...Leonard Alexander...
"Memaafkan adalah tugas tuhan, tapi mengantarkan kalian pada tuhan adalah tugasku! Suara teriakan dan jeritan kalian itu bagaikan sebuah nyanyian ditelinga ku yang sangat merdu itu untuk selalu mendengarnya setiap saat.
...*****...
"Bunda kau akhirnya sadar" Kata Ersya dengan membantu Zenitha untuk duduk dan bersandar di ranjang miliknya.
"Er"
"Iya bunda ini aku"
"Ersya apa kau tidak apa-apa sayang? Kau tidak ikut terluka bukan?" Tanya Zenitha dengan antusias bertanya karena merasa khawatir terhadap Ersya putranya itu.
"Aku baik-baik saja bunda, Tapi... Bagaimana denganmu? Mengapa kau tiba-tiba pingsan bunda?" Tanya balik Ersya yang tengah berpura-pura tidak tau apa-apa mengenai Zenitha yang tidak sadarkan diri.
"Pingsan? Benar, mengapa aku tiba-tiba bisa pingsan dan tidak sadarkan diri... Aku merasa ada seseorang yang memukul belakang leherku dengan keras tapi..." Gumam Zenitha dengan bertanya-tanya kepada dirinya sendiri.
"Bunda"
"Ahh, Iya Er! Maaf"
"Bunda sendiri bahkan tidak tau mengapa bunda bisa tidak sadarkan diri. Tapi bunda merasa bahwa ada seseorang yang memukul leher belakang bunda, Apa kau melihat seseorang Er?" Jawab Zenitha bingung.
"Tidak ada siapa-siapa selain aku bunda!! Tidak ada yang memukulmu, Tapi kau sendirilah yang tiba-tiba pingsan dan membuatku takut denganmu saat itu. Hingga aku memberikan diri meminta tolong kepada seseorang untuk membantuku membawa pulang dirimu" Jelas Ersya sambil menunjukkan ekspresi meyakinkan.
"Benarkah? Tapi bunda merasa..., Ahh! Sudahlah yang terpenting sekarang adalah kita sudah berada dirumah kembali. Dalam keadaaan aman" Kata Zenitha tersenyum kecil.
"Maafkan aku bunda, karena aku harus berbohong padamu! Yang membuatmu pingsan bahkan adalah aku" Batin Ersya.
"Ersya maafkan bunda, karena bunda kita tidak bisa bersantai diwaktu bunda libur ini. Maafkan bunda" Ucap Zenitha pelan.
"Mengapa kau menyalahkan dirimu sendiri dengan apa yang telah terjadi hari ini? Ini bukan kesalahanmu bunda, tidak apa hari ini kita tidak pergi bermain keluar. Tapi yang terpenting aku masih masih bisa bersamamu itu sudah membuatku bahagia" Terang Ersya tersenyum manis.
Greppp
Mendengar ucapan dari Ersya putranya itu, membuat Zenitha terharu hingga dirinya secara tiba-tiba menarik tubuh mungil putranya kedalam pelukannya itu, sedangkan Ersya yang mendapat sebuah pelukan mendadak dari sang bunda pun hanya bisa diam dan patuh membalas pelukannya.
"Terimakasih Er"
"Hmmm, aku mencintaimu bunda" Ucap Ersya pelan.
"Bunda lebih mencintaimu" Balas Zenitha.
*****
"King" Panggil seseorang.
"Hmmm"
"Saya baru saja mendapatkan sebuah berita, bahwa tadi siang telah terjadi pembunuhan! Dimana orang yang mati tersebut adalah salah ketiga anggota dari anak buah Black snake" Jelas pria tersebut yang bernama Lucas.
"Lalu? Mengapa mereka bisa dibunuh?" Tanya Virendra kepada "Prince" nya itu yang bernama Lucas Pradipta.
"Salah satu anggota kita mengatakan bahwa ia tidak sengaja melihat dan mendengar seluruh percakapan ketiga anak buah Black snake sebelum mereka dibunuh, dia mengatakan bahwa ketiga anak buah Black snake tengah menjalankan tugas dari pemimpin mereka untuk membunuh seorang wanita yang bernama "Zenitha" dan juga putranya! Tapi justru ketika mereka tengah menjalankan misi. Mereka tidak sengaja bertemu dengan seorang anak kecil yang berjenis kelamin laki-laki berwajah tampan"
"Saat itu mereka bertiga terpana oleh keimutan dan ketampanan anak laki-laki tersebut, mereka pun lama berbincang-bincang hingga salah satu dari mereka bertiga yang dipanggil "Bos" memberikan katana nya kepada anak laki-laki tersebut. Lalu, ketika anak laki-laki tersebut mendapatkan sebuah katana tiba-tiba saja anak laki-laki itu berubah! Dan mengejutkan mereka bertiga"
"Hingga saat itu juga mereka berniat untuk meminta kembali katana mereka tapi anak laki-laki itu menolak dan berkata "Kau bertiga sudah berani menargetkan bundaku dan berniat membunuhnya! Jadi... Mengapa aku harus mengembalikan barang yang sudah berada di tanganku ini kepada kalian? Bukankah kalian sudah memberikannya kepadaku? Tidak baik mengambil apa yang sudah kalian berikan kepada orang lain" seperti itulah yang anak laki-laki itu katakan. Dan ketiga anak buah Black snake yang mendengar itupun langsung saja marah dan berniat untuk menyerang anak laki-laki tersebut tapi ketika dua anak buah Black snake ingin menyerang dan menangkap anak laki-laki tersebut mereka justru malah tewas dalam hitungan detik saja"
"Dan itu semua dilakukan oleh anak laki-laki tersebut, karena ketika kedua anak buah Black snake berniat ingin menyerangnya. Ia tiba-tiba saja berlompat dengan tingginya lalu memainkan katana milik "Bos" tersebut dan dalam hitungan detik anak laki-laki tersebut menebas kedua pala anak buah Black snake dengan gerakan yang luar biasa, "Bos" dari kedua anak buah Black snake tersebut pun terpana ketika melihat gerakan dari anak laki-laki tersebut dan bertanya siapa dia"
"Bukannya menjawab anak laki-laki tersebut justru malah mengatakan sesuatu "Tidak ada yang tidak mungkin untukku di dunia ini, apapun yang aku inginkan akan aku dapatkan! Berani menargetkan orang ku maka harus berani kehilangan nyawamu" setelah mengatakan kata tersebut pun "Bos" tersebut terkejut setengah mati dan ingin berkata bahwa dialog tersebut adalah milik seseorang, tapi ketika dirinya ingin menyebutkan nama pemilik dialog tersebut "Bos" tersebut justru lebih dulu mati karena kepalanya ditebas oleh anak laki-laki tersebut" Jelas Lucas dengan menceritakan seluruh kejadian tadi kepada Virendra "King" nya itu.
"Ulangi dialog anak laki-laki tersebut" Pinta Virendra hingga mengerutkan keningnya ketika mendengar hal tersebut.
"Tidak ada yang tidak mungkin untukku di dunia ini, apapun yang aku inginkan akan aku dapatkan! Berani menargetkan orang ku maka harus berani kehilangan nyawamu" Ulang Lucas.
"Hhh, ternyata begitu. Lucifer, itu adalah dialog miliknya ketika setiap kali ia akan membunuh seseorang" Ucap Virendra dengan tersenyum sinis.
"Jadi maksud anda king, anak laki-laki tersebut adalah Lucifer? King dari kelompok mafia terbesar setelah anda yang dalam waktu dua tahun telah menduduki tahta tertinggi urutan nomor dua di dunia sehabis anda? Jadi... Lucifer yang terkenal sadis itu masih seorang anak kecil?" Kaget Lucas dengan nada tak percaya.
"Benar, sepertinya begitu! Karena kata dialog yang ia lontarkan tadi adalah kata dialog yang sering diucapkan oleh Lucifer ketika ingin mengirim seseorang ke neraka" Balas Virendra kembali dengan wajah serius.
"Zenitha, dia ibu kandungnya bukan? Bila begitu akan banyak orang yang mudah menyerangnya dengan status putranya bukan? Hhhh... Sudahlah" Kata Virendra tertawa kecil.
Lucas yang melihat tawa kecil dari Virendra bukannya ikut senang malah justru takut hingga semua bulu kuduknya berdiri keatas saking takutnya. Karena memang pada dasarnya Virendra jarang sekali tertawa kecil seperti itu, jika ia tertawa kecil seperti itu biasanya ia tengah bermain dengan musuh-musuhnya lebih tepatnya ketika tengah menyiksa musuh-musuhnya tapi kali ini berbeda hingga membuatnya menjadi takut seketika.
...*****...
...Awal dari sebuah cerita...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
🍒Marniselv🍒
pyscopat sejak dini
2022-06-12
0
Namielnaaawww🐲
er sebenernya anak baik cuma ya gitu aja dia jadi kejam dan sadis juga karena orang' yang ada disekitarnya dia begitu juga karena ingin melindungi bundanya
2022-05-21
2
Eliza_lizee
anak sekecil ersya udah main bunuh' han sedangkan saya ketika masih kecil masih main comberan:)
2022-05-21
1