Darma membalikkan badannya begitu menyadari di sampingnya tidak ada Salma. Darma mendekat,
"Kenapa berhenti? Kamu tahu kan rumah Doni? Bisa antar aku ke sana?"
"Duh...maaf kak aku ga bisa antar ke sana, tapi aku kasih tau alamatnya saja ya! Sebentar lagi aku ada kelas" Darma tampak kecewa. Salma menuliskan alamat Doni di secarik kertas. kemudian memberikannya pada Darma Terus terang Salma belum siap bertemu dengan Doni. Setelah tahu Doni menyimpan hati pada Salma rasanya agak kurang nyaman, apalagi misi perjodohan itu benar-benar mengharuskannya bertemu dengan Doni. Salma harus menyiapkan kata-kata agar tidak membuat Doni marah, kecewa atau bahkan tersinggung. Harapannya hanya pada Doni yang mau berbesar hati menerima Esti apa adanya, menerima Esti sebagai takdir hidupnya. Semoga saja.
Sore ini sepulang dari kampus, Salma menyempatkan diri untuk ke rumah Esti. Dia sengaja membeli beberapa makanan sebagai cemilan yang akan dibawa sebagai buah tangan. Menurut informasi sore ini Esti kembali dari RSJ, mudah-mudahan banyak perubahan setelah dirawat di sana.
Bu Sopiah begitu sumringah melihat Salma. Dia menghampiri Salma dan menuntunnya masuk ke rumah.
"Gimana Sal, sudah bertemu dengan Doni, gimana dia mau ngga menikah dengan Esti?" Berondongnya tanpa mempersilahkan Salma duduk. Salma hanya tersenyum.
"Boleh Salma duduk Bu?"
"Eh iya duduk aja! sebentar ibu ambilkan minum dulu" Tanpa menunggu jawaban dari Salma, Bu Sopiah melesat ke dapur mengambil secangkir teh. Salma membuang nafas kasar. Hatinya tidak menentu.
" Assalamualaikum!" nampak tiga orang memasuki rumah.
"Walaikumussalam....." Salma termangu. Esti berjalan seperti robot dituntun ayahnya, Esti terlihat kurus dari sebelumnya kemudian di belakangnya ada Doni yang sedang menenteng tas besar berisi baju. Ternyata Doni ikut menjemput Esti, dia begitu perhatian, ada ketulusan tersirat di wajahnya. Doni terlihat begitu menyayangi Esti sehingga ada keyakinan penuh jika Doni akan menerima perjodohan itu. Doni kikuk begitu melihat orang yang dicintainya ada di tempat ini.
"Emmmh Salma sudah lama di sini?" Salma tersenyum. Salma melihat Doni sekilas, matanya tertuju pada Esti yang melangkah kaku. Dia menghampiri kemudian ikut memapah Esti sampai ke kamarnya.
Mereka terlihat begitu capek. Doni meletakkan tas di samping meja, kemudian duduk di sofa, menghembuskan nafasnya pelan matanya terpejam sesaat.
Salma menatap sendu Esti yang tengah berbaring, sudut bibirnya tertarik.
"Tidak lama lagi kamu akan menemukan kebahagiaan. Aku yakin dia tidak akan menolak menikahimu" Gumamnya, Salma mengusap air mata yang hampir jatuh di pipinya. Dia masih tak tega melihat Esti. Dia pun beranjak dari kamar tersebut. Menuju ruang tamu. Doni yang tertidur di sofa terbangun begitu menyadari ada Salma yang duduk di depannya.
"Kamu capek Don? Kalau merasa lelah, capek sebaiknya istirahat tidur. Oiya kamu sudah makan?"
"Belum. Aku merasa sudah kenyang lihat kamu."
Deg
Salma memaksakan untuk tersenyum.
"Aku ambilkan nasi ya!"
"Ga usah, kamu duduk sini aja dulu. aku ingin menatapmu lebih lama" Ujar Doni penuh harap.
" Jaga pandangan Don. Kita bukan muhrim!" cukup menohok.
"Kalau begitu kita nikah aja biar kita halal berbuat apa pun." Salma melotot. Doni hanya tertawa melihat ekspresi Salma.
"Kita harus bicara!"
"Wah sepertinya ada yang penting nih. Kayaknya kita memang ditakdirkan untuk bersama. Kamu sudah ga keburu rupanya pengen membahas rencana pernikahan kita" Godanya sambil tertawa.
" Bu....Ibu, Salma pamit ya. Salma pulang bareng Doni Bu." Salma mengerling, Bu Sopiah mengangguk paham.
"Semoga berhasil" Bisik Bu Sopiah..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Kira kira Doni mau menerima perjodohan ini tidak ya 🤔🤔
2025-04-18
0
🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅
semoga lekas sembuh esti
2024-03-24
1
🍒⃞⃟•§¢•🎀CantikaSaviraᴳᴿ🐅
kasihan Yach esti
2024-03-24
2