Saat Lexi tengah asik merekam aksi Rey dan Alice, Lexi selayang mendengar suara derap langkah kaki menuju ruangan Rey.
Perhatian Lexi pun teralihkan.
Dan ternyata tidak jauh dari pintu masuk ruangan Rey terlihat Robert Arthur dan sekretaris nya sedang berjalan mengarah ke ruangan Rey.
Lexi dengan cepat mematikan ponsel nya dan keluar dari ruangan Rey untuk menahan sang bos besar. Jangan sampai bos besarnya melihat apa yang sedang bos nya lakukan.
“Tuan! Kenapa anda cepat sekali datangnya.” Tanya Lexi, dalam mode panik.
“cepat?! Aku malah telat tiga puluh menit karena macet di jalan tadi.” Jawab Robert, menatap curiga pada Lexi. Tidak biasa-biasanya Lexi berkeringat seperti itu. Robert yang sudah mengenal Lexi sedari kecil sangat memahami karakter Lexi.
“Reyfal mana?” tanya Robert yang curiga kalau kepanikan nya Lexi ini adalah karena ini melindungi bos nya.
“Tuan Rey? Tuan Rey ada di dalam tuan. Sebentar akan saya panggilkan tuan Rey tuan.” Ujar Lexi sambil menahan Robert untuk masuk ke dalam.
“Apa kau bermaksud menghalangi ku masuk ke dalam Lexi?” Tanya Robert semakin curiga.
“AKU?!! MENCOBA MENAHAN TUAN ROBERT ARTHUR DAN SEKRETARIS NYA UNTUK MASUK KE RUANGAN TUAN REYFALDI ARTHUR? HOHOHOHO MANA MUNGKIN AKU BERANI TUAN BESAR!!!!” Ujar Lexi yang sengaja mengatakan semua nya sambil berteriak-teriak dari luar.
“ROBERT ARTHUR? KAKEK??” Seru Rey, yang reflek langsung mengangkat tubuh mungil Alice dan menyembunyikan Alice di bawah meja nya.
“TUAAAAAAAAAAAN REY!! TUAAN BESAAR SUDAH ADA DISINI!!! APA PEKERJAAN MU MASIH BANYAK?!” teriak Lexi, memberikan peringatan terakhir bagi Rey agar bersiap-siap di dalam sana.
Saat mendengar teriakan Lexi dengan cepat Rey memindahkan tubuh Alice.
“hei!! Apa yang kau lakukan?” Teriak Alice saat Rey mengangkat tubuh nya dan menyembunyikannya di bawah meja kerja nya.
“Diam dan tenang lah disana!! Atau aku tidak akan mengembalikan handphone mu!” Ancam Rey yang langsung merapikan meja kerja nya sebisa nya.
Sebab tidak semua dapat Rey rapikan ke posisi semua, barang-barang yang telah Alice jatuh ke lantai tentu tidak sempat ia bereskan.
“Kau janji?” Tanya Alice dengan nada mengancam.
“hem!!” Jawab Rey singkat dan langsung bertingkah tenang seolah tidak terjadi apapun.
“Reyfal, apa yang terjadi disini? Mengapa ruangan mu berantakan sekali.” Ujar sang kakek, berjalan menuju ke arah Rey sambil memperhatikan kondisi lantai yang berantakan.
“Dan bandana siapa ini?” Sebut nya saat melihat ada sebuah banda Hello Kitty di atas meja kerja Ray.
Rey mengedipkan mata nya dua kali saat ia melihat bandana nya Alice ternyata tertinggal di atas meja. “Haaah.. itu milik...”
“ayyooo Rey! Berpikir cepat lah!!!” Teriak otak kiri Rey ke otak kanan Rey, sebab kan biasa nya otak kanan lebih kreatif dari pada otak kiri.
“Itu milik..........” Ucap Rey masih tergantung.
Rey benar benar bukan orang yang ahli dalam mengarang cepat.
“Itu milik salah satu siswa TK yang berkeliling perusahaan hari ini tuan besar. Anda pasti tadi melihat ada rombongan siswa TK saat masuk ke perusahaan kan?” Jawab Lexi cepat, yang baru saja membantu Ray dari keharusan memikirkan sebuah kebohongan untuk dikatakan.
“Ya!! Itu milik salah satu siswa TK yang tour keliling perusahaan kita.” Sambung Rey sambil menyingkirkan tangan Alice yang menarik-narik celana nya.
“Apa kau baru saja mengatakan aku siswa TK?” Ujar Alice pelan, yang merasa sangat keberatan.
“Tenang lah…” Ujar Rey pada Alice dengan berpura-pura menggaruk-garuk hidungnya.
“Tapi aku bukan anak TK!” Protes Alice lagi yang sangat tidak terima dirinya disama kan dengan siswa TK.
“Diam lah!! Jangan bersuara.”Ucap Rey sengit.
“Rey! Kau itu sedang apa sebenarnya!! Aku itu dari tadi bicara dengan mu tadi kau sibuk saja dengan hidung mu itu! Apa jangan-jangan hidung mu kurapan?!” Seru Robert kesal.
“Whats?!” Pekik Rey yang tidak percaya dia katakan kurapan oleh kakek nya sendiri.
Sementara Lexi dan Alice yang mendengarkan hal itu secara langsung, merasa kalau cacing-cacing di dalam perut meraka saat ini sedang tertawa masal di dalam sana.
Sebab apa yang barusan dikatakan oleh kakek nya Rey sungguh adalah hal yang sangat langka untuk keluar dari mulut orang kaya.
“Memang nya orang kaya ada yang kurapan?” Batin Alice.
Rey menajamkan mata nya saat melihat Alice tertawa di bawah sana. Rey benar-benar merasa jengkel.
"Awas dia!!!" Seru Ray yang langsung menjentik kening Alice dengan jari nya.
“Rasa kan itu!” Ujar nya pelan dan tersenyum puas setelah membalaskan dendam nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 199 Episodes
Comments
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
🤣🤣🤣🤣🤣
2024-01-23
2
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
mudah2an Alice bisa tahan yak di kolong meja ..
jangan iseng cabutin bulu kaki Rey, ya Al .. 🤣🤣🤣🤣
2024-01-23
1
Pichaacha
anak tk ngapain ke perusahaan? magang? study tour? 🤣🤣
2023-09-11
2