Dengan berpakaian rapi, subuh itu Erwin melangkah ke masjid untuk mengumandangkan azan,suara nya yang merdu membuat semua orang terbangun dari mimpi indah mereka masing -masing.
"Subhanallah,mas Erwin suara mu indah sekali semoga kamu selalu istiqomah di jalan Allah..amin."doa Alea dalam hati.
"Mi siapa ya yang azan kok abi tidak pernah dengar ?"tanya Syaif kepada istrinya.
"Ummi tidak tahu bi."
Ummi dan abi memang tidak tahu karena yang abi tugaskan untuk mengajarkan Erwin sholat dan mengaji kan ustadzah Alea.
Setelah mengambil wudhu ustad Syaiful pergi ke masjid,sedang kan ummi dan Alea sholat berjamaah di rumah saja.
Sesampai nya di masjid, ustad Syaif betemu dengan salah seorang santri di pesantren itu,lalu dia bertanya.
"Nak,tadi kalau boleh abi bertanya yang azan siapa ya?"
"Mas Erwin bi."
"Ohhh terima kasih ya."
"Ya bi sama- sama."
Di pesantren ini anak -anak santri terbiasa memanggil abi kepada ustad Syaif,karena ustad Syaif adalah seorang pemimpin pesantren yang arif dan bijaksana.
Setelah itu ustad syaif pun masuk masjid,dia mendapati Erwin sedang duduk di pojok sambil membaca tasbih,setelah kedatangan imam masjid,sholat subuh pun segera akan di mulai.
Sehabis sholat abi memanggil Erwin untuk berbincang- bincang dengan nya di teras masjid.
"Win duduk di sini dulu ada yang ingin paman bicarakan sama kamu."
"Baik paman,kalau boleh tahu ada apa ya paman...?"
"Nak Erwin,sudah hampir tiga bulan kamu tinggal di sini ,paman perhatiin kamu sudah ada kemajuan,bahkah kamu sudah berubah jauh lebih cepat dari yang paman kira,nak kalau seandai nya kamu mau pulang paman akan izinin kerena papa kamu sudah menerima kamu lagi nak."
"Entah lah paman saya sudah betah tinggal disini jauh dari hingar bingar kota yang penuh dengan kesibukan itu."
"Itu terserah nak Erwin,jika kamu masih mau tinggal di sini,ya silahkan paman tidak keberatan."
"Ya paman nanti saya pikirin dulu."
Selain belajar ilmu agama kegiatan Erwin di pesantren juga mengajar santri -santri ilmu umum,seperti mengajar bahasa inggris,tentang bagaimana berbisnis,sebenar nya dia anak pintar tapi karena dia manja dan kurang perhatian dari orang tua jadi Erwin menjelma jadi anak pemalas dan nakal ,tambah lagi pengaruh dari pergaulan bebas anak kota.
Hari ini adalah jadwal Erwin belajar lagi dengan ustadzah Alea.
"Assalamualaikum ya my ustadzah."
"Walaikumsalam mas...!tumben sudah duluan ada di kelas."
"Kenapa ?apa mas gak boleh on time."
"Ya, tentu boleh dong mas,malah itu lebih bagus,"jawab Alea sambil tersenyum manis.
Melihat senyum wanita yang ada di depan nya itu,jantung Erwin pun mulai terguncang.
"Gue kenapa ya?kok ada rasa yang aneh jika bertemu dia,gue ngak pernah merasakan nya dulu ketika bersama pacar- pacar gue,apa ini yang di nama kan cinta?"gumamnya dalam hati.
"mas Erwin kok ngelamun,bisakan kita mulai sekarang...?"
"Ya,maaf.."Erwin pun tersenyum malu.
"Gak apa-apa ,tapi sekarang mas pokus ya."
"Siap ustadzah....!"kata nya sambil tertawa.
Mereka pun memulai pelajaran,dan belajar dengan serius selayak nya guru dan murid.
Setelah selesai mereka pun keluar bersama dari ruangan.
"Alea,tunggu sebentar ..!ada yang ingin aku kata kan kepada mu."
"Ada apa mas..?"
"Bisakah kita bicara di taman,sebentar?"
"Okey mas,"mari kata Alea sopan.
Mereka pun duduk di sebuah bangku taman.
"Mas mau ngomong apa?tanya Alea membuka obrolan.
