Namun takdir itu sudah terjadi, meskipun Mr. Finn menangis sekencang apapun, istrinya tidak akan kembali. Kini dia hanya bisa meratapi kepergian istrinya dan menyesali dirinya sendiri bahwa selama pernikahan mereka, dia belum mampu membuat istrinya bahagia. Dia belum mampu menjadi suami yang baik dan sempurna untuk istrinya.
"Sayang, maafkan aku. Maafkan aku belum menjadi suami yang baik untukmu." ucap Mr. Finn dengan isak tangis dan rasa penyesalan yang besar.
"Aku berjanji akan merawat putri kecil kita dengan baik dan aku berjanji akan mewujudkan semua keinginanmu untuk kebahagiaan putri kecil kita." ucap Mr. Finn sambil memegang tangan istrinya yang sudah terasa dingin dan kaku.
Kini Mr. Finn hanya ingin menerima takdir ini sebaik mungkin dan ingin fokus untuk merawat dan melindungi putri kecilnya.
Esok harinya jenazah istrinya dimakamkan di tanah makam khusus keluarganya. Setelah itu dia membawa putri kecilnya keluar dari rumah sakit dan merawatnya di rumah.
"putri kecil ayah, ini rumahmu sayang. Lihatlah ayah sudah menyiapkan kamar yang indah untukmu." ucap Mr. Finn lembut sambil menunjukkan kamar itu kepada putrinya.
Putrinya tersenyum saat mendengar ucap ayahnya. Dia juga sudah menyiapkan baby sitter khusus yang terlatih dan memiliki keterampilan yang hebat untuk merawat putrinya.
Putri kecilnya itu bernama Falisha. Dia berharap putrinya ini menjadi anak yang selalu bahagia sesuai namanya. Dia ingin putrinya memiliki kebahagiaan sepanjang hidupnya.
"Sayang, ayah mau mandi dulu ya. Kamu digendong sama teteh Riska dulu ya." ucap Mr. Finn sambil mengusap lembut pipi Falisha dan memberikannya ke Riska.
"Teh, tolong jagain nona Falisha ya. Ingat jangan sampai dia lapar atau haus. Langsung kasih susu ASI di dalam kulkas ya. Tadi ibu susu nona Falisha sudah menyetok di dalam kulkas." ucap Mr. Finn tegas namun lembut.
"Baik pak." ucap Riska sopan.
Mr. Finn pergi meninggalkan mereka dan menuju ke kamarnya untuk mandi. Dia merendamkan tubuhnya di dalam bathup sejenak untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya dengan aroma terapi. Selesai mandi dan berpakaian, dia langsung menuju ke kamar putrinya. Disana dia melihat putrinya sudah tidur pula di ranjangnya.
"Nona Falisha sudah tidur, Ris?" tanya Mr. Finn dengan pelan.
"Sudah pak, baru saja setelah dia ganti baju dan makan." ucap Riska tersenyum tipis.
"Ya sudah, kamu makan dulu biarkan aku jaga disini." ucap Mr. Finn lembut.
Riska mematuhi perintah dan pergi meninggalkan kamar itu. Mr. Finn berbaring di ranjang sambil terus melihat putrinya yang sedang tertidur pulas.
"Fen, lihatlah wajahnya sangat mirip denganmu. Putri kita sangat cantik sepertimu." ucap Mr. Finn dalam hati dengan pandangan sendu ke arah putrinya.
Dia terus memandang putrinya dan akhirnya dia tertidur di samping ranjang putrinya. Tak lama kemudian Riska datang ke dalam kamar dan melihat kedua majikannya sedang tertidur lelap.
"Hah, malam-malam disuguhi pemandangan yang sangat indah. Mataku benar-benar sangat beruntung. Di satu sisi aku melihat sosok pria muda yang sangat tampan dan lembut. Di sisi lain aku melihat sosok putri bayi perempuan yang sangat cantik dan menggemaskan." ucap Riska dalam hati dengan senyuman bahagia.
Riska yang tak tega melihat keduanya sudah tertidur lelap, akhirnya dia menutup pintu kamar itu kembali dan pergi ke ruang tamu dan tidur di sofa panjang itu.
