Heem...”Jawab Alice, berjongkok keluar dari bawah meja Ray.
” Handphone ku.” Sebut Alice begitu dia sudah bisa keluar dari bawah meja.
“Ini!” Ucap Rey memberikan handphone itu begitu saja pada Alice.
Rey sudah tidak bersemangat lagi melakukan apapun. Kakek nya yang marah dan kabar bahwa pernikahannya akan dipercepat membuat mood Rey berantakan.
Alice terbengong saat Rey tidak mempersulit nya lagi untuk mendapatkan handphone itu.
Alice bahkan memperhatikan Rey dengan sesama untuk sesaat.
"ini." Ulang Rey lagi, kembali menyodorkan handphone itulah pada nya.
“Heem.. baiklah. Terima kasih.” Jawab Alice, melirik pada Rey sangat terlihat berbeda dengan Rey yang sebelumnya.
“Dia kenapa?” tanya Alice dalam hati, yang merasa tidak enak pada Rey.
“Apa jangan-jangan dia begitu karena kakek nya marah pada nya tadi?” batin Alice.
Tiba-tiba Alice merasa bersalah. Karena bagaimana pun Rey tadi terlihat tidak sopan di depan sang kakek, semua nya karena diri nya yang menarik-narik celana Rey dan mencubit kaki Rey.
Kalau saja Alice tadi bisa sedikit tenang di bawah meja maka kakek Rey pasti tidak akan memarahi Rey.
“Aku-“ Ucap Alice tergantung.
Tadi nya dia ingin meminta maaf pada Rey. Tapi laki-laki itu langsung mengangkat tangannya ketika Alice baru saja mengucapkan satu kata. Sehingga Alice harus menelan kata-kata yang lainnya ke dalam tenggorokannya.
“Ayoo.. nona aku antar kau keluar.” Sela Lexi cepat. Lexi tahu suasana hati Rey sangat tidak baik saat ini.
Alice pun tersenyum tipis dan mengangguk pada Lexi.
Mereka berdua pun berjalan keluar dari ruangan Rey. Namun sebelum keluar dari Alice menoleh sekali lagi pada Rey. Terlihat pria itu sudah kembali fokus dengan pekerjaannya.
Alice benar-benar merasa bersalah.
“Sudah lah nona. Tidak apa-apa.” Ujar Lexi yang seolah-olah tahu apa yang Alice rasakan saat ini.
“Kalau bos mu sudah tenang, sampaikan permintaan maaf ku pada nya. Aku sungguh tidak bermaksud membuat nya dimarahi oleh kakek nya tadi. Tapi bukan berarti aku terima dikatakan sebagai anak TK oleh nya.” Sebut Alice, antara ikhlas meminta maaf dan ngotot kalau Rey juga salah.
“Kau tidak perlu khawatir. Sudah jangan di pikirkan lagi nona. Namun aku tetap akan menyampaikan permintaan maaf mu tadi.” Jawab Lexi, tersenyum.
“Dan ya, ini pakaian untuk mu dari tuan Reyfaldi. Tidak mungkin kan kau keluar dengan pakaian seperti itu. Di dalam nya juga ada sepatu. So ganti dulu pakaian mu baru setelah itu kau pergi.” Ujar Lexi dan memberikan bingkisan di tangan nya pada Alice.
“Tidak! Aku tidak bisa menerima ini. Apa lagi setelah aku membuat nya susah seperti tadi.” Tolak Alice sopan.
Selama ini Alice selalu di ajar kan oleh ibu nya bahwa jadi orang itu harus tahu diri. Dan Alice sadar tadi dia sudah menyusahkan Rey. Mana mungkin dia bisa menerima bingkisan yang Rey berikan ini pada nya. Dia bukanlah tipikal orang yang tidak tahu diri. Ya, paling tidak pada orang lain selain Anis. Kalau Anis itu hitungannya adalah sebuah pengecualian.😂
“Tidak apa-apa nona... heemm maaf nama mu siapa?” tanya Lexi yang baru sadar kalau dia tidak tahu siapa nama wanita yang sudah bersama nya sejak tadi.
“Nama ku Alice.” Jawab Alice, tersenyum kecut.
“Sudah, ini di terima saja. Kalau kau tidak menerima maka pakaian ini akan jadi mubasir karena tidak ada orang yang akan memakai nya. Kau tidak bermaksud meminta ku atau tuan Rey yang memakai nya kan? Jadi.. kau terima saja.” Lexi langsung memaksa Alice untuk memegang bingkisan itu.
“Tapi...” ucap Alice tergantung sebab Lexi sudah berlari menjauh dari nya.
“Nona Alice maaf, aku masih ada urusan dengan tuan Rey! Ingat untuk ganti pakaian sebelum keluar dari perusahaan ya!” teriak nya sambil melambaikan tangan.
Alice hanya bisa melihat Lexi yang semakin menjauh dan menjauh itu. Lalu dia melihat pada bingkisan yang diberikan oleh Lexi tadi ke tangannya. “Kenapa aku merasa seperti berhutang budi ini pada tuan Rey?” gumam nya pelan.
Alice pun menarik nafas dalam dan melepaskan pelan-pelan.
“AKU ANASTASYA RUBIA ALICE tidak akan berhutang budi pada siapapun selain pada Anis! Aku akan membayar semua kebaikan mu ini tuan Rey! Aku berjanji.” Sebutnya dengan sepenuh hati, kemudian melihat ke kiri ke kanan mencari toilet terdekat untuk berganti pakaian.
“Kalau tahu bakalan diberikan giniaan, aku pesan pasta dan sikat gigi sekalian tadi.”Celoteh nya sambil menghembuskan nafasnya ke telapak tangan lalu mencium nya. “beeuh..!!! ada sedikit bau jengkol nya.” Ucap nya merinding dengan bau mulut nya sendiri.
Alice pun buru-buru masuk ke toilet yang berada tidak jauh di depannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
Anisatul Azizah
Namaku Rubiah😅
2023-06-04
4
Fitriyah Handayani
jengki🤣
2023-04-21
0
Sucye Farzana Ardani
namanya Annastasia rubia Alice,, kerenn
tpi sukanya mkan jengkol
2023-01-15
0