Angkot yang ditumpangi Salma berhenti di terminal kota, ia kemudian melanjutkan perjalanan menuju kampus dengan berjalan kaki karena jarak yang ditempuh hanya 200 meter saja. Salma melambaikan tangannya begitu melihat sahabatnya yang akan menyeberang jalan. Setelah itu mereka berjalan beriringan memasuki fakultas pendidikan. Salma lebih cenderung bergaul dengan ibu-ibu karena mereka sudah berpengalaman dalam hidup baik mengajar maupun berumahtangga. Dengan sahabatnya yang bernama Bu Mita ini, Salma sering sharing dalam penanganan siswa yang bermasalah karena selain Salma bekerja sebagai tenaga administrasi, dia juga kerap diminta untuk menggantikan guru yang tidak masuk atau yang sedang cuti. Jadi baginya mengajar adalah suatu tantangan yang butuh pengorbanan jiwa dalam mendekati anak-anak super.
Mereka memasuki kelas reguler, selang beberapa menit seorang nenek yang kira-kira berumur 70 tahun memasuki ruangan kelas kemudian duduk menghadap para mahasiswa. Beliau adalah Dosen senior yang sengaja didatangkan dari luar kota untuk memberi materi perkuliahan. Semua mahasiswa bergantian mencium tangannya. Setelah menyalim dosen senior, mereka duduk kembali di tempat masing-masing. Setiap pertemuan dengan dosen tersebut wajib menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya setelah itu membaca surat Al-insyiroh secara serentak, sebagai pembuka perkuliahan. Salma salut dengan dosen tersebut, diusianya yang senja beliau masih antusias dan semangat berbagi ilmu walaupun jarak yang begitu jauh.
Setelah dua jam berlalu perkuliahan diakhiri dengan membaca surat Al-Asr secara serempak pula. Sebelum dosen senior tersebut beranjak, beliau meminta agar para mahasiswanya ke depan sambil membawa buku. Dengan cepat para mahasiswa berkerumun seperti sedang meminta tanda tangan artis.
"Siapa namamu?"
"Salma, Bu" Kemudian dosen senior itu menuliskan kata-kata bijak di dalam buku tersebut.
Salma bersikaplah optimis dan dinamis
kemudian dosen tersebut membubuhkan
tanda tangan di bawah kalimat tersebut.
Karena materi perkuliahan selesai. Para mahasiswa yang sudah mendapat kata-kata bijak dan tanda tangan dari sang dosen diperbolehkan keluar kelas untuk istirahat.
Salma dan Bu Mita menuju Masjid kampus yang letaknya di depan gedung universitas.
Sambil menunggu waktu pergantian jam, biasanya para mahasiswa duduk di teras masjid untuk diskusi dan sebagian mahasiswa lainnya menuju kantin.
Salma duduk di teras masjid tersebut sambil menyapu area kampus. Dia mengamati dari jauh sosok familiar yang pernah ia kenal.
"Kak Darma, Ya itu kan Kak Darma orang yang cuek, terlihat sombong, arogan. Orang yang paling menyebalkan. Mau apa dia ke sini?" Gumamnya dalam hati. Walaupun sebal ia mencoba untuk mendekat, sepertinya Darma hendak meninggalkan kampus.
"Kak Darma!" Darma menoleh ke arah sumber suara.
" Kamu....emmm kamu Salma, kan?" Salma mengangguk. Salma senang karena namanya masih ia ingat padahal sudah sekitar 5 tahun tidak berjumpa. Saat itu Salma masih duduk di SMA. Darma adalah ketua OSIS yang tegas dan bijaksana, walaupun dalam penilaian Salma, Darma terlihat arogan, cuek dan sombong namun di mata teman-temannya Darma adalah sosok yang paling dikagumi. Selain pintar, cerdas dia juga sangat baik. Banyak perempuan yang tergila-gila dengannya. Darma yang ganteng, cool banyak digandrungi teman-temannya.
"Apalagi kalau Kak Darma tertawa, beuh Sal...renyah banget!" Salsa temannya selalu memuji laki-laki itu. Padahal kenyataannya laki-laki itu orang yang menyebalkan sekebon cabe karena memang kalau berbicara dengan Salma selalu jutek tidak ada manis-manisnya tidak pernah memberikan senyuman atau tertawa yang renyah, baik apanya? Namun kali ini setelah 5 tahun berlalu, ia muncul dengan senyumnya yang paling manis. Senyum yang bikin orang di depannya bergeming.
"Kamu kuliah di kampus ini, Sal?" Salma terkesiap.
"Oh iya Kak. Saya semester 6 sekarang. mmmmh ngomong-ngomong kakak sedang apa di sini? Bukannya Kakak kuliah di kota B?" Mereka berjalan beriringan.
"Rencana Kakak mau kuliah di sini. Yang di kota B hampir selesai hanya ambil D3" Darma selalu menjawab sambil senyum. "Oiya kamu tahu rumah Doni? Saya mau ke rumah Doni. Tapi saya lupa." Mendengar nama Doni, Salma menghentikan langkahnya. Dia ingat pesan Bu Sopiah untuk menjodohkan Doni dengan Esti. Ya tugas Salma belum dilaksanakan. Dia harus kuat, toh sebenarnya antara dia dan Doni tidak ada hubungan apa-apa selain sahabat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Awas lho Salma nanti bucin kamu
2025-04-18
0
💦 maknyak thegech 💦✔️
semoga saja Salma berjodoh dengan Darma ya Thor 🤭
2024-01-27
3
𝐀⃝🥀 uchie
dosennya udh banget apa ga ngeri kalo ke kampus kan biasanya banyak naik tangga gitu
2024-01-25
3