Mobil berhenti di depan gedung sekolah, ku lihat Christian sudah menungguku dengan wajah juteknya. Aku pun bergegas turun dari mobil.
"See you papa" ucapku dan mencium pipi papa.
"See you sayang, hati-hati jangan berlari" ucap papa.
Aku langsung bergegas turun dari mobil dan menutup pintu mobil.
"Terimakasih pak Amir hati-hati" ucapku sambil sedikit berlari dan melambaikan tangan.
Pak Amir membunyikan klakson mobil, mengisyaratkan berpamitan padaku.
"Chris..... sudah lama menunggu ya, maafkan aku" ucapku sambil memegang tangan Chris yang sudah di silangkan nya di dadanya.
"Besok kalau selama ini aku gamau menunggumu, kebiasaan tau gak" ucap Chris padaku.
"Maafkan aku jangan bete gitu dong, kita satu kelas loh" ucapku.
"Itulah sialnya aku selalu satu kelas denganmu" ucapnya jutek karena kesal menunggu lama di depan gerbang sekolah.
"Apa Chris bilang?? sial?? oh begitu ya sudah" jawabku dan langsung meninggalkan Christian.
"Idih ngambek, Oliv..Olivia tunggu aku, aku sudah nunggu kamu loh" panggil Chris.
"Bodo amat, jangan ikuti aku" ucapku berjalan secepat mungkin.
"Kita sekelas, kamu lupa?? makanya aku akan terus mengikuti mu" jawab Chris dan berlari menyusul ku.
Sesampainya di kelas aku langsung duduk di kursi ku, Chris duduk tepat di sampingku. Aku hanya diam tidak memperdulikan Chris, aku sangat kesal dengan ucapannya. Seperti biasanya jika aku mendiamkan nya dia pun bertahan diam dengan hanya melihat ke arahku. Karena dia sudah sangat mengenalku, percuma jika dia terus mengoceh dan meminta maaf jika aku dalam keadaan kesal semua itu akan sia-sia, karena aku tidak akan mendengarkan nya. Maka dari itu Chris memilih diam sampai suasana hatiku membaik menurut pandangannya.
Bel berbunyi, tanda waktu pelajaran akan dimulai. Di hari pertama sekolah aku sangat bersemangat, pasti akan banyak hal seru apalagi pelajaran sejarah dimulai di awal. Semua murid memasuki kelas, diikuti dengan pak guru yang juga memasuki kelas.
"Karena hari ini hari pertama sekolah saya akan memanggil nama kalian satu persatu, begitu saya panggil kalian harus berdiri ya agar saya dapat mengenali kalian" ucap pak guru.
"Baik pak" jawab semua murid.
Begitu namaku dipanggil aku pun berdiri saat hendak duduk pak guru bertanya padaku.
"Olivia Agnes Chandrawinata, apakah kamu cucu dari pak Sutomo Chandrawinata??" tanya pak guru padaku.
"Iya pak" jawabku.
"Baik, silahkan duduk" ucap pak guru.
...******...
Di daerahku banyak yang mengenal dan mengetahui keluarga ku dan keluarga Christian. Karena perusahaan yang dimiliki kakekku dan kakek Christian merupakan salah satu perusahaan terbesar di Provinsi ku dan merupakan salah satu perusahaan terbaik di Indonesia. Namun Christian tidak pernah mau memakai nama besar keluarganya yaitu "Arthur", makanya tidak akan ada yang mengetahui bahwa dia dari keluarga Arthur kalau tidak bergaul dan dekat dengannya.
Baginya nama besar keluarganya akan membebaninya sehingga dia tidak dapat bebas bergaul dengan semua orang. Ya memang benar sih, dari dulu sampai hari ini yang benar-benar temanku, sahabat ku hanya Chris yang lain memang ada tapi karena tau latar belakang ku mereka menjadi seperti sungkan dan terlalu menjaga sikap saat di dekatku. Hal itu membuatku risih dan merasa terganggu, oleh karenanya aku tidak ingin bergaul dengan banyak orang.
Namun aku ada satu teman wanita yang kutemui saat aku SD kelas 5 .dan kami bersama sampai di akhir kelas 2 SMP. Setelahnya dia pindah sekolah dan daerah karena pekerjaan ayahnya yang berpindah-pindah tugas di luar kota, dia bernama Rebecca Angelista. Dia sosok yang baik dan sederhana, dia sangat tulus dalam memperlakukanku, tidak pernah memanfaatkan ku walaupun tau aku berasal dari keluarga mana. Dia selalu memperlakukan ku layaknya seorang teman, jika dia tidak suka dia akan marah, jika aku menyakiti hatinya dengan perkataan ku dia akan berterus terang sakit hati karenanya.
Aku sangat menyayanginya, namun sampai hari ini aku belum mendengar kabarnya lagi. Biasanya dia selalu membalas pesanku melalui email tapi sudah 6 bulan kami putus kontak dan dia tidak pernah membalas pesanku. Aku selalu merengek pada papa untuk mencarinya namun tetap saja papa tidak menemukan informasi apapun mengenai keluarganya.
Aku, Christian dan Angel kami tiga sahabat yang selalu bersama, walaupun aku dan Christian mengenalnya saat di SD namun kami berteman sangat baik. Aku berharap dapat dipertemukan lagi olehnya.
...******...
Aku pikir pelajaran sejarah akan menjadi pelajaran yang sangat menarik, ternyata malah sebaliknya pelajaran yang sangat membosankan membuatku mengantuk.
"Ya Tuhan kapan ini akan berakhir" ucapku dalam hati.
Aku hanya menunduk, Christian malah menggangguku dengan melemparkan butiran kertas yang sudah di remuknya. Karena kesal dengan sikapnya, ku lihat ke samping ke arahnya, ku tatap dia dengan wajah kesal.
"Jangan tidur" ucapnya tanpa bersuara.
Karena aku masih kesal dengannya ku abaikan dia, dan aku malah memilih melihat ke depan sampai pelajaran sejarah berakhir walaupun aku sangat kesulitan menahan ngantuk ku.
Terimakasih untuk para pembaca setiaku, dukungan like, komen, vote, hadiah dan favorit kalian merupakan semangatku ❤️❤️.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments