BIARKAN KU MENGALAH

BIARKAN KU MENGALAH

Bab 1. Jenguk Sahabat

Salma merampungkan pekerjaannya dengan cepat. Dia harus secepatnya pergi untuk menjenguk Esti sahabatnya yang menderita depresi. Kebetulan hari ini tidak ada jadwal perkuliahan. Gadis yang kuliah sambil bekerja itu sering meluangkan waktunya untuk berkunjung ke rumah sahabatnya. Gadis yang berusia 23 tahun itu kuliah di fakultas pendidikan semester 6 dan bekerja sebagai pendidik di SMA Negeri. Gadis semampai berbalut hijab berwarna biru dengan wajah yang manis berjalan terburu-buru. Dengan senyuman yang selalu mengembang di bibirnya saat berpapasan dengan orang yang berada di sekitarnya.

Angkot yang ditumpanginya serasa berjalan sangat lambat belum lagi berhenti di setiap perempatan jalan membuatnya berdecak kesal.

Sampai di terminal Salma harus naik angkot lagi untuk menuju rumah Esti.

Salma harus berjalan menyusuri persawahan, pemandangan yang asri membuat rasa lelahnya sedikit berkurang. Dari luar rumah Esti, terdengar suara merdu lantunan ayat suci yang dilafadzkan dengan fasih kemudian teriakan dan suara tawa Esti membuat hati Salma terenyuh. Salma tidak menyangka Esti akan mengalami hal seperti ini. Esti yang periang, selalu menolong ketika Salma mengalami kesulitan, Esti yang perhatian ketika Salma sempat jatuh pingsan saat sekolah dahulu, kini serasa hampa tanpa senyumannya yang khas.

" Assalamualaikum!" Salma mengucap salam namun tak ada yang menyahut. Salma membuka pintu depan yang ternyata tidak dikunci kemudian memaksa untuk masuk dan memberi salam kembali.

" Waalaikumussalam. Salma masuk sini tolong aku!" Jawab Esti langsung mengenali suara sahabatnya itu. Esti yang berada di sebuah kamar dengan pintu yang dijeruji besi membuat hati Salma semakin pilu.

"Tolong keluarkan aku dari sini!." Esti memohon, tangannya mengepal di jeruji besi sambil menggedor-gedor pintu tersebut.

"Puih...." lidahnya menjulur, tangannya mengeluarkan beberapa helai rambut dari mulutnya, tidak hanya rambut serpihan beling keluar dari mulutnya untung tidak berdarah.

Tidak percaya tapi jelas nyata. Seorang Esti yang pintar dalam mengaji dan ilmu agama bisa mendapatkan cobaan yang begitu berat. Wajahnya yang cantik dengan postur tubuh yang tinggi dan langsing nampak tak terurus. Dia menderita depresi karena diguna-guna oleh tantenya sendiri yang sebenarnya guna-guna tersebut ditujukan kepada ibunya. Karena persoalan warisan, tantenya tega melakukan hal seperti itu. Sungguh di luar nalar manusia.

"Salma kapan datang?" Salma mencium punggung tangan Bu Sopiah, Ibunda Esti yang keluar dari kamarnya. Sepertinya bangun tidur. Ada rasa lelah di matanya.

" Barusan Bu. Bu saya sangat prihatin dengan kondisi Esti saat ini" Sambil menyeka air matanya.

'"Ya begitulah, Sal. Ibu dan bapak mau tidak mau harus mengurung Esti karena sering kabur-kaburan. Belum lagi sepanjang perjalanan sering berteriak tidak jelas membuat bapak dan Ibu malu dan juga kasihan. Rencananya besok pagi Esti mau dibawa ke rumah sakit jiwa. Apa kamu mau ikut?" Salma mengangguk setuju.

Tatapan Bu Sopiah begitu sendu, terlihat kesedihan yang mendalam. Ibu yang tegar, harus mengurus 6 orang anak. Esti anak kedua yang harus membantu orang tuanya dalam mencukupi kehidupan sehari-hari. Karena anak pertamanya ikut suaminya tinggal di luar kota. Adiknya Esti ada yang sekolah SMA, SMP, SD dan si bungsu berumur 5 tahun. Ayahnya hanya seorang petani yang menggarap sawah milik orang lain.

Karena tekanan hidup yang meronta membuat gadis dengan 4 orang adik itu sering melamun, sehingga kejahatan tantenya yang ditujukan untuk Bu Sopiah berimbas pada Esti yang sering melamun dengan pikiran kosong.

Sebelum Salma berpamitan pulang, Doni datang, membuat Esti berjingkrak senang.

" Sal....itu yang datang mas Dafa ya? Suruh masuk Sal. Aku mau bertemu. Mas.... mas... mas Dafa sini mas aku rindu mas. Sayaaang aku rindu kamu ha...ha...ha!" Di tangannya menimang-nimang bantal guling, dan menciuminya. Miris.

Doni masuk melewati kamar Esti. Doni memalingkan wajahnya tidak mau melihat kamar yang dilaluinya, karena saat itu Esti tidak berhijab. Esti berteriak memanggil Dafa.

"Dia bukan mas Dafa, Es. Dia Doni sahabat kita. Lupakan Dafa, dia sudah jadi milik orang lain. Dafa sudah pergi bersama istrinya. Lupakan dia ya!" Salma mencoba memberi pengertian agar Esti bisa melupakan Dafa, orang yang sangat dicintainya namun Dafa sendiri tidak pernah tahu kalau Esti memiliki rasa itu. Sampai terdengar kabar kalau Dafa sudah menikah. Hancur hati Esti mengetahui kenyataan Dafa menikah dengan orang lain.

"Dafa...." ujarnya lirih. Dia bergeming air matanya mengalir ada rasa kehilangan orang yang disayanginya.

Salma membuka pintu kamar itu setelah memperoleh kunci dari Bu Sopiah kemudian ia langsung menutupnya. Dia berjalan pelan menghampiri Esti yang sedang menangis. Dipeluknya Esti dengan sayang.

" Sekarang minum obat ya! biar kamu cepat sembuh. Kita bisa jalan bareng lagi, ke mall, nonton, bermain bersama." Mata Salma berkaca-kaca. Akhirnya Esti bisa tenang setelah minum obat, yang diberikan Salma. Selanjutnya dia tertidur dipelukan Salma.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Dengan sendirinya

Dengan sendirinya

innalilahi,,,🙄🙄,,, dzalim bner

2024-01-25

2

Silence

Silence

Semangat Kak

2024-01-25

2

Silence

Silence

Esti Gak boleh Nangis

2024-01-25

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Jenguk Sahabat
2 Bab 2. Drama dalam Bus
3 Bab 3. Sebuah permintaan
4 Bab 4. Sebuah Pertemuan
5 Bab 5. Ngajak Nikah
6 Bab 6. Pengharapan
7 Bab. 7 Ikhlas
8 BAB 8 Lamaran
9 BAB 9 Detik - Detik Pernikahan
10 BAB 10 Akhirnya Sah
11 BAB 11 Menolak Perjodohan
12 BAB 12 Bertemu Paman
13 BAB 13 Merasa Bersalah
14 BAB 14 Pencarian Adam
15 BAB 15 Petuah Adam
16 BAB 16 Halalkan atau Tinggalkan?
17 BAB 17 Gagal
18 BAB 18 Keputusan Terbaik
19 Bab 19 Rekomendasi Cinta
20 Bab 20 Pertemuan di angkot
21 BAB 21 Keterbukaan
22 BAB 22 Keberuntungan
23 BAB 23 Tamu Malam Minggu
24 BAB 24 Dijemput
25 BAB 25 Sebuah Tragedi
26 BAB 26 Kepergok Hansip Cantik
27 BAB 27 Cemburunya Esti
28 BAB 28 Gagal
29 BAB 29 Kecelakaan
30 Bab 30 Di Balik Diamnya Darma
31 BAB 31 Jemput Nikmat
32 BAB 32 Salma Menjemput
33 BAB 33 Calon istri
34 BAB 34 Lela vs Salma
35 BAB 35 Kejutan buat Sela
36 BAB 36 Pertemuan
37 BAB 37 Persiapan Nikah
38 BAB. 38 Menuju Halal
39 BAB 39 Akhirnya Halal
40 BAB 40 Sekelumit Kisah Esti
41 BAB 41 Hanya Doni Saja
42 BAB 42 Darma Ngambek?
43 BAB 43 Salma Berubah
44 BAB 44 Salah Masuk
45 BAB 45 Bisakah berubah?
46 BAB 46 Ternyata Idola
47 BAB 47 Intropeksilah
48 BAB 48 Adaptasi Salma
49 BAB 49 Aku Bukan Ustadz
50 BAB 50 Bertemu Mantan
51 BAB 51 Seblak yang Terakhir
52 BAB 52 Bertemu Ibu Mertua
53 BAB 53 Respon Mertua
54 BAB 54 Tawaran ke Jepang
55 BAB 55 Tawaran Rayyan
56 BAB 56 Perhatian Darma
57 BAB 57 Reni Berubah?
58 BAB 58 Kedatangan Rasti
59 BAB 59 Petaka Empek-empek
60 BAB 60 Kedatangan Bu Sopiah
61 BAB 61 Keputusan Bapak
62 BAB 62 Ditampar Suster
63 BAB 63 Ditolak Bidan
64 BAB 64 Kebahagiaan yang Lengkap
65 BAB 65 Kebahagiaan Sempurna
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bab 1. Jenguk Sahabat
2
Bab 2. Drama dalam Bus
3
Bab 3. Sebuah permintaan
4
Bab 4. Sebuah Pertemuan
5
Bab 5. Ngajak Nikah
6
Bab 6. Pengharapan
7
Bab. 7 Ikhlas
8
BAB 8 Lamaran
9
BAB 9 Detik - Detik Pernikahan
10
BAB 10 Akhirnya Sah
11
BAB 11 Menolak Perjodohan
12
BAB 12 Bertemu Paman
13
BAB 13 Merasa Bersalah
14
BAB 14 Pencarian Adam
15
BAB 15 Petuah Adam
16
BAB 16 Halalkan atau Tinggalkan?
17
BAB 17 Gagal
18
BAB 18 Keputusan Terbaik
19
Bab 19 Rekomendasi Cinta
20
Bab 20 Pertemuan di angkot
21
BAB 21 Keterbukaan
22
BAB 22 Keberuntungan
23
BAB 23 Tamu Malam Minggu
24
BAB 24 Dijemput
25
BAB 25 Sebuah Tragedi
26
BAB 26 Kepergok Hansip Cantik
27
BAB 27 Cemburunya Esti
28
BAB 28 Gagal
29
BAB 29 Kecelakaan
30
Bab 30 Di Balik Diamnya Darma
31
BAB 31 Jemput Nikmat
32
BAB 32 Salma Menjemput
33
BAB 33 Calon istri
34
BAB 34 Lela vs Salma
35
BAB 35 Kejutan buat Sela
36
BAB 36 Pertemuan
37
BAB 37 Persiapan Nikah
38
BAB. 38 Menuju Halal
39
BAB 39 Akhirnya Halal
40
BAB 40 Sekelumit Kisah Esti
41
BAB 41 Hanya Doni Saja
42
BAB 42 Darma Ngambek?
43
BAB 43 Salma Berubah
44
BAB 44 Salah Masuk
45
BAB 45 Bisakah berubah?
46
BAB 46 Ternyata Idola
47
BAB 47 Intropeksilah
48
BAB 48 Adaptasi Salma
49
BAB 49 Aku Bukan Ustadz
50
BAB 50 Bertemu Mantan
51
BAB 51 Seblak yang Terakhir
52
BAB 52 Bertemu Ibu Mertua
53
BAB 53 Respon Mertua
54
BAB 54 Tawaran ke Jepang
55
BAB 55 Tawaran Rayyan
56
BAB 56 Perhatian Darma
57
BAB 57 Reni Berubah?
58
BAB 58 Kedatangan Rasti
59
BAB 59 Petaka Empek-empek
60
BAB 60 Kedatangan Bu Sopiah
61
BAB 61 Keputusan Bapak
62
BAB 62 Ditampar Suster
63
BAB 63 Ditolak Bidan
64
BAB 64 Kebahagiaan yang Lengkap
65
BAB 65 Kebahagiaan Sempurna

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!