Waktu sudah menunjukkan pukul 3 dini hari, Mr. Finn terbangun dari tidurnya dan tenggorokannya terasa haus. Dia pergi ke dapur untuk mengambil minum. Namun saat dia menoleh ke ruang tamu, dia melihat Riska yang sedang tidur meringkuk kedinginan. Mr. Finn yang tidak tega, akhirnya mengambilkan selimut dan menyelimuti tubuh Riska.
Mr. Finn kembali ke kamar putrinya setelah meredakan rasa hausnya. Dia kembali tidur di kamar putrinya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Pak, sudah pagi. Apakah bapak sudah bangun?" panggil Riska sambil mengetuk pintu.
"Iya, aku sudah bangun." ucap Mr. Finn dengan suara serak bangun tidur.
Dia ingin melihat putrinya, namun ternyata putrinya tidak ada di ranjangnya. Akhirnya dia berdiri dan kembali ke kamarnya untuk siap-siap ke kantor.
"Riska.. Riska.." panggil Mr. Finn mencari sosok Riska dan putrinya.
"Iya Pak. Saya disini pak." ucap Riska dengan berlari tergesa-gesa menghampiri Mr. Finn.
"Dari mana saja kamu? bagaimana keadaan putriku?" ucap Mr. Finn sedikit cemas.
"Aku abis jemur nona Riska di halaman belakang pak. Bapak sudah mau ke kantor? Bapak gak sarapan dulu?" ucap Riska dengan segudang pertanyaan.
"Aku tidak sarapan. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan." ucap Mr. Finn sopan.
"Berikan putri kesayanganku. Aku ingin menggendongnya dulu sebelum aku pergi." ucap Mr. Finn tersenyum sambil membuka tangannya yang telah bersiap untuk menggendong putrinya.
"Sayang, putri kecilku yang cantik. Apa kabar sayang? ayah pergi ke kantor dulu ya, nanti baru kita main." ucap Mr. Finn lembut sambil mengecup lembut kening putrinya.
Setelah puas menggendong putrinya, dia menyerahkan kembali ke Riska. Kemudian dia pergi ke kantor dengan perasaan yang sangat bahagia. Meskipun istrinya telah pergi meninggalkannya namun dia memiliki putri kecil yang sangat cantik seperti istrinya. Dia merasa bahwa istrinya akan selalu bersama mereka dan menjaga putrinya dengan baik.
Hari itu pekerjaan Mr. Finn sangat banyak dan melelahkan. Dia sangat sedih tak bisa bermain dengan putrinya. Dia sampai di rumah sudah menunjukkan pukul 11 malam dan tidak mungkin untuk membangunkan putrinya yang sudah tertidur.
"Sayang, maafkan ayah ya. Ayah janji jika ayah tidak sibuk, ayah akan mengajakmu bermain." ucap Mr. Finn dalam hari sambil melihat wajah putrinya dari jauh.
pada akhirnya hari ini dia sama sekali tidak memberikan kasih sahang untuk putrinya. Dia sangat sedih. Dia merasa telah melanggar janji kepada istrinya. Esok adalah hari libur dan Mr. Finn sangat senang bisa memiliki banyak waktu bersama putrinya.
"Falisha, besok ayah akan mengajakmu bermain." ucap Mr. Finn tersenyum bahagia.
"Selamat malam sayang." ucap Mr. Finn sambil mencium foto istrinya.
Malam itu Mr. Finn tertidur dengan memeluk foto istrinya. Dia berharap dapat bermimpi indah bersama istri dan anaknya. Meskipun itu hanya sebuah mimpi, itu tetap bisa mengobati kerinduannya kepada istrinya.
"Aku akan selalu mencintaimu, sayang." ucap Mr. Finn pelan dan memejamkan matanya tertidur pulas.
Dalam tidurnya, Mr. Finn benar-benar bisa bertemu dengan istri dan putrinya. Dia bermimpi istrinya sedang menggendong putri kecilnya dengan sangat bahagia. Istrinya tersenyum lebar dan menatap Mr. Finn dengan penuh kasih sayang.
"Suamiku, jaga anak kita ya. Aku yakin kamu pasti bisa menjadi ayah yang hebat untuk putri kita. Terima kasih atas cintamu." ucap Feny lembut dan sosoknya langsung menghilang di kata terakhirnya.
...~Bersambung~...
...*****...
Kerinduan merupakan sebuah ekspresi kejujuran dari cinta.
(By:Fanisa/xiaochan520)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments