BAB 4. SALAH MENGENALI

Para pemuda pengendara motor tersebut melarikan diri, saat melihat mobil Devina menabrak pohon, mereka takut pihak kepolisian akan segera datang dan mengusut hingga membuat diri mereka tersangkut masalah hukum.

Semuanya mencari titik aman, pergi sejauh mungkin dan bersembunyi. Hanya satu orang yang berhenti, memarkirkan motor besarnya, lalu berlari menghampiri mobil Devina yang mengeluarkan asap.

Pemuda itu adalah Bastian Mahesa, putra dari Calvin Mahesa, salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan juga putra dari Diani pemilik toko perhiasan ternama di kota Medan.

Dengan perasaan bersalah karena dirinya ikut dalam rombongan tersebut, Bastian berusaha sekuat tenaga, membuka pintu mobil untuk menolong Devina.

Setelah pintu mobil berhasil di buka dengan peralatan seadanya, Bastian segera menarik tubuh Devina, keluar dari dalam mobil, lalu menggendongnya, tanpa melihat siapa dan bagaimana rupa wanita yang ditolongnya tersebut.

Yang terpenting bagi Bastian adalah memberi pertolongan secepatnya kepada korban sebelum terlambat.

Bastian pun membawa tubuh Devina menjauh dari tempat kejadian karena dia takut mobil itu akan meledak.

Lalu Bastian merebahkan tubuh Devina yang berlumuran darah di emperan sebuah toko. Dia memeriksa denyut nadi dan akhirnya merasa sedikit lega karena masih ada tanda kehidupan pada diri wanita yang di tolongnya.

Namun saat Bastian mengamati lebih dalam siapa wanita yang tergeletak di hadapannya itu, yang wajahnya berlumuran darah, Bastian pun terkejut dan panik.

Spontan Bastian mendekap, mengguncang-guncang tubuh Devina sambil berteriak dan menangis, hingga membuat massa yang mulai berdatangan di sana menjadi heran.

"Bangun Devani! bangun! lihat... ini aku Bastian. Hei gadis bodoh...ayo bangunlah!" ucap Bastian.

Kemudian dia berteriak lagi, "Kalian kok diam saja! cepat telephonekan rumah sakit! Ambulance, mana ini ambulance, ayo... kalian tolong pacarku!" teriak Bastian semakin histeris.

Asap kian banyak mengepul, membumbung tinggi ke udara.

Orang-orang yang melihat kejadian itupun sebagian histeris dan yang lain segera membantu dengan menghubungi pihak kepolisian serta pihak rumah sakit.

Tidak berselang lama, pihak kepolisian dan mobil ambulance pun datang. Bastian segera membopong Devina, menaikkannya ke atas ambulance. Dia tidak memperdulikan lagi pakaiannya yang kotor terkena noda darah.

Di dalam ambulance, Bastian terus mengguncang-guncang tubuh Devina, sambil terus berkata, "Bangunlah Sayang...bangun, aku tidak siap untuk kehilanganmu. Walaupun kita sering bertengkar, tapi aku mencintaimu."

"Pak, maaf... izinkan saya untuk memeriksa luka pasien. Saya harus memberi pertolongan pertama atas pendarahan di kepalanya," ucap seorang suster.

"Saya bukan Bapak-bapak suster! Apa saya tampak begitu tua di mata kalian? Dia pacarku sus! Aku mohon tolong dia!" ucap Bastian.

"Jadi saya panggil apa ini? mas saja ya?"

"Terserah suster deh, tolong cepat Sus, darahnya semakin banyak keluar, lihatlah...bibirnya begitu pucat seperti mayat."

"Mas geser dong! Bagaimana saya mau mengobati mbaknya, jika mas tidak memberi saya jalan," ucap suster lagi.

Bastian pun menepuk pundaknya, apa yang dikatakan oleh suster benar, jika dia terus memeluk Devani, bagaimana suster bisa menghentikan pendarahannya.

Suster pun heran melihat Bastian yang berpenampilan preman, memakai kalung dan gelang putih seperti rantai ternyata bisa menangis dan begitu perhatian dengan sang pacar.

Setelah Bastian melepaskan pelukannya dan berpindah tempat duduk, suster pun mengeluarkan perlengkapannya, dia berusaha menghentikan pendarahan, sebagai pertolongan pertama sebelum mereka tiba di rumah sakit.

Ambulance tiba di rumah sakit Persada, security dan para suster datang membantu membawa berankar dan memindahkan Devina ke atasnya.

Lalu mereka buru-buru mendorong brankar tersebut menuju ruang UGD. Bastian terus mengikuti di belakangnya dengan rasa cemas yang tidak kunjung hilang.

Sesampainya di UGD, dokter sudah menunggu karena beliau memang telah menerima info ada pasien kecelakaan sedang dalam perjalanan.

Bastian di minta suster untuk mengurus administrasi di bagian pelayanan dan mereka meminta data pasien.

Bastian bingung, dia tadi tidak sempat menyelamatkan tas Devani, yang mungkin ada tanda pengenal di dalamnya. Jika dia kembali ke tempat kejadian toh percuma, barangkali tas tersebut sudah terbakar di dalam mobil atau sudah hilang di ambil oleh warga yang berkerumun.

Lalu Bastian berkata kepada suster yang bertugas di bagian pelayanan, "Begini Sus! Aku akan menghubungi keluarganya terlebih dahulu, tapi aku mohon selamatkan pacarku! Aku pasti akan kembali secepatnya. Jika masalah dana jangan khawatir, ini aku tinggalkan kartu ATM beserta identitasku di sini sebagai jaminan," ucap Bastian sambil mengeluarkan dompetnya.

"Nggak seperti itu Mas, kami butuh tandatangan keluarganya, jadi jika terjadi hal yang tidak kita inginkan, kami pihak rumah sakit tidak akan dipersalahkan."

"Baiklah Sus, aku berangkat dulu, aku titip pacarku ya Sus!"

Bastian memang belum lama jadian dengan Devani dan Devani belum banyak bercerita tentang keluarganya. Tapi bagi Bastian itu tidak jadi masalah, selagi mereka tetap bersama suatu saat dia pasti akan mengetahuinya juga.

Devani selama ini memang menyembunyikan identitas dan alamat rumahnya, dia tidak mau jika teman-temannya mengenal dan mendekati dia hanya karena latar belakang keluarga.

Bahkan banyak teman Devani yang tidak tahu jika dirinya juga memiliki saudara kembar. Hanya Trias lah, yang tahu semuanya, karena Trias sudah seperti keluarga bagi Devani, mereka satu sekolah dan sekarang juga satu kampus. Triaslah tempat dia mencurahkan semua isi hati dan keluh kesahnya.

Bastian yang awalnya mengenal Devani dari Trias, segera menghubunginya, dia memberitahu tentang kecelakaan yang menimpa Devani dan meminta alamat rumah atau nomor telepon keluarganya.

Trias sangat terkejut, dia tidak percaya jika Devani kecelakaan karena baru dua jam yang lalu gadis itu menelephonenya memberitahukan bahwa dirinya sedang di kampus, bersiap untuk ikut ujian perbaikan nilai.

Sementara Trias sendiri hari ini yang tidak memiliki jadwal kuliah memilih rebahan di rumah sambil memainkan ponselnya.

Saat mendengar ucapan Bastian Trias pun berkata, "Apa Bas! Tidak mungkin Devani kecelakaan! Dia saat ini sedang di kampus."

"Kalau kau tidak percaya datanglah ke rumah sakit Persada, aku baru membawanya kesini, tapi sebelumnya kita harus memberitahukan keluarganya agar mereka juga datang. Tolong cepat Trias, keadaan Devani gawat, sejak kejadian tadi, dia belum sadarkan diri," ucap Bastian.

"Baiklah Bas, kita bagi tugas saja, kamu tetap di rumah sakit, dampingi Devani dan aku akan memberitahu keluarganya. Ingat ya Bas, jika keadaannya semakin memburuk cepat kabari aku," ucap Trias.

"Iya Trias, aku kembali ke ruang UGD dulu ya, siapa tahu ada kabar baik dari dokter."

Bastian menutup ponselnya lalu buru-buru kembali ke ruang UGD, dia ingin menemui dokter, guna menanyakan tentang kondisi Devani.

Sementara di kantor Mahen, perasaannya tidak enak sejak tadi, jantungnya sakit, napasnya sesak, sampai dia terhuyung hampir terjatuh saat sedang menjelaskan proyek kerjasama perusahaannya dengan klien luar negeri.

Semua yang hadir di sana terkejut dan mereka menghentikan kegiatan rapat. Asisten Mahen segera memapahnya kembali ke kursi dan memberi Mahen minum.

Mereka hendak memanggil dokter tapi Mahen melarangnya, dia hanya ingin asistennya melanjutkan rapat, karena tidak ingin mengecewakan klien mereka dan meminta sopir kantor untuk mengantarnya pulang, agar dia bisa beristirahat.

Pihak sekolah juga bingung kenapa sudah hampir dua jam Devina belum juga sampai ke sekolah untuk menjemput Annisa, sementara tadi Devina mengatakan jika dia sudah berangkat menuju ke sekolah.

Akhirnya pihak sekolah menelepon Devina kembali tapi tidak terhubung, lalu mereka mencoba menelepon Mahen, tapi ponsel Mahen juga tidak aktif. Mahen mematikan ponselnya saat rapat pembahasan proyek tadi dimulai.

Bagaimanakah reaksi Bastian nanti, saat dirinya tahu jika yang mengalami kecelakaan bukanlah Devani pacarnya? melainkan saudara kembarnya yaitu Devina. Ikuti terus kisahnya ya sobat dan jangan lupa beri dukungannya agar author semangat terus berkarya.

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

yang baca juga ikut bingung,devani devina....😉

2023-07-12

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KEMBAR TAPI BEDA PEMIKIRAN
2 BAB 2. PESAN TERSIRAT
3 BAB 3. KENANGAN TERAKHIR
4 BAB 4. SALAH MENGENALI
5 BAB 5. CEMAS
6 BAB 6. PENYESALAN DEVANI
7 BAB 7. MENCERITAKAN KEJADIAN
8 BAB 8. MENGHARAPKAN KEAJAIBAN
9 BAB 9. MENGHIBUR ANNISA
10 BAB 10. UNEK-UNEK HATI
11 BAB 11. KRITIKAN ANNISA
12 BAB 12. BERDUKA
13 BAB 13. PROSESI PENGURUSAN JENAZAH
14 BAB 14. MENJALANKAN AMANAH KAKAK
15 BAB 15. TERLALU PEDAS
16 BAB 16. MABUK
17 BAB 17. GURU DI RUMAH
18 BAB 18. MAMA BIMBANG
19 BAB 19. CEMBURU
20 BAB 20. MERASA PUNYA MAMA
21 BAB 21. PERSIAPAN MENYAMBUT TAMU
22 BAB 22. UNTUK KU SAJA
23 BAB 23. BERSAING
24 BAB 24. MENOLAK TAPI HATI TAK RELA
25 BAB 25. AKU BUKAN BARANG
26 BAB 26. NASEHAT PAPA EMIR
27 BAB 27. MAIN TEBAK-TEBAKAN
28 BAB 28. MERIJEK PANGGILAN
29 BAB 29. MEMBELIKAN GAUN
30 BAB 30. PERMINTAAN MAAF PAPA BASTIAN
31 BAB 31. NASEHAT MAHEN
32 BAB 32. MENCARI BASTIAN
33 BAB 33. MELAMAR LANGSUNG
34 BAB 34. KECEWA DAN SEDIH
35 BAB 35. UNTUNG SELAMAT
36 BaB 36. PENGOBATAN ALTERNATIF PATAH TULANG
37 BAB 37. BASTIAN PULANG
38 BAB 38. SETUJU MENIKAH
39 BAB 39. MENENTUKAN TANGGAL PERNIKAHAN
40 BAB 40. MEMBERI KESEMPATAN BERDUAAN
41 BAB 41. MENJELASKAN KESALAHPAHAMAN
42 BAB 42. KEMBALI MERAWAT DIRI
43 BAB 43. AKU BUKAN DIA
44 BAB 44. LEBIH BERSAHABAT
45 BAB 45. KESEPAKATAN BERDAMAI
46 BAB 46. TERNYATA SALAH DUGA
47 BAB 47. MEMBERI KESEMPATAN
48 BAB 48. PERHATIAN KECIL YANG MEMBAHAGIAKAN
49 BAB 49. SATU PERMINTAAN
50 BAB 50. MEMBELI PERLENGKAPAN PERNIKAHAN
51 BAB 51. SARAN HANSEN
52 BAB 52. BERUBAH LEBIH BAIK
53 BAB 53. MELAMPIASKAN KEKECEWAAN
54 BAB 54. HANYA BUTUH KEJUJURAN
55 BAB 55. BERZIARAH
56 BAB 56. KERJASAMA MENCARI INFO
57 BAB 57. CELAKA SAAT MENEMUI BASTIAN
58 BAB 58. MENGUSIR DAN MEMUKUL BASTIAN
59 BAB 59. MENDAPATKAN INFORMASI
60 BAB 60. MENOLAK MINUMAN BERALKOHOL
61 BAB 61. PERMINTAAN TERAKHIR BASTIAN
62 BAB 62. DI CULIK
63 BAB 63. MENCARI DEVANI
64 BAB 64. PERMINTAAN BASTIAN
65 BAB 65. MELACAK KEBERADAAN BASTIAN
66 BAB 66. BERHASIL MEMBEBASKAN DEVANI
67 BAB 67. KHAWATIR
68 BAB 68. SAH MENIKAH
69 BAB 69. HATI BASTIAN HANCUR
70 BAB 70. BULAN MADU DADAKAN
71 BAB 71. GAGAL BELAH DUREN
72 BAB 72. KEJUTAN ROMANTIS
73 BAB 73. DIPERSATUKAN LAHIR BATIN
74 BAB 74. KEJUTAN DARI MAMA
75 BAB 75. MENYENANGKAN HATI SUAMI
76 BAB 76. SALAH MAMA
77 BAB 77. PERTANDA BURUK
78 BAB 78. PENCULIKAN KEDUA
79 BAB 79. BERTEMU SAHABAT LAMA
80 BAB 80. BERUSAHA MENCARI JALAN KELUAR
81 BAB 81. MENYAMBANGI BASTIAN
82 BAB 82. SEKRETARIS GILA KARENA CINTA
83 BAB 83. MENCARI PETUNJUK
84 BAB 84. DI JUAL
85 BAB 85. TIRAI KASIH TERKOYAK
86 BAB 86. GELISAH
87 BAB 87. INSAF
88 BAB 88. MENYELIDIKI ASAL USUL
89 BAB 89. MEMERIKSA MAYAT TANPA IDENTITAS
90 BAB 90. ADA KEMAJUAN
91 BAB 91. CURIGA DENGAN ORANG DALAM
92 BAB 92. KECURIGAAN YANG TERBUKTI
93 BAB 93. MENEMUKAN JEJAK DEVANI
94 BAB 94. MEMINTA DATA DENGAN BANTUAN POLISI
95 BAB 95. NASI SUDAH JADI BUBUR
96 BAB 96. MEMBAWA DEVANI PULANG
97 BAB 97. MENDESAK PENGELOLA CLUB
98 BAB 98. TIDAK MENYANGKA
99 BAB 99. HADIAH TERINDAH DIBALIK KEIKHLASAN (TAMAT)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
BAB 1. KEMBAR TAPI BEDA PEMIKIRAN
2
BAB 2. PESAN TERSIRAT
3
BAB 3. KENANGAN TERAKHIR
4
BAB 4. SALAH MENGENALI
5
BAB 5. CEMAS
6
BAB 6. PENYESALAN DEVANI
7
BAB 7. MENCERITAKAN KEJADIAN
8
BAB 8. MENGHARAPKAN KEAJAIBAN
9
BAB 9. MENGHIBUR ANNISA
10
BAB 10. UNEK-UNEK HATI
11
BAB 11. KRITIKAN ANNISA
12
BAB 12. BERDUKA
13
BAB 13. PROSESI PENGURUSAN JENAZAH
14
BAB 14. MENJALANKAN AMANAH KAKAK
15
BAB 15. TERLALU PEDAS
16
BAB 16. MABUK
17
BAB 17. GURU DI RUMAH
18
BAB 18. MAMA BIMBANG
19
BAB 19. CEMBURU
20
BAB 20. MERASA PUNYA MAMA
21
BAB 21. PERSIAPAN MENYAMBUT TAMU
22
BAB 22. UNTUK KU SAJA
23
BAB 23. BERSAING
24
BAB 24. MENOLAK TAPI HATI TAK RELA
25
BAB 25. AKU BUKAN BARANG
26
BAB 26. NASEHAT PAPA EMIR
27
BAB 27. MAIN TEBAK-TEBAKAN
28
BAB 28. MERIJEK PANGGILAN
29
BAB 29. MEMBELIKAN GAUN
30
BAB 30. PERMINTAAN MAAF PAPA BASTIAN
31
BAB 31. NASEHAT MAHEN
32
BAB 32. MENCARI BASTIAN
33
BAB 33. MELAMAR LANGSUNG
34
BAB 34. KECEWA DAN SEDIH
35
BAB 35. UNTUNG SELAMAT
36
BaB 36. PENGOBATAN ALTERNATIF PATAH TULANG
37
BAB 37. BASTIAN PULANG
38
BAB 38. SETUJU MENIKAH
39
BAB 39. MENENTUKAN TANGGAL PERNIKAHAN
40
BAB 40. MEMBERI KESEMPATAN BERDUAAN
41
BAB 41. MENJELASKAN KESALAHPAHAMAN
42
BAB 42. KEMBALI MERAWAT DIRI
43
BAB 43. AKU BUKAN DIA
44
BAB 44. LEBIH BERSAHABAT
45
BAB 45. KESEPAKATAN BERDAMAI
46
BAB 46. TERNYATA SALAH DUGA
47
BAB 47. MEMBERI KESEMPATAN
48
BAB 48. PERHATIAN KECIL YANG MEMBAHAGIAKAN
49
BAB 49. SATU PERMINTAAN
50
BAB 50. MEMBELI PERLENGKAPAN PERNIKAHAN
51
BAB 51. SARAN HANSEN
52
BAB 52. BERUBAH LEBIH BAIK
53
BAB 53. MELAMPIASKAN KEKECEWAAN
54
BAB 54. HANYA BUTUH KEJUJURAN
55
BAB 55. BERZIARAH
56
BAB 56. KERJASAMA MENCARI INFO
57
BAB 57. CELAKA SAAT MENEMUI BASTIAN
58
BAB 58. MENGUSIR DAN MEMUKUL BASTIAN
59
BAB 59. MENDAPATKAN INFORMASI
60
BAB 60. MENOLAK MINUMAN BERALKOHOL
61
BAB 61. PERMINTAAN TERAKHIR BASTIAN
62
BAB 62. DI CULIK
63
BAB 63. MENCARI DEVANI
64
BAB 64. PERMINTAAN BASTIAN
65
BAB 65. MELACAK KEBERADAAN BASTIAN
66
BAB 66. BERHASIL MEMBEBASKAN DEVANI
67
BAB 67. KHAWATIR
68
BAB 68. SAH MENIKAH
69
BAB 69. HATI BASTIAN HANCUR
70
BAB 70. BULAN MADU DADAKAN
71
BAB 71. GAGAL BELAH DUREN
72
BAB 72. KEJUTAN ROMANTIS
73
BAB 73. DIPERSATUKAN LAHIR BATIN
74
BAB 74. KEJUTAN DARI MAMA
75
BAB 75. MENYENANGKAN HATI SUAMI
76
BAB 76. SALAH MAMA
77
BAB 77. PERTANDA BURUK
78
BAB 78. PENCULIKAN KEDUA
79
BAB 79. BERTEMU SAHABAT LAMA
80
BAB 80. BERUSAHA MENCARI JALAN KELUAR
81
BAB 81. MENYAMBANGI BASTIAN
82
BAB 82. SEKRETARIS GILA KARENA CINTA
83
BAB 83. MENCARI PETUNJUK
84
BAB 84. DI JUAL
85
BAB 85. TIRAI KASIH TERKOYAK
86
BAB 86. GELISAH
87
BAB 87. INSAF
88
BAB 88. MENYELIDIKI ASAL USUL
89
BAB 89. MEMERIKSA MAYAT TANPA IDENTITAS
90
BAB 90. ADA KEMAJUAN
91
BAB 91. CURIGA DENGAN ORANG DALAM
92
BAB 92. KECURIGAAN YANG TERBUKTI
93
BAB 93. MENEMUKAN JEJAK DEVANI
94
BAB 94. MEMINTA DATA DENGAN BANTUAN POLISI
95
BAB 95. NASI SUDAH JADI BUBUR
96
BAB 96. MEMBAWA DEVANI PULANG
97
BAB 97. MENDESAK PENGELOLA CLUB
98
BAB 98. TIDAK MENYANGKA
99
BAB 99. HADIAH TERINDAH DIBALIK KEIKHLASAN (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!