Belajar Mengaji

Sore itu Alea sudah duduk di mushollah pesantren,sambil dia menunggu seseorang yang akan belajar mengaji dengan nya,dia pun membaca Al qur'an sambil memuroja'ah hafal nya.

"Hey gadis pembawa sial.!!mari kita mulai belajar mengaji nya,tapi jangan harap gue akan panggil lho dengan ustadzah ya.!"

"Dasar anak manja...!"ujar Alea dalam hati.

"Terserah kamu,yang penting kamu mau belajar,kamu mau panggil aku apa saja aku tidak keberatan.!"

"Bagus kalau begitu,hahaha...."ujar Erwin sambil tertawa.

"Ayo sekarang kita mulai dari iqro' satu ya,coba kamu baca ta'awudz dulu.?"

"Hahh apaan itu,gue gak kenal...?"jawab Erwin heran.

"Mashaallah kamu benaran tidak tahu apa itu ta'awudz.....?"

"Iya emang kenapa?,masalah buat lho."

"Ta'awudz itu bacaan yang wajib kita sebutkan ketika kita akan memulai baca Al Qur'an."

"Dasar anak manja...!,ya Allah ini benar- benar tantangan buat aku untuk mengajar orang dewasa, kerna baru kali ini dia harus memulai dari nol,sedang kan aku selama ini selalu mengajar anak- anak kecil yang daya tangkap nya masih fresh,nah kalau dia kan udah tua pasti otak nya sudah lemot",kata Alea dalam hati sambil tersenyum.

Belajar di waktu kecil bagaikan mengukir di atas batu,sedangkan belajar di waktu besar bagaikan mengukir di atas air,seperti itu lah pepatah islam mengambarkan kondisi Erwin saat ini.

Dengan kesabaran ekstra dan kesabaran tingkat tinggi Alea mengajar kan Erwin mengaji,dengan kebebalan nya Erwin membuat Alea kewalahan.

Kalau tidak menginggat dia adalah anak sahabat baik dari abi nya,Alea mungkin sudah menyerah untuk jadi guru ngaji Erwin.

"Mas Erwin tolong serius ya....!"

"Kenapa kamu nyerah ya?buat ngajarin aku ngaji..!"rasain lho pembalasan dari gue...dasar gadis sial..."ujar nya dalam hati sambil tersenyum puas karena sudah membuat Alea kesal.

"Ohya, hari ini kita cukup sampai di sini dulu,cukup belajar mengucapkan kalimat ta'awudz dan basmallah,karena dalam membaca Al Qur'an kita harus benar dulu membaca dua kalimat itu."

"Okey,gue juga gerah di sini apa lagi duduk dekat lo".ucap nya sambil berjalan meninggal kan Alea sendirian.

Alea hanya geleng -geleng kepala melihat tingkah Erwin seperti itu.

***************

Di sebuah tempat,bisa di kata kan best camp tempat para sahabat Erwin berkumpul kumpul.

Salah satu dari mereka membuka obrolan.

"Erwin kemana ya...?kok udah seminggu ini menghilang mana gak bisa di hubungi lagi...!"

"Ya..ya...mana cewek -cewek nya nelpon gue terus."

"Apa dia sengaja menghindari kita ya...?"

"Tapi mengapa?"timpal teman nya lain.

Ketika mereka sedang penasaran dengan menghilang nya Erwin,mereka di kaget kan dengan kedatangan seorang gadis seksi,cantik,dan kelihatan nya anak orang kaya.

"Don,mana Erwin?"cewek itu langsung bertanya.

"Mana gue tahu...Jes...!"

Ya,dia Jessica salah satu pacar Erwin,entah dia pacar Erwin yang keberapa.

"Kalian kan sabat nya Erwin,pasti kalian tahu di mana dia sekarang?."Tanya nya sambil emosi.

"Beneran Jess kami tidak tahu,kami juga binggung sekarang kemana? dia menghilang,mana handphone nya tidak aktif lagi."

"Awas ya kalian berbohong kepada gue,kalian akan tahu sendiri akibat nya paham..!!!"ancam Jessica.

Lalu dia pergi meninggalkan mereka yang sedang terkejut mendengar ancaman Jessica.

"Huh..dasar cewek gila!gue heran kenapa ya Erwin suka ma dia?cewek srigala itu,hahahaah ."mereka tertawa bersama.

********

Sedangkan Erwin terduduk menung di sebuah bangku yang ada di taman pesantren,dia membayang kan wajah sahabat- sahabat nya.

"Gue kangen kalian,kangen nongkrong bareng,dugem barang,pokok nya keadaan ini menyiksa gue bangat,tapi aneh ya kok gue gak kangen sama cewek -cewek gue yang seksi -seksi dan cantik itu.."hemmmzz dia mengehelah nafas panjang.

"Apa kerna gue cuma untuk senang- senang saja ya?bersama mereka,gara- gara gue membelanjakan mereka dengan barang-barang mahal jadi papa menghukum gue dan melemparkan ke tempat sialan ini,apakah mereka hanya menginginkan uang gue saja ya?kok mereka tidak perduli dengan keberedaan gue sekarang."kata nya dalam hati.

Samar- samar dia mendengar seseorang yang sedang mengaji dengan sangat merdu,sehingga tampa sadar membuat hati nya yang kalut sedari tadi menjadi lebih tentram dan nyaman.

"Siapa ya yang ngaji,suara nya tidak jauh dari sini?"gue cari saja.

