"Kalian mau apa?!" seru Anggun.
Tentu saja kami akan melakukan sesuatu kepadamu.
"Berani sekali kau menantang kami!" seru para preman yang terlihat sudah mulai mendekati Anggun. gadis muda itu langsung menggerakkan tubuhnya, dia menatap beberapa pria yang sedang berada di depannya.
"Maju kalian, Aku ingin tahu apa yang akan kalian lakukan kepadaku?!" seru Anggun. terlihat gadis muda itu menantang para preman yang mengejarnya.
"Dasar gadis ingusan!!" seru seorang pria.
"Biar ingusan begini kalau menghajarmu pasti bisa." jawab Anggun.
"Benarkah, kalau begitu aku ingin tahu apakah kau benar-benar bisa menghajar kami!" seru para preman.
Terlihat Anggun mulai tersenyum, gadis itu memelintir pakaiannya, kemudian meletakkan tas yang dari tadi dia tenteng.
"Hyaaa!!!" seru Anggun.
DUKK...
BUKKK...
ZDAKK...
BRAKKK..
BRAKKK...
berapa pukulan langsung di berikan oleh Anggun, gadis muda itu bergerak begitu lincah. menendang para preman di dada, dahi, dagu bahkan perut mereka dengan tendangan yang begitu keras.
"Kurang ajar!!" seru seorang preman.
"Memangnya kenapa aku tidak boleh menghajar kalian, tuh buktinya aku bisa membuat wajah kalian seperti onde-onde yang habis keluar dari penggorengan." ucap Anggun sambil menunjuk satu persatu para preman yang wajahnya sudah dipenuhi memar bulat dari pukulan tangan Anggun. Gadis ini perlu diberi pelajaran seru para preman.
"Coba saja." Jawab Anggun yang kemudian mulai memutar tubuhnya dan mengarahkan kakinya untuk menendang wajah salah seorang preman.
Ketika perkelahian itu terjadi tiba-tiba Sebuah mobil mewah melintas di tempat Anggun berkelahi, tentu saja mobil yang melintas di tempat itu seketika menabrak salah satu preman yang dihajar oleh Anggun.
BRAKKK...
CITTT...
seketika mobil berhenti saat ada mobil yang melintas dan menabrak salah seorang preman.
"Tuan, Maaf mobilnya menabrak seseorang." ucap seorang pria yang sedang menyetir di dalam mobil.
"Bagaimana bisa kau menabrak orang, Memangnya kau tidak melihat jalan." jawab si pria.
"Pria itu tiba-tiba keluar dari sebuah tempat, Tuan." jawab si sopir.
"Bereskan masalah ini." perintah si pria yang membuat si supir langsung keluar dari dalam mobil.
Saat si supir keluar dari mobil tentu saja dia langsung disuguhkan dengan sebuah pemandangan yang ada di jalan kecil yang ada di jalan raya yang tidak terlalu besar itu.
"Kalian itu ya...,Dasar brengsek. berani sekali mengganggu para wanita!!" seru Anggun yang terlihat melawan beberapa preman itu.
Terlihat Anggun sedikit mengalami kesulitan karena dia di tangkap oleh salah seorang preman.
"Apa yang kalian lakukan!!" teriak si sopir yang melihat kalau ada seorang wanita yang dikeroyok oleh beberapa pria.
"Jangan ikut campur!!" teriak para preman.
Seorang preman yang tidak sengaja tertabrak mobil itu langsung berdiri, dia menatap Sebuah mobil mewah yang sudah menabraknya.
"Ini mangsa besar." ucap seorang preman yang kemudian mendekati mobil mewah itu dan berharap bisa merampok mobil tersebut. dia tidak tahu kalau di dalam mobil itu masih ada seorang pria, si preman membuka pintu mobilnya. mencari sesuatu untuk diambil dari dalam mobil itu.
"Letakkan barang-barang itu!!" seru si pria yang ada di dalam mobil itu.
"Si preman menoleh menatap seorang pria yang berada di dalam mobil. "Kau mau apa jika aku tidak meletakkannya?!" seru si preman.
Seketika si pria langsung menghela nafasnya, meletakkan jas yang menempel di tubuhnya kemudian membuka kancing lengan bajunya.
"Aku tidak suka jangan seseorang yang bersikap sepertimu." ucap si pria yang kemudian langsung menendang salah satu preman yang hendak mengambil barang di dalam mobilnya.
BRAKK..
"Dasar kalian itu sampah masyarakat." ucap si pria.
"Muchtar, Ayo segera kembali ke perusahaan!!" seru si pria.
"Baik Tuan Damian, tapi saya ingin menolong seseorang dulu." jawab Muchtar.
"Memangnya ada apa?" tanya Damian kepada Muchtar.
"Ada seorang gadis yang dikeroyok para preman itu." jawab Muchtar.
Langkah kaki Muchtar terlihat mendekati Anggun yang mencoba untuk melawan beberapa preman itu, tatapan mata Anggun terkunci pada salah satu preman yang hendak mendekatinya dan seketika....,
ZDAKK...
BUKKK...
BRAKKK...
"Aku sudah bilang Kan kalau kalian tidak akan bisa melawanku, kalian kira kalian itu para pria hebat!!" seru Anggun.
Terlihat Anggun membungkukkan tubuhnya, menatap salah satu balok kayu yang ada di sekitar tempat itu.
"Kalian mau tahu apa rasanya jika kalian ku jadikan dendeng lalu ku jemur?!" seru Anggun yang kemudian mengambil balok kayu itu. tentu saja balok kayu itu akan digunakan Anggun untuk memukuli para preman.
"Hyaaa!!!" seru Anggun.
BRAKKK...
BUKKK...
BUKKK..
dengan liarnya Anggun langsung memukuli para preman itu, tentu saja tiga preman itu tidak mampu berdiri karena mereka sudah mendapatkan pukulan demi pukulan dari gadis muda yang ada di hadapan mereka.
"Dasar kalian itu sampah." ucap Anggun yang kemudian melempar balok kayu itu.
Muchtar yang melihat kejadian itu tentu saja pria itu sangat terkejut, gadis sekecil itu bisa melawan 3 pria sekaligus. tiga pria dengan badan yang lumayan besar.
"Kau tidak apa-apa, Nona?!" seru Muchtar saat melihat Anggun baik-baik saja.
"Tentu saja Paman, memangnya Paman tidak lihat kalau aku baik-baik saja." jawab Anggun sambil tersenyum.
Langkah kaki Damian nampak mendekati Muchtar yang sedang berbicara dengan seseorang, terlihat di sana supirnya itu sedang berbicara dengan seorang gadis muda yang memakai pakaian sederhana.
"Muchtar, kita segera kembali!!" seru Damian.
"Baik Tuan." jawab Muchtar.
Langkah kaki Anggun berjalan keluar dari jalan sempit itu, tatapan matanya menatap seorang pria berpakaian kemeja putih dengan raut wajah yang begitu dingin juga tatapan mata yang begitu dingin.
"Siapa dia Paman?" tanya Anggun kepada Muchtar.
"Dia adalah Bos saya." jawab Muchtar.
"Kenapa, memangnya kamu ad apa, kau kagum padaku? Maaf aku tidak menyukai anak kecil sepertimu." jawab Damian.
Seketika Anggun tersenyum, gadis muda itu menatap pria yang mungkin seumuran dengan guru yang ada di sekolahnya dulu.
"Maaf ya paman, Om. aku juga tidak berselera dengan pria tua sepertimu lagi, pula masih ada banyak pemuda gagah tampan dan menawan." jawab Anggun yang kemudian pergi meninggalkan Damian dan Muchtar.
Tatapan mata Muchtar menatap bosnya, Baru kali ini ada seorang wanita yang menghina bosnya dengan kata-kata yang begitu polos.
"Sikap Apa itu Muchtar, berani sekali bocah kecil itu menghinaku." ucap Damian sembari membenarkan pakaiannya.
"Mungkin matanya sedang sakit, tuan." jawab Muchtar.
"Mungkin bocah kecil itu butuh kacamata untuk melihat sesuatu yang indah." ucap Damian yang kemudian meminta Muchtar untuk segera kembali ke perusahaan.
Langkah kaki Anggun kembali melanjutkan perjalanannya, dia harus segera kembali ke tempat yang harus dia tujuh. ke salah satu restoran cepat saji tempat dia bekerja paruh waktu.
** bersambung **
mohon dukungannya di novel baruku, dan jangan lupa dukung novelku yang lain.
- Black Rose
- Mommy
- Mantan terindah
- Suami keduaku cinta pertamaku
- Dewa perang dan Ratu sihir
- Permaisuri sang kaisar
- ijinkan aku bahagia bersamamu
- jangan sakiti aku
- pembalasan dendam Dahlia
- Permaisuri kesayangan kaisar
- my little wife
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments
◉‿◉♡-Ƥυтrу Ƴαѕмιη-♡◉‿◉
Wkwkk peria tua sepertimu 😂
2022-09-26
0