"Halo? Kenapa sayang? Line ku kenapa gak di balas hm? Aa... kamu pasti lagi rindu ya dengar suara aku ? Makanya nelepon?Iyakan?" Tanya Jino dengan percaya dirinya.
"Kamu capek gak? Aku udah muak deh kayaknya," Sahut Carisa.
"Loh kenapa sayang? Aku ada salah sama kamu?" Tanya Jino binggung.
"Jino sekarang kamu buka chat kita, aku baru aja ngirim kamu foto-foto kamu yang udah jelasin kejelasan hubungan kita" Ucap Carisa.
Jino pun menurut dan membuka room chat mereka, "Sa... dengar aku bisa jelasin ke kamu. Ini itu engga yang kayak kamu pikirin Sa," Ucap Jino.
Gak kayak yang aku pikirin? Kamu yakin? itu udah terlalu jelas untuk njelasin segalanya. Aku juga tau soal kamu yang ngejalanin hubungan backstreet sama Risa. Jino, selamat bersenang-senang."
"Sekarang kamu udah bebas, selamat bersenang-senang. Sekarang kamu udah bebas dari aku, jangan hubungi aku lagi ya? Makasih buat kenangan buruknya," Ucap Carisa langsung memutuskan panggilan itu begitu saja.
Setelah mengakhiri hubungannya dengan Jino, entah mengapa Carisa merasa lega. Dan Carisa juga langsung memblokir nomor Jino, dan berkahir Carisa menangis di balik bantal empuk barunya.
"Kenapa sih?! Kenapa kalian jahat banget?! Hiks..." Islam Caris bertiak di dalam bantal dan berakhirlah zeakdnag Carisa tertidur lelap karena kelelahan menangis.
...🐈⬛🐈⬛🐈⬛...
Hari Minggu, pertemuan bisnis.
"Jevano! Vano!" Teriak Tiara dari depan kamar Jevano smab menggedor pintu kamar Jevano.
Ceklek
"Astaga anak ini! Jam segini belum bangun juga! Bangun cepat! Siap-siap sana!" Kesal Tiara sambil menggoyangkan badan Jevano agar bangun dari tidur lelapnya.
"Maa benar lagii..." Rengek Jevano yang masih enggan untuk membuka matanya.
"Cepat Vano! Itu Mama udah siapin kemana kamu!" Ucap Tiara dengan nada bicara yang tinggi dan terlihat kesal.
"AAAAAAAAA iya Maaaa, bentarrr. 5 Menit lagi ya, 5 menit lagi..." Rengek Jevano saat Tiara menarik kupingnya agar bangun.
"Mama hitung sama 3, kalo kamu juga belum mau bangun dan mandi. Mulai besok kamu ke sekolahnya naik angkot, yang jajan kamu juga" Ucap Tiara di potong oleh Jevano.
"Ihhh Mama iya iya, Vano bangun nih!" Ucap Jevano langsung bangkit dari aksurnya dan menuju kamar mandi.
"Mama sama Papa kebiasaan deh, apa-apa ngancam terus!" Gerutu Jevano di bawah shower.
Setelah Jevano selasau mandi, Jevano pun beralih pada ruang pakaian pribadinya. "Kemeja yang mana sih?" Human Jevano sendiri mencari dimana keberadaan kemeja yang kayanya sudah di siapkan oleh Mamanya.
"Ah itu dia!" Ucap Jevano mendapatkan kemana yang di gantung di luar lemari.
Jevano pun mengambil kemeja itu, dan hendak memakainya. Namun terhenti, karena ada panggilan yang baru saja masuk ke teleponnya. Lantas Jevano pun memutuskan untuk, mengangkat panggilan itu terlebih dahulu.
"Hm? Kenapa?" Tanya Jevano.
"Kamu datang gak?" Tanya Naufal.
"Iya nih, kamu?" nya Jevano balik.
Naufal pun menghela nafasnya kasar, "Kayaknya kamu terpaksa lagi ya? Ck, aku juga! Malas banget, mau kabur aja gak?" Ajak Naufal.
"Ck aku gak bisa kabur kali ini, Nenek ku tuan rumahnya Fal. Gak mungkin kan aku cucu satu-satunya buat malu?" Jelas Jevano sembari bertanya.
"Ck, iya juga sih. Ya udah deh, karena kamu juga eksana, aku juga kesana" Ucap Naufal.
"Eh eh Naufal! Tunggu dulu!" Sela Jevano saat Nauf hendak mematikan teleponnya.
"Kenapa?" Tanya Naufal.
"Nanti datang sama Rina gak? Atau sama keluarga?" Tanya Jevano.
"Aku datang sama keluarga ku, Rina kayaknya gak datang deh. Mama sama Papa nya lagi di luar negeri, gak mungkin kan dia datang sendiri?" Kekeh Naufal.
"Iya juga sih, yaudah deh kalo gitu" Jawab Jevano menghela nafasnya lega.
"Ck, berhenti mainin perasannya, kamu ini ya!" Peringat Naufal.
"Heh aku gak mainin perasaan Rina ya! Aku sama Rina kita temanan aja," Jawab Jevano.
Aku tutup! Sampai jumpa disana!" Ucap Naufal langsung menutup panggilan telepon mereka.
Jevano pun mencibir kesal, "Dasar!" Kesalnya pada Naufal.
"Vano cepat!" Teriak Tiara lpada anaknya yang tak kunjung turun dari kamarnya.
"Iya Ma, sebentar!" Jawab Jevano berteriak dan segara bersiap-siap.
...🐈⬛🐈⬛🐈⬛...
"Ayu! Saka!" Panggil Sarah.
"Astaga sudah lama ya kita gak ketemu," Sapa Sarah ramah pada kedua pasangan suami istri itu.
"Ah Tante... gak juga," Kekeh Ayu ramah.
"Putri kalian?" Tanya Sarah saar melihat Carisa yang berdiri di samping Ayu.
"Iya Tante, perkenalkan ini Carisa Leonarka. Putri kami satu-satunya," Jawab Saka sambil memperkenalkan Carisa dan Carisa pun tersenyum ramah pada Sarah.
"Cantik sekali ya..." Ucap Sarah memuji Carisa.
"Ah itu Tiara!" Ucap Sarah menunjuk pada menantunya. "Tiara! Sini!" Panggil Sarah pada menantunya. "Tante harap kamu sudah melupakan mantan mu yang itu ya Saka," Goda Sarah terkekeh pelan.
"Tentu saja aku sudah melupakannya Tante, aku kan udah punya Ayu disisi ku saat ini" Jelas Saka terdengar ramah, dan merangkul pinggang istrinya posesif.
"Oh Ayu? Saka?" Sapa Tiara ramah yang datang bersamaan dengan suaminya.
"Kamukenal dia gak Jev? Kayaknya orang tua kamu kenal mereka dengan baik kan? Seperti teman lama, yang udah lama gak bertemu" Tebak Naufal asal.
"Dia cantik," Ucap Lia.
"Hm cantik, aku setuju. Ku rasa dia mungkin seumuran sama kita. Iyakan?" Tebak Nabila yakin.
"Hei Vano, kenapa diam aja? Jangan-jangan kamu suka padanya pada saat pandangan pertama ya?" Goda Lia terkekeh pelan, begitu pun dengan lainnya yang terkekeh pelan.
"Ck kalian apa-apaan sih! Siapa juga yang suka," Sela Jevano cepat.
"Eiii masih belum bisa move on. dari Yura ya? Aaaa kasihan banget," Ucap Nabila.
"Gak, Jevano udah lupa sama Yura. Dia lagi gak tertarik aja buat pacaran, iya kan Jev?" Ucap Naufal sok tahu.
"Emm.. Fal temen kamu gak itu kan?" Tanya Lia.
"Eh? Dia masih normal kok!" Jawab Naufal cepat.
"Eh kalian udah dengar soal kabar orang tua Cika sama Kila belum? Tanya Nabila.
"Ck malas banget ngomongin mereka, sok merasa tinggi cuma karena orang tuanya naik jabatan di kantor pusat doang! Dih!" Ujar Lia terlihat tak senang.
Naufal pun hanya terkekeh pelan, dan menggeleng-gelengkan kepalanya tak heran pada kedua gadis itu.
"Kamu juga jangan merasa tinggi ya cantik!" Ucap Jevano menepuk-nepuk kepala Lia pelan, dan pergi begitu saja meninggalkan kedua gadis itu.
Setelah meninggalkan teman-temannya, Jevano pun menvaritmepat yang di rasanya nyaman untuk di tempatinya dan duduk disana hingga acara selesai nanti. Jevano pun mencari tempat yang sekiranya dekat dengan semua tempat, seperti toilet, dan juga meja yang penuh dengan makanan dan minuman.
Setelah mendapatkan tempat yang cocok untuknya, Jevano pun duduk di sana dan bermain ponsel seperti biasanya. Mata Jevano tidak dapat berhenti untuk menatap gadis yang baru pertama kali di lihatnya itu, namun Jevano sudah sering ah tidak.
Jevano sudah beberapa kali melihat kedua orang tua gadis itu, turut hadir pada acara ini. Namun, kenapa gadis itu baru terlihat hari ini? Pikir Jevano.
"Dari tadi lihatin terus, suka sama dia Jev?" Tanya Naufal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 179 Episodes
Comments
Kaisar Tampan
kak aku udah mampir ni.
bantu dukung karyaku juga iya
simpanan brondong tampan
terima Kasih
2022-07-12
1
Senajudifa
kutukan cinta mampir yuka
2022-06-16
2
mom mimu
lanjut kak, semangat 💪🏻💪🏻
2022-06-09
2