
57
Bab 57 Istana Cinta
58
Bab 58 Benar-benar aneh!
59
Bab 59 Sama-sama ingin egois!
60
Bab 60 Berusaha jujur!
61
Bab 61 Minggu depan!
62
Bab 62 Pikir saja sendiri!
63
Bab 63 Pernah berada di posisi seperti itu!
64
Bab 64 Sebuah Janji!
65
Bab 65 Ingin tidur, tapi di peluk!
66
Bab 66 Satu alasan!!!
67
Bab 67 Keegoisan!!!
68
Bab 68 Biru milik Queen.
69
Bab 69 Insident di Mall!!!
70
Bab 70 Obrolan!!!
71
Bab 71 Jek dan Melati
72
Bab 72 Aku tak menyangka kamu setega itu!
73
Bab 73 Angka 8!!!
74
Bab 74 Willst du mich heiraten?
75
Bab 75 Boleh!
76
Bab 76 Keluarga baru!
77
Bab 77 Laskar Sky Mangkualam.
78
Bab 78 Kakak!
79
79 Serius!
80
Bab 80 Pandang aku laki-laki biasa!!!
81
Bab 81 Tentang Melati!
82
Bab 82 Gadis unik!
83
Bab 83 Apa ini mimpi!!!
84
Bab 84 Sebuah syarat!
85
Bab 85 Pesan pernikahan!!
86
Bab 86 Abang Adek.
87
Bab 87 Mulai nakal ya!
88
Bab 88 Gugup!
89
Bab 89 Kecewa!!!
90
Bab 90 Baikan!!!
91
Bab 91 Arti sebuah keterbukaan
92
Bab 92 Panggilan baru!!!
93
Bab 93 Pernikahan
94
Bab 94 Sakit sayang
95
Bab 95 Aku milikmu, Bee
96
Bab 96 Lakukanlah....
97
Bab 97 Kamu milikku!
98
Bab 98 Kanker otak.
99
Bab 99 Masakan pertama
100
Bab 100 Tentang Daniel dan Alexa!
101
101 Mama ....
102
Bab 102 Sebuah kebenaran!
103
Bab 103 Uncle Smith
104
Bab 104 Sudah tampan
105
Bab 105 Bodoh!
106
Bab 106 A..apa yang om la..lakukan!!!
107
Bab 107 Kau harus mati, rubah kecil!
108
Bab 108 Dia Aielin
109
Bab 109 Entah harus sedih atau bahagia!
110
Bab 110 Aku lebih dari itu!
111
111 Semua akan baik-baik saja
112
Bab 112 Tidur ternyaman ...
113
Bab 113 Sangat aneh!
114
Bab 114 Couvade Syndrome
115
Bab 115 Harusnya saya menolak!
116
Bab 116 Rumah kita!
117
Pengumuman
118
Bab 117 Istri dinginku!
119
Bab 118 Cinta Laura
120
Bab 119 Penyerahan jabatan
121
Bab 120 Drama di pagi hari
122
Bab 121 Masih Couvade Syndrome!
123
Bab 122 Non mau melahirkan!
124
Bab 123 Luluh juga kan!
125
Bab 124 Mengulang kembali!
126
Bab 125 Gerakan pertama!
127
Bab 126 Amira Putri Jacob
128
Bab 127 Ma.. mampus aku
129
Bab 128 Berapa lama di sana!!
130
129 Bee berangkat,
131
Bab 130 Baby memang pengertian
132
Bab 131 Mimpi Indah!
133
Bab 132 Mas cemburu!
134
Bab 133 Welcome to Indonesia!
135
Bab 134 Putri kita, Mas!
136
Bab 135 Iya boleh
137
Bab 136 Lelah!
138
Bab 137 Serangan!!!
139
Bab 138 Mafia langit Asia!!!
140
Bab 139 Dua Minggu lagi!!!
141
Bab 140 Tunggu bee, sayang ...
142
Bab 141 Melahirkan
143
Bab 142 Kapan bee kembali?
144
Bab 143 King Fatih Al-biru
145
Bab 144 Lexa siap!
146
Bab 145 I L-O-V-E Y-O-U My Husband!
147
Bab 146 Banyak cinta ( Give Away)
148
Bab 147 Bunda
149
Bab 148 Filosofi Alin
150
Bab 149 Ungkapan cinta
151
Bab 150 Promosi Author
152
Bab 151 Pengumuman pemenang Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!