Angina pagi begitu sejuk menerobos masuk kesela-sela jendela kamar Queen, membuat Queen terbangun dari tidur nyenyaknya.
”Huhaa ...,”
Queen menguap, tangannya mengucek kedua mata, perlahan mata hazel itu terbuka sempurna. Queen melangkahkan kedua kakinya memasuki kamar mandi. Sudah selesai dengan ritual mandinya Queen langsung memakai pakaian seperti biasa.
Celana jens, kaos putih polos, jaket lepis yang sudah menempel sempurna di tubuhnya.Queen melangkah nenuruni anak tangga.
Perdebatan terdengar membuat Queen mendengus malas, melewati kedua orang tuanya yang sedang berdebat.
“Queen ...., janga sopan santunmu …,”
Teriak ayahnya, seketika membuat Queen berhenti dan berbalik.
Ha … ha….
Queen hanya tertawa mengejek dengan tatapan penuh ejekan.
”Sopan santun yang mana yang harus Queen jaga? ”
Ucap Queen dingin membuat kedua orang tuanya tercengang mendengar penuturan putrinya. Tidak biasanya Queen berkata seperti itu.
”Kamu belum pamit sama Papah dan Mamah!”
“Apa papah dan mamah pernah pamit ketika mau pergi!”
Ucap Queen dingin berlalu pergi, tak mau mendengar ocehan ayahnya yang ujung-ujungnya akan menamparnya.
Queen sudah cape harus bersikap patuh,sedangkan apa yang orang tuanya buat,mereka akan mengabaikan dirinya begitu saja. Apa mereka gak sadar bahwa sikapnya melukai Queen. Orang tuanya selalu begitu,sibuk dan sibuk, tak pernah sedikitpun untuk memerhatikannya atau sekedar tahu tentangnya.
Tapi queen di tuntut harus bersikap sebaliknya. Salahkah Queen bersikap cuek kepada kedua orangtuanya.
“Wahay dunia, kenapa engkau begitu kejam terhadapku. Apa yang harus aku lakukan, mereka semuanya sama pembohong. Beban ini terlalu berat aku pikul”
Goresan tinta hitam memenuhi buku diary Aurora yang entah siapa yang memberikan buku itu.
Queen sendiri tidak tahu, buku itu ada saat Queen sedang menangis di taman tempat dimana dia sekarang. Hanya saja ada satu tulisan di lembar pertama buku itu.
”Hay, jangan sedih buku ini akan menjadi temanmu”
Goresan tangan yang sangat indah membuat Queen penasaran siapa orangnya. Sampai sekarang Queen pun tak tahu siapa pemilik asli buku deary aurora itu. Hingga buku itu sudah lima tahun menemani Queen.
Sudah puas, Queen meluapkan kesedihannya, Queen beranjak pergi meninggalkan taman itu. Membawa mogenya membelah jalan yang sudah padat oleh kendaraan roda empat.
Queen meneroboss lampu merah dengan santai hingga terdengar alarm motor pulisi mengejarnya.
”Wiw…wiw….wiw…”
Queen berhenti ketika motornya di hadang polisi.
“Ada apa, pak?”
Tanya Queen santai membuat para polisi tercengang, bukan karena ucapannya tapi karena dirinya seorang perempuan yang polisi kira adalah laki-laki.
“Apa kamu tabu apa kesalahanmu?”
Ucap pilisi berusaha menyembunyikan keterkejutannya, dan Queen hanya menggeleng santai.
“Kamu sudah menerobos lampu merah,sekarang ikut saya!”
Polisi menarik paksa tangan Queen di bawa ke kantor polisi.
“Pak kesalahan saya cuma menerobos lampu merah, kenapa harus di bawa kesini, sih!” kesal Queen.
“Apa kamu bilang, cuma menerobos lampu merah, lihat apa kesalahn mu.”
Bentak polisi menyerahkan berkas yang isinya adalah catatan merah sebanyak lima puluh, yang membuat Queen terkejut salah satu catatan merahnya mengakibatkan kecelakaan.
Kapan itu terjadi, membuat Queen melihat tanggalnya. Hingga Queen menunjukan sikap yang sulit di artikan.
“Cepat hubungi kedua orang tuamu, suruh mereka kesini,”
“Tidak mau!”
Polisi geram, langsung mengambil tas Quenn,Queen tidak berontak karena tahu dimana posisi dia berada.
Sudah memeriksa dan menelepon kedua orang tuanya polisi langsung memberikan kembali tasnya kepada Queen dengan tatapan menelisik.
Tak lama kedua orang tua Queen datang,membuat Queen malas melihatnya. Urusan Queen sudah selesai dengan mudah.
Uang adalah segalanya apalagi kedua orang tua Queen, orang terkenal di kotanya. Siapa yang tidak kenal dengan Angga p Prayoga pengusaha sukses di kota A.
Plak … plak ….
Dua tamparan mendarat di pipi Queen, tapi sama sekali tidak membuat Queen kesakitan. Mungkin Queen sudah biasa.
“Jangan buat papah malu, Queen!!! ”
Plak..
Satu tamparan lagi mendarat membuat Queen tersungkur.
“Cukup mas, jangan sakiti Queen lagi, ”
Teriak Dinda yang tak lain adalah mamah Queen.
“Jangan ikut campur kamu, oh.. ternyata ini yang selama ini kamu ajarkan pada Queen,menjadi buronan polisi, lima pulih satu kasus,dan ampir di keluarkan dari kampus karena hampir membunuh orang.
ibu macam apa kamu, hah.”
“Aku tidak mengajarkan itu pada Queen kenapa mas menyalahkan Aku? ”
“Karena kau adalah ibunya seharusnya kau mendidiknya jangan sampai jadi pemberontak”
“Kamu juga ayahnya kenapa nyalahin aku terus, kamu juga salah”
Plak…
Tamparan melayang di pipi kiri dinda ”Jangan salahkan saya kamu saja yang gak becus jadi ibu” Bentak Angga.
“Cukuppppp !!!”
Teriak Queen menggema pilu, membuat kedua orang tuanya berhenti dan berbalik kearah Queen yang menatap mereka dengan tajam.
"Jangan saling menyalahkan, apa kalian gak sadar kalian berdua lah yang mebuat Queen jadi seperti ini”
Teriak Queen menggebu berbalik membelakangi kedua orangtuanya.
“Jangan pura-pura di depan Queen kalian layaknya suami istri, kalau sebenarnya kalian sudah pisah!!!“
Bentak Queen melemah di akhir kalimatnya di iringi isakan tangias sambil berlari menaiki anak tangga.
“Queenn ...,”
Teriak kedua orang tuanya begitu sesak yang Dinda rasakan bahwa anaknya sudah tahu tentang hubungannya yang sudah retak.
Tubuh Dinda merorot kelantai menangis sejadi-jadinya, semua salahnya yang tidak bisa mempertahankan rumah tangganya sehingga membuat anaknya menjadi seperti ini.
Sedangkan Angga sang ayah berlari mengejar Queen, tapi sayang queen menutup pintu dengan kasar
Bruk ...
" Queen, sayang buka nak,”
Angga terus menggedor-gedor pintu kamar Queen memohon putrinya membuka pintu.
"Pergi…”
Teriak Queen di dalam kamar. membuat Angga pasrah membiarkan anaknya tenang.
........
Dinda mencoba membuka pintu kamar putrinya karena cemas sendari tadi siang putrinya belum keluar juga.
“Nyonya, buka sama kunci serep saja,”
Ucap bik Nina dari arah belakang, membuat Dinda tersenyum.
“Terimakasih bik,”
Dinda langsung mengambil kunci yang ada di tangan bik Nina.
Cklek…
Pintu terbuka dengan panik Dinda menerobos masuk di ikuti bik Nina dari belakang.
Alangkah terkejutnya Dinda melihat anaknya tergeletak di lantai.
”Queen ..., bibi … cepat panggil mang Tono. Queen sayang bangun nak, jangan tinggalkan mamah… hiks ..hiks ...,”
Mang Tono berlari kencang menuju lantai atas mendengar penuturan istrinya yang tidak lain adalah bik Nina kalau nona muda pingsan.
Di dalam perjalanan Dinda terus saja menghubungi Angga tapi tidak satu pun panggilan yang Angga jawab membuat Dinda prustasi .
Dalam keadaan genting begini Angga sulit untuk di hubungi.
”Maafkan mamah sayang, maafkan mamah.Mamah telah membuat Queen kesakitan…hiks.. hiks sungguh nak, mamah terpaksa bangun sayang,”
Tangisan pilu penyesalan menggema di dalam mobil hingga merekapun sampai di rumah sakit.
“Bagaimana keadaan anak saya dok?"
Tanya Dinda ketika melihat dokter keluar
“Alhamdulillah anak ibu baik-baik saja, dia hanya kelelahan dan telat makan”
Tutur dokter membuat Dinda dan bik Nina menghela nafas lega.
“Boleh saya masuk , dok?”
“Silahkan buk,"
Dinda berlalu masuk ketika dokter undur pergi.
Terlihat Queen berbaring lemah, bibir yang selalu ceria di depan orang tuanya sekarang tertutup rapat.
Baru kali ini Dinda melihat anaknya lemah,tangan Dinda membelai lembuat pipi Queen beriringan dengan air mata yang menetes.
”Nak, sejak kapan kamu tahu mamah sudah pisah sama papah. Maafkan mamah yang menjahuimu, mamah hanya butuh waktu untuk menyembuhkan hati mamah hiks ..., tapi mamah salah yang ada mamah malah menyakitimu. Mamah lupa bahwa ada kamu yang lebih tersakiti …,”
Sebenarnya Queen sudah bangun dan mendengar semua yang mamahnya ucapkan.Ada rasa sedih mendengar penuturan sang mamah. Hanya saja queen masih kecewa dengan mamahnya dan enggan untuk membuka mata.
Kalau memang mamahnya sakit kenapa harus pergi menjahuinya. Malah menanamkan kekecewaan di hati Queen.
Kenapa tidak berbagi dengannya. Queen juga sakit mah, palagi perpisahan mamah sama papah karna perselingkuhan, jerit batin Queen.
Bersambung....
Kasih Like dan Vote ya cinta 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 152 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
sodaraan ma jek.. .. hehehe
2024-04-07
1