Makan Malam Bersama kakek nenek

"Iya ayah ibuku korban kecelakaan pesawat lima tahun lalu, tidak apa apa aku sudah mengikhlaskannya kok, aku disini bersama dengan kakek dan nenek ku karena hanya mereka yang aku miliki saat ini, namun mereka di rumah mereka di sebelah sana" ucap Linda sambil menunjuk ke sebuah rumah yang cukup besar di seberang sebelah kanan rumahnya.

"Linda sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas bantuan mu dan jika aku bisa tahu apakah ada jalan lain untuk menuju ke perkebunan teh" ucap Farrell dengan ramah.

"Tidak ada jalan lain hanya satu jalan saja jika lewat desa ini, sebenarnya bisa lebih cepat jika tadi kau mengambil jalan sebelah kanan di desa terakhir yang kau lewati sebelum kau mogok itu tapi dari sini juga sudah tidak terlalu jauh dan hanya lima kilometer saja" ucap Linda menjelaskan dengan ramah.

"Baiklah saya pamit dan sekali lagi terima kasih atas bantuan mu" ucap Farrell sambil berdiri dan melangkah ke mobilnya.

"Jika masih sekitar sini dan ada kendala lagi kabari aku saja, karena nanti di perkebunan sinyal sudah ada lagi kok" ucap Linda sambil mengantar kepergian Farrell.

"Baik terima kasih saya permisi" ucap Farrell sambil menjalankan mobilnya dan meninggalkan halaman rumah Linda.

"Akhirnya kau sehat lagi dan beruntung aku bertemu dengan Linda" ucap Farrell berbicara sendiri sambil terus menjalankan mobilnya dengan kecepatan empat puluh kilometer per jam karena masih di jalanan desa.

Kembali ke Linda dia kemudian membereskan semua peralatan yang sebelumnya dia gunakan agar halaman rumahnya kembali bersih dan perlatannya nya juga tertata kembali.

Linda kemudian masuk kedalam rumahnya dan langsung membersihkan badannya dan berganti pakaian lalu melangkah keluar menuju rumah kakek neneknya.

"Linda sepertinya tadi ada tamu ke rumahmu" ucap kakek linda yang bernama muchtar yang sedang duduk menikmati teh hangat di teras rumahnya.

"Oh itu konsumen kek, mobilnya tadi mogok jadi aku memperbaikinya, dimana nenek kek" ucap Linda dengan ramah.

"Nenekmu ada di dapur sedang memasak sana kau bantu dia" ucap Kakek muchtar dengan ramah sambil tersenyum hangat ke cucu satu satunya itu.

"Baik kek, Linda ke dalam dulu" ucap Linda sambil melangkah memasuki rumah itu.

Linda langsung ke dapur menemui neneknya dan rumah kakek neneknya itu tidak sebesar rumahnya sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk sampai di dapur.

"Nek, masak apa?" Tanya Linda yang melihat neneknya sedang memasak.

"Linda cucuku kebetulan kau datang, nenek sedang menggoreng daging ayam namun sudah selesai kok, kau makan bersama kami ya" ucap nenek Linda yang bernama Evi dengan ramah dan tersenyum hangat ke Linda.

"Nek sini aku saja yang melanjutkan" ucap Linda sambil mendekati neneknya itu.

"Linda sudah kau bantu siapkan meja makan saia, nenek sudah selesai kok, bawakan saja ini semua ke meja makan" ucap Nenek Evi dengan ramah sambil menunjuk ke piring piring yang sudah berisi makan di dekatnya.

"Baik Nek" ucap Linda dengan ramah sambil mulai memindahkan piring piring yang berisi makanan itu ke atas meja makan.

"Linda panggil kakekmu, ajak makan bersama kita" ucap Nenek Evi dengan ramah sambil menuangkan air minum ke gelas gelas yang ada di meja makan itu.

"Baik Nek" ucap Linda sambil melangkah menuju teras memanggil kakeknya dan tidak lama kemudian kembali lagi bersama kakeknya.

Mereka bertiga makan bersama dan tampak sangat menikmati momen kebersamaan mereka itu namun tidak ada seorang pun yang berbicara sambil makan.

"Linda, stok teh nenek sudah tinggal sedikit apakah bisa kau ke pabrik teh membelinya besok pagi" ucap nenek Evi dengan ramah sambil membereskan piring piring yang sudah kosong.

"Iya Nek, besok pagi saya ke pabrik teh untuk membelinya" ucap Linda sambil mulai mencuci piring piring kotor itu.

Linda yang telah selesai langsung menemui kakek neneknya kembali yang kini sudah duduk di ruang keluarga dan langsung duduk di sebelah neneknya.

"Linda bagaimana dengan perusahaan mu apa kau tidak mengeceknya" ucap Nenek Evi dengan ramah.

"Nek, meskipun aku tidak di kantor namun semuanya berjalan dengan baik kok, kan aku selalu mengeceknya melalui handphoneku, oh ya nek, seminggu lagi aku akan pulang dulu ke Sydney karena ada berkas kerja sama yang harus aku tanda tangani" ucap Linda sambil tersenyum ke neneknya itu sementara kakeknya tampak asyik menonton sinetron di televisi.

"Iya pergilah dan berhati hatilah, berapa lama kau akan disana" ucap Nenek Evi sambil kemudian meminum teh hangatnya.

"Seminggu paling lama Nek, karena memang aku ingin menyelesaikan semua pekerjaan ku jadi aku bisa kembali ke sini dengan santai" ucap Linda menjelaskan.

"Linda kenapa kau tidak memindahkan perusahaan mu ke kota Bandung saja jadi dekat dengan kita" ucap kakek Muchtar sambil terus melihat televisi.

"Kek, tidak semudah itu, perusahaan ku memang berkantor di sana dan jika aku memindahkannya biayanya sangat banyak, lagi pula itu satu satunya perjuangan ayah ibu jadi aku mau tidak mau harus membuatnya tetap bertahan dan semakin maju" ucap Linda dengan ramah.

"Iya, tapi kau berhati hati ya, nanti di jalannya" ucap kakek Muchtar lagi sambil melihat ke cucu satu satunya itu.

"Iya kek, masih seminggu lagi kok, kakek nenek aku pulang dulu ya soalnya tadi aku sedikit kecapean jadi aku ingin tidur cepat" ucap Linda dengan ramah sambil berdiri.

"Iya cucuku, kau beristirahat lah" ucap Nenek Evi dengan ramah sambil melihat kepergian Linda.

"Bu, kapan ya Linda menikah, aku kasihan melihatnya seperti ini, disatu sisi dia menjalankan wasiat anak anak kita untuk merawat kita di desa ini, di sisi lain dia juga harus menjalankan perusahaan yang ditinggalkan oleh anak anak kita untunya" ucap Kakek muchtar dengan ramah sambil melihat istrinya itu.

"Pak, jangan bicara seperti itu lagi, semua ada waktunya, biarkan Linda menjalani hari harinya dengan senang jangan sampai dia memiliki beban dengan keinginan mu itu" ucap nenek Evi.

"Iya Bu, lagi pula mana ada yang dia sukai di desa kita ini sementara teman temannya semua pengusaha" ucap kakek Muchtar sambil kembali melihat televisi.

Linda berjalan menuju rumahnya kembali dan langsung mengecek ponselnya memeriksa semua email masuk yang di kirimkan oleh sekretaris pribadinya di Sydney Australia.

"Alhamdulillah semuanya lancar dan semua pembukuan keuangan juga tidak ada kendala, semoga saja kontrak kerja pembelian perusahaan di kota Bandung bisa berjalan dengan baik jadi aku setidaknya bisa memindahkan kantor pusat ke Bandung saja sesuai keinginan kakek, namun jika tidak maka mau tidak mau sementara waktu aku tetap bolak balik Sydney" ucap Linda berbicara sendiri sambil melihat laporan keuangan harian perusahaan periklanannya.

