How Way Us Fell In Love
"Jevano! Cepat! Nanti kamu terlambat! Ini udah jam berapa!" Teriak Tiara dari lantai bawah dapur.
"Iya Ma sebentar! Lagi masukin buku ke dalam tas nih!" Balas Jevano berteriak dari kamarnya.
"Astaga... kenapa baru pagi-pagu gini sih masukin buku ke dalam tas Vano?!" Teriak Tiara lagi.
"Sabar Ma, jangan marah-marah terus. Masih pagi, nanti cepat tua loh" Ucap Deri menggoda istrinya.
"Ck anak Papa tuh! Jangan di manjain terus!" Sembur Tiara kesal pada Deri dan Deri pun hanya mengelus dadanya sabar.
Jevano pun baru saja keluar dari kamarnya, dan turun dari tangga dengan tergesa-gesa sambil merapikan dasi seragam sekolahnya. Karena jam pun sudah menunjukkan pukul 06.45 WIB, bertanda kalau 15 menit lagi gerbang sekolah akan di tutup.
Hingga membuat Jevano kalang kabut. Walaupun Jevano tidak melewati pagar depan, sama aja Jevano tetap kalang kabut kalau pagar depan sekolah tutup.
"Pelan pelan Jevano!" Peringat Tiara takut kalau anak semata wayangnya itu tergelincir di tangga karena belarian di tangga rumah.
"Ma pa, Jevano berangkat sekolah sekarang ya!" Ucap Jevano pamit sambil menyalami tangan kedua orang tuanya, lalu mengambil roti sandwich dan juga meminum seteguk susu yang sudah di buatkan oleh Tiara untuknya.
"Bye i love you!" Teriak Jevano di depan pintu.
Jevano POV.
Hai perkenalkan, nama ku Jevano Mefaza. Aku anak tunggal di keluarga ku, dan aku adalah anak satu-satunya yang selalu di sayang oleh kedua orang tua ku yang selalu memberiku perhatian yang berlebih.
Kepribadian ku kata orang memang kurang baik, karena tempat langganan yang selalu aku kunjungi di sekolah adalah mengunjungi ruang BK.
Namun karena ketampanan ku, ah ralat maksud ku karena aku termasuk salah satu siswa yang berprestasi di sekolah, guru-guru selalu menutupi kesalahan yang aku lakukan.
Ditambah lagi, latar belakang keluarga ku yang di kenal cukup baik.
Guru-guru di sekah ku juga sepertinya sudah lelah dengan sikap ku, dan hanya menghukum ku saja. Dan berakhir hanya membiarkan aku tetap seperti itu, asalkan aku selalu membawa piala ke sekolah.
Tentu saja, uang juga bermain di belakangnya hehe.
Ah iya, tahun ini usia ku 17 tahun dan 3 bulan lagi usia ku genap 18 tahun. Dan sekarang aku duduk di bangku kelas 12 SMA, dan akan tamat tahun ini. Mungkin... sekitar 9 bulan lagi?
Keluarga ku, terutama nenekku berharap aku akan mendapatkan skor nilai ujian yang paling tinggi. Oke, oke baiklah kita lihat saja nanti.
Jevano POV END.
"Woi Vano! Kamu baru datang ya?!" Sapa Haris pada Jevano yang baru saja turun dari motornya.
"Yoi! Aku ada kelas favorit hari ini, hari inikan ibu aduhai yang masuk bye!" Pamit Jevano meninggalkan Haris dan juga Naufal yang sedang sarapan pagi di kantin favorit mereka di belakang gedung sekolah.
Ah iya, apa kalian pikir Jevano akan lewat pagar depan sekolah? Tidak, Jevano sudah terlambat dan dirinya selalu memutuskan untuk memanjat pagar belakang sekolah maupun dirinya terlambat ataupun tidak. Dalam setahun, dapat di hitung berapa kali Jevano melewati pagar depan sekolah.
"Gila ya si Vano, gak pernah mau berubah" Ucap Naufal menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Fal kamu punya cermin kaca gak di rumah?" Tanya Haris sewot.
Brukh!
"Sst... ARGHH!" Ringis Jevano kesakitan.
Reno memutar bola matanya malas, dan menghela nafasnya muak. "Kamu hari ini beruntung aku yang lihat Jev, sana cepat masuk ke dalam kelas! 5 menit lagi kelas di mulai!" Ucap Reno memerintah.
"Hehehe," Cengir Jevano. "Thanks dude!" Ucap Jevano menepuk bahu sahabatnya itu.
