Eps 5. Semakin Mengagumi

Selesai makan kini Zaka dan Queen berangkat kembali ke rumah sakit MITRA KELUARGA. Tak lupa mereka membawa makanan yang di masak Zaka tadi. Mamah Ajeng tersenyum kala melihat kedatangan putrinya dan calon menantunya Zaka.

Mereka kini terlihat begitu akrab. Dalam hati Mamah Ajeng berharap semoga Queen tak menolak lagi rencana pernikahan yang sudah mereka rencanakan. Karena jika sampai Queen menolak lagi pernikahan ini entah apa yang akan terjadi pada sang suami.

"Tante,...." sapa Zaka yang baru saja datang seraya mencium takzim tangan Mamah Ajeng.

"Terimakasih ya Nak ..." balas Mamah Ajeng sambil menepuk pundak Zaka.

"Mah ini tadi Abang Zaka masak sup iga sama sambel goreng kentang Mah enak deh mah," ucap Queen sambil cengengesan.

'Abang'

Gumam Mamah Ajeng degan suara lirih persis seperti orang yang sedang berbisik.

"Mah ini," ucap Queen lagi menyodorkan rantang makanan kehadapan sang mamah yang tengah terdiam.

"Eh i-iya terimakasih, Nak Zaka repot-repot sekali si," ucap Mamah Ajeng, seperti Queen yang menilai Zaka sebagai laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Begitu pun Mamah Ajeng menilai Zaka.

Pria yang bertanggung jawab, hangat dan penuh kasih sayang. Mereka tak salah jika memilih Zaka sebagi pendamping sang putri. Mamah Ajeng juga melihat sikap Queen yang sepertinya sudah akrab dengan Zaka. Seketika memberinya harapan jika Queen akan menerima rencana pernikahannya kali ini.

"Oh iya Tante em ... Tante dan Queen tidur di penginapan depan rumah sakit saja ya Tan, biar saya yang jaga Om disini," ucap Zaka memberi saran.

"Em ... jangan Nak, nanti Tante merepotkan mu lagi, tidak apa-apa Tante bisa ko tidur di sofa." tutur Mamah Ajeng tak enak hati karena sudah begitu banyak merepotkan Zaka.

"Tidak Tante, saya tidak merasa di repot kan, lagi pula disini hanya ada satu sofa Tan,"

"Ya sudah Nak, maaf ya Tante merepotkan mu terus," ucap Mamah Ajeng merasa tak enak hati.

"Terimakasih ya Bang," ucap Queen yang ikut merasa tak enak.

"Iya sama-sama, oh iya besok pagi Abang juga akan anter kamu ya ke sekolah." imbuh Zaka.

"Iya Bang," balas Queen seraya menunduk.

Setelah berbicara pada Queen dan Mamah Ajeng. Zaka kemudian menghubungi Rega sang asisten pribadinya guna memintanya mengurus penginapan untuk Queen dan Mamah Ajeng.

"Hallo bro ada apa?" ucap Rega dari sebrang sana.

"Bro bisa tolong ke rumah sakit MITRA KELUARGA sekarang, em gue minta tolong bawain baju ganti gue sama pesankan penginapan di depan rumah sakit," pinta Zaka pada sang asisten.

"Siapa yang sakit bro?"

"Om Mahendra, Beliau kena serangan jantung tadi sore,"

"Oh ok gue ke sana sekarang."

"Ok thanks,"

Tut ...Tut ...

Panggilan berakhir Zaka kembali mendekat pada Mamah Ajeng dan Queen. Sementara Mamah Ajeng terlihat lahap menyantap makanan yang Zaka makan.

"Tante sebentar ya penginapannya sedang diurus Rega asisten saya," ucap Zaka.

"Iya sayang terimakasih, em ini beneran kamu yang masak Nak?" tanya mamah Ajeng seolah tak percaya.

"Iya Mamah masa iya masakan Queen hihihi," bukan Zaka yang menjawab akan tetapi Queen yang menjawab dengan terkikik.

Mamah Ajeng menatap anak gadisnya yang benar-benar masih sangat kekanak-kanakan. Sementara Zaka hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal salah tingkah.