"Alea,mas cuma mau mengucapkan terima kasih sudah mau membimbing aku ke arah yang lebih baik,aku sangat bersyukur sekarang aku sudah bisa membahagiakan orang tua aku,walaupun belum full.
"Sama -sama mas,mas juga hebat mau sungguh -sungguh untuk berubah,sekeras apa pun saya mengajari mas,kalau mas nya sendiri tidak mau berubah itu akan sia - sia.
"Oh ya mas suara kamu tadi pagi bagus bangat,"puji Alea sambil tersenyum manis.
"Ohh itu..makasih ya itu berkat kamu kok."
"Gak akh ,itu kerena mas sudah berbakat menjadi mu'zin."
"Terima kasih ya Alea,alea bagaimana pendapat kamu jika aku kembali ke kota?tadi paman bilang papa ku sudah mengizinin aku untuk pulang,tapi aku dilema Alea..?"
"Kenapa harus dilema mas,..?"
"Kerena aku takut aku kembali lagi seperti dulu Alea,kerena aku tidak tahu godaan apa nanti yang akan aku hadapi setelah pulang ke kota."
"Mas,mas harus yakin dengan diri mas,bahwa mas akan kuat, dengan keimanan mas untuk tetap istiqomah."
Ada rasa sedih di hati Alea mendengar rencana Erwin untuk pulang kerumah nya.
Sebenar nya Erwin dilema dan berat karena harus meninggal kan Alea,kerena selama ini dia mulai suka sama gadis yang dulu amat di benci itu.
"Alea, mas boleh mintak sesuatu tidak ,sebelum mas pulang ke kota.?"
"Apa itu mas...?"
"Mas pengen jalan -jalan sama kamu ke pantai atau ke mana saja lah pokok nya.?"
"Kalau Alea sih mau mau saja,tapi mas mintak izin dulu sama abi."
"Ya nanti mas mintak izin sama paman."
Selesai ngobrol mereka langsung pulang ke kamar masing -masing.
*********
Setelah sholat dzuhur Erwin pun datang kerumah paman nya.
"Asalamualaikum paman."
"Walaikumsalam nak,mari masuk .."ajak paman nya.
"Ada keperluan apa nak Erwin kemari?"
"Ini paman saya sudah pikirkan apa yang paman omongi tadi pagi,rasa nya saya sudah lama di sini dan sudah banyak merepotkan paman sekeluarga,saya memutuskan untuk pulang kerumah saja,karena masih banyak yang harus saya selesaikan di kota,termasuk kuliah saya yang selama ini berantakan karena kehilafan saya."
"Tidak nak,kamu sama sekali tidak merepotkan kami,kamu sudah kami anggap anak kami sendiri,kamu boleh tinggal di sini selama kamu mau,tapi jika itu keputusannya paman tidak bisa melarang kamu,hanya satu permintaan paman tetap lah istiqomah di jalan Allah nak."
"Terima kasih paman dan Inshaallah saya kan selalu hijrah ke jalan yang di redhoi Allah.!"
"Paman boleh kan aku mintak satu permintaan satu lagi."
"Apa itu nak..?"
"Aku ingin mengajak Alea untuk jalan -jalan paman,atas wujud terima kasih ku kerena sudah membimbingku selama ini."
"Tentu boleh nak tapi jangan berduan ya...kalian ajak salah satu santri disini,kalian kan bukan muhrim agar menghindari fitnah jadi kalian harus mengajak orang lain."
"Baik paman,itu tidak masalah.!"
Dengan memakai dress panjang,Alea pun terlihat cantik saat keluar dari kamar nya.
"Subhanallah ."ujar Drwin di dalam hati nya.
"Ayo mas kita berangkat Alea sudah siap."
"Paman kami berangkat dulu ya."pamit Erwin.
"Ya hati -hati,ya nak.!"
Mereka mengunakan mobil pesantren yang di sumbang kan oleh papa Erwin,di dalam mobil itu ada anak mang udin yang di suruh ustad Syaif untuk menemani mereka berdua.
Sesampai nya di tepi pantai mereka duduk di pondokan kecil,sedang kan anak mang udin berlarian sambil bermain pasir.
"Alea, mas senang sekali bisa jalan- jalan keluar bersama kamu,maafin mas ya dulu sering jahat sama kamu,kalau menginggat itu semua mas malu..!"
"Tidak apa -apa mas,nama nya juga dulu kita belum kenal satu sama lain mas.!"
"Ya tapi itu jadi penyesalan buat mas.!"
"
"Sudah lah mas ,manusia itu tidak ada yang tidak berbuat salah,kesempurnaan hanya lah milik Allah mas."
"Alea, kalau mas sudah di kota nanti apakah kamu masih mau berhubungan dengan mas lewat hp?"
"Tentu mas,kita tetap harus menjaga tali silaturahmi terus."
"Terima kasih ya Alea atas semua nya."
Rasa nya ingin sekali dia mengungkapkan isi hati nya pada Alea,tapi dia tahu bahwa Alea tidak mengenal istilah pacaran.
"Sama -sama mas,nanti kalau sudah di kota tetap istiqomah ya mas."
"Inshaallah Alea."
"Jadi rencana nya kapan mas berangkat?"
"Mungkin besok atau lusa."
Saking asik nya mereka ngobrol tak terasa hari sudah sore,mereka pun sholat ashar di jalan.
Setiba nya mereka di pesantren mereka di kejutkan dengan mobil mewah yang sedang parkir di halaman rumah Alea.
"Mereka siapa Alea..?"
"Alea gak tahu mas,mari kita masuk."ajak Alea.
Setelah mereka mengucapkan salam,mereka melihat ada sebuah keluarga yang mengunakan pakai yang rapi,kayak nya mereka dari keluarga yang terpandang.
"Mari nak duduk disini,"ajak abi nya kepada Alea.
"Pak burhan kenalkan ini anak saya Alea ,dan ini nak Erwin kerabat kami dari kota kebetulan sedang belajar agama di sini.."kenal ustad Syaif kepada tamunya.
"Ohh anak kamu sangat cantik ya Syaif!."
"Terima kasih burhan.."nak kenal kan ini pak burhan dia datang kesini ingin melamar mu untuk anak nya ini,nama nya Farel,dia lulusan s2 di kairo mesir nak,apakah kamu bersedia nak?"
"Tapi bi,Alea belum mau menikah."
"Nak kamu bisa kenalan dulu,ta'aruf maksud abi."
"Alea pikir -pikir dulu ya bi."
"Nak Alea, anak om ini orang nya baik dan sudah punya pekerjaan bagus,jadi nak Alea tidak perlu lama- lama berpikir."
"Ya om ,tapi kasih aku waktu kerena ini terlalu cepat untuk aku."
"Alea aku sering mengikuti seminar- seminar kamu. Jadi aku sudah tahu sedikit banyak nya tentang kamu."kata Farel.
"Ohya terima kasih mas,tapi aku belum tahu siapa mas...?"
"Ya pikir -pikir lah dulu Alea,aku akan menunggu keputusan mu."
Sedangkan di dalam hati laki- laki yang duduk di samping nya itu sangat sedih dan terluka melihat kenyataan di depan mata nya.
"Alea,paman, lihat lah aku,aku sedih kerena cinta ku layu sebelum berkembang,tapi aku memang tidak pantas untuk nya,Alea pantas mendapatkan laki -laki yang sepadan ilmu agama nya dengan dia,Alea biarlah kupendam rasa ini yang belum sempat aku utarakan,dan sekarang aku harus pulang besok karena tidak ada alasan lagi aku tinggal di sini."bisik Erwin di dalam hati.
Alea pun di landa dilema,di hati nya sudah mulai nyaman dengan Erwin kerena mereka selalu bersama selama empat bulan ini,tapi dia tidak tahu akan perasaan Erwin yang sebenar nya,mungkin saja kebaikan dan sikap Erwin selama ini cuma sekedar menganggap Alea sebagai adik semata,sedangkan kalau ada laki -laki yang baik melamar kita tidak boleh menolak nya.
"Ya Allah bantu aku untuk mengambil keputusan yang terbaik pilihan yang tepat."kata Alea dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Ria Diana Santi
Aku mampir!
Bawa 5 like n rate!
Mari saling dukung!
2021-03-11
1
HD Arga Zulian🐈
sorry nih thor,, gw emang bukan ahli agama, tp klo org islam apalgi agamis kyak alea, harusnya kan nyebutnya kan Allah, klo nyebutnya Tuhan kayak.a kurang cocok deh thor sbg seorang agamis🙏
2020-05-29
6