" Akh tunggu-tunggu!jangan- jangan itu malaikat maut."gumam nya dalam hati.

Gadis itu pun terus melantun kan ayat -ayat Al Qur'an dengan sangat lembut dan merdu,dia duduk di balik pohon besar di taman.

Pohon besar itu menjadi dinding pemisah diantara mereka berdua.

Karena rasa penasaran yang amat besar,lalu Erwin pun segera mencari sumber suara tersebut.

Bertapa terkejutnya dia mendapatkan gadis yang dia benci selama ini ,adalah pemilik suara yang indah itu.

"Kamu..??"kata nya kaget.

Alea pun menghentikan bacaan nya.

"Kamu,kenapa kamu di sini ?"tanya Alea kaget.

"Terserah gue,dari tadi gue sudah ada di sini,,masalah buat lo?"

"Aku juga sudah dari tadi di sini!mas,bisakah kamu bersikap baik dengan ku?apa salah ku pada mu sehingga kamu begitu bencinya pada ku?"

"I..iya karena kamu sudah menganggu hidup ku..!"ya...ya apa salah dia,?kenapa aku menyalahkan dia atas hukuman ini."gumam Erwin dalam hati.

"Tapi gue senang melihat dia tertindas kayak gini."kata nya dalam hati.

"Bertemu dengan mu bukanlah kehendak ku,takdir lah yang sudah mempertemukan kita saat itu."jawab Alea.

"Ya, coba saja dulu lo hati -hati naik sepeda nya pasti gue tidak menyerempet lo.!"

"Bukan nya mas Erwin yang bawa mobil nya ugal -ugalan,mas bisakan kita berdamai.?"pinta Alea.

"Tidak mungkin,gue benci lo...!"Erwin sangat senang sekali melihat Alea kesal.

"Ustadzah boleh kan gue duduk di sini..?"pinta nya pada Alea.

"Ya,silahkan mas,mas jangan panggil aku seperti itu,panggil saja aku Alea kerna itu nama ku."

"Hahaha jelek amat sih nama lo."ledek Erwin.

"Hus...nanti abi marah lho kalau dia dengar, karena mas menghina nama pemberian nya."

"Hahaha bercanda kaleee.!"

Tampa Erwin sadari dia merasa nyaman ngobrol dengan gadis itu,tidak seperti pacar-pacar nya di kota sana,mereka sok-sok manja untuk mendapat belanjaan dari dirinya.

"Alea umur kamu berapa sih?"tanya Erwin.

"Umur ku 23 tahun mas."jawab Alea.

"Masih muda juga ya ."kata nya dalam hati.

"Kamu sudah selesai ya kuliah,kok kamu sudah mengajar...?"

"Ya mas...Alhamdulillah."

"Kamu kuliah jurusan apa..?"tanya Erwin penasaran.

"Jurusan pai mas,pendidikan agama islam."

"Ohh karena itu kamu jadi ustadzah sekarang."

"Gitu lah mas,oh ya kalau mas Erwin gimana..?"

"Aku kuliah di bidang bisnis tapi sampai sekarang gak kelar- kelar..!sampai umur aku 25 tahun aku belum wisuda."

"Kenapa belum selesai mas.?"

"Karena kuliah itu membosan kan bagi ku.!"jawab nya .

"Sayang ya mas waktu nya terbuang sia -sia begitu."

"Bagiku bersenang- senang dan hura- hura itu adalah surganya dunia,karena itu lah aku di lempar papa ku ke sini,kamu tahu nggak waktu pertemuan kita yang pertama itu?aku berharap tidak bertemu dengan kamu lagi ,karena sepulang dari kejadian itu papa langsung menghukum ku,aku kesal dan menuduh mu membawa kesialan dalam hidup aku,ehh gak tahu nya aku ketemu kamu lagi yang ternyata anak dari sahabat papa,dunia itu penuh kejutan ya...?"sambil tersenyum dia memendangi wajah Alea.

Alea pun menunduk kan pandangan nya kerna Erwin bukan muhrim nya.

"Ya mas,itu lah rencana Allah yang tidak kita ketahui."sambil tersenyum dia menjawab Erwin.

Mereka pun berbicara banyak hal,sampai azan pun berkumandang mengharuskan mereka untuk kembali ke kamar masing-masing.

***********

Di kamar Erwin selalu terbayang wajah cantik Alea.

"Dia cantik juga ya,tapi dia bukan cewek idaman gue,akhh..akhh apa- apaan lo Win"gerutuk nya dalam hati.

Setelah pertemuan itu Erwin pun sangat bersemangat belajar mengaji dan sholat sehingga dia sudah hafal huruf -huruf hijjaiyah,sekarang dia tidak lagi menganggap pesantren itu neraka lagi,karena dia sudah agak betah tinggal di sana.

Begitu pula dengan papa nya yang sangat senang melihat progres anak semata wayang nya itu,kerna ustad Syaif selalu memelapor kan perkembangan Erwin di pesantren.

Erwin pun semangkin dekat dengan anak paman nya itu,kalau sejam saja dia tidak melihat Alea dia merasakan ada sesuatu yang hilang.

Sikap nya pun sudah mulai lunak kepada orang- orang di pesantren itu.

Dengan kesabaran ekstra dan keikhlasan Alea mampu merebubah seorang Erwin,tentu nya atas izin Allah swt.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TEMAN2 YG MMBAWA KAKINYA MELANGKAH KE NERAKA DIKANGENIN...

2023-09-07

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!