Walaupun stok pil yang si kembar buat tidak akan terpakai di dalam kerajaan atas awan, mereka tetap menyediakan pil untuk antisipasi dan bekal saat mereka mengutus orang atau anggota mereka meninggalkan kawasan istana atas awan.
"Yah, walaupun istana kita tidak akan diserang oleh musuh karena tabir yang melindungi negeri atas awan, tapi pil ini berguna saat kita keluar untuk mengerjakan tugas." saut Liu yu yang baru datang.
"Paman Liu yu? Kenapa paman baru datang?" tanya Fei fan.
"Maaf, ada sedikit kendala di perjalanan pulang." jawab Liu yu.
"Ada kendala atau paman lupa kalau kami berulang tahun?" selidik Wei Yan.
"Mana mungkin paman bisa lupa dengan hari ulang tahun putra mahkota dan tuan putri?" bantah Liu yu.
Dia menyerahkan masing-masing satu kotak pada si kembar yang langsung diterima dengan senang hati oleh keduanya.
"Wah, laba-laba api....! Terima kasih paman." seru Wei Yan girang setelah membuka isi kotaknya.
"Sama-sama putra mahkota." ucap Liu yu.
"Paman pasti kesulitan mendapatkan itu untuk si kutu racun itu." ucap Fei fan.
"Aku ahli obat dan racun Fei, bukan kutu racun." protes Wei Yan.
"Apapun katamu, bagiku kau tetap kutu tukang racun." ucap Fei fan mengejek saudaranya.
"Kau....
"Sudah jangan mulai berdebat konyol lagi. Tuan putri lihat dulu hadiahnya. Apakah suka?" ucap Liu yu.
"Apa ini paman?" tanya Fei fan sambil memegang sebuah kalung dan sebuah pedang yang ukurannya sangat kecil.
"Pedang itu adalah pedang Phoenix api dan es. Pedang itu memiliki dua elemen yang saling berlawanan namun dapat bersatu untuk menghasilkan serangan yang sangat kuat." jelas Liu yu.
"Teteskan darahmu agar pedang itu dapat mengenali tuanya." ucap Liu yu lagi.
"Wah...." seru kagum Fei fan setelah berhasil meneteskan darah pada pedang kecil itu.
Pedang itu berubah menjadi besar lalu mengeluarkan cahaya merah dan biru membuat sekitar merasakan aura panas dan dingin bergantian. Cahaya itu kemudian membentuk seekor burung Phoenix.
"Terima kasih paman." ucap Fei fan senang saat cahaya dua warna itu masuk ke keningnya.
"Pedang itu sudah menjadi milikmu dan dapat menyatu dengan dirimu. Kau bisa menyimpan dalam ruang jiwamu dan memanggilnya kapanpun kau butuhkan." ucap Liu yu.
"Dari mana kau mendapatkan pedang yang sangat hebat seperti itu?" tanya Mei yin.
"Kau terlalu memanjakan dua anak ini." ucap Liu ku.
"Pangeran Phoenix dari negeri atas yang memberikan padaku. Dia tidak bisa memberikan langsung karena memiliki urusan yang tidak bisa ditunda untuk diurus." jawab Liu yu.
"Aku kira ini dari paman Liu yu." ucap Fei fan.
"He he he." Liu yu hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya.
"Ini hadiah dari paman?" tanya Fei fan memegang kalung yang memiliki bandul sebuah batu.
"Itu...." Liu yu tidak meneruskan ucapannya tapi hanya menatap heran ke arah Liu yu.
"Ya, itu adalah batu dimensi milik ratu." jawab Liu yu.
"Ratu?" beo Fei fan.
"Ibu kalian." ucap Liu ku.
"Sebelum pergi, Yang mulia tuan Jin hu menitipkan batu dimensi ini padaku untuk aku berikan pada putrinya saat putrinya memiliki tingkat kultivasi serta alkemis yang cukup. Ku pikir ini adalah saat yang tepat." jelas Liu yu.
"Sebenarnya ada benda titipan lainnya untuk putra mahkota tapi, untuk saat ini benda itu belum bisa dikeluarkan karena akan sangat berbahaya bagi putra mahkota jika dia memiliki benda itu saat kekuatannya belum memenuhi syarat." tambah Liu yu.
"Apakah sebuah pusaka berharga?" tanya Wei Yan.
