BAB 3. KENANGAN TERAKHIR

Devina buru-buru mengangkat panggilan dari guru Annisa, "Hallo...selamat pagi, ada apa ya Bu, Annisa tidak kenapa-kenapa 'kan Bu?" tanya Devina khawatir.

"Oh nggak Bu! Saya hanya ingin memberitahukan, jika kelas sudah selesai dan anak-anak sudah bisa di jemput. Hari ini, para guru ada acara di kantor Dinas Pendidikan, makanya proses belajar mengajar dipercepat selesainya. Kami tunggu satu jam lagi ya Bu, sambil menunggu para orangtua anak-anak yang lain," ucap Bu Lusy.

"Baiklah Bu, terimakasih atas informasinya, kami akan segera menjemput Annisa," ucap Devina.

Setelah Bu Lusy menutup panggilannya, Devina pun berpikir, tidak mungkin menunggu Devani saudarinya selesai ujian untuk menjemput Annisa, jadi dia tidak punya pilihan lagi selain dirinya sendiri yang harus pergi.

Namun sebelum pergi, Devina teringat janjinya kepada sang suami, lalu diapun melakukan panggilan Video.

Mahen yang memang sedang menunggu panggilan dari sang istri segera mengangkatnya. Terlihat di layar senyum sumringahnya, tatkala melihat wajah cantik Devina.

Namun tiba-tiba Mahen mengernyitkan alis dan berkata, "Kenapa wajahmu pucat sekali Yang? Kamu sakit? Aku telepon Dokter ya!"

"Nggak usah Kak, aku tidak apa-apa kok, cuma pusing dan mual saja. Tadi habis muntah, sebentar lagi juga sembuh, paling masuk angin atau penyakit asam lambungku sedang kambuh. Lagipula kalau menunggu dokter datang, tidak akan sempat, barusan guru Annisa telepon agar menjemput Annisa sekarang juga," tolak Devina.

"Begini saja! Sambil pergi menjemput Annisa, kamu singgah dulu ke praktek Dokter Maya yang tidak jauh dari rumah kita, biar Dokter Maya beri kamu obat. Aku tidak mau terjadi apa-apa denganmu di jalan, apalagi kamu nyetir sendiri," ucap Mahen khawatir.

"Tapi Kak!"

"Nggak ada tapi-tapian, atau sekarang juga aku pulang! Biarlah aku kehilangan klien asal jangan terjadi apa-apa denganmu!" ucap Mahen tegas.

Kemudian Mahen berkata lagi, "Kalau sudah sampai di klinik Dokter Maya, VC aku lagi ya! Pergilah sekarang Yang, agar cepat diperiksa dan tidak telat menjemput Annisa."

Sejenak Mahen terdiam, lalu dia berkata lagi, "Annisa, biar asistenku saja yang menjemput, agar kamu dari klinik bisa langsung pulang dan istirahat."

"Nggak usah Kak, biar aku saja, seperti Kakak tahu, Annisa lebih senang jika aku atau Devani yang menjemput. Tadi sebenarnya, aku sudah minta tolong Devani, berhubung dia sedang ujian dan ternyata kelas Annisa dipercepat selesainya, sudah pasti Devani tidak bisa menyesuaikan waktunya."

"Aku 'kan selalu bilang! Jangan mengandalkan Devani. Aku tidak mau kalian terkena dampak dari pergaulannya. Sudah bersiaplah! Aku sedang tidak ingin berdebat tentang dia!" ucap Mahen kesal lalu menutup teleponnya.

Devina mendesah, dia bingung bagaimana caranya untuk mengakurkan suami dan adiknya itu, mereka seperti anjing dan kucing yang tidak akur setiap kali bertemu.

Kemudian Devina mengganti pakaian, mengambil tas dan kunci mobil, tapi sebelumnya dia pamit kepada Mbok Ijah jika ingin menjemput Annisa.

Devina sebenarnya mau pamit kepada Mama Intan, tapi ternyata sang Mama sudah keburu pergi, dijemput oleh teman-teman sosialitanya.

Devina melajukan mobilnya perlahan menuju klinik Dokter Maya. Setibanya Devina di sana dia disambut oleh suster yang ternyata sudah menunggu kedatangannya.

Ternyata Mahen telah memberitahu Dokter Maya lewat telepon jika Devina akan datang untuk memeriksakan diri.

Suster pun mempersilakan Devina masuk ke ruangan Dokter Maya karena Bu Dokter memang sudah menunggunya.

Melihat Devina datang, Dokter Maya pun berkata, "Selamat pagi Mama cantik, ada apa nih! Sampai suami tercinta mengkhawatirkan kondisi Mama Annisa?"

"Biasa Dok! Mual, pusing dan muntah, mungkin asam lambung saya lagi naik, Dok," jawab Devina.

"Kita periksa dulu ya," ucap Dokter Maya.

Setelah melakukan pemeriksaan, Dokter Maya berkata, "Asam lambungnya normal, coba saya cek denyut nadi," ucap Dokter Maya.

Dokter Maya tersenyum, lalu dia berkata, "Selamat Mama Nisa, sebentar lagi rumah akan bertambah ramai," ucap Dokter Maya sembari mengulurkan tangannya.

"Maksud Dokter?" tanya Devina heran.

"Mama Nisa sedang hamil."

"Mana mungkin Dok! saya ikut program KB suntik 3 bulan lho Dok! Kenapa bisa kebobolan."

"Barangkali Mama Nisa telat suntiknya, coba diingat-ingat, tanggalnya" ucap Dokter Maya sambil tersenyum.

Devina pun mengingat-ingat, kemudian dengan malu dia berkata, "Mungkin iya Dok, soalnya waktu itu Kak Mahen baru pulang dari luar kota, pas jadwal saya suntik, eh...belum suntik keduluan dimintain jatah."

"Berarti rezeki dan wajib disyukuri, Pak Mahen pasti sangat senang mendengar berita ini," ucap Dokter Maya lagi.

"Sebenarnya iya Dok, sudah lama Kak Mahen minta, tapi saya yang belum siap nambah, masih trauma dengan proses kelahiran Annisa."

"Ini saya resepkan obat, untuk mengurangi mual dan seperti biasa kontrol setiap bulan ya Mama Nisa, semoga sehat bayi dan mamanya, hingga dipermudah proses lahiran nantinya."

"Kalau begitu terimakasih ya Dok, Saya permisi dulu, mau jemput Annisa di sekolah Dok, soalnya bu guru sudah telepon sejak tadi."

"Sama-sama Mama Nisa, hati-hati di jalan ya, oh ya...tadi Pak Mahen juga pesan agar menghubunginya karena dia sangat khawatir."

"Iya Dok, ini saya langsung telepon Kak Mahen, saya pamit ya Dok," ucap Devina.

Setelah meninggalkan ruangan Dokter Maya, Devina langsung menuju mobilnya.

Sesuai janjinya, Devina pun melakukan panggilan video kepada suaminya. Mahen yang baru saja memimpin rapat, melihat ponsel di meja bergetar lalu meliriknya dan dia mohon izin keluar sebentar karena ingin mengangkat panggilan dari Devina.

Devina tersenyum saat melihat raut wajah khawatir sang suami yang sedang menunggu penjelasan darinya.

Kemudian Devina berkata, "Selamat Papa Nisa, doanya terkabul, walaupun jika boleh jujur, aku belum siap. Mengurus kalian saja, kedepannya aku pasti membutuhkan bantuan keluarga."

"Ada apa Yang, memangnya Dokter bilang apa? Kamu sakit apa?" tanya Mahen semakin khawatir.

"Sakit karena ulah Kakak!" ucap Devina cemberut.

"Serius! Kamu serius...Nisa akan punya adik? Terimakasih yang, aku makin cinta sama kalian. I love you," ucap Mahen sambil memberi ciuman jarak jauh.

"Sudah dulu ya Kak, aku mau pergi jemput Nisa, tolong jaga Nisa ya Kak, jika kedepannya aku tidak bisa lagi menjaganya. I love you my husband, aku sayang Kakak sampai mati," ucap Devina sambil memberi ciuman balasan kepada Mahen.

"Hati-hati ya sayang, aku sudah tidak sabar untuk mengelus calon putraku, tunggu aku pulang ya Yang...emmuah," ucap Mahen sembari menutup ponselnya dan kembali ke ruangan rapat dengan perasaan bahagia serta senyum terus tersungging di bibirnya, hingga membuat para peserta rapat merasa heran.

Devani pun melanjutkan perjalanannya untuk menjemput Annisa setelah sambungan telepon dari Mahen terputus.

Dia mengelus perutnya, sambil tersenyum-senyum sendiri membayangkan bagaimana nanti perlakuan Mahen, suaminya saat pulang dari kantor.

Tanpa Devina sadari, dari arah depan, tepatnya di persimpangan jalan menuju sekolah, dia dikejutkan oleh munculnya segerombolan pemuda yang mengendarai sepeda motor.

Mereka berlomba dengan kecepatan tinggi, mengemudikan motornya secara ugal-ugalan, dahulu mendahului temannya sambil tertawa-tawa hingga membuat Devina gugup dalam mengemudikan mobilnya.

Tak ayal lagi, Devina hampir menabrak salah satu dari pemuda tersebut. Namun, maksud hati ingin menghindar agar tidak jatuh korban, naas tak dapat ditolak, ketika Devina mengerem mendadak dan membanting stir mobilnya ke arah berlawanan, diapun menabrak sebuah pohon beringin besar yang berada tidak jauh dari tempat itu.

Suara benturan menggelegar, bagian depan mobil penyok dan terbuka serta mengeluarkan asap. Kaca mobil bagian depan juga pecah berhamburan.

Sementara, Devina terkulai di dalam, memeluk stiur dengan kaki terjepit bangku. Darah pun mengalir dari bagian kepala serta wajahnya.

Terpopuler

Comments

Dwi Alin. nama panjang Ayshia Ashalina M.

Dwi Alin. nama panjang Ayshia Ashalina M.

kasihan bgt...

2022-06-06

0

Safni Mardesi

Safni Mardesi

ditungu kelanjutnya thoor...

2022-05-29

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. KEMBAR TAPI BEDA PEMIKIRAN
2 BAB 2. PESAN TERSIRAT
3 BAB 3. KENANGAN TERAKHIR
4 BAB 4. SALAH MENGENALI
5 BAB 5. CEMAS
6 BAB 6. PENYESALAN DEVANI
7 BAB 7. MENCERITAKAN KEJADIAN
8 BAB 8. MENGHARAPKAN KEAJAIBAN
9 BAB 9. MENGHIBUR ANNISA
10 BAB 10. UNEK-UNEK HATI
11 BAB 11. KRITIKAN ANNISA
12 BAB 12. BERDUKA
13 BAB 13. PROSESI PENGURUSAN JENAZAH
14 BAB 14. MENJALANKAN AMANAH KAKAK
15 BAB 15. TERLALU PEDAS
16 BAB 16. MABUK
17 BAB 17. GURU DI RUMAH
18 BAB 18. MAMA BIMBANG
19 BAB 19. CEMBURU
20 BAB 20. MERASA PUNYA MAMA
21 BAB 21. PERSIAPAN MENYAMBUT TAMU
22 BAB 22. UNTUK KU SAJA
23 BAB 23. BERSAING
24 BAB 24. MENOLAK TAPI HATI TAK RELA
25 BAB 25. AKU BUKAN BARANG
26 BAB 26. NASEHAT PAPA EMIR
27 BAB 27. MAIN TEBAK-TEBAKAN
28 BAB 28. MERIJEK PANGGILAN
29 BAB 29. MEMBELIKAN GAUN
30 BAB 30. PERMINTAAN MAAF PAPA BASTIAN
31 BAB 31. NASEHAT MAHEN
32 BAB 32. MENCARI BASTIAN
33 BAB 33. MELAMAR LANGSUNG
