Satu hal yang aku takutkan mas Hara akan mencari kepuasan pada wanita lain yang tidak bisa aku berikan saat ini karena jika sudah menyangkut hal itu pasti kami akan diam-diaman karena aku dengan rasa bersalah yang belum bisa menjadi seperti keinginan mas hara dan mas Hara yang mungkin saat ini masih bisa memberikan toleransi terhadap sikap ku yang begini.
Entahlah akan seperti apa akhir hubungan ini aku sudah mulai pesimis terhadap mas Hara. Seketika ingatanku kembali kepada kejadian tadi sore.
"Mas kapan hubungan kita akan berlanjut ke jenjang yang lebih serius dari ini. Aku mulai capek mengahadapi pertanyaan berbagai orang mas. Kalau keluarga ku mungkin masih bisa mengerti atau paham keadaan kita tapi orang lain hanya bisa mencecar aku tanpa mau tau apa yang terjadi mas" ujar ku dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
Terdengar hembusan nafas mas Hara dengan berat, ini bukan kejadian pertama atau yang kedua kalinya tapi keadaan seperti ini sudah sangat sering kali terjadi bahkan aku sudah tidak tau lagi ini untuk yang ke berapa kalinya. "Sabar ya sayang mas lagi mempersiapkan semuanya" ujarnya sambil menggenggam tangan ku.
Huh selalu saja seperti itu entah sudah berapa macam alasan yang dilontarkannya,yang belum siap lah yang tunggu sebentar lah dan apapun alasan pasti aku akan luluh juga dengan kata dan perlakuannya terhadap ku.
Sebenarnya aku tidak mengerti akan jalan pikiran mas Hara, entah apa yang membuatnya belum siap atau karena dia belum pernah mendapatkan apa yang dia inginkan selama ini padahal hubungan kami bukan lagi hubungan yang berjalan satu bulan dua bulan saja tapi sudah memasuki tahun kelima.
Lima tahun bukanlah waktu yang singkat untuk suatu hubungan yang tidak ada kepastian seperti yang kami jalani ini. Tanpa terasa sudah memasuki waktu sholat isya karena pikiran ku yang mengembara entah kemana, aku pun bergegas ke kamar mandi dan setelah itu melaksanakan kewajiban ku. Seusai sholat isya aku melanjutkan pemeriksaan tugas sekolah anak murid yang belum terselesaikan tadi sewaktu disekolah. Setelah selesai ternyata jam sudah menunjukkan pukul 22.15 lalu aku merapikan pekerjaan ku dan menyimpannya untuk dibawa kembali besok ke sekolah.
Sang fajar kembali membangunkan ku dengan dinginnya yang membuat tubuh ini ingin kembali menarik selimut dan melanjutkan tidur karena mata masih terasa berat. Namun hal tersebut tidak ku lakukan karena kewajiban menanti akan di segerakan.Setelah melaksanakan sholat subuh aku pun siap-siap untuk pergi ke sekolah. Menghampiri meja makan lalu sarapan bersama seperti biasa dan pamit. Sampai di depan aku terkejut karena mas Hara ternyata sudah menunggu ku.
"Eh mas udah lama? Kok ga masuk?" ucap ku heran Karena ga biasanya mas Hara udah kesini pagi-pagi apalagi setelah kejadian semalam.
"belum lama kok Ra, baru aja keluar dari mobil mas mau ngantar kamu dulu" sahut mas Hara sambil tersenyum.
"ya udah mas langsung aja yok" ajak ku mencoba melupakan permasalahan semalam.
"Mas pamit dulu kalau gitu"
" ga usah mas bunda pasti lagi ribet karena mau berangkat juga sedangkan ayah udah berangkat tadi pagi-pagi sekali karena ada yang mau dikerjakan dulu sebelum meeting. "Ya udah yok kita berangkat ujar mas Hara. Diperjalanan kami berbincang santai sampai akhir mas Hara berucap Ra sebenarnya....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments