Di sebuah ruangan yang tidak begitu luas terlihat seorang Gadis cantik yang sedang dusuk di kursi kebesarannya dengan dua orang body guard di sampinya sedang menatap tajam ke arah beberapa orang Pria berbadan besar yang ada di hadapannya.
"Kalian Cari perempuan itu dan bunuh dia, gue gak mau tau apapun caranya kalian gak boleh gagal dalam misi ini, kalau kalian gagal maka.." tangan gadis itu menunjuk ke arah lehernya seolah-olah seperti memotong lehernya sendiri.
Para pria itu bergidik ngeri melihatnya, mereka akhirnya membubarkan dirinya untuk melaksanakan tugas yang di berikan oleh Bosnya itu .
"Arvan...lo harus jadi milik gue apapun halangannya gue akan menyingkirkannya termasuk gadis sialan itu," ujar Kayla seorang anak koglomerat yang dari dulu mengagumi Arvan lebih tepatnya dia sangat mencintainya.
Pada malam itu, dia juga yang telah menjebak Arvan dengan menyuruh pelayan memberikan minuman itu kepadanya karena dia tau kalau Arvan tidak mencintainya bahkan meliriknya saja tidak pernah.
"Arvan Sujono hanya pantas buat Mikayla Anderson gadis terkaya di Negeri ini ha..ha..," ujarnya sambil menegak minumannya
"Dan lo gadis miskin..selamat menikmati hari-hari lo yang masih tersisa, dan sampai jumpa di Neraka.." ucapnya kembali menegak minumannya.
Inces tersentak dan terbangun dari tidurnya, sekilas dia mendengar suara-suara yang sangat mengerikan itu di telinganya.
"Apa tadi..apa gue mimpi di siang bolong begini," Ujarnya masih belum sepenuhnya sadar.
Sekilas dia melihat ke arah kelasnya, Dosen baru itu terlihat keluar dari sana, tanpa membuang banyak waktu Inces segera menuju ke arah Dosen itu dan menghadangnya.
"Stoop..." ucap Inces sambil merentangkan tangannya di depan Dosen itu
Dosen itu yang bernama Delon mengernyitkan keningnya.
"Ada apa ? kenapa kamu menghadang saya seperti ini ," ujar Delon
"Maaf pak..siapapun nama Anda please saya mohon bapak mengizinkan saya mengikuti mata pelajaran bapak ya..ya..," ujar Inces memohon sambil menaik-naikkan alisnya
"Memangnya siapa kamu yang bisa menyuruh saya menarik kembali ucapan saya itu,"
"Bapak gak kenal sama saya..? kenalin pak nama saya Princes prayoga, saya gadis cerdas dan baik hati, rajin menabung dan belum punya suami," ujar Inces lalu menyodorkan tangannya hendak bersalaman
"Saya tidak nanya nama kamu ," ujar Delon yang menahan tawanya mendengar ucapan Inces itu, dia kemudian melangkah pergi dari sana. Tapi Bukan Inces namanya kalau tidak punya seribu akal.
"Pak tunggu," Inces berlari di depan Delon dan saat sudah berada di depannya dia pura-pura tersandung dan jatuh kepelukan Delon.
"Pak..kalau bapak masih kekeh sama pendirian bapak tidak membolehkan saya mengikuti mata pelajaran bapak jangan salahkan saya kalau saya berbuat nekad," bisiknya
"Memangnya apa yang bisa kamu lakukan ?"
"Aduuuh...." Inces pura-pura terjatuh dan terduduk di Lantai.
"Bapak tega sama saya...setelah semuanya saya berikan ke Bapak, bapak mencampakkan saya begitu saja hu..hu..," inces mulai berakting, Semua mahasiswa yang lalu lalang di sana melihat ke arah mereka.
"Inces apa yang kamu lakukan ," ujar Delon panik karena semua mata memandang ke arahnya.
"Tuh kan..bapak bentak-bentak saya lagi...sakit hati saya pak..sakit.. hu..hu..," Akting Inces mulai menjadi-jadi sehingga membuat Delon menarik tangan Inces menuju ke ruangannya.
Pemandangan itu tak lepas dari mata semua mahasiswa, ada yang mencemooh Delon ada pula yang sempat merekam kejadian itu.
"Kamu apa-apaan sih, kenapa kamu menagis seperti itu, mereka jadi menyangka kalau saya ngapa-ngapain kamu tadi," ucap Delon meninggi
"Bapak sih bandel, kan saya sudah minta baik-baik, lah bapak sok jual mahal kalau sudah kek gini kan bapak juga yang rugi," ujar Inces seenaknya saja
"Maksud kamu apa hah," bentak Delon
"Suuutt..jangan kencang-kencang pak, setelah kejadian tadi dinding pun bisa punya telinga pak," ujar Inces setengah berbisik sambil mengode ke arah Delon agar melihat keluar ruangan.
Delon membuka pintu ruangannya, benar saja di luar banyak mahasiswa yang menempelkan telinganya ke dinding ruangan itu.
"Heh kalian ngapain di sana hah," bentaknya
"Gak kok pak, kami cuma lewat saja," jawab beberapa mahasiswa yang tadi berada di sana kemudian segera pergi dari sana.
Delon kembali masuk ke ruangannya, terlihat Inces asik dengan ponselnya sambil cekikikan.
"Katakan mau kamu apa sebenarnya ?"
"Kan saya sudah katakan dari tadi, saya hanya mau mengikuti pelajaran bapak saja kok, selebih itu gak ada, soalnya saya kalau dalam pelajaran selalu jujur pak," ujar Inces
"Apa hanya karena itu kamu berakting begitu tadi, kamu tau gak kalau semua yang kamu lakukan tadi itu bisa menghancurkan reputasi saya sebagai seorang Dosen," ujar Delon kesal
"Saya tau dan bapak tenang saja semua mahasiswa di sini gak akan pernah ngomongin bapak kok, asalkan bapak penuhi permintaan saya," ujar Inces santai
"Oke...saya akan menyetujuinya setelah saya melihat kalau Semua yang terjadi tadi tidak akan sampai ke telinga Rektor, karena saya tidak ingin di pecat gara-gara ulah kamu itu," ujar Delon.
" Kalau begitu Deal...," ucap Inces sambil menyodorkan tangannya hendak bersalaman.
"Salaman dong pak," Inces mengambil tangan Delon lalu menjabatnya kemudian dia keluar dari ruangan itu.
Saat dia keluar dari ruangan sana Inces di serbu berbagai pertanyaan dari mahasiswa-mahasiswi yang belum pergi dari sana.
"Hei Inces ada hubungan apa lo dengan pak Delon kok lo nangis-nangis gitu tadi," tanya salah seorang dari mereka
"Memangnya kenapa, tadi itu gue minta uang sama dia tapi gak di kasih," ujarnya mulai merakit kata-kata agar mereka percaya
"Emangnya pak Delon siapa elo Ces, kok lo berani minta uang sama dia sih,"
"Kalian gak tau ya, Delon itu kakak gue, dia kemaren pinjam uang sama gue, tadi itu gue minta balik uangnya tapi gak di kasih, ya..gue nangis lah biar dia balikin uang gue. Emangnya kalian kira apa ?" ujar Inces
"Ooo jadi pak Delon itu kakak lo ya Ces, kirain...," ujar salah satu cewek yang berada di sana
"Kirain apa ?..otak kalian yang pada mesum ..masak seorang Inces menyerahkan apa saja demi cowok sih, gila ya kalian," ujar Inces
"Eh tapi kok kalian gak mirip ya, kalian lebih mirip ke pacar loh," tanya mereka lagi
"Hello...memangnya kalau kakak adek itu harus mirip ya..gak juga kan, banyak tuh artis-artis yang adek kakak di kirain pacaran ,"
"Udah ya klarivikasinya gue mau ke kelas dulu, Bye..." ucap Inces lalu pergi dari kerumunan itu.
Delon yang mendengarnya dari dalam ruangannya tersenyum karena mereka percaya saja apa yang di omongin sama Inces itu.
"Dia memang cerdas, bisa juga dia meyakinkan mereka kalau aku ini kakaknya." guman Delon
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Biasakan nge Like...dan budayakan Coment..😁😁😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 76 Episodes
Comments
Maya●●●
halo kak. aku mampir lagi nih😄😄
2022-08-12
0
Donna
inces inces.. 😁😁, si Kayla cewek jhatttt
2022-06-30
0
Hasrie Bakrie
Inces top markotop👍
2022-06-21
1