Bab 3 Malu sendiri

Drettt ....

Dari tadi ponsel Angga berdering menandakan telepon masuk, tapi Angga sengaja mengacuhkannya.

”Mas ponsel mu bunyi terus,”

“Biarkan saja, gak penting!”

Ucap Angga setelah tahu siapa yang menghubunginya.

Angga tak peduli kalau mantan istrinya terus menelepon, bahkan Angga langsung mematikan ponselnya karena tidak mau membuat acara makan malam dirinya berantakan.

...--------...

"Emmmz ...,”

Gumaman kecil keluar dari bibir mungil Queen. Tangannya begitu berat, Queen pun melirik kesamping. Ternyata mamah nya sedang tidur sambil memegang tangan Queen.

Perlahan Queen bangun, sangat pelan bahkan gerakannya tidak mengganggu mamahnya. Queen berusaha melepas gengaman sang mamah.

Queen bergerak mengambil air minum karena tenggorokannya terasa kering. Queen mengerutkan keningnya bingung ada selembar kertas di atas gelas itu.

Perlahan Queen mengambil dan membuka lipatan kertas itu.

”Cepat sembuh, jangan berlarut dalam kesedihan”

Enam kata yang mebuat Queen bingung siapa yang menuliskan kata-kata itu. Tidak ada nama pengirimnya. Queen memerhatikan tulisan itu dengan seksama.

Queen seperti pernah melihat tulisan itu, tapi dimana, batin Queen bingung.

______

Sudah tiga hari paska perdebatan Queen dan keluarganya. Hingga Queen harus di larikan kerumah sakit.

Ada apa dengan sang ayah, kenapa tidak berbicara atau sekedar menjelaskannya. Bahkan terlihat batang hidungnya pun tidak.Membuat hati Queen kian sesak. Apa sang ayah tidak menyayanginya lagi.

Queen terasa di buang oleh sang ayah. Queen hanya butuh penjelasan, bukan pelampiasan atas semua yang terjadi. Kejadian itu membuat hati Queen kian membeku terhadap laki-laki.Queen anggap bahwa laki-laki sama. Hanya ingin kesenangan saja, seperti yang ayahnya lakukan.

Queen benci mengapa harus dia yang mengalami ini semua. Bukankah seorang ayah harus melindungi anak gadisnya,menjadi benteng terlemahnya. Tapi apa yang ayahnya lakukan, membuat Queen tak percaya kepada laki-laki.

“Nak, istirahat saja. Jangan dul kuliah?” ucap Dinda sang mamah membujuk

“Queen sudah sembuh ko, mah.”

Dinda tidak bisa menghalangi langkah anaknya.

Queen sudah beranjak dewasa, Dinda begitu bodoh tidak menyadari pertumbuhan anaknya. Dia begitu bijak dalam menyikapi masalah mamahnya dan menerima alasan mamahnya sering lembur kerja. Hanya ingin mengobati luka yang ayahnya torerkan. Tetapi, Dinda sadar yang Dinda lakukan malah menyakiti anaknya. Harusnya dari dulu Dinda tidak melakukan itu. Sehingga sekarang Dinda tidak akan sedikit merasa canggung dengan anak gadisnya sendiri.

Dinda melihat punggung anaknya melangkah menjahuinya, seketika langkah Queen berhenti dan berbalik melangkah kearahnya membuat Dinda terpaku akan kelakuan anaknya. Queen memeluk erat Dinda.

”Jangan tinggalkan Queen, Mah. Jika pun mau pergi tolong beri tahu Queen, ”

Seuntai kata yang keluar dari bibir Queen sukses membuat Dinda terpaku. Harunya Dinda yang berkata demikian bukan anaknya.Apa benar yang Dinda lakukan membuat Queen akan trauma akan kehilangan. Apa karna kejadian beberapa taun lalu.

Sungguh sakit Dinda melihat anaknya yang dingin kepada orang lain.

”Ya Tuhan, ibu macam apa aku ini. Maafkan mamah nak, mamah janji akan mengembalikan senyumanmu."

Gumam Dinda melihat anaknya memasuki kampus.

Setelah mengantar queen Dinda langsung pergi kekantornya banyak urusan yang harus dinda bahas dengan sekertarisnya.