Setelah Rega selesai memesan penginapan untuk Queen dan Mamah Ajeng. Kini Rega datang ke rumah sakit memberikan baju ganti untuk Bos sekligus sahabatnya itu.

"Bro ...," panggil Rega dari ambang pintu kamar rawat Pak Mahendra.

"Hei Ga ... masuk," jawab Zaka.

"Permisi Tante ... maaf kenalkan saya Rega asisten pak Zaka." sapa Rega pada Mamah Ajeng seraya meraih tangan Mamah Ajeng dan mencium punggung tangannya takjim.

"Oh iya Nak Rega ..." ucap Mamah Ajeng tersenyum.

"Ini Bro baju ganti Lo dan soal penginapan udah gue reservasi atas nama Lo dan ini kunci kamarnya," Rega berucap sambil menyerahkan kunci kamar penginapan.

"Ok thanks, em ... Ga, tolong jagain Om Mahendra dulu ya gue mau Anter Tante Ajeng sama Queen ke penginapan," ucap Zaka berterima kasih seraya meminta tolong pada Rega.

"Ok, santai aja Bro," ucap Rega

Kini Zaka Queen dan Mamah Ajeng melangkah meninggalkan ruang rawat inap pak Mahendra menuju penginapan.

Sesampainya di kamar penginapan Zaka langsung berpamitan dan kembali ke rumah sakit guna menunggu Pak Mahendra. "Tante saya permisi pamit ya Tan, dan besok pagi saya akan mengantar Queen ke sekolah," pamit Zaka pada Mamah Ajeng dan juga Queen.

"Terimakasih ya Nak Zaka sudah mau di repotin sama Tante dan Queen." ucap tulus Mamah Ajeng pada Zaka.

"Iya kak terimakasih banyak," ucap Queen yang juga ikut berterima atas kebaikan Zaka.

Sementara Zaka hanya mengangguk seraya tersenyum.

🌻🌻🌻🌻🌻

Pagi harinya seperti yang telah di janjikan Zaka pada Queen. Jika Zaka akan mengantar Queen ke sekolah. Sementara Pak Mahendra juga sudah sadar pagi tadi. Beliau tersenyum saat melihat Queen yang bersedia diantar oleh Zaka. Sang istri pun telah memberi isyarat pada pak Mahendra lewat tatapan penuh makna.

"Om, Tante saya permisi mau antar Queen dulu ke sekolah, tapi mohon maaf Tan, Om mungkin nanti saya langsung ke kantor untuk mengurus beberapa pekerjaan," pamit Zaka pada Mamah Ajeng dan Papah Mahendra seraya mencium punggung tangan Mereka dengan takjim.

"Iya Nak tidak apa-apa maaf ya Om dan Tante sudah merepotkan," ucap Pak Mahendra.

"Tak apa Om, Om jangan banyak pikiran dulu ya yang terpenting Om harus cepet sembuh," ujar Zaka tak ingin pak Mahendra merasa terbebani.

"Pah, Mah, Queen pamit berangkat ke sekolah ya," pamit Queen sambil mencium punggung tangan kedua orang tuanya.

Mereka pun bergegas pergi meninggalkan rumah sakit menuju ke sekolah Queen dan Kantor Angkasa grup.

Sepeninggal Zaka dan Queen kedua orang tua Queen tersenyum sumringah melihat kedekatan Queen dan Zaka. Mereka berdua berharap jika kali ini Queen tidak lagi menolak rencana pernikahan mereka.

"Mah semoga kali ini Queen tidak lagi menolak perjodohan ini ya Mah," ucap Pak Mahendra penuh harap.

"Iya Pah ternyata Zaka anak yang sangat baik loh Pah, dia juga pinter masak loh," ucap Mamah Ajeng antusias menceritakan tentang Zaka yang begitu pandai memasak.

"Oh iya Mah,"

"Iya Pah Zaka dengan sabar memasak untuk Queen yang kelaparan saat Papah masuk kerumah sakit Mamah tidak sempat memasak makan malam dan Zaka memasak untuk Queen, Zaka masak sup iga dan sambel goreng kentang Pah dan masakannya enak sekali loh Pah,"

"Berarti kita tidak salah memilih Zaka untuk menjadi suami Queen ya Mah."

"Iya Pah malah sebaliknya Mamah merasa Queen belum pantas untuk Zaka Pah."

"Sudah Mah, justru di tangan Zaka Queen nantinya akan di didik dengan baik oleh Nak Zaka."

"Iya Pah ..."

Di Sekolah SMA Angkasa Jaya

Seluruh siswa siswi SMA Angkasa Jaya terlihat heboh dengan kedatangan Zaka. Pasalnya mobil yang di kendarai Zaka terbilang mobil yang sangat mewah. Membuat seisi sekolah menfokuskan perhatian mereka pada mobil Zaka. Menunggu siapa gerangan yang akan turun dari mobil mewah tersebut.

Queen sedari tadi terdiam, ia ingin keluar tapi merasa sangat tidak nyaman dengan tatapan para siswa. "Abang, semuanya pada ngeliatin Bang, Queen malu," ucapnya sambil memanyunkan bibir.

"Maaf Abang lupa mengabari Rega untuk menjemput menggunakan mobil yang biasa saja em ... maaf ya terus bagaimana apa Queen punya ide?" ucap Zaka dengan nada lembut.

Queen menggeleng ia sama sekali tak memiliki cara bagaimana keluar dari mobil mewah milik Zaka tanpa mendapat tatapan dari semua siswa.

"Begini Tuan muda, bagaimana jika kita kembali ke jalan raya dan menurunkan Nona Queen di jalan yang agak jauh dari lingkungan sekolah. usul Pak Narto supir pribadi keluarga Baihaqi.

"Tapi,..."

"Tak apa Bang, dari pada harus menjadi pusat perhatian dari semua siswa aku lebih baik berjalan kaki," jawab Queen setuju.

"Baiklah em ... maaf membuatmu harus berjalan kaki padahal kita sudah sampai di sekolah."

"Tak apa Bang,"

"Baik pak Narto kita kembali ke jalan raya."

"Baik Tuan muda ...."

Sesampainya di jalan raya, Zaka tetap tidak tega menurunkan Queen. Membayangkan jika Queen harus berjalan sendiri ke sekolah meski hanya berjarak lima ratus meter. Namun, Zaka seperti enggan melepas Queen, entahlah padahal ia baru mengenal Queen dan baru dua kali bertemu dengan gadis itu akan tetapi ia sudah menaruh rasa sayang pada gadis itu.

"Bang, Queen pamit ya terimakasih sudah mau repot-repot mengantar Queen." pamit Queen pada Zaka.

"Iya em ... tunggu sebentar Abang akan keluar sebentar kamu tetap disini tunggu Abang ok," pinta Zaka pada Queen untuk menunggunya sebentar.

"Iya Bang," meski Queen merasa aneh dengan permintaan Zaka. Namun, ia tetap menuruti keinginan Zaka untuk tetap di dalam mobil menunggunya.

Zaka keluar dari mobil dan berjalan menyebrangi jalanan. Ia melihat beberapa tukang ojek yang sedang mangkal di sebrang jalan. Zaka berniat untuk menyewa tukang ojek guna mengantar Queen ke sekolah.

"Queen kamu naik ojek ya," ucap Zaka begitu kembali.

"Hah Abang pesenin aku ojek," Queen tercengang dengan ulah Zaka. Namun, tak dapat ia pungkiri lagi-lagi perlakuan Zaka yang begitu mengkhawatirkan nya membuat Queen semakin mengagumi sosok calon suaminya itu.

"Terimakasih Bang," pamit Queen seraya meraih punggung tangan Zaka dan menciumnya. Membuat Zaka seketika merasakan gleyar hangat yang seketika menjalar keseluruh tubuhnya.

Queen pun sama, ia pun mersakan perasaan yang sama seperti yang Zaka rasakan.

Hangat ...

🌻 To be continued 🌻

Hai ... terimakasih untuk kalian yang sudah Sudi untuk mampir di karyaku yang ke dua seperti biasa aku minta dukungannya ya dengan cara like komen hadiah dan vote nya terimakasih 🤗

Love you all my renders 🥰❤️

Sambil nunggu kelanjutan kisah My Fake Husband baca juga ya novel keren karya temen author yang pastinya keren abis nih. Novel karya kak : Momoy Dandelion 🤗

Jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak kalian ya 🤗

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!