MKPS 2

Inces sudah jengah menghadapi tingkah ibu tirinya itu, ada saja kelakuannya yang membuat Inces malas lama-lama berada di rumah itu. Hanya satu yang membuat dia betah di sana yaitu baby Al yang selalu bisa bikin dia ketawa saat bersamanya.

Alven Prayoga, itu nama adik kesayangan Inces, umurnya masih tiga tahun masih imut-imutnya. Walaupun dia lahir dari rahim orang yang sangat dia benci akan tetapi mereka memiliki darah yang sama yaitu darah Prayoga.

Ting...

Inces di kejutkan dengan suara notif di ponselnya, dia membukanya dan melihat ada chat dari Nindy yang mengucapkan selamat ulang tahun padanya, Inces tersenyum melihatnya, tak lama kemudian ada VC dari Nindy, Inces segera mengangkatnya.

"Happy Birthday my Princes, semoga lo panjang umur, sehat selalu dan cepat dapat jodoh, jangan galak-galak ntar lo jauh jodohnya," ucap Nindy yang lagi berbaring di atas kasurnya.

"Makasih ya my Ndy, gue terharu lo masih ingat sama ultah gue sedangkan lo lagi sibuk-sibuknya belah duren he..he..," ujarnya.

"Lo sih ngejomblo mulu cari pacar napa, kan asik kalau sudah punya suami bisa in the hoy terus," ucap Nindy sama bocornya dengan Inces

"Eh ya ngomong-ngomong MP nya berapa ronde nih, asik gak ? kasih bocoran dikit dong, biar gue nanti melebihi lo," ujar nya

"MP nya cuma satu ronde, habisnya sakit sih, gue gak tahan kalau di tambah lagi, dan malam ke duanya sampai pagi dong,"ujarnya

"Wow parah...ganas banget ya suami lo, masih bisa jalan gak lo ?

"Yach gimana ya..abisnya enak sih, makanya lo cepat-cepat nyusul gue biar tau enaknya belah duren," ujarnya

Belum tau aja dia kalau duren gue juga sudah di belah sama pria brengsek tak bertanggung jawab itu,, Batin Inces

"Lo kenapa bengong Ces, lo sakit ya ? Kok lo pucat banget sih?" Tanya Nindy yang melihat sahabatnya itu sedikit lesu dan wajahnya juga sedikit pucat.

"Gak kok Ndy, gue gak kenapa-kenapa kok, gue hanya kecapean aja ," ujarnya

"Eh ngomong-ngomong suami lo mana nih, kok lo sendirian aja di kamar ?"

" Dia gue suruh beli rujak," ujar Nindy

"Gila lo..di London mana ada orang jual rujak, yang ada laki lo gak pulang-pulang kalau lo ngotot buat nyuruh dia nyari begituan di sana," Nindy berpikir sejenak, ada benarnya juga yang di katakan oleh Inces.

"Kenapa gue gak kepikiran ya, apa gue suruh ganti sama salad buah aja," ucapnya

"Udah cepetan lo telpon suami lo, sebelum dia terbang ke tanah air hanya demi beli rujak buat lo,"

" Kalau begitu gue tutup dulu telpon nya ya, gue mau telpon laki gue dulu, jangan sampai yang lo bilang itu kejadian," ucapya.

"Oke, gue tunggu kabar baiknya, semoga lo cepat ngisi," ucap Inces

"Aamiin..." ucap Nindy lalu memutuskan sambungan telponya.

"Ha..ha..ha..ada-ada saja si Nindy, mana ada di sana yang jual rujak. Eh ngomong-ngomong soal rujak, kok gue jadi kepengen makan rujak juga ya, Ah gue beli aja dulu kali ya," ucapnya

Inces kemudian pergi dari kampus hendak mencari rujak, dia melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang karena masih mencari-cari orang yang menjual rujak di pinggir jalan.

Di perempatan jalan dia melihat ada orang jualan rujak yang ramai pembeli.

"Kayaknya rujak di situ enak deh, banyak banget yang ngantri, gue ke situ aja kali ya," ucapnya lalu segera memarkirkan mobilnya kemudian segera berdiri di antrian.

