Dikala itu Bayu mulai memberanikan diri membuka cabang cafenya di kota. Bayu dikenal sebagai pengusaha telah memiliki enam cabang di daerahnya. Atas ide dari sahabatnya Hendra yang tengah bekerja jadi pegawai rumah sakit semen padang ikut membantunya memilih tempat yang cocok. Selain itu bayu juga mudah bergaul sama temanya Hendra.
Bayu sudah berumur 26 tahun, ia menekuni di bidang usahanya sudah tiga tahun. Atas suport ayahnya jualah bayu jadi sukses seperti sekarang ini.
"Bay, kapan kira-kira mulai lounching cafenya? Udah ga sabar nih mau nongkrong sama teman-teman." ujar Hendra yang tengah habis mandi.
"Sabar donk Hen, kan tempatnya baru di dapat kemaren. Besok saya mau membuat konsep cafenya dulu baru di renovasi. Munkin bisa lounching minggu depan." Jelas Bayu yang lagi memperhatikan laptopnya.
"Ooo begitu,,, baguslah kalau begitu. Ooh iya Bay,, kamu ga usah cari kontrakan di kota, kamu tinggal samaku saja ya biar aku tidak sendirian terus." Jelas Hendra.
"Apa kamu tidak keberatan, ntar kalau kamu bawa cewekmu ke kontrakan aku tidur dimana? Masak jadi cctv liat orang bermesraan." Jelas Bayu lagi.
"Ga lah, mana pernah aku bawa cewek ke kontrakan. Aku anak alim bro,,, wkwkwk." Jelas Hendra dengan candaan.
"Alim dari honkong, bisa saja kamu Hen,,, tapi akan kupikirkan tawaranmu, biar pengeluaranmu ga banyak. Soalnya kamu bantu adikmu kuliahkan." Timpal Bayu yang penuh pengertian kepada Hendra.
"Wiiihhh makin sayang aku sama kau bay,,, muuaacchhh,,," candaan Hendra dengan kocak mencium kening Bayu. Sontak Bayu merasa jijik dengan temanya dan di akhiri saling menimpal bantal.
Begitulah awal kehidupan Bayu yang hidup di kota dan bertemu dengan Nita.
Seminggu telah berlalu, renovasi restoran dibuka. Bayu mengundang teman-temanya beserta beberapa kolega yang berada di kota itu untuk acara lounching. Acara berjalan hikmat dan lancar.
Dipenghujung acara Bayu terpana melihat sosok yang dikenalnya terlihat sangat lebih cantik dengan gaun tertutup. Lekuk tubuh dan rambut bergelombang seakan mengikuti menari saat ia berjalan. Sehingga bayu tak sadar diri memandang wanita itu menuju kearahnya.
"Bay,, kenapa kamu bengong?" Sapa Hendra mengagetkanya.
"Ti ti dak," terlihat Bayu gugup. "Hai,,, apa kabar" menyapa wanita cantik yang sudah ada di depanya itu.
"Hai juga" sapa Nita balik dengan sedikit senyum. Karna dia malu hadir yang ternyata acara milik Bayu itu. 'kalau aku tau ini acara lelaki sembrono ini ga bakalan aku datang. Ini semua cuma karna ajakan Hendra yang bilang ini acaranya." Batin Nita.
"Makasi ya kamu sudah sempatkan hadir, kamubterlihat sangat cantik." Ucap hendra hangat dan kalem.
"Iya sama-sama. Semoga sukses." Sambil menjabat tangan Bayu.
Pukul 10 malam telah menunjukkan angkanya di dinding jam digital. Menandakan berakhir lounching cafe pertama Bayu dikota itu. Ditengah kerumunan orang yang mau pulang Nita agak kebingungan untuk pulang. Taksi online yang dia pesan selalu menolak untuk mengantarnya.
Di tengah kerumunan orang pula Bayu muncul menghampiri Nita. "Kamu pulang sama siapa?." Tanya Bayu.
"Ada,,, teman saya bentar lagi jemput." Jawabnya asal.
"Gimana saya antar saja?"tanya Bayu.
"Tidak usah, tidak usah. Saya bisa sendiri kok, ga usah ngerepotin." Jawab Nita tergesa-gesa.
"Tenang,,,, aku tidak ngapa-ngapain kamu kok, santai saja. Lagian ada Hendra juga nantinya." Jelas Bayu supaya Nita sedikit lebih tenang.
"Hmmm gimana ya,,, " jawabnya bingung.
"Ga usah nolak, ayok." Jawab Bayu dan memegang tangan Nita hendak membimbingnya.
"Eeeee ga usah pegang-pegang, aku bisa jalan sendiri. Kamu duluan aku mengikuti dari belakang." Jawab Nita sedikit terkaget. Bayu hanya tersenyum puas melihat tingkah lucu Nita.
Setelah mengantar Nita Bayu melajukan mobilnya ke kontrakan Hendra untuk beristirahat.
Pertemuan berikutnya Bayu berjalan menyusuri tepi pantai dengan penatnya memikirkan angka yang keluar masuk dari otaknya. Hal yang tak disangka Bayu melihat Nita duduk di sebuah motor dengan teman wanitanya. Bayu hanya memutuskan memandangnya dari kejauhan. Tak lama kemudian ada tiga orang laki-laki menghampiri mereka. Merasa ada yang salah dengan yang dilihatnya Bayu menghampiri. Ternyata tiga orang tersebut menggoda Nita dan temanya, sampai mengancam dengan pisau. Bayu yang melihatnya menghampiri dengan kayu balok di tanganya. Bayupun menimpuk salah satu di tengkuk leher preman itu, kemudian menghujam perut lelaki yang satunga dan menghantap kepala yang satunya lagi. Sehingga preman itu kalah telak ditaklukan Bayu.
"Kamu tidak apa-apa?" Tanya nita yang cemas melihat Bayu sedikit ngos-ngosan memukul preman itu.
"Ga apa-apa, kamu ga apa-apa kan?" Tanya bayu balik.
Nita hanya menggeleng dan mengucapkan terima kasih.
"Makasi ya Mas Bayu. Aku ga tau kalau ga ada kamu yang datang tadi." Ujar nita.
"Kamu kenal dia Nit?" Ucap teman Nita. Nita mengangguk.
"Makasi ya mas, kamu jago sekali. Hebat banget sampai tiga-tiganya kalah telak." Sambung temanya Nita.
"Iya sama-sama. Ngapain kalian kesini?" Tanya bayu.
"Kami hanya melihat pemandangan laut. Kebetulan kami tadi lewat dan berhenti." Jelas Nita.
"Oo begitu, yaudah kalian lain kali jangan berdua kesini ya. Minimal bawa anak cowo satu orang biar ada yang melawan kalo kejadian seperti tadi terulang lagi." Jelas Bayu.
"Baik mas bayu." Jawab teman bayu.
"Yaudah aku pamit dulu ya. Aku mau kesana" ujar Bayu lagi.
Setelah itu Bayu pergi meninggalkan Nita dan temanya. Disitu Nita memandang bayu mulai terkagum pada lelaki yang sering membuatnya kesal itu. Kadang temanya mengejek Nita agar mendekati Bayu untu dekat denganya.
'Dia terlihat tampan sekali kalo lagi serius. Apa aku baru menyadarinya ya' batin Nita.
Seiring waktu berlalu bersama aktivitas masing-masing Nita dan bayu di pertemukan lagi pada acara donasi operasi bibir sumbing di sebuah panti asuhan yang ada dikota tersebut. Kebetulan Nita adalah salah satu dokter yang menagani disana. Dengan tidak direncanakan Bayu yang ingin menyumbangkan sedikit penghasilan di setiap bulanya di panti asuhan yang sama. Ketika beradu pandang dan saling menyapa.
"Nita??" Sapa bayu sedikit terkaget.
"Mas Bayu??" Nita tak kalah kagetnya.
"Kebetulan banget ya kita ketemu disini. Waaah patut di apresiasi bakatmu di bidang dokter Nit. Lihatlah anak panti begitu akrab denganmu." Jelas Bayu.
"Itu hanya sebagian tugasku saja mas. Aku hanya ingin melakukan yang terbaik bagi mereka agar lebih semangat untuk hidup". Jawab Nita yang sedikit menyentuh hati Bayu atas kelembutan hati Nita. Bayu sontak sering tersenyum melihat Nita yang makin sibuk dengan pekerjaanya.
Disore hari Nita menyelesaikan pekerjaanya, Bayu menghampiri Nita.
"Nit, kamu pulang sama siapa?" Tanya bayu.
"Balik kerumah sakit sama mobil kantor dan teman-teman." Ujar Nita.
"Sama aku saja gimana? Mmmm aku mau ajak kamu makan boleh ga?". Ujar Bayu.
Nita yang mulai merasakan getaran hati Bayu dengan tulus tidak mampu menolaknya, nita mengangguk persetujuan.
Setelah sampai direstoran Bayu terlihat akrab bertanya kepada Nita begitu juga sebaliknya. Sambil makan,
"Nit, kamu umur berapa sekarang?" Tanya bayu.
"Umurku sekarang memasuki 23 tahun mas. Kenapa emangnya?" Ujar Nita.
"Ooo ga apa apa, ternyata masih muda ya. Pasti kamu pinter banget bisa hampir menyelesaikan kedokteran di umur segitu." Jelas Bayu yang mengungkapkan kekagumanya.
"Mas umur berapa?" Tanya Nita balik.
"Aku umur 26 tahun. Udah tua ya?" Ujar Bayu.
"Ga kok, kamu hanya terlihat berwibawa saja. Apalagi kalo ngomong serius." Ujar Nita.
"Pasti kamu mengingat momen pertama kita bertemu ya?." Sela Bayu yang akhirnya mereka tertawa bersama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments