Setelah selesai makan, Christian membawaku keluar dari mall. Walaupun kami hanya berteman tapi kalau di luar Chris selalu menggandeng tanganku, itu selalu dilakukannya dari kami kecil jadi bagiku biasa saja walaupun gak jarang yang melihat kami mengira bahwa kami sepasang kekasih.
"Ayo pulang udah setengah 4" ucap Chris
"Ntar ajalah Chris, jalan-jalan aja dulu di mall" pintaku.
"Aku ngantuk liv, mau pulang nanti papamu marah loh" ucap Christian.
Tak lama Christian ngomong gitu, ayah menelepon Chris.
"Halo om, ada apa om??" tanya Chris.
"Siapa, papaku??" bisikku.
Chris menjauhkan teleponnya dariku.
"Oh iya om ini kita mau pulang kok" jawab Chris.
Aku yang penasaran sama sekali gak mendengar itu suara siapa, tapi aku yakin itu pasti papa.
"Oh iya om, iya om" jawab Chris lalu mematikan telepon.
"Ayo pulang papamu bilang harus langsung pulang" ucap Chris.
"Ihh gk asik banget sih" ucapku dan aku langsung nurut mengikuti Chris.
...******...
Chris menurunkan aku tepat di depan gerbang rumahku. Aku pun turun dari taksi.
"Gak masuk dulu??" tanyaku.
"Enggak, kirim salam aja sama tante sama om, weekend aku main" jawab Chris.
"Oke, hati-hati" ucapku.
"Oke" jawab Chris dan langsung menutup kaca taksi.
Sesampainya aku dirumah, aku disambut mama yang ngomel.
"Dek dari mana sih?? nonton lagi ya??" tanya mama.
"Iya ma, td nonton sama Chris" jawabku.
"Kamu tuh ya selalu ribetin Chris, pulang sekolah tuh pulang dululah dek setelah itu terserah mau kemana" ucap mama.
"Iya ma, iya" jawabku sambil menaiki tangga.
"Ma, janganlah marah-marah sama adek, baru puber tuh" ucap suara khas kak Azkia.
"Kia, kia pulang ya??" tanyaku langsung berlari nurunin tangga menghampiri suara tersebut.
Ku lihat kak Azkia yang sedang duduk bersama sahabatnya yang sedari SMP sudah bersama dengannya. Aku langsung memeluknya.
"Kia kok gak kabarin Oliv sih" ucapku.
"Kan mau surprise" jawab kak Azkia.
"Kak cindy geser gih, duduk disana aja" ucapku pada teman kak Azkia.
Aku emang kurang suka sama sahabat nya ini, dia terlalu nempel ke kak kia, gak jarang kak kia belain dia kalau aku berulah. Entah kenapa aku selalu kesal lihat sikap kak Cindy ke kak kia. Dia selalu nempel gak jelas.
"Sayang, jangan gitu dong. Kak Cindy kan teman Kia" ucapnya.
"Kok Kia belain dia sih, yang adek Kia aku atau dia" ucapku masih memeluk kakakku.
"Oliv, jangan nakal sama kak Cindy" ucap mama dari dapur.
"Apaan sih mi, aku tuh gak ngapain-ngapain, semua aja belain dia" ucapku melepas pelukanku dengan kak Kia dan langsung berdiri naik ke kamarku, ku banting pintu kamarku dengan sangat keras.
"Ya Tuhan, anak ini" ucap mama.
Papa yang baru masuk rumah dengar suara pintu yang dibanting kencang, dia sudah tau kalau aku sedang marah selalu seperti itu.
"Kenapa lagi ma si dedek" tanya papa.
"Biasa pa dia cemburu sama Cindy" ucap mama.
"Kamu belain Cindy juga??" tanya papa.
Kak Cindy langsung berdiri dan memberi salam ke papa.
"Iyalah, kan Cindy gak ngapain-ngapain" jawab mama.
"Kamu kan tau putrimu itu gimana posesifnya sama kakaknya, kenapa kamu malah belain Cindy jadi gitu kan" ucap papa.
"Pa, jangan selalu di belain kayak gitu entar dia manja banget pa" ucap William yang emang juga pulang ke rumah.
"Kamu pulang juga??" tanya papa.
"Iya pa, lagi online jadi aku di rumah aja deh" ucap Willi.
"Kalian taukan karena dia lahir keluarga kita kembali naik seperti sekarang, walaupun sikapnya begitu tapi dia bawa banyak keberuntungan di keluarga ini jadi manjain lah dia, lagian cuma tinggal dia adik kalian yang kecil masa gitu aja gak bisa sih" ucap papa.
"Papa kenapa sih selalu belain dia" tanya Willi.
"Wil, kamu sadar gak kita gak punya waktu banyak sama dia. Papa sibuk di kantor, kakakmu sibuk bisnis, mamamu sibuk dengan toko-tokonya. Dari kecil dia selalu main sendirian, beda dengan kalian dulu yang mama papa selalu ada sama kalian, sekarang gak bisa kalian manjain dia?? cuma dia adik kalian" ucap papa tegas.
"Iya pa, maaf aku bujuk deh" ucap Azkia.
"Cin, aku ke kamar Oliv dulu ya" ucap Azkia ke Cindy.
"Oke" jawab Cindy.
...******...
Azkia pun naik ke atas, ke kamar Olivia. Oliv mengunci pintunya.
"Tok...tok..tok.. Oliv, sayang" ucap Azkia.
"Bukain pintu buat Kia dong" ucap Azkia kembali.
Aku sangat kesal dengan Kia, aku hanya diam menangis dan masuk kamar mandi, ku hidupkan keran air dan tidak ku pedulikan panggilan Kia, aku benci Cindy, karena keinginannya kak Kia harus tinggal di Apartemen.
To be continue.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Rita
bingung juga yach bener sich kt pp tp klo manja jg g baik bkn ke manja sich harusnya lebih perhatian
2024-06-14
0