Tidak mengerjakan Tugas

Setelah sampai di rumah temanku,aku langsung bicara kepadanya mengenai tujuanku datang ke rumahnya. Namun dia tidak mau meminjamkan bukunya padaku. Semua temanku yang rumahnya ada di dekat rumahku tidak mau meminjamkan bukunya padaku . Bahkan aku ingin ikut mengerjakan tugas di rumahnya ,akan tetapi mereka tidak mengizinkannya. Aku tahu kalau mereka seperti itu karena tidak mau berteman denganku karena aku miskin.

Aku lalu pulang dengan perasaan sedih, takut dan bingung. Aku sedih karena tidak mendapatkan pinjaman buku. Aku takut di marahi oleh Ibu Guru jika tidak mengerjakan tugas. Aku juga bingung bagaimana caranya mengerjakan tugasku.

Malamnya aku ingin bilang ke pada orang tuaku mengenai tugasku yang belum aku kerjakan, tetapi mereka tidak mau mendengarkan aku bicara sama sekali. Aku seperti tidak terlihat di depan mereka.

Besoknya aku pergi ke sekolah dengan perasaan takut.

"Hari ini aku pasti akan di marahi oleh Ibu Guru Dewi, karena aku tidak mengerjakan tugas darinya. " Gumamku di dalam hati.

Setelah sampai di Sekolah aku hanya duduk sendiri sambil memikirkan apa yang akan terjadi setelah ini.

Lonceng tanda masuk kelas telah berbunyi, anak-anak langsung berbaris di depan pintu masuk, dan ketua kelas juga langsung mengatur barisan. Setelah itu anak-anak masuk ke kelas dengan menyalami guru.

Pelajaran pertama adalah matematika,sama seperti kemarin.Jantungku berdegup dengan cepat ,dan keringat dingin keluar dari tubuhku. Tubuhku juga gemetar ,karena merasa takut akan di marahi oleh Ibu gurunya.

3 menit kemudian Ibu guru Dewi masuk ke kelas.

"Selamat pagi anak-anak."

" Selamat pagi Ibu guru." kata semua anak-anak

"Jangan ribut ya! Apa kalian sudah mengerjakan tugas dari Ibu ? "tanya Ibu guru Dewi menatap semua anak didiknya.

" Sudah Bu." jawab semua teman-temanku.

"Kalau begitu kalian kedepan satu-satu,dan bawa tugasnya juga,karena Ibu akan memeriksanya." ucapnya sambil menatap kami

Hanya aku yang diam saja, dengan tubuh yang gemetar karena merasa takut.

Saat giliranku yang harus ke depan ,aku begitu lama bangkit dari tempat dudukku.

"Nonik,cepat bangun! " kata Ibu guru Dewi sambil menatapku.

Aku lalu bangkit dari tempat dudukku dan melangkahkan kakiku ke depan dengan begitu pelan.

"Nonik ,cepatlah kemari. Kenapa kamu berjalan begitu pelan ? "tanya Ibu guru Dewi dengan alis mata terangkat karena merasa penasaran.

"Iya Bu , "jawabku yang langsung melangkah dengan cepat.

Setelah sampai didepan aku hanya diam saja, tanpa bicara apapun .

"Nonik,mana tugasnya ? " kata Ibu guru Dewi sambil menatapku.

"Maaf Bu,aku tidak mengerjakan tugas dari Ibu." ucapku sambil menunduk.

"Kenapa kamu tidak mengerjakan tugas dari Ibu ? Apa kamu tidak bisa mengerjakannya ?" tanya Ibu guru Dewi

"Bukan karena itu Bu,aku bahkan tidak tahu apakah pertanyaan dibuku itu sulit atau gampang di kerjakan,karena aku tidak memiliki buku pelajaran."aku menjelaskan semuanya ke pada Ibu guru Dewi.

Ibu guru Dewi lalu menatapku dengan perasaan kasihan. Setelah itu dia menatap ke arah teman-temanku .

"Anak-anak, kenapa kalian tidak mau meminjamkan buku untuk Nonik? Apa kalian tidak merasa kasihan kepadanya? " tanya Ibu guru Dewi sambil menatap teman-temanku.

Tetapi teman-temanku hanya diam saja ,dan menundukkan kepalanya.

"Lain kali jangan seperti itu lagi ya? kalau kalian bisa membantu teman yang lagi susah ,lebih baik di bantu. Apa kalian tidak kasihan dengan Nonik ? Dia mau mengerjakan tugas Sekolah ,tetapi tidak memiliki buku . Kesana -kemari ingin meminjam buku kepada kalian ,tetapi kalian tidak mau meminjamkannya." Ibu guru Dewi masih menatap ke teman-temanku.

"Iya Bu." balas teman-temanku lagi.

Ibu guru Dewi lalu menatapku .

"Nonik,ini ambillah buku Ibu. Kebetulan Ibu punya 2 buku, jadi kamu bisa menggunakan buku ini." sambil menyerahkan bukunya kepadaku.

Aku lalu mengambil buku itu dengan bibir tersenyum lebar, dan mata yang berbinar-binar.

"Terimakasih Bu ,aku janji akan membayar buku ini kalau aku sudah memiliki uang." aku bicara sambil menatap Ibu guru Dewi dengan seulas senyuman.

"Tidak usah di bayar , Ibu ikhlas memberikannya " kata Ibu guru Dewi yang ikut tersenyum .

"Tidak apa-apa kok Bu, Ibu membelinya menggunakan uang Ibu sendiri,jadi aku harus menggantinya. Aku janji akan mengganti uang Ibu kalau aku sudah memiliki uang ." ucapku kepada guruku itu.

"Baiklah, kalau begitu sekarang kamu kembali ke tempat dudukmu ya! " balas Ibu guru Dewi sambil mengusap kepalaku.

Tetapi aku masih diam , dan menatap Ibu guru Dewi dengan alis mengerut dalam fokus karena merasa bingung.

"Ibu, kenapa Ibu guru tidak menghukumku? Bukannya aku tidak mengerjakan tugas dari Ibu sekarang ini ? Kemarin Ibu bilang kalau yang tidak mengerjakan tugas akan di hukum."tanyaku sambil menatap guruku itu dengan raut wajahku yang begitu bingung.

"Ibu tidak menghukum, karena kamu memberikan alasan yang tepat. Tapi lain kali jangan seperti ini lagi ya ! "terang guruku itu

"Sekali lagi terima kasih banyak ya Bu! ucapku lagi sambil tersenyum senang dan langsung kembali ke tempat dudukku.

"Padahal dia masih kecil, tapi sudah punya pikiran ingin mengganti uangku itu. Dia gadis yang sangat cantik dan pintar." gumam Ibu guru Dewi dihatinya.

Kriiinggg,

Lonceng waktu istirahat telah berbunyi. Semua teman-temanku keluar kelas dengan bersorak gembira menuju ke kantin Sekolah. Hanya aku yang masih duduk di tempat dudukku. Karena aku tidak membawa uang atau makanan , jadi aku lebih memilih mengerjakan tugas yang tadi di berikan oleh Ibu guru Dewi.

Sedangkan Ibu guru Dewi yang belum keluar dari kelas menatapku terus tanpa henti. Dia lalu menghampiriku." Nonik ? Kenapa kamu tidak istirahat? "tanya Ibu guru Dewi dengan fokus menatapku karena merasa penasaran.

"Maaf Bu,aku tidak mememiliki uang jajan atau makanan dari rumah. Dari pada aku diam saja tanpa melalukan apapun , jadi lebih baik aku mengerjakan tugas yang Ibu berikan tadi." jawabku sambil menulis.

Ibu guru Dewi lalu menatapku. Tiba-tiba dia mengambil sesuatu di dalam dompetnya.

"Nonik,ambillah uang ini . Kamu bisa menggunakan uang Ibu ini untuk membeli makanan di kantin "sambil menyerahkan uang kertas 10.000 ke padaku.

Aku menatap uang itu begitu lama . Aku menatap uang itu ,karena aku belum pernah memiliki uang 10 ribuan. Apalagi uang 10 ribuan, uang 2000an saja aku tidak pernah punya. Aku hanya pernah memegangnya saat Kakak atau orang tuaku menyuruhku membeli sesuatu di warung depan.

"Maaf Bu, aku tidak bisa menerima uang Ibu. Lagian aku sudah terbiasa tidak makan apapun saat jam istirahat." Aku bicara sambil menolak uang itu dengan sopan.

"Tidak apa-apa,Ibu ikhlas kok memberikannya. Ayo ambillah! " katanya sambil memaksaku.

Akan tetapi ,aku tetap tidak mau menerima uangnya itu. Dia yang melihat aku terus menolak, akhirnya memasukkan uangnya lagi ke dalam dompetnya.Dan setelah itu dia keluar dari kelasku.

2 menit kemudian Ibu guru Dewi datang lagi ke kelasku dengan membawa roti dan air minum.

"Nonik, makanlah roti ini. Kalau kamu menolak , maka Ibu tidak akan mau mengajar di kelas ini lagi." sambil memberikan roti dan air minum kepadaku.

Aku lalu mengambil roti dan air minum itu.

"Terima kasih ya Bu! Ibu begitu baik kepadaku. Aku janji akan membalas kebaikan Ibu ini." ucapku sambil menatapnya .

"Iya sama-sama," balasnya sambil tersenyum.

Setelah itu dia ke keluar dari kelasku.

Terpopuler

Comments

Tantini Tan

Tantini Tan

,air mataku lgs ngalir 😭😭😭

2023-07-02

1

Gede Merta

Gede Merta

lanjut

2022-05-27

1

lihat semua
Episodes
1 Awal masuk Sekolah
2 Tidak mengerjakan Tugas
3 Tawaran pekerjaan
4 Di pukul
5 Di pecat
6 Mendapat pekerjaan
7 Bekerja
8 Jatuh cinta pada pandangan pertama
9 Ibu dan Bapak pulang lebih awal
10 Bapak memintaku untuk berhenti Sekolah
11 Juan
12 Sedih
13 Berkenalan dengan Kakek Jaya
14 Nenek Ida datang kerumahku
15 SAH jadi istri Juan
16 Sekolah
17 MOS
18 Kak Vivi
19 Pesan WA
20 Di hukum
21 Hal yang mengejutkan
22 Antara Cerai dan Pergi dari rumah
23 Mencari Kos-kosan
24 Jujur dengan sahabatku
25 Lupa memberi uang Jajan
26 Rela melakukan apapun
27 Sakit
28 Cacing Tanah
29 Tersebar di FB
30 Antara cerai dan pergi dari rumah
31 Mencari kos-kosan
32 Jujur dengan sahabatku
33 Lupa memberi uang jajan
34 Rela melakukan apapun
35 Sakit
36 Cacing tanah
37 Tersebar di FB
38 Panik
39 Minimarket
40 Cara memakai pembalut
41 Nenek Arum
42 Mulai bekerja
43 Kak Loli
44 Restoran
45 Khawatir
46 Rela kehujanan
47 Meminta ijin
48 Cemburu
49 Permintaan Tante Riri
50 Bertemu Randy
51 Mencari Nonik
52 Rencana Om Yuda
53 Mencari Nonik
54 Kedatangan Tante Riri
55 Rumah Randy
56 Permintaan Nenek Ida
57 Cemburu
58 Randy
59 Rencana Tante Riri dan Om Yuda
60 Bertemu Kakak dan Bapak
61 Mereka datang ke sekolah
62 Perasaan Randy
63 Di manfaatkan
64 Lebih baik ngekos
65 Ngontrak rumah.
66 Bocor
67 Rencana
68 Kedatangan Randy
69 Kedatangan Nenek Ida
70 Mendekati Juan
71 Kedatangan Nenek Wati
72 Calon Suamiku diambil Adikku( Promosi )
73 Tidak sepolos wajahnya
74 Lebih percaya dia
75 Di cambuk
76 Menemui Tante Riri dan Om Yudha
77 Tidak sadarkan diri
78 Tamat
79 Promosi
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Awal masuk Sekolah
2
Tidak mengerjakan Tugas
3
Tawaran pekerjaan
4
Di pukul
5
Di pecat
6
Mendapat pekerjaan
7
Bekerja
8
Jatuh cinta pada pandangan pertama
9
Ibu dan Bapak pulang lebih awal
10
Bapak memintaku untuk berhenti Sekolah
11
Juan
12
Sedih
13
Berkenalan dengan Kakek Jaya
14
Nenek Ida datang kerumahku
15
SAH jadi istri Juan
16
Sekolah
17
MOS
18
Kak Vivi
19
Pesan WA
20
Di hukum
21
Hal yang mengejutkan
22
Antara Cerai dan Pergi dari rumah
23
Mencari Kos-kosan
24
Jujur dengan sahabatku
25
Lupa memberi uang Jajan
26
Rela melakukan apapun
27
Sakit
28
Cacing Tanah
29
Tersebar di FB
30
Antara cerai dan pergi dari rumah
31
Mencari kos-kosan
32
Jujur dengan sahabatku
33
Lupa memberi uang jajan
34
Rela melakukan apapun
35
Sakit
36
Cacing tanah
37
Tersebar di FB
38
Panik
39
Minimarket
40
Cara memakai pembalut
41
Nenek Arum
42
Mulai bekerja
43
Kak Loli
44
Restoran
45
Khawatir
46
Rela kehujanan
47
Meminta ijin
48
Cemburu
49
Permintaan Tante Riri
50
Bertemu Randy
51
Mencari Nonik
52
Rencana Om Yuda
53
Mencari Nonik
54
Kedatangan Tante Riri
55
Rumah Randy
56
Permintaan Nenek Ida
57
Cemburu
58
Randy
59
Rencana Tante Riri dan Om Yuda
60
Bertemu Kakak dan Bapak
61
Mereka datang ke sekolah
62
Perasaan Randy
63
Di manfaatkan
64
Lebih baik ngekos
65
Ngontrak rumah.
66
Bocor
67
Rencana
68
Kedatangan Randy
69
Kedatangan Nenek Ida
70
Mendekati Juan
71
Kedatangan Nenek Wati
72
Calon Suamiku diambil Adikku( Promosi )
73
Tidak sepolos wajahnya
74
Lebih percaya dia
75
Di cambuk
76
Menemui Tante Riri dan Om Yudha
77
Tidak sadarkan diri
78
Tamat
79
Promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!