"Sangat berharga, kuat dan langka. Benda itu adalah milik sang ratu yang tidak bisa ikut dibawa ke tempatnya saat ini. Sebelum pergi yang mulia tuan Jin hu memberikan benda itu padaku untuk disimpan di tempat yang aman dan menyerahkan benda itu pada putra mahkota saat kultivasi putra mahkota mencapai tingkat langit tahap akhir." jawab Liu yu.
"Apakah yang kau maksud adalah pedang milik Ze?" tanya Liu ku.
"Ya paman." jawab Liu yu.
"Memang Wei Yan belum mampu memegang benda itu." ucap Liu ku.
"Apa kegunaan batu dimensi ini dan bagaimana cara menggunakan batu dimensi ini?" tanya Fei fan.
"Batu dimensi ini bisa dimasuki oleh seorang alkemis dengan tingkat tertentu. Untuk orang yang bukan alkemis wajib menelan pil penawar segala racun agar tidak celaka. Didalamnya terdapat sebuah dimensi yang cukup besar. Ada berbagai macam jenis tanaman obat yang langka tumbuh didalamnya. Kau cukup konsentrasi mengalirkan kekuatan jiwa pada batu itu dan kau akan masuk ke dalam dimensinya." jelas Liu yu.
"Bukankah ular api dan ceri emas masih ada di dalam batu dimensi itu?" tanya Wen yuan.
"Ya, sebenarnya kontrak hewan roh antara mereka dan ratu telah terputus namun, mereka tidak memiliki keinginan untuk meninggalkan ruangan dimensi." jawab Liu yu.
"Sebaiknya kita menjumpai mereka di dalam sana. Siapa tahu mereka ingin mendampingi si kembar seperti mereka mendampingi ibu mereka sebelumnya." ucap Mei yin.
"Ya, tapi itu terserah mereka. Kita tidak bisa memaksa dan Ze tidak akan suka jika kita memaksakan kehendak pada mereka yang sudah dia anggap saudara." saut Liu ku.
...****************...
Di tempat lain, Ze dan Jin hu sedang duduk di sebuah taman sambil melihat apa yang putra putri mereka lakukan saat itu menggunakan kemampuan Jiwa Jin hu.
"Mereka sudah tumbuh menjadi anak yang menggemaskan. Aku sudah tidak sabar ingin memeluk mereka." ucap Ze sambil bersandar pada dada Jin hu.
"Maaf, aku belum cukup mampu untuk membawamu ke tempat mereka. Bahkan untuk melihat apa yang mereka lakukan aku hanya mampu sebentar saja. Maaf juga karena kau sudah terikat takdir denganku karena kau istriku, kau harus ikut ke dunia ini dan jauh dari anak-anak kita." ucap Jin hu.
"Tidak perlu meminta maaf, itu bukan salahmu. Ini takdir yang harus kita jalani. Aku sangat bersyukur karena mereka tumbuh dengan baik dan kita masih bersama." ucap Ze.
"Aku harus kembali ke ruang dimensi untuk kembali berkultivasi. Kita tidak bisa bersantai terus. Aku harus mengejar ketertinggalan ku dalam kultivasi di dunia ini." ucap Ze lagi.
"Baiklah sayang, ayo kita kembali ke kamar kita lagi agar kau dapat masuk ke ruang dimensi." ucap Jin hu lalu segera mengangkat tubuh mungil sang istri.
Dia mengecup kening Ze cukup lama lalu melangkah menuju kamar mereka. Mereka saling tersenyum dan melemparkan tatapan penuh kasih membuat yang melihat mereka merasa iri.
"Apakah kaisar dewa cahaya ini sungguh asli? Atau, reinkarnasi merubah sifatnya? Sejak kapan kaisar dewa cahaya begitu mesra dengan wanita?" bisik seorang penjaga pada rekannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
♡⃝ 𝕬𝖋🦄rahmalia❁︎⃞⃟ʂ ⨀⃝⃟⃞☯ 🎸
Ya sejak ada ze wanita secantik cahaya hulan purnamaanamaa
2022-10-23
0
♡⃝ 𝕬𝖋🦄rahmalia❁︎⃞⃟ʂ ⨀⃝⃟⃞☯ 🎸
Gila d kasihlaba laba kesenengan kalo aku sih auto pingsan
2022-10-23
0
Ocie_Yoongi 💜
Sejak negara kebucinan menyerang Jin Hu 😋😂
2022-09-11
2