Setelah orang tua Erwin pergi,ustad Syaif pun mengajak Erwin ke sebuah kamar yang sederhana ,tapi bersih dan nyaman untuk di tinggali.
"Mari nak Erwin paman antar kan ke kamar mu."
Erwin mengambil tas nya lalu mengikuti langkah paman nya itu.
"Nah Erwin ini kamar kamu nak!"
"Apa paman kamar kecil seperti ini untuk aku..?"
"Ya nak Erwin kamar ini memang tidak sebesar dan semewah kamar kamu,tapi dari hal yang sederhana ini kamu bisa menghargai arti sebuah kesederhaan, bahwa kemewahan itu tidak menjamin kebahagiaan dan kamu juga bisa belajar hidup dari hal yang terkecil."
"Bosan amat gue dengar lo ceramah,gerah gue jadi nya..!teman -teman tolong gue."ujar nya dalam hati.
"Terserah paman deh,sekarang aku mau istirahat capek."kata nya ketus.
Sambil tersenyum Syaif pun mengeleng-geleng kan kepala,melihat tingkah anak sahabat nya itu.
"Baik lah,paman pergi dulu kalau butuh sesuatu mintak saja sama mang udin penjaga pesantren ini."
Tampa menjawab, Erwin pun langsung menjatuhkan tubuh nya ke kasur,lalu dia tertidur.
Sedangkan di lapangan pesantren,ramai anak- anak santriwati sedang belajar membaca al Qur'aan berirama.
Mendengar suara yang asing di telinganya membuat Erwin terbangun dari tidur nya,maklum lah Erwin tidak terbiasa mendengar orang mengaji ,kerna hidup di kota yang besar dengan kehidupan serba milenial maka semua itu sangat asing bagi nya.
"Woi suara apaan sih berisik amat".pekik nya dari dalam kamar.
Kerna kamar nya berada di dekat lapangan jadi suara -suara mereka terdengar dengan jelas.
"Woi bisa ngak kalian diam..!berisik amat"pekik nya dari depan kamar nya.
Para santri pun menoleh semua ke arah suara orang yang memekik tersebut."dalam hati mereka pun bertanya. "siapa dia..?"
Tak terkecuali Ustadzah mereka pun juga menoleh kerena terkejut.
Alangkah terkejut nya Erwin melihat siapa yang ada di hadapan nya itu.
"Kamuuuu...!dasar cewek pembawa sial,jika aku ketemu kamu selalu saja sial,dulu kau menabrak mobil ku sekarang menganggu tidur ku,dasar.!"
Sambil mengelus dada Ustadzah Alea mengucapkan,"Astagfirullah."
Dengan menahan sabar dan tidak mau menggubris laki -laki itu,ustadzah Alea pun menutup majelis pengajian sore itu.
"Baiklah anak -anak kita cukupkan sampai di sini dulu pertemuan kita hari ini,kerena sebentar lagi mau sholat ashar jadi kalian siap- siap untuk ke masjid."
"Baik Ustadzah."jawab mereka serentak.
Mereka mengakhiri pertemuan mereka dengan doa kafarotul majelis.
Masih belum puas juga Erwin memaki gadis itu,setelah murid nya pergi,Erwin pun menghadang langkah Alea yang akan segera pulang itu.
"Hey gadis pembawa sial!urusan kita belum selesai,kamu seenak nya mau pergi,urusan kita belum kelar."
"Kamu siapa sih?mau kamu apa?"jawab Alea tak kala ketus nya.
"Mau tahu siapa aku??aku adalah Erwin Suryo utama anak penyumbang dana terbesar di pesantren ini,paham!."
Sombong amat ni cowok,gumam nya dalam hati."
"Maaf ya aku tidak perlu tahu siapa kamu dan anak siapa kamu,minggir !aku mau lewat."
"Huh dasar wanita sialan,awas ya tunggu pembalasan aku.!"
Alea pun terus melangkah tampa perduli dia ngomong apa."
Sampai nya di rumah Alea langsung menghampiri abi nya.
"Bi,siapa sih bi yang tinggal di kamar mang asep?tanya Alea.
Asep itu satpam di pesantren,kerna dia sudah menikah dia pindah kamar yang lebih besar lagi.
"Memang nya kenapa nak..?
"Kesal bangat aku bi !sama dia kerna sudah menganggu Alea".jelas nya kepada abi tentang semua kejadian dari awal mereka bertemu.
Abinya hanya tersenyum,mendengar cerita anaknya itu.
"Alea, itu nama nya Erwin anak sahabat abi,dia dititipkan disini untuk belajar agama".abi nya bercerita panjang lebar tentang kenakalan Erwin di kota."maka dari itu lah alasan orang tua nya menitipkan Erwin di sini nak."
"Alea bantu abi ya untuk mengenal islam kepada nya,bantu dia ya nak."
"Inshaallah bi,Alea akan berusaha."
"Tapi bi apakah kita bisa,?"
"Inshaallah nak atas izin Allah tidak ada yang tidak mungkin."
"Bi ,Alea siap -siap dulu ya..!bentar lagi ashar kan.?"pamit Alea ke abi nya.
"Ya nak,abi juga mau mengajak Erwin untuk sholat."
Alea pun mandi dan siap- siap mau sholat berjemaah di masjid,sedangkan abinya mengajak Erwin untuk sholat berjemaah kemasjid.
"Assalamualaikum nak Erwin."
"Ya ada apa paman?"
"Nak kalau orang mengucap salam wajib di jawab..!"
"Ya..iya..walaikumsalam puas..!ada apa paman ke sini..?"
"Nak sebentar lagi sudah masuk waktu ashar,mari kita ke masjid."
"Malas akh paman.. !saya mau tidur."
"Nak laki -laki itu tidak boleh malas kerena suatu saat nanti kamu akan menjadi seorang imam buat istri dan anak mu kelak."
"Udah dong paman, saya malas dengar ceramah paman.!"
"Ya sudah kalau begitu saya terpaksa nenelpon papa kamu.!"
"Ja...jangan paman,baik lah saya akan sholat ,puas!"
Setelah ganti baju Erwin pun bejalan mengikuti langkah paman nya menuju masjid.
Sesampai nya di masjid,ustad Syaif pun mengajak Erwin mengambil wudhu.
"Paman, Erwin lupa bagaimana cara nya?"
"Sini nak, ikuti paman."
"Akh ribet amat paman."
"Gak kok nak ,gampang cara nya tergantung niat kita."
Mashaallah Sur,sesibuk itu kah diri mu?sehingga kamu lupa mengajarkan hal- hal yang wajib kepada anak mu,kasihan dia."gumam nya dalam hati.
Selesai mereka wudhu mereka langsung masuk masjid,tapi di teras Erwin bertemu Alea.
"Cewek sial,apa lho lihat- lihat gue...!ada yang aneh?"kata nya agak pelan kerna dia takut paman nya dengar.
"Astagfirullah ada ya ..?di bumi Allah yang indah ini,ada laki- laki yang super gr,siapa juga yang melihat anda.!"jawab Alea santai.
Setelah selesai sholat ashar berjemaah,semua santri di wajibkan untuk berolah raga di lapangan.
Dari kejauhan terlihat seorang gadis cantik mengunakan hijab panjang hingga menutupi dada nya,dengan anggun nya dia memimpi senam para santri perempuan.
Dari jendela kamar nya Erwin tampa memperhatikan ustadzah Alea yang sedang melakukan gerak senam.
"Hemm gadis itu ternyata boleh juga ya."gumam nya dalam hati."Hey Erwin jangan muda terpengaruh dengan pikiran playboy mu itu,dia adalah gadis pembawa sial,semejak kamu ketemu dia,kamu jadi berantakan seperti ini."bisikan setan ke dalam hati Erwin.
*********
Malam pun tiba,ustad Syaif memerintah kan mang udin untuk memanggil Erwin untuk makan malam di rumah nya.
Setelah Erwin datang mereka pun akan memulai untuk makan bersama.
"Nak kesinilah mari kita makan bersama."dia panggil anak gadis nya.
"Ya bi,tunggu sebentar !aku mengambil piring dulu."
"Lalu Alea pun melangkah ke meja makan,"ni mi piring nya."
"Syukron nak,mari kita makan."ajak abi nya.
Seketika itu pula Erwin menoleh ke arah gadis tersebut.
"Ngapain gadis ini, di sini?membuat selera makan ku hilang saja..!"gerutuk nya dalam hati.
"Nak Erwin ,kenalkan dia ini Alea anak paman,dia mengajar di sini,sebelum nya dia pernah kuliah di kota dan mengajar tk di sana,karena paman butuh tenaga pengajar lalu paman menyuruh dia pulang ke sini."
"Gak penting amat gue tahu tentang dia!"karena dia gue mendapat kesialan hingga terlempar ketempa ini,ehh mala ketemu dia lagi."kata Erwin dalam hati.
"Oh iya dia juga nanti akan mengajar kamu mengaji."
"Apaaaa?gila gue belajar sama dia...!!"ujar nya dalam hati.
"Itu kalau lo mau...!"kata Alea.
"Ya paman..."Dia terpaksa menyetujui kerna dia takut paman nya akan mengadu ke papa nya nanti.
Mereka pun makan malam bersama sampai selesai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments