Lima tahun kemudian...
Sekarang aku duduk di bangku kelas 6 SD,dan aku juga masih bekerja di rumah Nenek Tuti.
Semenjak kejadian waktu itu ,aku selalu berusaha melakukan semuanya dengan sendiri. Aku bahkan begitu malas menatap wajah-wajah keluarga.
Setelah ikut karate kegiatanku jadi bertambah ,karena hari minggu pagi aku harus ikut latihan. Di Sekolahku tidak begitu banyak yang menyukai ilmu bela diri,alasannya karena mereka takut terluka. Awalnya yang ikut karate jumlahnya begitu banyak ,tetapi lama- kelamaan banyak yang keluar. Hingga sekarang ini hanya aku saja yang masih mengikutinya.Kemarin aku baru saja meraih kejuaraan Karate tingkat Internasional.
Waktu aku mengikuti seleksi,aku selalu berhasil meraih peringkat pertama. Sekarang aku sudah meraih 50 medali emas. Dan 1 bulan lagi aku akan dikirim untuk mengikuti lomba kejuaraan karate tingkat dunia.Beruntung semua biaya ditanggung oleh pihak Sekolah,jadi aku tidak terlalu pusing memikirkan hal itu.
Selama ini orang tuaku tidak tahu sama sekali akan semua itu. Hanya orang tua Ibuku saja yang tahu semuanya, dan aku juga melarang mereka memberi tahu semuanya kepada orang tuaku atau yang lain.
Kakek dan Nenekku sangat mendukungku, karena mereka ingin aku jadi gadis yang kuat. Nenek dan Kakek juga selalu menemaniku saat aku mengikuti lomba. Dulu pihak Sekolah pernah ingin bicara dengan orang tuaku mengenai semua prestasiku, dan aku waktu itu meminta tolong dengan Kakek Nenekku untuk datang ke Sekolah. Setiap akan mengikuti lomba,maka Kakek akan mencariku ke rumah ,dan meminta izin dengan Bapak dengan alasan ingin mengajakku tidur di rumahnya.
Kalau tidak ada Kakek dan Nenekku, aku juga tidak akan bisa seperti ini .
Setiap aku mendapatkan upah dari bekerja di rumah Nenek Tuti,aku selalu menabung uang itu 8000 rupiah ,dan itu juga kalau tidak ada keperluan apapun yang harus aku beli. Dan sisanya lagi 2000 aku pake untuk membeli roti di Sekolah ,dan untuk air minumnya aku membawa dari rumah.
Aku berusaha menabung karena orang tuaku pasti tidak akan mau mengeluarkan uang untukku.
Kalau Nenek dan Kakek tidak memiliki uang untuk makan,aku kadang mengambil uang tabunganku, dan memberikannya kepada mereka sedikit.
Aku tidak mau jadi orang pelit. Semakin banyak memberi ,maka rejeki yang akan kita terima juga menjadi lebih banyak.
Kakek, dan Nenek dari Ibuku adalah orang yang tidak punya. Ibu juga anak tunggal.Mau makan untuk sehari-hari saja mereka begitu susah. Ibu juga tidak pernah membantu mereka, bahkan menjenguk orang tuanya saja mereka tidak pernah.
Kalau Kakek dan Nenek kangen kepada Ibu,mereka pasti datang ke rumah sekitar jam 19:00- 18:20 sambil membawa sayur dari kebunnya .Kalau pagi dan siang Ibu tidak pernah ada karena pergi untuk bekerja.
Jujur aku ingin sekali mencari pekerjaan yang gajihnya lebih banyak dari gajih di rumah Nenek Tuti ,agar aku bisa membantu saat Kakek dan Nenek tidak memiliki uang ,tapi aku masih kecil jadi mana mungkin bisa mendapatkan pekerjaan yang upahnya lebih dari itu
Seperti biasa aku pergi berangkat bekerja bersama Tante Sari.
"Nonik, kemarin Kakek Genta memarahimu lagi ya ? "tante Sari bertanya dengan alis mata terangkat.
"Hmmm ,iya Tante . " Aku bicara sambil menunduk dengan mulut melengkung ke bawah.
"Memangnya Kakek Genta marah karena apa sama Nonik ? " Tante Sari masih bertanya sambil menatapku.
"Kemarin Kakek Genta mau memotong ayam 5 ekor , tetapi dia malah menyuruh aku yang memotong ayam tersebut. Aku belum pernah memotong ayam sebelumnya ,jadi aku membuat kesalahan." Aku bicara dengan raut wajah sedih.
"Sabar ya Nonik, Kakek Genta memang orangnya seperti itu." Ucap Tante Sari.
Jujur ,aku sekarang sudah tidak kuat bekerja di sana. Kalau disana ada Kakek Genta ,dia pasti akan selalu memarahiku. Dan Nenek Tuti juga selalu pergi berkunjung kerumah anak-anaknya. Biasanya kalau di rumah itu ada Nenek Tuti,dia pasti akan membelaku dari suaminya.
Aku sangat tidak suka dengan Kakek Genta. Dia selalu saja menyuruhku mengerjakan sesuatu hal yang aneh-aneh ,dan yang lebih menyebalkan sekali dia tidak pernah melihat usiaku yang masih kecil.
Kemarin aku memergoki Kakek Genta lagi memeluk Tante Sari, dan aku sendiri tidak mengerti kenapa Kakek Genta memeluk Tante Sari. Tapi aku tidak mau ikut campur urusan mereka.
"Akhirnya pekerjaanku selesai juga. " Gumamku didalam hati.
Tadi aku melihat Tante Sari masuk ke dalam kamar Kakek Genta,dan sampai sekarang dia belum keluar dari kamar itu.
"Sebenarnya mereka ngapain sih? Kok lama sekali di dalam kamar ? Sudah ada sekitar 2 jam mereka di dalam ,dan Tante Sari juga belum memasak ." Aku berpikir sambil duduk menunggu mereka keluar.
Aku duduk karena semua pekerjaaku telah selesai ,dan sekarang adalah waktunya aku untuk pulang.
10 menit kemudian mereka akhirnya keluar. Aku melihat rambut Tante Sari sangat berantakan sekali ,dan di lehernya juga ada tanda merah.
"Kenapa rambut dan pakaian Tante Sari begitu berantakan sekali, jangan-jangan dia habis di marahi dan di pukul oleh Kakek Genta lagi." Gumamku di hati.
"Ngapain kamu duduk di sini ? " tanya Kakek Genta dengan raut wajah yang terlihat marah.
"Pekerjaanku sudah selesai bos, dan sekarang aku harus pulang ke rumah ," kataku sambil menunduk.
"Kalau pekerjaanmu sudah selesai kenapa kamu tidak pergi untuk memasak ? Sekarang lebih baik kamu bantu Tante Sari memasak. Karena istriku sebentar lagi akan datang," perintah Kakek Genta dengan dada naik turun ,dan mata melotot .
"Tapi bos,itu bukan pekerjaanku. Kalau memasak adalah tugas Tante Sari sedangkan membersihkan rumah ini baru tugasku." Aku bicara sambil menatapnya.
"Kamu disuruh malah ngelawan. Kalau kamu tidak mau melakukannya, maka aku tidak akan memberimu upah sekarang ini." Kakek Genta mengancamku dengan wajahnya berapi-api.
"Kakek Genta selalu menyuruhku untuk membantu Tante Sari memasak.Kalau sekali dua kali ya tidak masalah bagiku,tapi ini sudah hampir setiap hari . Kalau aku terus menuruti semua kata-katanya, mungkin besok-besok dia akan terus menyuruhku mengerjakan tugas Tante Sari. Kemarin juga aku yang disuruh memasak,dan Tante Sari tidak membantuku sama sekali. " Gumamku yang berpikir begitu lama.
"Maaf bos, tapi aku tetap tidak mau melakukannya,karena itu bukan tugasku," aku bicara dengan kepala dan alis mengarah kebawah sambil menunjukkan muka masam.
"Kalau kamu tidak mau melakukannya ,maka mulai sekarang kamu berhenti bekerja disini. Aku tidak mau memperkerjakan orang malas sepertimu,dan lebih baik sekarang kamu pergi dari rumahku ini."Kakek Genta bicara sambil berkacak pinggang.
"Maafkan aku bos,tolong biarkan aku bekerja disini." Aku berlutut memohon kepadanya .
"Lebih baik sekarang kamu pergi dari rumahku ini," teriak Kakek Genta dengan nada marah.
"Sekarang aku mendapatkan uang dari mana untuk biaya sekolah?" Aku berpikir sambil berjalan pulang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Death angel
aku kira nggak ada tua" keladi lo thor 😭😭😭😭
2022-07-20
2
Tude.M.
lanjuttttt
2022-06-02
0
Tude.M.
lanjuttt
2022-06-02
0