Sugar Baby Tuan Jasson

Sugar Baby Tuan Jasson

Dokter galak

Bianca vander veken berlari karena mendapat kabar ada pasien yang kritis, Sampai di ruang operasi ia menatap kaget pada pria yang sedang terbaring.

''Mirip sekali dia dengan uncle jakson.'' Batin bianca heran.

Pria tampan ini kritis karena mendapat luka tembak di jantung nya, Bianca yang sebagai dokter bedah pun langsung menangani.

''Kita mulai sekarang.'' Bianca memberi aba aba pada suster.

Akhir nya setelah hampir dua jam, Pasien berhasil bianca selamat kan. Kini tiga peluru yang bersarang di tubuh nya sudah di keluar kan.

''Jasson derullo.'' Bianca membaca nama pasien.

Jasson di tempat kan di ruanga VIP, Dan bianca menyimpul kan kalau pasien nya bukan orang sembarangan. Karena banyak bodyguard yang menjaga ruangan nya. Apa lagi bianca juga putri mafia, Tentu saja ia paham seperti apa stelan mafia.

''Bagai mana operasi nya ?'' Tanya hilto yang sesama dokter.

''Berhasil.'' Jawab bianca cuek.

''Hmm bi, Apa kita bisa makan malam ?'' Tawar hilto.

''Tidak, Aku ada acara keluarga.'' Tolak bianca sambil berlalu.

Hilto menatap langkah bianca yang semakin menjauh, Susah sekali bianca di dekati lawan jenis. Sudah banyak pria yang bianca tolak, Namun hilto yang masih keras kepala.

''Aku akan menunggu mu bi.'' Batin hilto sendu.

Di ruangan jasson.

Hampir empat jam jasson baru membuka mata panca operasi, Kini ia menatap sekeliling yang bernuansa putih.

''Anda sudah sadar tuan.'' Lukas menghampiri tuan nya.

''Di mana kita ?'' Tanya jasson serak.

''Kita di rumah sakit xxx tuan, Anda selamat meski mendapat luka tembak di jantung.'' Beritahu lukas.

''Ini rumah sakit nya sagara ?'' Tanya jasson memastikan.

''Benar tuan, Tolong jangan banyak bergerak dulu. Saya akan memanggil dokter nya.'' Ujar lukas.

Lukas menakan tombol di dekat kepala jasson, Tak lama terdengar langkah mendekati ruangan itu.

''Selamat siang tuan.'' Sapa bianca ramah.

Meski bianca cuek terhadap pria, Namun jika pria itu adalah pasien nya. Maka sifat cuek pun langsung hilang, Banyak pasien yang langsung terpana melihat senyum manis bianca.

''Siang dokter.'' Balas lukas yang mencuri pandang pada bianca.

''Rileks ya, Saya akan memeriksa anda.'' Ucap bianca mengeluar kan stetoskop.

Jasson hanya diam saat tangan bianca membuka baju nya, Jarak yang lumayan dekat membuat aroma bianca menusuk hidung pria ini.

''Detak jantung nya bagus, Tapi jangan terlalu banyak gerak ya. Agar jahitan nya tidak terbuka lagi.'' Ujar bianca.

''Baik dok.'' Lukas yang menjawab.

''Bianca vander veken.'' Jasson membaca nama dokter nya.

Setelah usai memeriksa keadaan jasson, Bianca undur diri meninggal kan ruangan yang berisi banyak pria tersebut.

''Cantik sekali dokter itu.'' Ujar lukas sambil tersenyum.

''Kau naksir pada nya ?'' Tanya jasson menatap sang asisten.

''Seperti nya ia tuan, Wajah nya cantik. Body nya aduhai, Mata siapa yang mampu menolak pesona dokter bianca.'' Jawab lukas membayang kan gadis cantik itu.

''Mundur lah, Saingan mu berat.'' Ucap jasson dengan mimik serius.

''Hah ? Siapa memang nya tuan ?'' Tanya lukas kaget.

''Tuan mu.'' Jawab jasson enteng.

Lukas menatap jasson yang juga sedang menatap nya, Tidak ada raut bercanda pada wajah tuan nya. Seketika pupus harapan lukas untuk mendapat kan bianca, Senyum jenaka hilang di wajah nya.

''Cari lah gadis lain, Jangan mengincar dia.'' Saran jasson.

''Bagai mana jika dia malah suka pada ku ?'' Tantang lukas.

''Kita lihat saja nanti lukas.'' Ujar jasson dengan senyum devil.

****

Esok hari nya bianca datang kembali untuk mengecek kondisi jasson, Namun ruangan nya kini terlihat sepi.

"Selamat siang tuan." Sapa bianca.

"Siang dokter." Balas jasson tersenyum manis.

Deg.

Jantung bianca seolah berhenti ketika melihat senyum jasson, Namun secepat mungkin ia kembali fokus pada pekerjaan nya.

"Besok saya ingin pulang." Ujar jasson.

"Belum boleh tuan, Luka nya juga belum mengering." Cegah bianca.

"Saya punya dokter pribadi, Jadi anda tidak usah menghawatir kan saya." Jawab jasson lagi.

"Baik lah jika begitu." Putus bianca.

Bianca mulai mengecek seluruh luka di tubuh jasson, Tentu saja jasson kembali bisa mencium aroma memabuk kan dari dokter cantik dan juga sexy ini.

"Bisakah dokter antar kan saya kekamar mandi." Pinta jasson.

"Anda kan sudah memakai kateter tuan." Ucap bianca menatap jasson.

"Aku bukan mau buang air kecil, Tapi aku ingin cuci muka." Jawab jasson.

"Tunggu lah, Biar ku ambil wadah saja ya." Ujar bianca.

"Tapi aku ingin langsung di kamar mandi dok." Seru jasson.

Ada rasa dongkol di hati bianca karena jasson sangat ngeyel, Tapi karena sudah kewajiban nya. Bianca berusaha membantu jasson menuju kamar mandi, Tubuh jasson yang tinggi besar membuat bianca sangat kesusahan.

"Awas kena luka nya." Bianca memperingati dengan galak.

Jasson hanya melirik sambil tersenyum, Ia tau jika dokter cantik nya sedang dongkol. Namun wajah cemberut bianca membuat nya semakin cantik di mata pria ini.

Usai mencuci muka, Jasson kembali naik keranjang. Bianca yang sudah selesai memeriksa pun ingin pergi, Tapi ucapan jasson menghentikan langkah nya.

"Bisa kah anda meninggal kan nomer ponsel, Jika saya sudah pulang maka saya bisa menelepon anda." Pinta jasson.

"Kenapa anda mau menelepon saya ?" Tanya bianca heran.

"Karena aku tertarik pada mu!" Jawab jasson gamblang.

Gigi bianca gemeletuk menahan emosi, Seketika ia langsung keluar dari ruangan jasson dan membanting pintu.

Braak.

"Galak juga dia." Batin jasson namun tersenyum senang.

Hilto yang melihat bianca keluar dari ruangan pasien segera menghampiri wanita pujaan nya, Seulas senyum ia terbit kan untuk bianca.

"Ayo kita makan siang bi." Ajak hilto.

"Makan tinggal makan saja! Kenapa kau selalu sibuk mengganggu ku!" Sentak bianca keras.

Bagai kan di sambar petir, Hilto kaget bukan main karena tiba tiba bianca membentak nya.

"Aku hanya mengajak mu bi, Itu pun jika kau mau." Ujar hilto pelan.

"Dasar banyak omong, Apa pun juga bukan." Kesal bianca meninggal kan hilto.

Ada rasa sedih di hati hilto mendengar ucapan bianca, Jika bukan rasa cinta yang begitu besar. Sudah dari dulu hilto menerima cinta gadis lain nya.

"Apa karena aku miskin bi ?" Batin hilto nelangsa.

Di balik pintu ada mata yang mengintip, Senyum terbit dari wajah nya karena senang dengan perlakuan gadis incaran nya.

***Hallo bestie, Ini karya othor yang baru ya.

Jangan lupa tekan like,coment dan vote serta hadiah nya ya.

Terima kasih,semoga kalian suka***.

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus semangat

2023-03-08

0

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

awal yg seru

2022-09-05

0

Imas Maela

Imas Maela

nyimak

2022-07-27

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!