Gadis Dingin

Gadis Dingin

Bab 1 Gadis dingin

Seorang gadis membawa moge alias motor gede dengan kecepatan tinggi membuat siapa saja yang melihat pasti menyangga dia pembalap ahli. Banyak kendaraan hampir bertabrakan gara-gara aksinya, terkadang gadis itu sering di kejar-kejar polisi tapi tak pernah satu kali pun tertangkap membuat para polisi penasaraan siapa yang mengemudikaannya.

Gadis itu memarkirkan mogenya di halaman kampus, gadis itu membiarkan rambutnya tergeray, jaket kulit yang dia pegang berikut tas ransel di punggungnya. Siapa saja akan terpana melihat gayanya, hidung mancung, alis tebal, bulu mata hezel, dan bola mata bulat coklat. Gadis itu terus berjalan menelusuri kolidor banyak mahasiswa laki-laki yang berjajar disitu apalagi kolidor itu dekat dengan lapangan basket.

“Wow ..., buset deh itu cewe, ”

“Cantik, tapi sayang sangar.”

“Jutek amat, ”

“Senyum sedikit dong? ”

Ocehan para lelaki tak pernah Queen anggap, dia menulikan telinganya rapat-rapat. Terus saja berjalan hingga sampai di kelas. Seperti biasa dia akan duduk dibanggku paling pojok.Tidak banyak orang yang ada di dalam kelas itu, baru sebagiaan. Queen langsung duduk dan membuka tas ranselnya mengeluarkan buku yang bertulisan Aurosa, tangan mungilnya menggoreskan apa yang ada di hatinya.

Selamat pagi wahai hari ini, bolehkah aku memohon jika engkau mengizinkan. Izinkan waktu ini tetep di pagi hari memberiku tenang dan nyaman tidak ada siang yang panas menusuk kedalam hatiku yang rapuh ini.

Queen menghentikan tulisannya ketika banyak siswa yang masuk berbondong-bondong menandakan jam masuk belajar.Queen pun langsung memasukan bukunya itu ke dalam tas ranselnya dan menggantikan dengan buku yang lain. Tidak lama dosen masuk, seketika ruangan langsung hening. Tak ada yang bersuara sedikit pun, belajar pun di mulai.

“Selamat pagi semua ..., “ sapa Dosen

“Pagi pak, ” jawab serempak mahasiswa terkecuali Queen, dia hanya diam tak mengucapkan sepatah kata pun.

“Sebelum melanjutkan, seperti biasa saya akan mengabsen dulu, ”

“Nindi Aulia, ”

“Ada,”

“Rafka Fatur,”

“Ada,”

“Dinda Anjani, ”

“Ada, ”

“Queen Aurora,”

“???,”

“Queen Aurora, “ panggil dosen kembali.

“Woy, jawab dong jangan diam!!! ”

“Bisu loe,”

“Dasar cewe aneh, ”

Teriakan mahasiswa, tak sedikit pun membuat Queen membalas. Queen hanya diam dan mengangkat kepalanya yang tadi menunduk.

“Ada,“ jawab Queen dingin

“Jawab ke dari tadi! ”

“Dasar cewe, Es, ”

“Sudah-sudah, diam!!! ” sentak Dosen, seketika ruangan menjadi hening kembali. Tak lama belajar pun di mulai.

Sudah satu jam setengah pelajaran pun di hentikan. Tibalah waktu istirahat semua anak-anak keluar, tinggallah Queen baru beranjak keluar.

Queen selalu keluar terkhir karena dia tak mau berdesak-desakan. Dengan santai Queen berjalan dengan hedset menutup telinganga. Queen berjalan melewati lapangan basket, banyak teriakan mahasiswi melihat idolanya bermain.

"Dasar cewe, centil! “

Batin Queen melirik sekilas kearah lapangan, hingga bola menggelindir kearah kakinya membuat Queen berhenti.

“Hey, lempar bolanya? ”

“Lempar, ...”

“Cewe aneh, woy ...”

“Tuli ya loe?”

Queen melirik sekilas ke arak mereka yang meneriakinya dia menaikan kedua bahunya acuh, bukannya melemparkan bolanya kembali melainkan Queen berjalan melewati bola itu cuek.

“Itu cewe cari mati! ”

“Mampus tuh cewe,“

Queen tidak menghiraukan teriakan yang ada dilapangan membuat seseorang geram dan berjalan kearahnya.

Grep...

Orang itu menarik tangan Queen kasar membuat Queen langsung berbalik.

“Loe cari mati! ”

Bentak orang itu menatap tajam Quren. Bukannya takut Queen malah tersenyum meremehkan dan menghempaskan tangannya kasar hingga genggaman orang itu terlepas.

“Loe berani sama gue, hah! ”

Geram orang itu, pasalnya tidak ada seorang pun yang berani melawannya.

“Itu cewe cari mampus,” teriak para mahasiswi.

“Ia benar,”

“Dasar cewe anaeh, "

Queen tak peduli dengan ejekan-ejekan mereka, karena itu sudah biasa.

Sedangkan anak basket hanya nenonton tak ada yang bicara. Mereka penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya.

“Loe tidak tau siapa gue? ”

Geram orang itu lagi, sambil mencengkal kuat kedua bahu Queen dan terus mendorong membaut Queen mundur sedikit demi sedikit .

“Jek Prayoga, anak dari Angga Prayoga!“

Ucap Queen santai, seketika membuat pergerakan Jek berhenti. Jek menatap tajam Queen, dengan tangan mengepal kuat.

Tidak ada satu pun orang yang tahu tentang statusnya. Jek melayangkan tamparan kearah Queen membuat para mahasiswa berteriak seru.

Bruk....

“Jangan usik gue kalau loe gak mau mati!”

Ucap Queen berlalu pergi meninggalkan Jek yang meringis menahan sakit di area pribadinya. Orang-orang pada cengo melihat kejadian yang begitu cepat, bukan Queen yang tersiksa melainkan Jek yang mengaduh tersungkur. Pasalnya Queen menendang itu Jek.

“Jek …,”

Terik temannya langsung menghampiri Jek, ada juga yang tertawa melihat Jek di permalukan.

”Diam!!!”

Bentak Jek. Seketika teman-temannya bungkam, dengan susah payah Jek berdiri menatap tajam punggung Queen yang menghilang.

”Awas, tunggu pembalasan gue! “

Geram Jek mengepalkan tangan kuat menahan amarah.

Mereka tidak tahu dari kejauhan seseorang sedang memerhatikan kejadian tersebut, tersenyum penuh arti dan meninggalkan lapangan.

..........

Queen berjalan memasuki rumah yang begitu besar. Walau rumah itu besar tetap saja rumah itu seperti kuburan. Queen tersenyum kecut.

“Non, mau makan?”

“Terimakasih bik tawarannya, tapi sekarang Queen belum laper,"

“Mamah Papah belum pulang, bik? ”

“Anu ... non, tuan dan nyona mungkin gak pulang. Katanya ada urusan pekerjaan,”

Queen tersenyum kecut, selalu saja begitu tak pernah ada waktu sedikit pun untuknya. Hanya bik Nina seorang pelayan sejak dari kecil yang selalu ada.

Queen tanpa bicara lagi bergegas masuk ke kamar guna mengganti baju.

Jaket kulit, celana jens robek-robek di lututnya, rambut di ikat rapih. Queen melangkah nenuruni anak tangga. Queen berpapasan dengan bik Nina yang sedang membereskan cemilan di ruang tv.

“Bik Queen keluar sebentar,”

"Jangan malam-malam non pulangnya,”

Perhatian bik Nina sedikit membuat hati Queen hangat hanya saja Queen menginginkan orang tuanya yang terucap seperti itu. Semua itu hanya hayalan bagi Queen.

“Iya bik, ”

Queen sekarang sudah ada di sirkut balapan tempat temannya. Queen salah satu orang yang di segani di antara geng motor karena keahliannya dan juga beladiri yang dimilikinya. Membaut semua geng motor tunduk padanya. Sebenarnya Queen sudah setahun tidak pernah balapan lagi. Tapi Riko memaksanya turun kembali karena ada seseorang yang menantangnya. Awalnya Queen menolak tapi ketika nama Jek di sebut Queen langsung menyetujuinya.

Entah kenapa mendengar nama itu selalu membuat Queen ingin menghancurkannya.

Queen sudah siap dengan motornya derungan mesin motor menggema di tempat itu.

“Malam ini gue ingin lihat sejago apa loe di jalan sampai semua geng kagum pada loe?”

Tunjuk jek kepada Queen yang sudah ada di atas motornya. Queen hanya tersenyum di balik helmnya. Jek tidak tahu bahwa yang dia tangtang adalah seorang Queen Aurora yang terkenal di kampusnya cewe dingin dan aneh.

“Kena … Kena … “

Teriakan semangat menggema di area sirkut.kena adalah nama samaran Queen, semua orang mengira Queen adalah laki-laki karena Queen tak pernah sedikit pun menunjukan wajahnya. Dia selalu menghalangi wajahnya dengan kain dan helm. Jadi wajar Jek tak mengenalinya yang Jek tahu nama Kena adalah laki-laki yang membuat dia penasaran dimana semua geng motor selalu membicarakannya.

Bendera sudah di kibarkan tanda permainan akan segera di mulay.

Satu …..

Dua ……

Go ……

Drummm ....

Quenn berada di posisi kedua sedangkan Jek di posisi pertama. Jek menyunggingkan senyum melihat Kena ada di belakangnya,sedangkan yang lain jauh di belakang Kena.

Queen atau pun Kena sengaja memposisikan dirinya di belakang lawan sebuah trik untuk mengelabui. Sudah cukup Kena tahu kelemahan lawan dan celah untuk memposisikan dirinya merebut posisi itu.

Satu kilo lagi mendekati finish di situ Kena memulai aksinya, Kena menikung Jek di posisi jalan berbelok, dia melakukannya di depan Jek bukan di belakang membuat jJek sedikit mengerem kalau tidak dia akan menabrak motor Kena. Karena posisi yang Kena ambil sangat berbahaya untuk lawan tapi tidak dengan dirinya.

“Sittttt…”

Umpatan kesal keluar di bibir Jek, ternyata benar yang anak motor bicarakan. Kena memiliki trik tersendiri hingga sulit membuat lawan melumpuhkannya.

Berbeda lagi dengan Kenabdia hanya tersenyum kemenangan.

”huh …wow … keren banget Ken,”

Teriak Riko menghampiri Kena.

“Kirain gue loe sudah lupa sama trik loe?”

Quren hanya tersenyum di balik helmnya,melihat tingkah sahabatnya.

Satu persatu kelompok geng motor pergi meninggalkan sirkut, tersinya beberapa lagi,salah satunya geng motor Jek. Jek berjalan menghampiri Kena, belum sempat mendekat Jek dihalangi beberapa anak geng motor yang di perkirakan anak buah Kena dan itu mebuat Jek kesal.

”Gue hanya ingin mengucap selamat pada Kena”

Alibinya. Tapi tidakal membuat geng motor Kena menggeser mereka malah balik mendorong mengisaratkan untuk Jek pergi.

“Sialan loe, awas. geu balas! ”

Teriak Jek pergi, bukan Jek tidak bisa melawan hanya saja jumlah geng Kena lebih banyak daripada dirinya, membuat Jek memilih mundur.

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

typo typo

2024-04-07

0

El_Ni.Mar

El_Ni.Mar

lie favorit

2022-10-24

1

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu, searchnya pakek tanda kurung biar gak melenceng yaa

2022-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Gadis dingin
2 Bab 2 Pertengkaran
3 Bab 3 Malu sendiri
4 Bab 4 Sepangkal Bayangan
5 Bab 5 Hukuman Jek
6 Bab 6 Ada apa dengan Queen???
7 Bab 7 Keadaan Queen
8 Bab 8 Seorang Farhan
9 Bab 9 Kemarahan Angga
10 Bab 10 Kecelakaan
11 Bab 11 Permainan!!!
12 Bab 12 Luka
13 Bab 13 Aku gak boleh lemah
14 Bab 14 Lima belas juta!
15 Bab 15 Kehancuran dua anak
16 Bab 16 Aku benciiii
17 Bab 17 Kecewa!
18 Bab 18 Brengsekkkk
19 Bab 19 Apa kamu butuh pelukan!!!
20 Bab 20 Liontin!
21 Bab 21 Tak butuh penjelasan!
22 Bab 22 Saling menyakiti
23 Bab 23 Semakin kritis
24 Bab 24 Perdebatan dua saudara
25 Bab 25 Ka.. kau adikku!
26 Bab 26 Mati bersama
27 Bab 27 Perseteruan antara Murni dan Fandi
28 Bab 28 Kebenaran
29 Bab 29 Sebuah rencana!!!
30 Bab 30 Tembakan
31 Bab 31 Strategi!!!
32 Bab 32 Tegang...
33 Bab 33 Penghianat
34 Bab 34 Memilih pergi
35 Bab 35 Ledakan
36 Bab 36 Ma.. mama..
37 Bab 37 Nasib Sam!
38 Bab 38 Mulai melemah
39 Bab 39 Merespon!
40 Bab 40 Kejutan!
41 Bab 41 Lamaran!
42 Bab 42 Bagaimana kalau aku pacaran!
43 Bab 43 Dia papamu bukan ayahku!
44 Bab 44 Queen putri ayahkan??
45 Bab 45 Cemburu!
46 Bab 46 Om Fandi, Daddy Queen!
47 Bab 47 Keluarga di atas segalanya
48 Bab 48 Ketua geng motor Ghost!
49 Bab 49 Sang Mafia!
50 Bab 50 Ingin adik!
51 Bab 51 Proses anak.
52 Bab 52 Malam juga, I Love You Too.
53 Bab 53 Mulai Nakal!
54 Bab 54 My Daddy
55 Bab 55 Ukuran Cinta!
56 Bab 56 Kehangatan keluarga
57 Bab 57 Istana Cinta
58 Bab 58 Benar-benar aneh!
59 Bab 59 Sama-sama ingin egois!
60 Bab 60 Berusaha jujur!
61 Bab 61 Minggu depan!
62 Bab 62 Pikir saja sendiri!
63 Bab 63 Pernah berada di posisi seperti itu!
64 Bab 64 Sebuah Janji!
65 Bab 65 Ingin tidur, tapi di peluk!
66 Bab 66 Satu alasan!!!
67 Bab 67 Keegoisan!!!
68 Bab 68 Biru milik Queen.
69 Bab 69 Insident di Mall!!!
70 Bab 70 Obrolan!!!
71 Bab 71 Jek dan Melati
72 Bab 72 Aku tak menyangka kamu setega itu!
73 Bab 73 Angka 8!!!
74 Bab 74 Willst du mich heiraten?
75 Bab 75 Boleh!
76 Bab 76 Keluarga baru!
77 Bab 77 Laskar Sky Mangkualam.
78 Bab 78 Kakak!
79 79 Serius!
80 Bab 80 Pandang aku laki-laki biasa!!!
81 Bab 81 Tentang Melati!
82 Bab 82 Gadis unik!
83 Bab 83 Apa ini mimpi!!!
84 Bab 84 Sebuah syarat!
85 Bab 85 Pesan pernikahan!!
86 Bab 86 Abang Adek.
87 Bab 87 Mulai nakal ya!
88 Bab 88 Gugup!
89 Bab 89 Kecewa!!!
90 Bab 90 Baikan!!!
91 Bab 91 Arti sebuah keterbukaan
92 Bab 92 Panggilan baru!!!
93 Bab 93 Pernikahan
94 Bab 94 Sakit sayang
95 Bab 95 Aku milikmu, Bee
96 Bab 96 Lakukanlah....
97 Bab 97 Kamu milikku!
98 Bab 98 Kanker otak.
99 Bab 99 Masakan pertama
100 Bab 100 Tentang Daniel dan Alexa!
101 101 Mama ....
102 Bab 102 Sebuah kebenaran!
103 Bab 103 Uncle Smith
104 Bab 104 Sudah tampan
105 Bab 105 Bodoh!
106 Bab 106 A..apa yang om la..lakukan!!!
107 Bab 107 Kau harus mati, rubah kecil!
108 Bab 108 Dia Aielin
109 Bab 109 Entah harus sedih atau bahagia!
110 Bab 110 Aku lebih dari itu!
111 111 Semua akan baik-baik saja
112 Bab 112 Tidur ternyaman ...
113 Bab 113 Sangat aneh!
114 Bab 114 Couvade Syndrome
115 Bab 115 Harusnya saya menolak!
116 Bab 116 Rumah kita!
117 Pengumuman
118 Bab 117 Istri dinginku!
119 Bab 118 Cinta Laura
120 Bab 119 Penyerahan jabatan
121 Bab 120 Drama di pagi hari
122 Bab 121 Masih Couvade Syndrome!
123 Bab 122 Non mau melahirkan!
124 Bab 123 Luluh juga kan!
125 Bab 124 Mengulang kembali!
126 Bab 125 Gerakan pertama!
127 Bab 126 Amira Putri Jacob
128 Bab 127 Ma.. mampus aku
129 Bab 128 Berapa lama di sana!!
130 129 Bee berangkat,
131 Bab 130 Baby memang pengertian
132 Bab 131 Mimpi Indah!
133 Bab 132 Mas cemburu!
134 Bab 133 Welcome to Indonesia!
135 Bab 134 Putri kita, Mas!
136 Bab 135 Iya boleh
137 Bab 136 Lelah!
138 Bab 137 Serangan!!!
139 Bab 138 Mafia langit Asia!!!
140 Bab 139 Dua Minggu lagi!!!
141 Bab 140 Tunggu bee, sayang ...
142 Bab 141 Melahirkan
143 Bab 142 Kapan bee kembali?
144 Bab 143 King Fatih Al-biru
145 Bab 144 Lexa siap!
146 Bab 145 I L-O-V-E Y-O-U My Husband!
147 Bab 146 Banyak cinta ( Give Away)
148 Bab 147 Bunda
149 Bab 148 Filosofi Alin
150 Bab 149 Ungkapan cinta
151 Bab 150 Promosi Author
152 Bab 151 Pengumuman pemenang Give Away
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1 Gadis dingin
2
Bab 2 Pertengkaran
3
Bab 3 Malu sendiri
4
Bab 4 Sepangkal Bayangan
5
Bab 5 Hukuman Jek
6
Bab 6 Ada apa dengan Queen???
7
Bab 7 Keadaan Queen
8
Bab 8 Seorang Farhan
9
Bab 9 Kemarahan Angga
10
Bab 10 Kecelakaan
11
Bab 11 Permainan!!!
12
Bab 12 Luka
13
Bab 13 Aku gak boleh lemah
14
Bab 14 Lima belas juta!
15
Bab 15 Kehancuran dua anak
16
Bab 16 Aku benciiii
17
Bab 17 Kecewa!
18
Bab 18 Brengsekkkk
19
Bab 19 Apa kamu butuh pelukan!!!
20
Bab 20 Liontin!
21
Bab 21 Tak butuh penjelasan!
22
Bab 22 Saling menyakiti
23
Bab 23 Semakin kritis
24
Bab 24 Perdebatan dua saudara
25
Bab 25 Ka.. kau adikku!
26
Bab 26 Mati bersama
27
Bab 27 Perseteruan antara Murni dan Fandi
28
Bab 28 Kebenaran
29
Bab 29 Sebuah rencana!!!
30
Bab 30 Tembakan
31
Bab 31 Strategi!!!
32
Bab 32 Tegang...
33
Bab 33 Penghianat
34
Bab 34 Memilih pergi
35
Bab 35 Ledakan
36
Bab 36 Ma.. mama..
37
Bab 37 Nasib Sam!
38
Bab 38 Mulai melemah
39
Bab 39 Merespon!
40
Bab 40 Kejutan!
41
Bab 41 Lamaran!
42
Bab 42 Bagaimana kalau aku pacaran!
43
Bab 43 Dia papamu bukan ayahku!
44
Bab 44 Queen putri ayahkan??
45
Bab 45 Cemburu!
46
Bab 46 Om Fandi, Daddy Queen!
47
Bab 47 Keluarga di atas segalanya
48
Bab 48 Ketua geng motor Ghost!
49
Bab 49 Sang Mafia!
50
Bab 50 Ingin adik!
51
Bab 51 Proses anak.
52
Bab 52 Malam juga, I Love You Too.
53
Bab 53 Mulai Nakal!
54
Bab 54 My Daddy
55
Bab 55 Ukuran Cinta!
56
Bab 56 Kehangatan keluarga
57
Bab 57 Istana Cinta
58
Bab 58 Benar-benar aneh!
59
Bab 59 Sama-sama ingin egois!
60
Bab 60 Berusaha jujur!
61
Bab 61 Minggu depan!
62
Bab 62 Pikir saja sendiri!
63
Bab 63 Pernah berada di posisi seperti itu!
64
Bab 64 Sebuah Janji!
65
Bab 65 Ingin tidur, tapi di peluk!
66
Bab 66 Satu alasan!!!
67
Bab 67 Keegoisan!!!
68
Bab 68 Biru milik Queen.
69
Bab 69 Insident di Mall!!!
70
Bab 70 Obrolan!!!
71
Bab 71 Jek dan Melati
72
Bab 72 Aku tak menyangka kamu setega itu!
73
Bab 73 Angka 8!!!
74
Bab 74 Willst du mich heiraten?
75
Bab 75 Boleh!
76
Bab 76 Keluarga baru!
77
Bab 77 Laskar Sky Mangkualam.
78
Bab 78 Kakak!
79
79 Serius!
80
Bab 80 Pandang aku laki-laki biasa!!!
81
Bab 81 Tentang Melati!
82
Bab 82 Gadis unik!
83
Bab 83 Apa ini mimpi!!!
84
Bab 84 Sebuah syarat!
85
Bab 85 Pesan pernikahan!!
86
Bab 86 Abang Adek.
87
Bab 87 Mulai nakal ya!
88
Bab 88 Gugup!
89
Bab 89 Kecewa!!!
90
Bab 90 Baikan!!!
91
Bab 91 Arti sebuah keterbukaan
92
Bab 92 Panggilan baru!!!
93
Bab 93 Pernikahan
94
Bab 94 Sakit sayang
95
Bab 95 Aku milikmu, Bee
96
Bab 96 Lakukanlah....
97
Bab 97 Kamu milikku!
98
Bab 98 Kanker otak.
99
Bab 99 Masakan pertama
100
Bab 100 Tentang Daniel dan Alexa!
101
101 Mama ....
102
Bab 102 Sebuah kebenaran!
103
Bab 103 Uncle Smith
104
Bab 104 Sudah tampan
105
Bab 105 Bodoh!
106
Bab 106 A..apa yang om la..lakukan!!!
107
Bab 107 Kau harus mati, rubah kecil!
108
Bab 108 Dia Aielin
109
Bab 109 Entah harus sedih atau bahagia!
110
Bab 110 Aku lebih dari itu!
111
111 Semua akan baik-baik saja
112
Bab 112 Tidur ternyaman ...
113
Bab 113 Sangat aneh!
114
Bab 114 Couvade Syndrome
115
Bab 115 Harusnya saya menolak!
116
Bab 116 Rumah kita!
117
Pengumuman
118
Bab 117 Istri dinginku!
119
Bab 118 Cinta Laura
120
Bab 119 Penyerahan jabatan
121
Bab 120 Drama di pagi hari
122
Bab 121 Masih Couvade Syndrome!
123
Bab 122 Non mau melahirkan!
124
Bab 123 Luluh juga kan!
125
Bab 124 Mengulang kembali!
126
Bab 125 Gerakan pertama!
127
Bab 126 Amira Putri Jacob
128
Bab 127 Ma.. mampus aku
129
Bab 128 Berapa lama di sana!!
130
129 Bee berangkat,
131
Bab 130 Baby memang pengertian
132
Bab 131 Mimpi Indah!
133
Bab 132 Mas cemburu!
134
Bab 133 Welcome to Indonesia!
135
Bab 134 Putri kita, Mas!
136
Bab 135 Iya boleh
137
Bab 136 Lelah!
138
Bab 137 Serangan!!!
139
Bab 138 Mafia langit Asia!!!
140
Bab 139 Dua Minggu lagi!!!
141
Bab 140 Tunggu bee, sayang ...
142
Bab 141 Melahirkan
143
Bab 142 Kapan bee kembali?
144
Bab 143 King Fatih Al-biru
145
Bab 144 Lexa siap!
146
Bab 145 I L-O-V-E Y-O-U My Husband!
147
Bab 146 Banyak cinta ( Give Away)
148
Bab 147 Bunda
149
Bab 148 Filosofi Alin
150
Bab 149 Ungkapan cinta
151
Bab 150 Promosi Author
152
Bab 151 Pengumuman pemenang Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!