Queen duduk manis sendiri di taman dekat kampus mengeluarkan buku Aurora. Buku yang selalu menemani kehampaan hati Queen. Tangan Queen mulai bergerak menulis.

”Wahai alam siapakah dia yang memerhatikanku dari jauh, bolehkah aku tahu siapa dia? kenapa harus jauh, bukan mendekat" *Misterius*

Queen menghentikan gerakan tangannya,ketika menyadari ada orang yang mendekat. Queen memasuki kembali buku itu kedalam tasnya. Queen mendongkak siapa yang mendekatinya.

Orang itu hanya tersenyum dan duduk di hadapan Queen. Queen pun beranjak meninggalkanny. Tetapi, tangan kekar mencengkal pergelangan tangannya. Mau tak mau membuat Queen berhenti dan menghempaskan tangan besar itu.

”Santai, dong?”

“Mau apa loe? ”

“Ketus amat. Jadi cewe tuh ...”

Jek menghentikan ucapannya ketika melihat Queen pergi.

"Hey, cewe aneh, tunggu…”

Teriak Jek mengejar Queen.

” Loe gak bisa lari dari gue?”

Jek merentangkan tangannya di hadapan Queen membuat Queen terpaksa berhenti.

”Mau loe, apa? Tanya Queen dingin.

“Loe empat hari yang lalu udah mempermalukan gue. Jangan harap loe bisa lari dari Jek Prayoga”

Queen hanya diam tak menanggapi ucapan Jek Queen hanya menungu apa yang akan di katakana Jek selanjutnya.

”Loe gue tangtang di lapangan basket, kalau loe kalah loe harus jadi budak gue?”

"Kalau gue menang?” senggah Queen.

“Loe sebutin saja mau loe, mobil, apertemen,atau?”

“Gue mau loe memberikan semua pasilitas yang bokap loe beri kepanti asuhan?” potong Queen cepat dimana membuat Jek menganga tak percaya. Lama Jek berpikir menerima atau menolak permintaan Queen.

”Ok, deal.”

Teriak Jek kardna Queen sudah pergi.

Bodo amat, uang segitu gak ada apa-apanya.Tinggal minta lagi kan gampang, pikir Jek. Yang penting dirinya tidak boleh di permalukan lagi.

Sorak mahasiswa di lapangan begitu riuh menyaksikah pertandingan antara Queen si ratu es dengan Jek Prayoga si big bos kampus.

Banyak cewe-cewe yang mencibir ada juga yang biasa aja. Berbeda dengan anak-anak basket yang kagum dengan keberanian Queen yang berani menantang Jek.

“Prit….”

Suara periwit terdengar bahwa pertandingan dimulai antara Queen dan Jek.

Jek berhasil memasukan bola ke ring dengan sepuluh poin buat Jek, nol buat Queen.Membuat para cewe-cewe semakin bersorak.

”huhh ..., Jek semangattt,”

“Pepet terus….”

“Jek…”

“Jek..”

Jek tersenyum bangga bisa membuat Quewn tertinggal jauh. Waktu tinggal lima belas menit dari satu jam, sedangkan Queen masih no, tertinggal dua puluh poin dari Jek. Queen tersenyuman seringai menatap Jek yang mengejeknya, senyuman yang pertama kali Jek lihat dan itu sangat mengerikan. Pergerakan kaki dan tangan mungil Queen begitu lincah. Mudah bagi Queen membaca pergerakan Jek membuat Jek kewalahan

”Blus…blus..blus…blus…blus…blus..blus..blus…blus…,”

Tiga puluh poin untuk Queen “Blussss” Lemparan terakhir Queen masuk ke ring beriringang suara peluit.

”Priittttttt” tanda permainan selesai. Queen mendapatkan poin tiga puluh satu sedangkan Jek hanya dua puluh satu berbanding jauh.Membuat para penonton menganga tak percaya dengan kelihayan yang Queen mainkan. Sedangkan Jek sudah memerah karena malu dan kesal lagi-lagi harus kalah. Baru kali ini Jek di kalahkan sama seorang cewe. Sedangkan teman-temannya malah menertawakan Jek.

"Mana janji, loe?”

“Janji apa! gue gak pernah janji!” elah Jek

“Loe jangan main-main semua saksinya ada di sini. "

“Hey, teman-teman apa geu pernah janji pada cewe ini? " teriak Jek tersenyum seringai.

“Tidak ...,”

Teriak mahasiswa mempermalukan Queen. Seketika membuet Queen mengepalkan tangan.

“Loe dengarkan, gue gak pernah janji. Untuk itu gue gak akan ngasih apa-apa pada loe."

Habis sudah kesabaran Queen, jangan salahkan Queen kalau sifat iblisnya keluar.Queen menarik lengan Jek kebelakang,menendang kaki Jek. Hingga Jek berlutut dengan posisi tangan di kunci oleh tangan mungil Queen. Gerakan cepat membuat orang yang melihat melotot. Lagi-lagi mereka tak percaya dengan apa yang mereka lihat. Gadis dingin, pendiam, cuek tingkat akut,memperlihatkan kemampuannya.

”Awwss …,”

Jerit Jek menggeram sakit akibat ulah Queen

“Serahkan sekarang atau tangan loe gue patahin”

Ancam Queen dingin, membuat teman-teman Jek mendekat ingin menyerang Queen.

"Jika kalian membantu Jek, saya pastikan kalian tidak akan lulus tahun ini!!!”

Deg ...

Semua orang berbalik mendengar suara bass dosen Farhan. Dosen ganteng idola kampus tapi sayang dia dingin tak tersentuh seperti Queen.

Semua orang memberikan Farhan jalan dan berdiri di hadapan Jek.

”Laki-laki sejati adalah orang yang selalu menepati janji” ucap Farhan dingin.

Queen hanya memandang sekilas dan menarik lengan Jek lagi kebelakang.

”Awwss ...,”

“Cepat, kalau loe gak mau tangan loe gue patahin” ucap Quewn dingin.

“Iya-iya..tapi lepasin dulu tangan gue,”

Seketika Queen melepaskan tangan Jek.

Jek memutar-mutar kedua tangannya, sambil meringis dengan berat Jek menyerahkan konci Mobil dan Atm kumplit dengan kata sandinya sesuai perjanjian tadi. Queen tersenyum sinis.

”Orang yang terhormat dia yang selalu memegang harga diri sendiri bukan tunduk pada uang atau kekayaan”

Teriak Queen kepada orang yang ada dilapangan dan pergi meninggalkan tempat itu. Farhan hersenyum mendengar kalimat yang diucapkan Queen. Sedangkan Jek mengepalkan tangan kuat. Habis sudah dia di permalukan. Niat Jek akan mempermalukan Queen, nyatanya dia sendiri yang malu.

Bersambung...

Jangan lupa Like dan Vote ya Cinta he..

Terpopuler

Comments

ira rodi

ira rodi

bodoknya kamu queen...sdh tau orgtua pisah bukanmenjadi lebih baik spy bisa buktikan sama ayahmu kalo kamu bisa hidup tanpa bantuan ayahmu....itu baru btl....

2024-04-23

1

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

mas farhan. nih kekmya sang stalkermu neng

2024-04-07

0

khitara

khitara

suka banget sama tokoh yang ceweknya kuat...nggak lemah

2023-10-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Gadis dingin
2 Bab 2 Pertengkaran
3 Bab 3 Malu sendiri
4 Bab 4 Sepangkal Bayangan
5 Bab 5 Hukuman Jek
6 Bab 6 Ada apa dengan Queen???
7 Bab 7 Keadaan Queen
8 Bab 8 Seorang Farhan
9 Bab 9 Kemarahan Angga
10 Bab 10 Kecelakaan
11 Bab 11 Permainan!!!
12 Bab 12 Luka
13 Bab 13 Aku gak boleh lemah
14 Bab 14 Lima belas juta!
15 Bab 15 Kehancuran dua anak
16 Bab 16 Aku benciiii
17 Bab 17 Kecewa!
18 Bab 18 Brengsekkkk
19 Bab 19 Apa kamu butuh pelukan!!!
20 Bab 20 Liontin!
21 Bab 21 Tak butuh penjelasan!
22 Bab 22 Saling menyakiti
23 Bab 23 Semakin kritis
24 Bab 24 Perdebatan dua saudara
25 Bab 25 Ka.. kau adikku!
26 Bab 26 Mati bersama
27 Bab 27 Perseteruan antara Murni dan Fandi
28 Bab 28 Kebenaran
29 Bab 29 Sebuah rencana!!!
30 Bab 30 Tembakan
31 Bab 31 Strategi!!!
32 Bab 32 Tegang...
33 Bab 33 Penghianat
34 Bab 34 Memilih pergi
35 Bab 35 Ledakan
36 Bab 36 Ma.. mama..
37 Bab 37 Nasib Sam!
38 Bab 38 Mulai melemah
39 Bab 39 Merespon!
40 Bab 40 Kejutan!
41 Bab 41 Lamaran!
42 Bab 42 Bagaimana kalau aku pacaran!
43 Bab 43 Dia papamu bukan ayahku!
44 Bab 44 Queen putri ayahkan??
45 Bab 45 Cemburu!
46 Bab 46 Om Fandi, Daddy Queen!
47 Bab 47 Keluarga di atas segalanya
48 Bab 48 Ketua geng motor Ghost!
49 Bab 49 Sang Mafia!
50 Bab 50 Ingin adik!
51 Bab 51 Proses anak.
52 Bab 52 Malam juga, I Love You Too.
53 Bab 53 Mulai Nakal!
54 Bab 54 My Daddy
55 Bab 55 Ukuran Cinta!
56 Bab 56 Kehangatan keluarga
57 Bab 57 Istana Cinta
58 Bab 58 Benar-benar aneh!
59 Bab 59 Sama-sama ingin egois!
60 Bab 60 Berusaha jujur!
61 Bab 61 Minggu depan!
62 Bab 62 Pikir saja sendiri!
63 Bab 63 Pernah berada di posisi seperti itu!
64 Bab 64 Sebuah Janji!
65 Bab 65 Ingin tidur, tapi di peluk!
66 Bab 66 Satu alasan!!!
67 Bab 67 Keegoisan!!!
68 Bab 68 Biru milik Queen.
69 Bab 69 Insident di Mall!!!
70 Bab 70 Obrolan!!!
71 Bab 71 Jek dan Melati
72 Bab 72 Aku tak menyangka kamu setega itu!
73 Bab 73 Angka 8!!!
74 Bab 74 Willst du mich heiraten?
75 Bab 75 Boleh!
76 Bab 76 Keluarga baru!
77 Bab 77 Laskar Sky Mangkualam.
78 Bab 78 Kakak!
79 79 Serius!
80 Bab 80 Pandang aku laki-laki biasa!!!
81 Bab 81 Tentang Melati!
82 Bab 82 Gadis unik!
83 Bab 83 Apa ini mimpi!!!
84 Bab 84 Sebuah syarat!
85 Bab 85 Pesan pernikahan!!
86 Bab 86 Abang Adek.
87 Bab 87 Mulai nakal ya!
88 Bab 88 Gugup!
89 Bab 89 Kecewa!!!
90 Bab 90 Baikan!!!
91 Bab 91 Arti sebuah keterbukaan
92 Bab 92 Panggilan baru!!!
93 Bab 93 Pernikahan
94 Bab 94 Sakit sayang
95 Bab 95 Aku milikmu, Bee
96 Bab 96 Lakukanlah....
97 Bab 97 Kamu milikku!
98 Bab 98 Kanker otak.
99 Bab 99 Masakan pertama
100 Bab 100 Tentang Daniel dan Alexa!
101 101 Mama ....
