Bab 5: Aku Akan Membuat Keributan Di Sini

Siang hari, Daiyan Tower, lantai 9 ,Ruangan CEO

"Ini CEO, data dan jadwal proyek yang akan di kerjakan oleh perusahaan kita," Zahir menyerahkan setumpuk dokumen ke arah Alwyn.

Sebanyak ini? Alwyn meringis dalam hati. Entah Kapan dia akan selesai membacanya. Sebenarnya tadi kakek menawarkan diri untuk tinggal di perusahaan dan membantunya bekerja. Tapi dia menolaknya. Kakek sudah terlalu lelah hari ini. Waktunya kakek untuk pulang dan beristirahat.

" Letakkan saja di meja, nanti aku lihat," kata Alwyn.

"Tadi Pak Darya Dikara meminta izin untuk bertemu anda, CEO," kata Zahir sambil meletakkan tumpukan dokumen itu di atas meja Alwyn.

Darya Dikara adalah salah satu dari 3 orang wakil CEO. Meski wakil CEO ada 3 orang tapi dia adalah orang kedua setelah CEO dalam struktur jabatan. Dia menangani Masalah operasional perusahaan. Selama Razin di rumah sakit, dia menggantikan tugas nya sebagai CEO.

"Mau apa?" tanya Alwyn. Dia mulai mengambil dokumen teratas dan mulai membukanya.

"Untuk membicarakan Proyek Lini masa , CEO," jawab Zahir.

"Yang mana dokumennya?" tanya Alwyn.

"Dokumen nya ada pada Pak Darya. Beliau telah selesai merevisi dan akan menyerahkannya pada anda," Zahir menjawab. "Yang ada di meja anda ini semuanya dokumen data dan proyek ."

Aneh. Alwyn mengernyit. Kenapa dokumen itu di revisi oleh Pak Darya, sebelum dia , CEO perusahaan melihatnya lebih dulu? Apakah ada intrik di perusahaan ini? Apakah Pak Darya ini orang baik atau sebaliknya?

"Ceritakan apa itu proyek Lini masa," kata Alwyn. Dia harus tahu detailnya dulu sebelum bertemu Pak Darya. Agar bisa menentukan sikap.

Eh? CEO Alwyn tidak tahu proyek lini masa? Zahir ingin menggaruk rambut. Tapi takut di lihat Alwyn. "Proyek Lini masa itu adalah susunan kegiatan yang meliputi proses dan prosedur agar kegiatan perusahaan berjalan sesuai waktu, CEO," jawab nya hati hati.

"Biasanya memang beliau yang mengerjakannya, Pak," terangnya lagi.

Jleb! Alwyn merasa malu. Untung saja hanya ada Zahir di dalam ruangan ini. Sehingga wibawanya sebagai CEO tidak terkuras.

"Ya, sudah, minta Pak Darya ke ruangan aku," putus Alwyn. Dia juga ingin bertemu dengan Pak Darya ini.

"Baik, CEO," jawab Zahir. Kemudian dia keluar sambil menutup pintu.

Begitu Zahir keluar, Alwyn langsung menyalakan ponsel. Membuka aplikasi google. Memulai pencarian mengenai proyek lini masa.

Krek...pintu terbuka dari luar. Alwyn mendongakkan kepala. Dia mematikan ponselnya. Siapa itu?

Seorang gadis melangkah masuk. Tubuhnya tinggi dengan postur ramping. kulitnya putih. Wajahnya manis. Membuat orang ingin terus menatap wajahnya. Dia mengenakan seragam putih abu abu. Sepertinya baru pulang sekolah.

Alwyn mengangkat sebelah alis. Siapa lagi ini? Kenapa anak ini bisa tiba tiba masuk?

"Siapa kamu?" Tanya Alwyn heran.

Ehm ...Dyarani berdehem pelan. Apakah laki laki itu yang bernama Alwyn Daiyan? Tampan sih. Tapi tatapannya tajam mendominasi. Garis wajahnya tegas dan kaku. Cara dia bicara juga terlihat berwibawa.

Tidak seperti yang di keluhkan Kak Rilla tadi pagi di meja makan, batin Dyarani. Katanya, CEO Daiyan yang baru, seorang pecundang. Pemalas. Yang hanya tahu Hura Hura.

Kak Rilla terus mengeluh sampai papa tiba di meja makan.

"Aku...." Dyarani berhenti sebentar untuk mencari kalimat yang tepat .

Tok...tok, pintu di ketuk diiringi suara dari luar, " CEO, saya bersama Pak Darya."

Aduh...Dyarani melihat sekitar. Dia harus mencari tempat untuk bersembunyi.

"Kalau tidak ada urusan, silahkan keluar, aku sibuk," kata Alwyn sambil menunjuk pintu keluar.

Dyarani tidak menjawab. Dia malah lari ke belakang kursi Alwyn lalu bersembunyi di bawah meja kerjanya.

Alwyn terperanjat. " Heh, kamu ngapain? Keluar!" dia menarik tangan Dyarani.

"CEO!" Zahir mengetuk pintu lagi. " Apakah anda ada di dalam?" tanyanya lagi karena tidak kunjung mendengar suara Alwyn menyahut.

" Keluar!" perintah Alwyn. " Kalau tidak aku akan memanggil satpam untuk menyeret kamu keluar!" ancamnya kesal.

"Kalau Om memanggil satpam, aku akan membuat keributan di sini. Nama Om akan tercemar," Dyarani balas mengancam.

"CEO," Zahir mengetuk lagi.

"Apa Pak Alwyn tidak ada di ruangan?" tanya Pak Darya tidak sabar. Dia masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

"CEO Alwyn ada di dalam ,Pak," kata Ava angkat bicara. " Mungkin beliau sedang di kamar mandi."

"Baiklah," Alwyn mengalah. " Masuk," katanya kemudian.

"Permisi, CEO," kata Zahir sambil membuka pintu. "Saya bersama Pak Darya," ujarnya memberitahu.

Seorang laki laki bertubuh tambun berjalan di belakang Zahir. Berumur sekitar akhir 30 tahun dan bewajah kusut. Seakan ingin memberitahu pada dunia, betapa beratnya pekerjaan yang dia jalani.

"Selamat siang, Pak Alwyn," kata Pak Darya menyapa. Oh, jadi ini Pak Alwyn? Orang yang kerjanya hanya bermain main menghamburkan uang? batinnya.

" Siang, Pak," Alwyn balas menyapa. " Silahkan duduk," dia menunjuk kursi yang ada di hadapannya.

Oh, Ini Pak Darya? Dari gelagatnya sepertinya dia lumayan lama bekerja di perusahaan ini. Menganggap diri lebih pintar dari orang lain, kata Alwyn dalam hati.

"Terimakasih," sahut Pak Darya sambil duduk. " Ini dokumen proyek lini masa yang sudah saya revisi," dia mengangsurkan sebuah map ke arah Alwyn.

"Ini proyek lini masa untuk proyek infrastruktur digital yang sekarang kita kerjakan," kata Pak Darya. "Ini proyek lini masa untuk proyek..." dia mengangsurkan map ke dua. " Setelah anda setuju, proyek lini masa ini akan saya bagikan kepada rekan rekan tim yang bertugas pada masing masing proyek," sambungnya lagi.

"Hm..." Alwyn membuka map yang pertama di sodorkan Pak Darya . Daftar langkah tugas, urutan proyek dan orang orang yang terlibat di tulis dengan teliti. "Saya setuju," katanya sambil menutup map pertama lalu mengambil map kedua.

Tentu saja setuju, mana bisa Anak Hura Hura ini membuat proyek lini masa yang begitu terencana? batin Pak Darya. " Saya tahu anda pasti setuju," sahutnya. " Proyek lini masa ini saya buat secara detail, yang orang lain belum tentu bisa membuatnya," tambahnya berbangga hati.

"Oh, begitu ya? Kalau boleh saya sarankan, sebaiknya anda beralih membuat proyek lini masa dari Exel dan powerpoint ke lini masa online, lebih cepat dan hemat waktu," balas Alwyn santai.

Jleb! Pak Darya merasa tertohok. " Lini masa online? Bagaimana cara nya, Pak?" tanyanya ingin tahu.

Wah, ternyata CEO Alwyn hebat juga, gumam Zahir dalam hati.

"Install aplikasi nya saja,Pak," senyum Alwyn. Dia membanggakan diri pada orang yang salah," tawanya dalam hati.

Aduh, sampai kapan ini?" gumam Dyarani tak sabar. Kakinya merasa pegal karena duduk meringkuk di bawah meja. Dia menggaruk garuk kaki Alwyn dengan kukunya.

Ish! Alwyn menggerakkan kaki, mengusir tangan Dyarani.

Gerakan kaki Alwyn malah mengenai wajah Dyarani. Gadis itu kaget sampai berteriak.

Terpopuler

Comments

anindya cintya

anindya cintya

saling menilai

2024-01-21

1

auliasiamatir

auliasiamatir

sukanya ngancem 😀😀😀

2022-09-19

1

yaaa

yaaa

cewe bar bar ngamuk🤣🤣🤣

2022-07-12

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Alwyn Daiyan, Sang Petualang
2 Bab 2: Kabar Buruk Yang Mengguncang Perasaan
3 Bab 3: Mewarisi Tunangan?
4 Bab 4: Freaking Handsome
5 Bab 5: Aku Akan Membuat Keributan Di Sini
6 Bab 6: Visual
7 Bab 7: Anak Kecil Ini Ingin Menjadi Istriku?
8 Bab 8: CEO Sedang Berolahraga
9 Bab 9: That' s The Signal!
10 Bab 10: Bawa Aku Keluar Dari Sini!
11 Bab 11: Tidak Ada Bukti aku pelakunya!
12 Bab 12: Aku Percaya Om laki laki sejati!
13 Bab 13: Ku Kira cupu ternyata suhu
14 Bab 14 : Kakek Salah Paham
15 Bab 15: Ayo periksa ke dokter
16 Bab 16 : Tanda tangani Surat Perjanjian ini!
17 Bab 17 : Surat Perjanjian Yang Mencekik Hak Azasi
18 Bab 18: Mainan Baru
19 Bab 19: Kemarahan Dyarani
20 Bab 20: Telepon Dari Orang Tak Di Kenal, Biarkan Saja!
21 Bab 21: Kecurigaan Alwyn
22 bab 22 : Amarah Lee joung Suk
23 Bab 23: Are You Crazy?
24 Bab 24: Serahkan saja semuanya pada Rani
25 Bab 25: No Plan Is Perfect
26 Bab 26: Are You Sure?
27 bab 27: Bawa Dia Padaku!
28 Bab 28: Kamu siapa?
29 Bab 29: Om , Kamu kemana?
30 Bab 30: Kenapa Om Terlambat?
31 Bab 31: Untuk Apa Aku Di Suruh Ke sini?
32 Bab 32:Game Apple shooter
33 Bab 33: Game Over
34 Bab 34: Karena ini keputusan kamu sendiri,jangan menyesal!
35 Bab 35: Mau aku ajari biar lebih mahir?
36 Bab 36: Iya, itu dia!
37 Bab 37 : Aku CEO Daiyan berikutnya
38 Bab 39: Apakah Kamu Sudah puas Mr. Lee?
39 Bab 38: Panaskan Kasurku!
40 Bab 40: Kiss me if you dare
41 Bab 41: Let's Go
42 Bab 42: Aku ingin bertemu Presdir Lee!
43 Bab 43: Gadis itu sudah di temukan!
44 Bab 44: Pikat dia, lalu bunuh!
45 Bab 45: This is our chance!
46 Bab 46: Smirk ( Seringai)
47 Bab 47: Gotcha!
48 Bab 48: Kegelisahan Adari
49 Bab 49: Spare Me ( ampuni aku)
50 Bab 50: Don't be greedy ( Jangan serakah)
51 Bab 51: Sepertinya ada yang pacaran di sini!
52 Bab 52: Kita lihat siapa yang lebih malu!
53 Bab 53: Seeing an old friend
54 Bab 54: Riot ( kerusuhan)
55 Bab 55: Dia tidak tahu apa apa
56 Bab 56 : Kamu sudah jatuh cinta pada nya!
57 Bab 57: Buat dia tidak pernah muncul lagi!
58 Bab 58: Mereka tidak akan datang!
59 Bab 59: Pastikan kamu bisa membayar hutangmu!
60 Bab 60: Lakukan dulu tugasmu!
61 Bab 61: Good Girl!
62 Bab 62: Daiyan Corp butuh CEO baru!
63 Bab 63: Aku juga seorang Daiyan!
64 Bab 64: Kejahatan yang terbongkar
65 Bab 65 :Ending
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1: Alwyn Daiyan, Sang Petualang
2
Bab 2: Kabar Buruk Yang Mengguncang Perasaan
3
Bab 3: Mewarisi Tunangan?
4
Bab 4: Freaking Handsome
5
Bab 5: Aku Akan Membuat Keributan Di Sini
6
Bab 6: Visual
7
Bab 7: Anak Kecil Ini Ingin Menjadi Istriku?
8
Bab 8: CEO Sedang Berolahraga
9
Bab 9: That' s The Signal!
10
Bab 10: Bawa Aku Keluar Dari Sini!
11
Bab 11: Tidak Ada Bukti aku pelakunya!
12
Bab 12: Aku Percaya Om laki laki sejati!
13
Bab 13: Ku Kira cupu ternyata suhu
14
Bab 14 : Kakek Salah Paham
15
Bab 15: Ayo periksa ke dokter
16
Bab 16 : Tanda tangani Surat Perjanjian ini!
17
Bab 17 : Surat Perjanjian Yang Mencekik Hak Azasi
18
Bab 18: Mainan Baru
19
Bab 19: Kemarahan Dyarani
20
Bab 20: Telepon Dari Orang Tak Di Kenal, Biarkan Saja!
21
Bab 21: Kecurigaan Alwyn
22
bab 22 : Amarah Lee joung Suk
23
Bab 23: Are You Crazy?
24
Bab 24: Serahkan saja semuanya pada Rani
25
Bab 25: No Plan Is Perfect
26
Bab 26: Are You Sure?
27
bab 27: Bawa Dia Padaku!
28
Bab 28: Kamu siapa?
29
Bab 29: Om , Kamu kemana?
30
Bab 30: Kenapa Om Terlambat?
31
Bab 31: Untuk Apa Aku Di Suruh Ke sini?
32
Bab 32:Game Apple shooter
33
Bab 33: Game Over
34
Bab 34: Karena ini keputusan kamu sendiri,jangan menyesal!
35
Bab 35: Mau aku ajari biar lebih mahir?
36
Bab 36: Iya, itu dia!
37
Bab 37 : Aku CEO Daiyan berikutnya
38
Bab 39: Apakah Kamu Sudah puas Mr. Lee?
39
Bab 38: Panaskan Kasurku!
40
Bab 40: Kiss me if you dare
41
Bab 41: Let's Go
42
Bab 42: Aku ingin bertemu Presdir Lee!
43
Bab 43: Gadis itu sudah di temukan!
44
Bab 44: Pikat dia, lalu bunuh!
45
Bab 45: This is our chance!
46
Bab 46: Smirk ( Seringai)
47
Bab 47: Gotcha!
48
Bab 48: Kegelisahan Adari
49
Bab 49: Spare Me ( ampuni aku)
50
Bab 50: Don't be greedy ( Jangan serakah)
51
Bab 51: Sepertinya ada yang pacaran di sini!
52
Bab 52: Kita lihat siapa yang lebih malu!
53
Bab 53: Seeing an old friend
54
Bab 54: Riot ( kerusuhan)
55
Bab 55: Dia tidak tahu apa apa
56
Bab 56 : Kamu sudah jatuh cinta pada nya!
57
Bab 57: Buat dia tidak pernah muncul lagi!
58
Bab 58: Mereka tidak akan datang!
59
Bab 59: Pastikan kamu bisa membayar hutangmu!
60
Bab 60: Lakukan dulu tugasmu!
61
Bab 61: Good Girl!
62
Bab 62: Daiyan Corp butuh CEO baru!
63
Bab 63: Aku juga seorang Daiyan!
64
Bab 64: Kejahatan yang terbongkar
65
Bab 65 :Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!