Terpopuler

Comments

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

@🎻ⒻͬⒺͧⒷᷤⒷͧⓎͪ🥑⃟🎻

beruntung km Linda masih tersisa nenek dan kakak mu

2023-04-26

0

🍁KAT❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

🍁KAT❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ

Smg harapan Linda terkbul.🙋😊

2022-07-05

4

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

🦋⃟ℛ★KobeBlack★ᴬ∙ᴴ࿐ 🐍Hiatus🐍

semoga lancar ya Lin ❤️

2022-07-03

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Memperbaiki mobil Farrell
3 Makan Malam Bersama kakek nenek
4 Membeli Teh
5 Berbelanja di Mall
6 Flight to Sydney
7 Tiba di Sydney
8 Surprise
9 Internal meeting
10 Menuju Kantor Sydney
11 Rapat dengan Farrell
12 Kantor Sydney 1
13 Kantor Sydney 2
14 Kantor Sydney 3
15 Kantor Sydney 4
16 Kantor Sydney 5
17 Kantor Sydney 6
18 Kantor Sydney 7
19 Pulang ke Indonesia 1
20 Pulang ke Indonesia 2
21 Pulang ke Indonesia 3
22 Tiba di desa
23 Persiapan makan bersama
24 Menambah Aset Pribadi
25 Menambah Aset Pribadi 2
26 Kedatangan Farrell dkk
27 Makan Bersama
28 Di Atas Bukit
29 Mendapatkan Email Desain
30 Obrolan di rumah pohon
31 Projects proposal nya mentah
32 Koleksi Mobil
33 Rencana Perkantoran Baru
34 Membeli Saham Perusahaan komunikasi
35 Pembangunan Menara BTS
36 Ikut Campur di Perusahaan Farrell
37 Internet Untuk Desa
38 Menjemput ibu angkat
39 Menjemput ibu angkat 2
40 Pertemuan Warga 1
41 Pertemuan Warga 2
42 Pertemuan Warga 3
43 Pertemuan Warga 4
44 Kantor Sementara
45 Ponsel untuk warga desa
46 Ponsel untuk warga desa 2
47 Ponsel untuk warga desa 3
48 Ponsel untuk warga desa 4
49 Ponsel untuk warga desa 5
50 Ponsel Untuk Warga Desa 6
51 Kontrak Pembangunan desa impian
52 Kontrak Pembangunan desa impian 2
53 Ayah Angkat
54 Hadiah Pertama dari Farrell
55 Rumah Sementara
56 Pembelian Rumah Warga 1
57 Pembelian Rumah Warga 2
58 Pembangunan Desa Impian 1
59 Pembangunan Desa Impian 2
60 Pembangunan Desa Impian 3
61 Pembangunan Desa Impian 4
62 Pembangunan Desa Impian 5
63 Menolong Mister Alexander 1
64 Menolong Mister Alexander 2
65 Menolong Mister Alexander 3
66 Menolong Mister Alexander 4
67 Menukar uang
68 Membeli Perusahaan Baru
69 Tugas untuk Bradley
70 Tugas untuk Bradley 2
71 I Do
72 Keamanan Desa
73 Obrolan di teras
74 Obrolan di teras 2
75 Obrolan di teras 3
76 Berbelanja Bersama
77 Berbelanja Bersama 2
78 Berbelanja Bersama 3
79 Berbelanja Bersama 4
80 Berbelanja Bersama 5
81 Berbelanja Bersama 6
82 Kinara, Tiara & Sabrina
83 Membeli Lukisan
84 Memesan Lukisan
85 Kangen dengan Sydney
86 Meninggalkan Mall
87 Mengikuti Farrell
88 Mendapatkan Bukti
89 Pamit ke Amerika
90 Tidak sesuai harapan
91 Ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Memperbaiki mobil Farrell
3
Makan Malam Bersama kakek nenek
4
Membeli Teh
5
Berbelanja di Mall
6
Flight to Sydney
7
Tiba di Sydney
8
Surprise
9
Internal meeting
10
Menuju Kantor Sydney
11
Rapat dengan Farrell
12
Kantor Sydney 1
13
Kantor Sydney 2
14
Kantor Sydney 3
15
Kantor Sydney 4
16
Kantor Sydney 5
17
Kantor Sydney 6
18
Kantor Sydney 7
19
Pulang ke Indonesia 1
20
Pulang ke Indonesia 2
21
Pulang ke Indonesia 3
22
Tiba di desa
23
Persiapan makan bersama
24
Menambah Aset Pribadi
25
Menambah Aset Pribadi 2
26
Kedatangan Farrell dkk
27
Makan Bersama
28
Di Atas Bukit
29
Mendapatkan Email Desain
30
Obrolan di rumah pohon
31
Projects proposal nya mentah
32
Koleksi Mobil
33
Rencana Perkantoran Baru
34
Membeli Saham Perusahaan komunikasi
35
Pembangunan Menara BTS
36
Ikut Campur di Perusahaan Farrell
37
Internet Untuk Desa
38
Menjemput ibu angkat
39
Menjemput ibu angkat 2
40
Pertemuan Warga 1
41
Pertemuan Warga 2
42
Pertemuan Warga 3
43
Pertemuan Warga 4
44
Kantor Sementara
45
Ponsel untuk warga desa
46
Ponsel untuk warga desa 2
47
Ponsel untuk warga desa 3
48
Ponsel untuk warga desa 4
49
Ponsel untuk warga desa 5
50
Ponsel Untuk Warga Desa 6
51
Kontrak Pembangunan desa impian
52
Kontrak Pembangunan desa impian 2
53
Ayah Angkat
54
Hadiah Pertama dari Farrell
55
Rumah Sementara
56
Pembelian Rumah Warga 1
57
Pembelian Rumah Warga 2
58
Pembangunan Desa Impian 1
59
Pembangunan Desa Impian 2
60
Pembangunan Desa Impian 3
61
Pembangunan Desa Impian 4
62
Pembangunan Desa Impian 5
63
Menolong Mister Alexander 1
64
Menolong Mister Alexander 2
65
Menolong Mister Alexander 3
66
Menolong Mister Alexander 4
67
Menukar uang
68
Membeli Perusahaan Baru
69
Tugas untuk Bradley
70
Tugas untuk Bradley 2
71
I Do
72
Keamanan Desa
73
Obrolan di teras
74
Obrolan di teras 2
75
Obrolan di teras 3
76
Berbelanja Bersama
77
Berbelanja Bersama 2
78
Berbelanja Bersama 3
79
Berbelanja Bersama 4
80
Berbelanja Bersama 5
81
Berbelanja Bersama 6
82
Kinara, Tiara & Sabrina
83
Membeli Lukisan
84
Memesan Lukisan
85
Kangen dengan Sydney
86
Meninggalkan Mall
87
Mengikuti Farrell
88
Mendapatkan Bukti
89
Pamit ke Amerika
90
Tidak sesuai harapan
91
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!