102 Bab 102 Sebuah kebenaran!
103 Bab 103 Uncle Smith
104 Bab 104 Sudah tampan
105 Bab 105 Bodoh!
106 Bab 106 A..apa yang om la..lakukan!!!
107 Bab 107 Kau harus mati, rubah kecil!
108 Bab 108 Dia Aielin
109 Bab 109 Entah harus sedih atau bahagia!
110 Bab 110 Aku lebih dari itu!
111 111 Semua akan baik-baik saja
112 Bab 112 Tidur ternyaman ...
113 Bab 113 Sangat aneh!
114 Bab 114 Couvade Syndrome
115 Bab 115 Harusnya saya menolak!
116 Bab 116 Rumah kita!
117 Pengumuman
118 Bab 117 Istri dinginku!
119 Bab 118 Cinta Laura
120 Bab 119 Penyerahan jabatan
121 Bab 120 Drama di pagi hari
122 Bab 121 Masih Couvade Syndrome!
123 Bab 122 Non mau melahirkan!
124 Bab 123 Luluh juga kan!
125 Bab 124 Mengulang kembali!
126 Bab 125 Gerakan pertama!
127 Bab 126 Amira Putri Jacob
128 Bab 127 Ma.. mampus aku
129 Bab 128 Berapa lama di sana!!
130 129 Bee berangkat,
131 Bab 130 Baby memang pengertian
132 Bab 131 Mimpi Indah!
133 Bab 132 Mas cemburu!
134 Bab 133 Welcome to Indonesia!
135 Bab 134 Putri kita, Mas!
136 Bab 135 Iya boleh
137 Bab 136 Lelah!
138 Bab 137 Serangan!!!
139 Bab 138 Mafia langit Asia!!!
140 Bab 139 Dua Minggu lagi!!!
141 Bab 140 Tunggu bee, sayang ...
142 Bab 141 Melahirkan
143 Bab 142 Kapan bee kembali?
144 Bab 143 King Fatih Al-biru
145 Bab 144 Lexa siap!
146 Bab 145 I L-O-V-E Y-O-U My Husband!
147 Bab 146 Banyak cinta ( Give Away)
148 Bab 147 Bunda
149 Bab 148 Filosofi Alin
150 Bab 149 Ungkapan cinta
151 Bab 150 Promosi Author
152 Bab 151 Pengumuman pemenang Give Away
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Bab 1 Gadis dingin
2
Bab 2 Pertengkaran
3
Bab 3 Malu sendiri
4
Bab 4 Sepangkal Bayangan
5
Bab 5 Hukuman Jek
6
Bab 6 Ada apa dengan Queen???
7
Bab 7 Keadaan Queen
8
Bab 8 Seorang Farhan
9
Bab 9 Kemarahan Angga
10
Bab 10 Kecelakaan
11
Bab 11 Permainan!!!
12
Bab 12 Luka
13
Bab 13 Aku gak boleh lemah
14
Bab 14 Lima belas juta!
15
Bab 15 Kehancuran dua anak
16
Bab 16 Aku benciiii
17
Bab 17 Kecewa!
18
Bab 18 Brengsekkkk
19
Bab 19 Apa kamu butuh pelukan!!!
20
Bab 20 Liontin!
21
Bab 21 Tak butuh penjelasan!
22
Bab 22 Saling menyakiti
23
Bab 23 Semakin kritis
24
Bab 24 Perdebatan dua saudara
25
Bab 25 Ka.. kau adikku!
26
Bab 26 Mati bersama
27
Bab 27 Perseteruan antara Murni dan Fandi
28
Bab 28 Kebenaran
29
Bab 29 Sebuah rencana!!!
30
Bab 30 Tembakan
31
Bab 31 Strategi!!!
32
Bab 32 Tegang...
33
Bab 33 Penghianat
34
Bab 34 Memilih pergi
35
Bab 35 Ledakan
36
Bab 36 Ma.. mama..
37
Bab 37 Nasib Sam!
38
Bab 38 Mulai melemah
39
Bab 39 Merespon!
40
Bab 40 Kejutan!
41
Bab 41 Lamaran!
42
Bab 42 Bagaimana kalau aku pacaran!
43
Bab 43 Dia papamu bukan ayahku!
44
Bab 44 Queen putri ayahkan??
45
Bab 45 Cemburu!
46
Bab 46 Om Fandi, Daddy Queen!
47
Bab 47 Keluarga di atas segalanya
48
Bab 48 Ketua geng motor Ghost!
49
Bab 49 Sang Mafia!
50
Bab 50 Ingin adik!
51
Bab 51 Proses anak.
52
Bab 52 Malam juga, I Love You Too.
53
Bab 53 Mulai Nakal!
54
Bab 54 My Daddy
55
Bab 55 Ukuran Cinta!
56
Bab 56 Kehangatan keluarga
57
Bab 57 Istana Cinta
58
Bab 58 Benar-benar aneh!
59
Bab 59 Sama-sama ingin egois!
60
Bab 60 Berusaha jujur!
61
Bab 61 Minggu depan!
62
Bab 62 Pikir saja sendiri!
63
Bab 63 Pernah berada di posisi seperti itu!
64
Bab 64 Sebuah Janji!
65
Bab 65 Ingin tidur, tapi di peluk!
66
Bab 66 Satu alasan!!!
67
Bab 67 Keegoisan!!!
68
Bab 68 Biru milik Queen.
69
Bab 69 Insident di Mall!!!
70
Bab 70 Obrolan!!!
71
Bab 71 Jek dan Melati
72
Bab 72 Aku tak menyangka kamu setega itu!
73
Bab 73 Angka 8!!!
74
Bab 74 Willst du mich heiraten?
75
Bab 75 Boleh!
76
Bab 76 Keluarga baru!
77
Bab 77 Laskar Sky Mangkualam.
78
Bab 78 Kakak!
79
79 Serius!
80
Bab 80 Pandang aku laki-laki biasa!!!
81
Bab 81 Tentang Melati!
82
Bab 82 Gadis unik!
83
Bab 83 Apa ini mimpi!!!
84
Bab 84 Sebuah syarat!
85
Bab 85 Pesan pernikahan!!
86
Bab 86 Abang Adek.
87
Bab 87 Mulai nakal ya!
88
Bab 88 Gugup!
89
Bab 89 Kecewa!!!
90
Bab 90 Baikan!!!
91
Bab 91 Arti sebuah keterbukaan
92
Bab 92 Panggilan baru!!!
93
Bab 93 Pernikahan
94
Bab 94 Sakit sayang
95
Bab 95 Aku milikmu, Bee
96
Bab 96 Lakukanlah....
97
Bab 97 Kamu milikku!
98
Bab 98 Kanker otak.
99
Bab 99 Masakan pertama
100
Bab 100 Tentang Daniel dan Alexa!
101
101 Mama ....
102
Bab 102 Sebuah kebenaran!
103
Bab 103 Uncle Smith
104
Bab 104 Sudah tampan
105
Bab 105 Bodoh!
106
Bab 106 A..apa yang om la..lakukan!!!
107
Bab 107 Kau harus mati, rubah kecil!
108
Bab 108 Dia Aielin
109
Bab 109 Entah harus sedih atau bahagia!
110
Bab 110 Aku lebih dari itu!
111
111 Semua akan baik-baik saja
112
Bab 112 Tidur ternyaman ...
113
Bab 113 Sangat aneh!
114
Bab 114 Couvade Syndrome
115
Bab 115 Harusnya saya menolak!
116
Bab 116 Rumah kita!
117
Pengumuman
118
Bab 117 Istri dinginku!
119
Bab 118 Cinta Laura
120
Bab 119 Penyerahan jabatan
121
Bab 120 Drama di pagi hari
122
Bab 121 Masih Couvade Syndrome!
123
Bab 122 Non mau melahirkan!
124
Bab 123 Luluh juga kan!
125
Bab 124 Mengulang kembali!
126
Bab 125 Gerakan pertama!
127
Bab 126 Amira Putri Jacob
128
Bab 127 Ma.. mampus aku
129
Bab 128 Berapa lama di sana!!
130
129 Bee berangkat,
131
Bab 130 Baby memang pengertian
132
Bab 131 Mimpi Indah!
133
Bab 132 Mas cemburu!
134
Bab 133 Welcome to Indonesia!
135
Bab 134 Putri kita, Mas!
136
Bab 135 Iya boleh
137
Bab 136 Lelah!
138
Bab 137 Serangan!!!
139
Bab 138 Mafia langit Asia!!!
140
Bab 139 Dua Minggu lagi!!!
141
Bab 140 Tunggu bee, sayang ...
142
Bab 141 Melahirkan
143
Bab 142 Kapan bee kembali?
144
Bab 143 King Fatih Al-biru
145
Bab 144 Lexa siap!
146
Bab 145 I L-O-V-E Y-O-U My Husband!
147
Bab 146 Banyak cinta ( Give Away)
148
Bab 147 Bunda
149
Bab 148 Filosofi Alin
150
Bab 149 Ungkapan cinta
151
Bab 150 Promosi Author
152
Bab 151 Pengumuman pemenang Give Away

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!