Setelah sekian lama mengantri akhirnya tiba giliran dia yang di layani, tapi saat rujak punya dia sudah selesai di buat, ada sebuah tangan yang menyambarnya yang membuat Inces membelalakan matanya marah.

"Eh mas, itu punya gue, kalau mau beli ngantri dong jangan asal serobot saja," ucapnya

"Maaf ya mbak, saya buru-buru, nanti punya mbak saya yang bayar deh, pesan aja lagi," ujar pemuda itu

"Heh lo pikir gak capek apa ngantri dari tadi, kan sekarang gak ada lagi yang ngantri, mas aja yang pesan lagi, itu punya gue," ucap Inces lalu merebut rujak itu dari tangan pemuda itu lalu pergi dari sana.

Pemuda itu menarik nafas panjang.

"Pak bungkusin buat saya dua porsi ya," ucap pemuda itu

"Maaf mas sudah habis rujaknya, tadi itu yang terakhir," ucap bapak penjual rujak itu, pemuda itu sontak mengejar Inces dan menghadangnya.

"Berhenti..! Ujar pemuda itu

"Ada apa sih mas, gue buru-buru nih." Ujar Inces lalu hendak pergi

"Mbak..tolong kasih rujak itu ke saya," ujarnya

"Idiih siapa elo ? Lagian gue pengen banget makan rujak ini, kalau lo mau beli saja di tempat lain," ujarnya cuek

"Saya akan bayar berapapun asalkan mbak ngasih rujak ini ke saya," ucapnya

Inces berpikir sejenak, " Gak ada salahnya sih gue buat penawaran, siapa tau gue untung banyak kan bisa buat nambah-nambah bayarin kuliah gue" Batinnya

"Lo berani bayar berapa ?" Tanya Inces

"Saya bayar lima kali lipat dari harganya," ucap pemuda itu.

"Hemmm..kalau lima kali lipat berarti hanya lima puluh ribu dong, gak ah gue gak mau," ucapnya hendak pergi

"Bagaimana kalau lima ratus ribu ?" Ucap pemuda itu, Inces mengerutkan keningnya.

"Satu juta.." lanjut pemuda itu

" Deal...." ucap Inces lalu menjulurkan tangannya hendak bersalaman

"Mana rujaknya ?" Ucap pemuda itu setelah bersalaman

"Uangnya dulu dong, gue takut lo kabur setelah ambil rujak ini," ucapnya sambil menadahkan tangannya dan menaik-naikkan alisnya.

Pemuda itu mengambil dompetnya lalu memberikan sepuluh lembar uang seratus ribuan kepada Inces. Setelah menerima uang tersebut Inces memberikkan Rujak itu ketangan pemuda itu, pemuda itu kemudian bergegas pergi dari sana

"Woow..lumayan nih, gue hanya ngeluarin uang sepuluh ribu saja malah dapat satu juta," ucapnya sambil mengipas-ngipaskan uang di wajahnya sambil tersenyum senang.

"Kalau kayak gini terus gue bisa kaya mendadak nih," ucapnya lalu naik ke mobilnya dan segera pergi dari sana.

Sementara pemuda tadi langsung menuju mobil mewah yang terparkir cantik di bawah pohon di seberang jalan, dia buru-buru berlari dan akhirnya sampai juga di sana.

Di dalam mobil itu terlihat seorang pemuda tampan dengan setelan jas nya yang semakin membuat dia terlihat gagah dan menawan itu duduk dengan wajah di tekuk di jok belakang mobil, pemuda tadi langsung membuka pintu mobil itu lalu masuk kesana.

"Kenapa lama banget sih lo Fer, gue bosen tau nunggunya kelamaan," ucapnya cemberut

"Maaf Van, tadi gue ngantri dulu, eh saat sudah giliran malah rujaknya habis ," jelasnya

" Terus itu apa ?

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Like dan comentnya mana ? 😊😊😊

Terpopuler

Comments

SalsaDCArmy

SalsaDCArmy

lucu 😂

2023-02-11

0

SalsaDCArmy

SalsaDCArmy

lucu 😂

2023-02-11

0

Maya●●●

Maya●●●

nyicil baca thor😄

2022-08-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!