Ah iya, Reno. Perkenalkan Reno adalah ketua OSIS di sekolah, dan dia adalah yang paling baik di antara trman-teman Jevano yang nakal. Walaupun terkadang, Reno juga ikut bersama mereka untuk bolos jelas dan nyebat rokok di rooftop.
...🐈⬛🐈⬛🐈⬛...
"Carisa hari ini kamu gak usah sekolah ya, mulai besok dan juga seterusnya kita bakal netap di Jakarta. Soal sekolah? Kamu gak perlu khawatir, Mama sama Papa udah urus semuanya," Jelas Ayu.
"Ah iya, kamu cuma tinggal pilih sekolah di Jakarta yang kamu mau, kali ini bebas. Gak ada aturan sama sekali, asalkan itu harus swasta mengerti?" Tanya Ayu sambil menjelaskan.
"Ma?? Kenapa sih? Kenapa baru bilang sekarang? Kenapa dadakan banget! Carisa bahkan belum pamitan sama teman-teman Carisa," Rengek Carisa frustasi.
"Ya udah, nanti kalau kamu udah selesai beres-beres, Mama masih izin kamu keluar sampai jam 10 malam" Sahut Ayu enteng.
"Karena besok jam 10 pagi kita harus udah ada di bandara," Lanjut Ayu tegas, dan tidak menerima bantahan apapun itu.
Dan Carisa pun hanya berdehen saja, tidak bisa mengatakan apapun selain menyetujui Ayu Mamanya. Padahal dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Carisa ingin sekali rasanya marah dan membanting apapun yang lihatnya.
Bagaimana coba tidak kesal? Bahkan orang tuanya tidak mendiskusikan itu terlebih dahulu padanya. Dan selalu mengambil keputusan sendiri, tanpa berdiskusi ataupun bertanya terlebih dahulu padanya.
Setelah Carisa selesai membereskan apa yang sekiranya, barang yang akan di bawanya nanti. Carisa pun beristirahat, dan hendak menghubungi teman-temannya.
...Room chat ...
...Ladies...
^^^Carisa :^^^
^^^Guyssssss maaf banget ya :(^^^
^^^Aku harus pindah ke Jakarta^^^
^^^Maaf baru ngabarin kalian, karena aku juga baru tahu barusan dari Mama^^^
^^^Kesel banget ^^^
^^^read^^^
...Room chat ...
...Jino...
^^^Carisa : ^^^
^^^Jino?^^^
^^^Sepulang sekolah bisa jemput aku gak?^^^
Jino :
Apa?
Bisa kok yang, kamu gak sekolah ya?
Aku gak ada lihat kamu tadi di kelas
Kenapa? Kamu sakit?
Gak kan?
Perlu aku temenin di rumah?
^^^Carisa :^^^
^^^Gak kok aku gak sakit^^^
^^^Aku baik-baik aja^^^
^^^Aku mau ketemuan nanti, bisa kan? Ada yang mau aku omongin^^^
Jino:
Oh oke yang
Kamu siap-siap aja sekarang
Bentar lagi aku otw ke rumah kamu
^^^Carisa :^^^
^^^Loh Jino???^^^
Jino:
Tunggu ya manis ku
Selesai pelajaran Pak Kiwil aku langsung otw
^^^Carisa :^^^
^^^Ya udah^^^
^^^Terserah deh^^^
^^^Read^^^
Carisa pun langsung bersiap-siap, dan 20 menit kemudian Jino pun sudah muncul dan berada di depan gerbang rumah Carisa dengan motor ninja kesayangannya.
"Pakai ini, aku gak mau nanti kita di tanggap sama Pak polisi lagi" Ucap Jino terkekeh pelan.
"Ih gak mau Jino, nanti rambut aku rusak" Rengek Carisa.
"Ck engga Sa, udah deh sini biar aku aja yang pakein. Bawel!" Ucap Jino memakaikan Carisa helm yang selalu di sediakan Jino khusus untuk Carisa.
"Ih Jino!" Kesal Carisa dan hanya dapat pasrah saja, saat Jino memakaikannya helm.
"Tau gak sih Sa? Kalo kamu pakai helm gini, kamu makin imut" Ucap Jino mencubit hidung mancung Carisa pelan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
ita Purwati
nyimak kak
2022-12-20
1
❤️⃟WᵃfAlena ⍣⃝కꫝ🎸
halo ka, tolong folback saya ya🙏🙏
2022-07-19
1
mom mimu
Choice lover mampir kak, aku udah like and fav ya, makasih sudah follow, aku follow back jga ya kak 🙏🏻🙏🏻 jika berkenan mampir juga di Choice Lover ya, salam kenal 🙏🏻
2022-06-08
2