Jam 10 pagi, Daiyan Tower lantai 1, Ruang konferensi.
Dalam rapat terbatas, Sepuluh orang dewan komisaris dan lima orang dewan direksi menyetujui Alwyn Daiyan sebagai CEO Daiyan Inc menggantikan Razin Daiyan.
Setelah rapat selesai, mereka meninggalkan ruangan konferensi, kembali pada pekerjaan masing masing.
Hmpf....Alwyn menghela nafas. Dia duduk di kursi . Mendadak hidupnya terasa berat. Kesenangan berpetualang akan segera berganti dengan kesibukan mengurus perusahaan. Kegiatan yang sama sekali tidak dia sangka.
"Sekarang kita ke ruanganmu ,di lantai 9," suara kakek di sebelah kiri ,seakan tidak sabar untuk menyuruh Alwyn segera berkerja.
"Iya, Kek," Alwyn membalas lesu.
"Mari Kakek, CEO ," kata Zahir Efrahim sigap. Dia menjadi asisten Razin sejak lulus kuliah 7 tahun yang lalu . Dan sekarang dia menjadi asisten Alwyn.
"Jangan lesu begitu," Kakek menegur . "Keluar dari ruangan ini kamu seorang CEO. Anggap saja kamu sekarang sedang berpetualang bersama Daiyan inc," sambung Kakek membakar semangat Alwyn. "Jangan kecewakan kakek," Kakek menepuk lengan Alwyn.
"Iya, Kek," Alwyn berdiri dari kursi. Anggap saja sedang berpetualang bersama Daiyan inc! Kakek benar. Ini adalah petualangan yang belum pernah dia lakukan.
"Ruangan CEO di desain dengan selera Razin, kamu bisa mengganti nya jika kamu mau," imbuh kakek.
"Tidak perlu, Kek," tolak Alwyn. " Lagipula aku hanya sementara menjadi CEO," sambungnya dalam hati.
Mereka kemudian keluar dari ruangan konferensi menuju ruangan CEO di lantai 9, dengan menaiki lift.
Lift yang terdapat di seberang ruangan konferensi adalah lift yang langsung ke lantai 9.
Keluar dari lift, mereka berjalan lurus menuju ruangan CEO. Di depan pintu ruangan itu terdapat meja sekretaris CEO.
Ava Kandra yang merupakan sekretaris CEO, bergegas mendatangi mereka.
"Selamat pagi, Kakek, CEO Alwyn ," sapa Ava sopan. Yang di jawab anggukan oleh Alwyn dan Kakek .
CEO Alwyn ternyata lebih tampan dari CEO Razin, batin Ava. " Maaf, tadi CEO Brisena dan anaknya datang untuk menemui anda, sudah saya arahkan untuk menunggu di ruang tunggu tamu CEO," dia memberitahu.
"Terimakasih," kakek yang menjawab. Alwyn hanya mengangguk.
"Kita temui mereka," kata kakek.
Alwyn mengangguk. Dia dan Zahir berjalan mengikuti kakek dari belakang.
Ruang tunggu tamu CEO, berada di sebelah kanan ruangan CEO. Ruangannya luas. Terdapat satu set sofa empuk dari kulit asli. Di bagian dinding di gantung beberapa lukisan yang memanjakan mata.
Tak berapa jauh dari sofa terdapat dua buah showcase cooler yang di penuhi berbagai display minuman dingin. Para tamu bisa leluasa mengambil minuman yang mereka suka.
Showcase cooler adalah sejenis kulkas yang memajang makanan dan minuman dengan penutup kaca transparan.
Pak Brisena buru buru berdiri dari sofa saat melihat mereka datang. Di sebelahnya, berdiri seorang gadis bertubuh proposional. Dia berdiri dengan kepala tegak. Dada membusung. Bahu di tarik sedikit ke belakang. Satu kaki berada di depan kaki yang satunya. Pose khas peragawati.
Itu dia! Carel ....Ciril....siapa lah namanya, tunangan aku! seru hati Alwyn. Cantik juga.
Itu dia! Alwyn Daiyan! Mata Cyrilla melewati kakek dan berhenti pada Alwyn yang berjalan di belakang.
Hm...tampan juga, batin Cyrilla. Meski mengenakan jas, tetap terlihat badannya yang bugar berotot. Kulitnya kecoklatan. Ciri khas kulit petualang.
Kakek dan Pak Brisena saling menyapa.
"Ini, Alwyn ,CEO Daiyan yang baru," Kakek memperkenalkan Alwyn.
Alwyn tersenyum sopan sambil menyalami Pak Brisena.
Pak Brisena membalas dengan memperkenalkan gadis yang berdiri di sebelahnya.
"Ini, Cyrilla, Anak om," katanya yang di ikuti senyum simpul Cyrilla.
Alwyn mengangguk sebagai balasan.
Hanya sibuk mengangguk. Dia sariawan? ketus Cyrilla dalam hati.
"Silahkan duduk ," kata kakek mempersilahkan.
"Terima kasih Kek," balas Pak Brisena sambil duduk di sofa.
Kemudian untuk berapa lama, kakek dan Pak Brisena terlibat percakapan basa basi yang membosankan.
Sementara Alwyn dan Cyrilla yang duduk berhadapan hanya diam. Mereka saling bertukar pandang. Saling menilai dalam hati.
Cantik. Sombong. Keras kepala, nilai Alwyn dalam hati.
Cukup tampan. Matanya tajam. Hidungnya tinggi. Bibirnya tebal nan sexy, kata Cyrilla dalam hati. Freaking handsome. Tapi pecundang !
"Bagaimana kalau kita lanjut makan siang?" kata Pak Brisena meluncurkan sebuah ide. " Supaya Cyrilla dan Alwyn semakin mengenal," lanjutnya.
"Bagaimana menurut mu?" tanya kakek pada Alwyn. Namun jelas jelas Kakek menyuruhnya untuk setuju.
" Setuju, Kek," jawab Alwyn tak berdaya.
Suaranya! Cyrilla terpesona. Suaranya berwibawa. Suara tenor yang kuat dan bertenaga.
Orang ini bisa membuat orang jatuh cinta tanpa perlu berusaha, Cyrilla menggigil dalam hati. Dia tidak boleh jatuh cinta pada laki laki ini!
Setengah jam kemudian, mereka sudah berada di dalam ruangan VVIP Miang Kitchen, restoran mewah berbasis makanan Eropa. Dan merupakan salah satu dari beberapa restoran di Jakarta yang chef-nya memiliki bintang Michelin.
Bintang Michelin merupakan gelar tertinggi bidang kuliner yang di berikan pada chef profesional.
Sementara yang lain memilih steak daging, chicken Gordon blue dan Beef Wellington, Cyrilla memilih raw vegan salad (salad yang terdiri dari sayuran mentah).
Semua mata,kecuali Pak Brisena yang sudah terbiasa, menatap heran pada piring yang ada di depan Cyrilla.
"Kamu makan itu?" Kakek tak tahan untuk bertanya.
"Iya,Kek," Cyrilla tersenyum simpul. "Meski aku sedang cuti, tapi aku tetap harus menjaga berat badanku," terangnya.
"Tapi sekali kali tidak apalah makan makanan yang sedikit berlemak," imbuh Kakek prihatin. Begitu banyak makanan enak tapi calon cucu menantu hanya makan sayuran mentah.
"Beef Wellington ini enak, dagingnya has dalam yang di buang lemaknya," kata kakek lagi.
"Terimakasih ,Kakek, tapi aku ..." Cyrilla berusaha membantah.
"Kamu pesan saja," sela Pak Brisena. "Makan sekali Beef Wellington tidak akan membuat kamu gemuk," tukas nya.
"Tapi ,Pa," Cyrilla kembali berusaha membantah. Otaknya mencoba mengingat jumlah kalori yang terdapat dalam satu porsi Beef Wellington.
"Menurut data fatsecret, satu porsi Beef Wellington mengandung lemak 20,09 gr, kolesterol 132 mg, garam ....,"Cyrilla menguraikan. "Total 22 persen dari nilai AKG dan setiap orang memiliki nilai AKG berbeda, jadi...."
Repot amat ini cewek, batin Alwyn. Mau makan saja harus menghitung jumlah kalori dulu.
AKG adalah singkatan dari Angka Kecukupan Gizi.
"Pesan saja," potong Pak Brisena kesal. Anak ini, tidak memandang tempat untuk membantah orang tua.
"Sudah, tidak apa apa,Pak," kata Kakek ramah. "Justru kakek senang jika Rilla begitu memperhatikan makanan, Alwyn bisa lebih terkontrol dalam memilih makanan," sambung kakek sambil melirik Alwyn.
My Gosh, seriously? (Ya Tuhan, yang benar saja), Alwyn meringis dalam hati. Bisa bisa aku di buat seperti embek, makan sesayuran mentah.
"Kakek bisa saja," balas Cyrilla malu. Pujian kakek membuat dia salah tingkah. Apalagi ketika melihat Alwyn menatap dia lekat lekat.
"Alwyn,Ceritakan apa kesibukanmu di luar negeri, " kata Pak Brisena mengalihkan topik pembicaraan. Dia ingin lebih mengenal calon menantunya.
"Tidak ada Om, aku hanya berjalan jalan keliling dunia," jawab Alwyn sopan.
"Hanya berjalan jalan?" ulang Pak Brisena tak percaya.
Pecundang! kata hati Cyrilla.
Tentu saja, Mas Alwyn kesayangan kakek dan CEO Razin, batin Zahir.
"Betul ,Om," Alwyn mengiyakan."Aku Berenang di Sungai Amazon, main ski dan snowboard di Alpen, Swiss, berendam air hangat di Kawaguchi Onsen, jepang...." bebernya.
Sungguh berbeda dengan Razin yang pekerja keras,batin Pak Brisena. Dengan dia sebagai CEO, bagaimana nasib Daiyan Inc? Dan nasib Cyrilla?
"Namanya juga anak muda,Pak," Kakek angkat bicara. "Usia muda memang harus diisi dengan bersenang senang kan?" sambung kakek. Dasar Alwyn, kenapa juga menceritakan hal yang tidak penting itu, gerutu kakek dalam hati. Buat malu saja.
Usia muda apa? Bukannya umurnya hampir 30 tahun? kata hati Cyrilla sinis.
"Hehehe...benar," Pak Brisena tertawa kecil.
Razin dengan usia lebih muda dari dia sudah menjadi CEO, bahkan Daiyan Inc lebih maju di bawah pimpinannya,kata hati Pak Brisena. Tapi, di zaman sekarang susah menemukan laki laki jujur dan apa adanya seperti dia, kata hatinya lagi.
Wah, gawat! Cyrilla melirik papanya. Sepertinya papa terkesan dengan laki laki pemalas itu. Apakah papa sekarang sudah menurunkan standar hidupnya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Mimi Nene
yg pertama komen
2024-01-29
0
anindya cintya
keren kak ceritanya
2024-01-21
0
anindya cintya
detail banget ya rilla
2024-01-21
1