Aku Tak Harus Memilikimu
Annisa gadis cantik dan berhijab tinggal di rumah sederhana peninggalan orang tuanya. sepeninggal kedua orang tuanya Annisa harus berjuang keras mendapatkan biaya untuk menyelesaikan kuliahnya.
Kuliah di salah satu universitas swasta di Jakarta membutuhkan biaya yang begitu besar. Annisa terpaksa bekerja sebagai tukang cuci baju pada keluarga kaya. Beruntungnya tempatnya bekerja sangat dermawan dan tidak pernah mengekangnya bahkan dari kerjaan itulah dirinya mendapatkan uang lebih untuk biaya kuliahnya dan biaya makan.
Meskipun gajinya tak seberapa perbulan tapi tak disangka majikannya memberi gaji di atas gaji yang ditetapkan dan anak-anaknya selalu memberi Annisa uang jajan. Untuk itulah Annisa sangat bersyukur dan cukup tahu diri dengan kebaikan mereka. Tidak hanya mencuci baju, kerjaan lainpun dikerjakannya dengan ihklas. Annisa menyelesaikan kuliahnya dua tahun setelah orang tuanya meninggal.
Meskipun sudah lulus kuliah Annisa memilih bekerja di rumah makan "SAHABAT" yang cukup mewah tidak jauh dari tempat tinggalnya karena bisa ditempuhnya dengan berjalan kaki.
Sebelum hari pertama masuk kerja, Annisa ziarah ke makam ke dua orang tuanya.
"Pak, Bu, seandainya kalian masih ada, kalian pasti senang karena aku sudah kerja sekarang. Annisa akan selalu mendoakan kalian, bahagialah di sana!"
Di rumah makan SAHABAT
"Hai, kenalkan saya Annisa, pelayan baru dan baru masuk hari ini. Mohon bantuannya!" Annisa memperkenalkan diri pada teman-teman kerjanya dengan antusias.
"Hai juga! saya Fitri, ini Kania, Endang, yang centil itu Siska, cogan di sampingmu itu Hendra, dan si kacamata itu namanya Egi. G usah sungkan-sungkan bertanya dan minta bantuan, karena kita semua di sini saling membutuhkan, oke!" kata Fitri pada Annisa yang tersenyum bahagia memiliki teman kerja yang baik seperti mereka.
Saat hendak mulai melakukan aktifitas Annisa menabrak seorang laki-laki yang sedang jalan menuju kursi. Annisa mendapatkan teguran keras dari atasannya bernama Bu Farah
"He kamu, kamu pelayan baru kan? Baru masuk saja sudah membuat masalah. seharusnya kamu hati-hati dong, itu mata digunakan dengan benar!" marahnya pada Annisa
"Saya minta maaf, Bu! saya g sengaja. Saya juga minta maaf pada anda, tolong maafkan saya!" ucap Annisa pada atasannya dan orang yang ditabraknya
"Saya g apa-apa! sebenarnya saya yang salah, karena saya g melihat kalau ada orang di didepan saya, soalnya sedang menghubungi seseorang akhirnya saya duluan yang nabrak dia. Ibu tidak perlu memarahi dia!" jawab laki-laki itu pada atasan Annisa sekaligus membelanya.
Bu Farah memberi peringatan pada Annisa dan meminta maaf pada pemuda itu.
"Oke, jangan diulangi lagi! fokus kalau bekerja. Jika diulangi akan fatal buat kamu, ngerti! Dan maafkan karyawan kami pak karena sudah menabrak Anda!"
Rumah makan cukup ramai, Annisa dan pelayan lain cukup kewalahan melayani pengunjung. Biasanya tutup jam 10 malam, tapi hari ini, terpaksa agak telat karena padat pengunjung. Kesialan dan rejeki bagi Annisa, karena diawal masuk harus dimarahi atasan dan rejeki karena banyaknya pengunjung. Akhirnya pengunjung telah selesai menghabiskan hidangannya masing-masing dan sebagian pelayan mulai mengatur kursi dan meja sebagai tanda bahwa rumah makan akan ditutup. Setelah selesai beres-beres semua pelayan di panggil dan diberi peringatan.
"Besok, jangan ada lagi yang melakukan kesalahan! Kepuasan dan kenyamanan pelanggan adalah kemajuan bagi kita, oke!"
"Oke Bu!" jawab para pelayan bersamaan.
"Sekarang, ayo kita pulang!" ajak Bu Farah pada anak buahnya.
Mereka menuju parkiran, karena di antara mereka hanya Annisa yang tidak memiliki kendaraan. Tak lama kemudian muncul Hendra dan mengajak Annisa pulang bersama.
"Nis, pulang bareng yuk!"
"Nggak usah, terima kasih! rumah saya dekat kok!" tolak Annisa secara halus
"Ya udah, saya duluan yah!"
"Oke!"
Saat Annisa hendak menyebrang jalan, tiba-tiba sebuah mobil mewah berhenti di depannya.
Mobil siapa ya?" tanya Annisa dalam hati
Seorang pemuda tampan keluar dari mobil, membuat Annisa kaget dengan bertanya pada dirinya sendiri.
"Bukankah pemuda ini yang di rumah makan tadi?"
"Maaf, saya membuatmu terganggu,sejak tadi saya menunggumu! akhirnya kamu pulang juga. Sebenarnya sejak di rumah makan tadi, saya ingin berkenalan denganmu tapi takut mengganggu, karena saya dengar hari ini pertama kamu bekerja. boleh minta waktumu sebentar?"
"Boleh, tapi jangan lama ya, soalnya ini udah larut, saya harus cepat sampai di rumah!" jawab Annisa
"Saya Furqan, namamu siapa?"
"Saya Annisa! udah ya, saya buru-buru, permisi!" Secepat kilat Annisa berlalu meninggalkan Furqan
Tiba di rumah, Annisa segera membersihkan diri dan menuju tempat tidur. karena terlalu lelah, ia tidak perlu kompromi dengan matanya. kantuk masih menguasainya, dirinya tetap bangun tengah malam dan mengambil air wudhu. selesai wudhu ia segera melaksanakan shalat tahajjud dan mendoakan kedua orang tuanya. Selasai shalat Annisa kembali ke tempat tidur untuk melanjutkan mimpinya.
Seperti biasa, Annisa bersiap-siap ke tempat kerjanya. Annisa berangkat lebih pagi agar bisa jalan kaki dengan santai. tanpa di sadari ternyata ada mobil yang mengikutinya. seketika mobil itu berhenti dan menghalangi Annisa.
" Annisa, ayo saya antar ke tempat kerja kamu!" ajak Furqan
"Nggak, terima kasih atas bantuannya. Saya jalan kaki saja!"
"Baiklah, kalau kamu nggak mau! Saya akan sering ke tempat kerja kamu, Saya harap kamu tidak keberatan!"
"Tuan, sebenarnya apa yang anda inginkan dari saya? Saya tidak mengenal anda, tapi... kenapa anda terus mengikuti saya?"
"Itulah sebabnya saya akan sering ke temu kamu, supaya saya mengenalmu lebih dekat lagi. Jujur saja, saya tertarik denganmu saat pertama kali bertemu!. Furqan bicara jujur pada Annisa
"Terserah anda, tapi tolong jangan mengganggu saya. Dengan anda mengikuti saya terus, membuatku tidak nyaman dan sangat terganggu!" jawab Annisa
Tanpa memperdulikan Annisa, Furqan segera melajukan mobilnya menuju ke kantor dan membiarkan gadis itu sendirian dengan perasaan kesalnya pada Furqan.
"Manusia aneh! apa nggak punya kerjaan lain. ngikutin orang dan giliran ketahuan kabur tanpa permisi!"
Di kediaman Furqan
Susi kakak sulung Furqan, merasa ada yang aneh dengan adiknya. Saat sedang makan malam bersama orang tuanya dan adik bungsunya Fiona, Susi bertanya pada ibunya.
"Bu! beberapa hari ini, Furqan keluar lebih pagi dari biasanya. apa ada sesuatu yang dia sembunyikan dari kita?"
"Tanyakan sendiri pada adikmu, siapa tau dia mau jujur padamu. Tapi ingat, jangan ada yang membuat keributan!" jawab Fani pada putri sulungnya
"Oke, akan kutanyakan langsung padanya!"
Apa sebenarnya yang dilakukan anak itu. Saya harus gercep sebelum terlambat .
"Bu, aku go dulu ya! Fio, hari ini kamu g kuliah kan, mau ikut nggak?". tanya Susi pada adiknya.
Fiona melirik kakaknya. "Emang kakak mau ke mana?"
"Tidur, ya jalan-jalan lah. ikut nggak?"
"Nggak deh, aku mau santai aja di rumah!" jawab Fiona dengan santai.
"Oke kalau gitu, Bu, Fio, da dah!" Susi pergi meninggalkan mama dan adiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
IndraAsya
jejak 🐾
2023-05-10
0