Dititip di pesantren

Pagi itu suasana nya agak mendung,semendung hati Erwin yang sedang was -was menunggu vonis hukuman dari papa nya.

"Ma,panggil anak mu kesini!"perintah nya ke pada istri nya.

"Baik,pa..."

"Tok...tok..Win bangun nak...!"panggil mama nya"papa sudah menunggu kamu."

Dug..dug..suara jantung Erwin berdetak karena takut dengan hukuman papa nya.

"Win cepat nak.!nanti papa mu tambah marah lho."

"Ya ma,tunggu sebentar Erwin lagi pakai baju."

Lalu mama nya pergi meninggal kan kamar anak laki- laki nya itu.

"Mana Erwin nya ma?."

"Ada pa?,sebentar lagi dia ke sini,sabar kenapa!,kata orang tua dulu tidak baik marah-marah di pagi hari,tidak berkah.!"

"Alah tidak ada dalil nya ma,gini- gini suami mu ini pernah mondok walaupun sebentar!."

"Ikhh gak percaya amat papa ini,terserah deh!."

Tak lama Erwin pun datang menghampiri mereka di meja makan.

"Pagi pa.."

"Win duduk sini kamu,papa mau ngomong perih hal hukuman kamu."

Tak ayal lagi tambah gemetar tubuh nya,ya Tuhan jangan sampai hukuman nya berat "doa nya dalam hati.

"Ba..ba..baik pa...jawab nya gugup."

"Hari ini,papa akan antar kan kamu di suatu tempat,kamu akan menjalani hukuman kamu disana ,jangan pulang sebelum kamu paham dengan arti nya kehidupan tampa pasilitas yang kamu gunakan selama ini."

"Di sana kamu akan belajar tentang siapa diri mu ,dan siapa tuhan mu."

"Setelah kamu paham baru pulang lah kerumah dan papa akan mewarisi semua aset -aset papa kepada mu."

"Tapi pa.?"

"Tidak ada tapi-tapi,kamu paham.!"

"Pa ampuni Erwin pa,Erwin janji akan berubah ,ku mohon pa."

"Ya pa ,kasihan Erwin..!pinta mama nya.

"Dia anak kita satu- satu nya,pokok nya mama tidak rela."ucap mama nya sambil menanggis.

"Tidak..!keputusan papa sudah bulat,awas ya ma,kalau mama bantu Erwin,papa akan hukum mama juga,ini semua demi kebaikan nya dia,mama paham!"bentak suami nya.

"Pa ampuni Erwin pa,Erwin tidak bisa hidup tampa mama dan papa.!"

"Maka nya papa kirim kamu ke sana, supaya kamu bisa belajar hidup tampa kami,kerna suatu saat nanti kami akan pergi dari kehidupan kamu."

"Pa,kasihanilah Erwin pa!."

"Tidak cepat beresin barang -barang kamu!,hari ini juga kita berangkat.!"

"Baik pa,jika itu membuat papa bahagia."

Erwin pun pergi kekamar untuk mengkemas barang- barang nya.

Sebenar nya Suryo tidak tega menghukum anak nya seperti itu,tapi itu semua demi kebaik kan anak nya sendiri.

"Mama juga siap- siap."kata Suryo kepada istri nya.

"Pa,apa tidak dipikirkan lagi rencana papa ini?pa bagaimana dia bisa hidup di sana nanti?dia tidak terbiasa hidup dengan orang lain.!"

"Ma,please mengertilah!,ini semua demi kebaikan dia,kerna papa menyayangi dia papa ingin dia jadi lelaki yang bertanggung jawab,nanti mama akan mengerti tujuan papa ini!,sekarang mama siap- siap kalau mau ikut."

"Terserah papa deh,ujar nya sambil melangkah menuju kamar nya untuk siap-siap,dalam hati nya berkata,"sudah pasti mama ikut kerena mama ingin melihat tempat apa yang suami nya pilih untuk mengkarantina anak nya?."

Tak lama Erwin pun muncul dengan membawa tas ransel nya,tak banyak barang yang dia bawa,dan di susul oleh mama nya yang sudah siap dan cantik menggunakan gamis dan hijab yang mahal,sehingga kecantikan nya masih terlihat jelas meski umur nya sudah menginjak kepala empat.

"Mari pa kita berangkat!"ajak mama nya.

"Eehh bentar dulu win,handphone kamu mana?"ke sini pinta papa nya."Karena disana nanti kamu tidak boleh menggunakan hp."

"Tapi pa..!,Erwin butuh ini untuk bekomunikasi.!"

"Tidak boleh...!!papa bilang tidak boleh ya tidak boleh! kamu ngerti..!"hardik papa nya.

Lengkap sudah penderitaan ku."Gumam nya dalam hati.

"I..i..iya pa,ini hp nya."Sodor Erwin ke papa nya.

"Kejam amat si pa ...!jadi orang."gerutuk nya

mamanya.

"Mama..!"Suryo pun melirik istrinya sambil melotot.

"Huh dasar manusia arogan!"kata mama nya dalam hati.

"Yuk kita berangkat kata papa nya...!"

Setelah menempuh perjalanan sekitar empat jam,tiba lah mereka di sebuah pesantren di gerbang nya tertulis nama pesantren tersebut."Ahlan wa sahlan fil ma'hadi sabilul hasana."

"Whaaatt???,papa membuang ku ke pesantren."kata Erwin dalam hati.

"Erwin ini tempat kamu akan belajar,tempat kamu akan memperbaiki ahlak kamu,di sini orang nya baik- baik,jaga sikap kamu jangan membuat papa kecewa dan malu!."

"Pa,ampuni Erwin,Erwin tidak bisa hidup di tempat ini.!"

Mobil mereka pun berhenti di sebuah rumah sederhana ,tapi asri dan sejuk!banyak bunga-bunga mawar yang indah menambah kan keasrian rumah tersebut.

Dari dalam mobil sudah kelihatan sepasang suami istri yang telah siap menyambut mereka dengan senyuman.

"Sudah lah Win percuma !,papa sudah memutuskan kamu tinggal di sini berhentilah memohon karena itu tidak akan merubah keputusan papa,sekarang mari turun.!"kata papa nya tegas.

Erwin dan mama nya pun turun dan mengikuti papa nya.

"Assalamualaikum Syaiful Rahman sahabat ku."

"Waalaikumusalam wahai sahabat ku Suryo utama,apa kabar sudah lama kita tidak ketemu?."

Mereka pun berpelukan.

"Mari kita masuk Sur."ajak sahabatnya itu.

"Mari,oh ya Syaif kenal kan ,ini anak ku dan istri ku."kata Suryo memperkenal kan keluarga nya.

Lalu Erwin pun mencium tangan sahabat papa nya itu,dan mama nya salaman dengan istri dari sahabat suami nya.

"Yuk kita masuk ."Ajak istri Syaiful Rahman dengan sopan dan lembut.

Mereka pun masuk ke dalam ruangan,disana di atas meja sudah tersedia banyak sekali makanan lezat khas desa setempat.

"Yuk mari di makan."ajak tuan rumah dengan penuh keramahan.

"Wah ini pasti enak sekali aku sudah kangen dengan makanan ini semua."maklum lah semejak dia pindah dari pesantren ini dia belum pernah lagi datang kesini.

"Ya Sur silakan...!"

Sambil menikmati hidangan mereka pun bercerita masa -masa dulu dia di pesantern.

"Oh yah Syaif ini anak ku ,ku titip kan dia,ajari dia ilmu untuk mengenal tuhan,karena semua ini salah ku ,karena terlalu sibuk bekerja sehingga lupa mendidik nya,seperti yang sudah aku bicara kan ke kamu lewat telpon tempo hari,itu lah keadaan nya saat ini,ku mohon tolong bantu dia,arah kan dia supaya dia jadi orang baik."

"Inshaallah smSur,aku akan berusaha,selebih nya allah lah yang punya kuasa untuk membolak balik kan hati manusia,semoga saja nak Erwin bisa berubah sesuai harapan kamu."

"Sekali lagi terima kasih ya Syaif kamu sudah mau menerima anak ku di sini."

"Sama -sama Sur."

"Kalau begitu kami pamit dulu ya,titip anak ku ya."

"Inshaallah Sur,kamu tenang saja dia pasti baik- baik saja di sini."

Lalu mereka pun pamit,meninggal kan Erwin seorang diri,sambil menanggis mama nya memeluk anak nya,rasa nya tak tega meninggal kan anak semata wayang nya sendiri jauh dari diri nya,belum puas dia memeluk anak nya,dengan cepat suami nya menarik tangan istri nya itu untuk masuk mobil.

Mereka pun pergi,dengan melaju nya mobil,Erwin cuma memandangi mobil orang tua nya sampai hilang.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

KLO UNTUK KBAIKAN AHKLAK, TEGA NGGK TEGA HRS TEGA..

2023-09-07

0

Meli_Melati

Meli_Melati


hallo kakak yang ganteng and cantik jangan lupa y buat mampir di karya aku yang judulnya " Bersama Denganmu menuju pelaminan "

2020-05-01

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!