Briana duduk di sofa sambil tertunduk dalam. Wanita yang sudah menyandang status sebagai seorang istri itu, menatap lembaran kertas yang baru saja di lempar oleh sang suami tepat di hadapannya.
"Apa belum cukup kamu menghancurkan kebahagian aku, ha !" Bentak Dion, membuat Briana terkejut. Tidak ada sepatah kata pun yang keluar dari bibirnya. Ia hanya hanya bisa mengepalkan tangan hingga tulang jemarinya memutih.
"Aku tidak mau tahu, aku ingin kita cerai secepatnya." Tegas Dion sambil menatap nyalang ke arah wanita yang masih terdiam di atas sofa yang ada di dalam ruangannya.
"Ini keputusan Papa, lalu di mana letak kesalahan aku ?" Ucap Briana. Sungguh, ia sama sekali tidak mengerti apa kesalahannya hingga membuat suaminya ini begitu marah. Ini bukan pertama kalinya Dion menggila, tapi ini yang terparah. Beruntung laki-laki yang sudah resmi menjadi suaminya sejak tiga bulan yang lalu ini tidak pernah bermain tangan terhadapnya.
"Seandainya kamu tidak muncul dalam hidup keluarga kami, Papa tidak akan pernah mengambil keputusan bodoh ini." Ujar Dion sinis.
Briana hanya menarik nafasnya yang terasa berat. Tidak ada satu manusia pun yang menginginkan keadaan seperti yang ia rasakan saat ini, termasuk dirinya sendiri. Namun, sekuat apa pun ia menolak, keputusan sang Papa sama sekali tidak bisa di ganggu gugat. Belum lagi, laki-laki yang sedang mereka bahas saat ini, tidak lagi berada di dunia.
"Kita akan bercerai, dan aku akan memberikan surat pernyataan jika aku tidak menginginkan saham yang di wariskan Papa terhadap ku. Cukup berikan aku sejumlah uang agar bisa memulai lagi kehidupanku yang baru." Ujar Briana.
Dion terdiam sebentar sambil menatap wajah Briana dengan lekat seraya mencari kebohongan di sana.
"Kamu ngga lagi bohongin aku kan ?" Tanya Dion.
Briana mengangguk yakin. Seketika hembusan nafas lega keluar dari mulut Dion. Selama ini dia berpikir akan sulit membujuk Briana agar menyerahkan harta peninggalan Ayah kandung istrinya ini.
"Berapa yang kamu butuhkan ?" Tanya Dion.
"Berikan saja jumlah yang cukup untuk membuka satu buah restoran agar aku bisa bertahan hidup. Dan satu lagi, berikan aku satu buah apartemen, tidak mewah tak masalah, asalkan bisa aku gunakan untuk berteduh.." Jawab Briana.
Dion tidak menjawab. Laki-laki itu melangkah menuju meja kerjanya, lalu menuliskan sejumlah uang yang cukup besar di atas cek yang baru saja ia keluarkan dari dalam laci meja kerjanya, kemudian menyerahkan cek itu kepada Briana.
"Terimakasih." Ucap Briana lalu berpamitan pada suaminya itu untuk pergi dari bangunan dengan puluhan lantai itu, agar bisa mulai merencanakan kehidupannya yang baru.
Yang tidak Dion ketahui di luar gedung, orang suruhan Risa mulai menjalankan aksi mereka. Dua orang laki-laki yang di tugaskan oleh kekasihnya itu, mulai menyabotase mobil miliknya sesuai dengan apa yang sudah Risa dan Ibu nya rencanakan.
Briana gadis yang baik, begitulah yang Dion ketahui tentang Briana hingga saat ini. Dulu ketika Briana datang dalam hidupnya, ia berharap mereka akan menjadi saudara. Akan tetapi setelah Ayahnya mengatur pernikahan, semua rasa simpati yang sempat ia tanamkan dalam hati, hilang begitu saja. Di tambah lagi dengan surat wasiat yang di tinggalkan oleh lelaki tua itu, semakin menambah daftar kebencian di hatinya.
Gadis yang di bawah oleh ayah sambungnya beberapa tahun yang lalu itu, sudah melangkah pergi keluar dari dalam ruangan usai menerima cek darinya. Setelah Briana pergi, Dion melangkah menuju meja kerja, dan kembali melanjutkan pekerjaannya yang tertunda karena kedatangan Briana tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Reni giany
smngat up
2022-06-01
2
Nurlinda
belum panas 🤗🤗🤗
2022-06-01
2