34 BAB 34. KECEWA DAN SEDIH
35 BAB 35. UNTUNG SELAMAT
36 BaB 36. PENGOBATAN ALTERNATIF PATAH TULANG
37 BAB 37. BASTIAN PULANG
38 BAB 38. SETUJU MENIKAH
39 BAB 39. MENENTUKAN TANGGAL PERNIKAHAN
40 BAB 40. MEMBERI KESEMPATAN BERDUAAN
41 BAB 41. MENJELASKAN KESALAHPAHAMAN
42 BAB 42. KEMBALI MERAWAT DIRI
43 BAB 43. AKU BUKAN DIA
44 BAB 44. LEBIH BERSAHABAT
45 BAB 45. KESEPAKATAN BERDAMAI
46 BAB 46. TERNYATA SALAH DUGA
47 BAB 47. MEMBERI KESEMPATAN
48 BAB 48. PERHATIAN KECIL YANG MEMBAHAGIAKAN
49 BAB 49. SATU PERMINTAAN
50 BAB 50. MEMBELI PERLENGKAPAN PERNIKAHAN
51 BAB 51. SARAN HANSEN
52 BAB 52. BERUBAH LEBIH BAIK
53 BAB 53. MELAMPIASKAN KEKECEWAAN
54 BAB 54. HANYA BUTUH KEJUJURAN
55 BAB 55. BERZIARAH
56 BAB 56. KERJASAMA MENCARI INFO
57 BAB 57. CELAKA SAAT MENEMUI BASTIAN
58 BAB 58. MENGUSIR DAN MEMUKUL BASTIAN
59 BAB 59. MENDAPATKAN INFORMASI
60 BAB 60. MENOLAK MINUMAN BERALKOHOL
61 BAB 61. PERMINTAAN TERAKHIR BASTIAN
62 BAB 62. DI CULIK
63 BAB 63. MENCARI DEVANI
64 BAB 64. PERMINTAAN BASTIAN
65 BAB 65. MELACAK KEBERADAAN BASTIAN
66 BAB 66. BERHASIL MEMBEBASKAN DEVANI
67 BAB 67. KHAWATIR
68 BAB 68. SAH MENIKAH
69 BAB 69. HATI BASTIAN HANCUR
70 BAB 70. BULAN MADU DADAKAN
71 BAB 71. GAGAL BELAH DUREN
72 BAB 72. KEJUTAN ROMANTIS
73 BAB 73. DIPERSATUKAN LAHIR BATIN
74 BAB 74. KEJUTAN DARI MAMA
75 BAB 75. MENYENANGKAN HATI SUAMI
76 BAB 76. SALAH MAMA
77 BAB 77. PERTANDA BURUK
78 BAB 78. PENCULIKAN KEDUA
79 BAB 79. BERTEMU SAHABAT LAMA
80 BAB 80. BERUSAHA MENCARI JALAN KELUAR
81 BAB 81. MENYAMBANGI BASTIAN
82 BAB 82. SEKRETARIS GILA KARENA CINTA
83 BAB 83. MENCARI PETUNJUK
84 BAB 84. DI JUAL
85 BAB 85. TIRAI KASIH TERKOYAK
86 BAB 86. GELISAH
87 BAB 87. INSAF
88 BAB 88. MENYELIDIKI ASAL USUL
89 BAB 89. MEMERIKSA MAYAT TANPA IDENTITAS
90 BAB 90. ADA KEMAJUAN
91 BAB 91. CURIGA DENGAN ORANG DALAM
92 BAB 92. KECURIGAAN YANG TERBUKTI
93 BAB 93. MENEMUKAN JEJAK DEVANI
94 BAB 94. MEMINTA DATA DENGAN BANTUAN POLISI
95 BAB 95. NASI SUDAH JADI BUBUR
96 BAB 96. MEMBAWA DEVANI PULANG
97 BAB 97. MENDESAK PENGELOLA CLUB
98 BAB 98. TIDAK MENYANGKA
99 BAB 99. HADIAH TERINDAH DIBALIK KEIKHLASAN (TAMAT)
Episodes

Updated 99 Episodes

1
BAB 1. KEMBAR TAPI BEDA PEMIKIRAN
2
BAB 2. PESAN TERSIRAT
3
BAB 3. KENANGAN TERAKHIR
4
BAB 4. SALAH MENGENALI
5
BAB 5. CEMAS
6
BAB 6. PENYESALAN DEVANI
7
BAB 7. MENCERITAKAN KEJADIAN
8
BAB 8. MENGHARAPKAN KEAJAIBAN
9
BAB 9. MENGHIBUR ANNISA
10
BAB 10. UNEK-UNEK HATI
11
BAB 11. KRITIKAN ANNISA
12
BAB 12. BERDUKA
13
BAB 13. PROSESI PENGURUSAN JENAZAH
14
BAB 14. MENJALANKAN AMANAH KAKAK
15
BAB 15. TERLALU PEDAS
16
BAB 16. MABUK
17
BAB 17. GURU DI RUMAH
18
BAB 18. MAMA BIMBANG
19
BAB 19. CEMBURU
20
BAB 20. MERASA PUNYA MAMA
21
BAB 21. PERSIAPAN MENYAMBUT TAMU
22
BAB 22. UNTUK KU SAJA
23
BAB 23. BERSAING
24
BAB 24. MENOLAK TAPI HATI TAK RELA
25
BAB 25. AKU BUKAN BARANG
26
BAB 26. NASEHAT PAPA EMIR
27
BAB 27. MAIN TEBAK-TEBAKAN
28
BAB 28. MERIJEK PANGGILAN
29
BAB 29. MEMBELIKAN GAUN
30
BAB 30. PERMINTAAN MAAF PAPA BASTIAN
31
BAB 31. NASEHAT MAHEN
32
BAB 32. MENCARI BASTIAN
33
BAB 33. MELAMAR LANGSUNG
34
BAB 34. KECEWA DAN SEDIH
35
BAB 35. UNTUNG SELAMAT
36
BaB 36. PENGOBATAN ALTERNATIF PATAH TULANG
37
BAB 37. BASTIAN PULANG
38
BAB 38. SETUJU MENIKAH
39
BAB 39. MENENTUKAN TANGGAL PERNIKAHAN
40
BAB 40. MEMBERI KESEMPATAN BERDUAAN
41
BAB 41. MENJELASKAN KESALAHPAHAMAN
42
BAB 42. KEMBALI MERAWAT DIRI
43
BAB 43. AKU BUKAN DIA
44
BAB 44. LEBIH BERSAHABAT
45
BAB 45. KESEPAKATAN BERDAMAI
46
BAB 46. TERNYATA SALAH DUGA
47
BAB 47. MEMBERI KESEMPATAN
48
BAB 48. PERHATIAN KECIL YANG MEMBAHAGIAKAN
49
BAB 49. SATU PERMINTAAN
50
BAB 50. MEMBELI PERLENGKAPAN PERNIKAHAN
51
BAB 51. SARAN HANSEN
52
BAB 52. BERUBAH LEBIH BAIK
53
BAB 53. MELAMPIASKAN KEKECEWAAN
54
BAB 54. HANYA BUTUH KEJUJURAN
55
BAB 55. BERZIARAH
56
BAB 56. KERJASAMA MENCARI INFO
57
BAB 57. CELAKA SAAT MENEMUI BASTIAN
58
BAB 58. MENGUSIR DAN MEMUKUL BASTIAN
59
BAB 59. MENDAPATKAN INFORMASI
60
BAB 60. MENOLAK MINUMAN BERALKOHOL
61
BAB 61. PERMINTAAN TERAKHIR BASTIAN
62
BAB 62. DI CULIK
63
BAB 63. MENCARI DEVANI
64
BAB 64. PERMINTAAN BASTIAN
65
BAB 65. MELACAK KEBERADAAN BASTIAN
66
BAB 66. BERHASIL MEMBEBASKAN DEVANI
67
BAB 67. KHAWATIR
68
BAB 68. SAH MENIKAH
69
BAB 69. HATI BASTIAN HANCUR
70
BAB 70. BULAN MADU DADAKAN
71
BAB 71. GAGAL BELAH DUREN
72
BAB 72. KEJUTAN ROMANTIS
73
BAB 73. DIPERSATUKAN LAHIR BATIN
74
BAB 74. KEJUTAN DARI MAMA
75
BAB 75. MENYENANGKAN HATI SUAMI
76
BAB 76. SALAH MAMA
77
BAB 77. PERTANDA BURUK
78
BAB 78. PENCULIKAN KEDUA
79
BAB 79. BERTEMU SAHABAT LAMA
80
BAB 80. BERUSAHA MENCARI JALAN KELUAR
81
BAB 81. MENYAMBANGI BASTIAN
82
BAB 82. SEKRETARIS GILA KARENA CINTA
83
BAB 83. MENCARI PETUNJUK
84
BAB 84. DI JUAL
85
BAB 85. TIRAI KASIH TERKOYAK
86
BAB 86. GELISAH
87
BAB 87. INSAF
88
BAB 88. MENYELIDIKI ASAL USUL
89
BAB 89. MEMERIKSA MAYAT TANPA IDENTITAS
90
BAB 90. ADA KEMAJUAN
91
BAB 91. CURIGA DENGAN ORANG DALAM
92
BAB 92. KECURIGAAN YANG TERBUKTI
93
BAB 93. MENEMUKAN JEJAK DEVANI
94
BAB 94. MEMINTA DATA DENGAN BANTUAN POLISI
95
BAB 95. NASI SUDAH JADI BUBUR
96
BAB 96. MEMBAWA DEVANI PULANG
97
BAB 97. MENDESAK PENGELOLA CLUB
98
BAB 98. TIDAK MENYANGKA
99
BAB 99. HADIAH TERINDAH DIBALIK KEIKHLASAN (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!