"Mewarisi tunangan?" Alwyn merasa salah dengar . "Kakek serius?"
Kakek mengangguk. Tegas.
"Menggantikan jadi CEO, aku mau, meski terpaksa. Tapi kenapa pula aku juga harus mewarisi tunangannya Mas Razin?" Alwyn bertanya heran. Dia merasa hari ini kakek luar biasa mengejutkannya. "Tunangan itu bukan barang yang bisa berpindah tangan, Kek," imbuhnya.
"Kamu punya kekasih?" Kakek malah bertanya.
"Hum...tidak," geleng Alwyn. Dia memang punya beberapa teman perempuan. Sesekali having fun bersama. Hanya untuk bersenang-senang. Laki laki petualang seperti dia tidak punya waktu untuk berkomitmen.
"Kalaupun kamu punya kekasih, kamu juga harus putus dengannya. Mulai saat ini kamu sudah punya tunangan," balas kakek.
"Hah?" Alwyn terperanjat. Dia tidak menyangka jika kakek begitu liberal. " Tunangan Mas Razin bagaimana pula bisa menjadi tunanganku, Kek," katanya lagi.
"Itu sebuah perjanjian," kata kakek dengan pandangan jauh menerawang.
" Tiga tahun yang lalu, saat terjadi Krisis keuangan di Indonesia, perusahan kita ikut terkena dampak. Harga saham anjlok. Para investor membatalkan kontrak kerja," kakek memulai ceritanya.
"Untuk menyelamatkan perusahaan, Kakek meminta bantuan keluarga Brisena,waktu itu mereka termasuk dalam top five perusahaan kuat di Indonesia. Mereka setuju untuk membantu. Kakek menawarkan saham preferen sebagai jaminan. Tapi mereka menolak. Mereka meminta CEO perusahaan sebagai menantu," cerita kakek.
Saham preferen adalah surat berharga sebagai bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang kekuasaannya lebih tinggi dari pemegang saham biasa.
"CEO saat itu adalah Razin. Kamu mengerti kan?" Kakek menatap mata Alwyn. Meminta pengertian.
" Lalu Mas Razin setuju?" tanya Alwyn tak percaya. "Bukankah Mas Razin sudah punya kekasih? Mbak Mayang? Mereka sudah berpacaran sejak awal kuliah," imbuhnya.
"Mayang tidak bisa di bandingkan dengan perusahaan," balas kakek tegas. " Razin mengerti dan dia setuju."
Kakek terdengar begitu tidak berperasaan. Memaksa sepasang kekasih yang saling mencinta untuk berpisah demi sebuah kepentingan.
"Kakek tidak pernah memberitahu aku," sesal Alwyn. "Aku tidak pernah menyangka Mas Razin sampai harus menjual cintanya demi perusahaan. Jika aku tahu, aku pasti akan menolak transferan setiap bulan itu," sambungnya menyesali.
"Razin meminta kakek untuk tidak memberitahu kamu," jawab kakek . "Apa sekarang kamu mau menyalahkan keputusan Razin?" tukas Kakek kesal.
Alwyn terhenyak di atas kursi kayu vintage. Perjalanannya menjelajahi separoh dunia ternyata di biayai oleh pengorbanan cinta kakaknya.
"Apa kamu ingin kakek bersimpuh sekali lagi?" kata kakek melihat Alwyn diam saja.
"Ya, aku mau," sahut Alwyn tercekat. Mas, cepat sembuh. Aku kangen, batinnya.
*****
Malam hari di Mansion Brisena.
Sambil berjalan berjinjit, Cyrilla melewati ruang tamu menuju pintu depan.
"Kamu mau kemana?" sebuah suara menghentikan langkahnya.
Tanpa menoleh Cyrilla sudah tahu suara siapa. " Iya ,Pa," dia menoleh ke belakang.
"Kemana?" Papa menuruni tangga.
Ugh,, kenapa papa bisa mendengar langkah kaki aku? kata Cyrilla dalam hati. Padahal sudah berjalan begitu pelan. "Ke Club," jawabnya pelan.
"Ke Club?" ulang papa. " Tunangan mu sedang kritis di ICU dan kamu malah ke Club?" kata papa marah.
"Aku sudah seminggu ini berdiam diri di dalam rumah, tidak boleh ke mana mana. Sejumlah acara fashion show dan photo shoot di batalkan, aku stres ,Pa," rengek Cyrilla. "Aku sudah janji dengan Ling ling, kami hanya minum jus jeruk lalu pulang, boleh ya, Pa?" sambungnya memelas.
"Masuk kamarmu," perintah papa. "Jangan buat papa marah," kata papa.
"Aku akan menyamar ,Pa. Tidak ada yang akan mengenali aku," Cyrilla tak kehilangan akal. "Boleh ya ,Pa?" dia menangkupkan kedua tangan di dada. "Please ...."
Langkah kaki papa berhenti di tangga terakhir. " Kamu tidak boleh kemana mana, masuk kamar," perintah papa tak terbantahkan.
Huh! Cyrilla menghentakkan kaki. Sampai kapan dia harus berdiam diri di rumah? Tapi jika membantah lagi ,dia takut papa semakin marah.
Kejadian tadi sore saja,jika mama tidak ikut menenangkan papa, dia pasti sudah di hukum berat , karena dia tidak berhenti menjerit.
Akhirnya dia hanya di suruh istirahat di kamar.
"Iya,Pa," Cyrilla melangkahkan kaki menaiki tangga.
Papa bergeser memberi jalan. "Kamu berdoa untuk kesembuhan Razin," pesan papa.
Cyrilla mengangguk tanpa menjawab.
Papa membalikkan badan. Ikut menaiki tangga menuju ke atas. Tiba tiba ponsel di kantong celana papa berbunyi. Papa mengambil ponsel dan mengangkatnya.
" Rilla," panggil Papa setelah beliau menutup telepon.
Cyrilla yang sudah sampai di lantai atas, menoleh. Ada apa lagi? katanya dalam hati.
"Kamu tidur cepat, jangan bergadang, besok pagi ikut papa ke Daiyan inc, kita akan bertemu CEO yang baru," kata papa memberitahu.
Hah? Cyrilla memasang wajah bodoh . " Apa hubungannya denganku?" tanyanya.
"CEO Daiyan inc yang baru adalah tunangan kamu sekarang," jawab papa. " Jadi kamu tidak usah pusing memikirkan Razin lagi. Kamu senang kan dengan berita ini?" tanya papa.
CEO Daiyan yang baru adalah tunanganku? Cyrilla mencerna kalimat itu baik baik. Takut salah mengerti. "Bagaimana bisa CEO Daiyan yang baru adalah tunanganku? Bagaimana dengan Mas Razin?" tanyanya heran.
"Sesuai perjanjian. Pertunangan CEO Daiyan dengan putri keluarga Brisena," sahut papa.
"Jadi jika terjadi pergantian CEO Daiyan, aku juga akan berganti tunangan?" Cyrilla tidak bisa menahan histerisnya. Perjanjian apa ini!
"Tidak usah histeris begitu," Tukas papa tak senang. " Pergantian CEO Daiyan juga tidak sering. Kamu jangan membantah, masuk kamarmu dan tidur," sambung papa lagi.
"Siapa penggantinya?" tanya Cyrilla ingin tahu.
"Adiknya Razin, Alwyn," sahut papa.
*****
Kamar di lantai 2 di rumah besar Daiyan.
"Gue titip apartemen," Alwyn mengirimkan chat kepada Davka Dipta, tetangga apartemen nya di Manchester.
"Lo pergi berapa lama?" Davka membalas chat.
"Belum tahu, mungkin akan lama di sini," balas Alwyn.
" Ada masalah?" tanya Davka.
"Iya," balas Alwyn. Lalu dia mengetik menceritakan semua yang terjadi pada dia saat ini.
"Yang sabar ya, Man," balas Davka. Kemudian dia menuliskan sejumlah doa untuk kesembuhan Razin.
****
Kamar di lantai 2 di Mansion Brisena.
Huh! Cyrilla melempar tas bahunya ke atas ranjang. Dia kesal. Marah.
Dulu dia terpaksa setuju oleh perjanjian aneh itu. Karena dia masih kuliah. Masih 23 tahun. Sekarang beda. Dia seorang supermodel. Punya penghasilan sendiri. Bisa hidup mandiri. Tidak butuh uang dari Brisena Group.
Dulu bertunangan dengan Razin Daiyan membuatnya menjadi sumber keirian para gadis jomblo. Tidak heran karena tampilan Razin yang charming dan berwibawa.
Namun penggantinya, adiknya, Alwyn Daiyan adalah seorang pecundang.
Dia sering mendengar gosip di Daiyan inc ketika dia mendatangi Razin di jam makan siang.
Alwyn berpetualang di berbagai belahan dunia dengan mengandalkan uang bulanan. Dia tidak pernah bekerja. Dia hanya tahu bersenang senang.
Entah bagaimana nasib Daiyan Inc di tangannya, kata Cyrilla dalam hati.
Dan laki laki seperti itu tidak pantas untuknya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
anindya cintya
yang sabar y rilla
2024-01-21
2
auliasiamatir
huuahaha trus kalau CEO nya gantibpas mereka dah nikah, ganti suami juga dong,😀😀😀
2022-09-04
1
Echa04
yg jelas rilla tidak ingin bertunangan dgn kakak maupun adiknya....
2022-07-25
1