"Silakan Anda pakai sesukanya. Bawalah mobil ini ke tempat Anda bekerja kemudian buktikan pada mereka kepintaran mu dalam membawakan produk sabun tersebut. Raihlah keberhasilanmu setelahnya," kata Eris tanpa memperdulikan lelaki itu kaget dan ingin menanyakan sesuatu.
"B..." katanya yang terpotong oleh Eris.
"Tapi ingat satu hal, setelah Anda meraih apa yang Anda inginkan termasuk memiliki banyak uang, kekayaan berhasil dengan gemilang. Kembalikan mobil ini ke tempatnya Anda cukup menaruhnya di depan gang dimana toko ini berada," kata Eris dengan dingin.
"Kenapa? Saya akan membeli mobil ini dengan harga tinggi," kata lelaki itu.
"Anda sudah tidak akan membutuhkan mobil ini lagi. Lebih baik Anda membeli yang lebih bagus dengan kualitas terjangkau. Aku akan menunggu kedatangan Anda," kata Eris menekan tombol garansinya untuk terbuka.
Lelaki itu memang senang tapi agak janggal. "Harganya?" Tanyanya sebelum masuk ke dalamnya.
"Naiklah. Saya tidak memerlukan uang kamu, kalau kamu sudah mendapatkan semua yang kamu inginkan kembalikan saja," jawabnya membuatnya masuk ke dalam mobil itu. Eris tak suka berlama-lama berbincang dengan manusia dia melayang dan menekan dahi lelaki itu.
Kedua matanya kosong lalu menaiki mobil dan menyalakannya. Saat mobil menyala, orang itu tersadar dan bingung kapan dia menaikinya tapi setelahnya hatinya kembali senang dan berangkat.
Entah orang itu tersadar atau tidak, semua barang-barangnya sudah ada di dalam mobil tersebut. Tanpa memikirkan apapun lagi dengan penuh keyakinan dia berangkat tanpa menoleh sekalipun ke toko Eris.
Eris menyapu garasinya yang ternyata hanya merupakan setumpukan barang bekas di belakangnya. Dengan wajah yang dingin dia kembali memasuki tokonya.
Bagaimana bisa ada rumah diujung danau yang tidak pernah didatangi orang, tiba-tiba berdiri rumah atau bagaimana bisa juga ada seorang anak perempuan yang begitu saja meminjamkan kepada orang lain. Tidak ada apapun yang terlintas dalam benak orang itu hanya memang merasa aneh, tidak menyangka kalau daerah itu ada yang menempati.
Setelah keluar dari segel wilayah Eris berada, terlihatlah seperti apa penampakan mobil itu sebenarnya meski dalam penglihatan orang biasa, memang mobil yang bagus. Aslinya mobil itu tidak begitu jauh berbeda dengan mobilnya yang rusak tadi. Mobilnya yang ditinggalkan sekarang berubah menjadi sekumpulan kayu yang sudah usang.
Orang itu tidak menyadari bahwa yang sekarang dinaikinya bukan mobil yang terbuat dari baja dan bannya pun bukan terbuat dari karet. Mobilnya adalah kerangka tulang yang di bentuk menjadi mobil yang sekelilingnya terdapat bola api besar yang menutupi seluruhnya sehingga tampak berwarna merah.
Bannya bukan warna hitam seperti ban umumnya tapi ban tersebut terbuat dari arang hitam yang dibentuk menjadi sebuah ban. Saat berjalan, mobil neraka tersebut mengeluarkan jejak itulah kenapa Eris menyarankannya untuk mengembalikan setelah dirinya berhasil. Arang yang dikeluarkan ban mobil itu akan terkikis habis, itu seperti butiran jam pasir.
Namanya juga manusia setelah diberitahu atau diberi peringatan sudah sifatnya penasaran dan pasti dilanggar, itulah tujuan Eris. Mau mereka mematuhinya atau tidak, tergantung pada diri mereka sendiri.
Lelaki itu tidak sadar juga bahwa setelah presentasinya selesai berhasil dengan baik, pembayarannya setengah terpenuhi. Kemudian dia mendatangi rumah mantan istrinya dan menyombongkan bahwa mobil yang diberikan olehnya kini berubah menjadi mobil yang lebih bagus. Istrinya tentu tidak percaya saat melihat mobil tersebut, dia meneriakinya itu pasti hasil dari mencuri.
"Ada seseorang yang memberikannya padaku dan berkata dengan menaiki mobil ini semua yang aku inginkan akan terkabul," katanya sambil menaiki lagi.
Istrinya bengong dan memintanya kembali kepadanya tapi ditepisnya tangan istrinya itu dan pergi. Dia menceraikannya karena suaminya tidak bisa memberikan nafkah selama berbulan-bulan menikah. Sekarang, suaminya sudah kaya dan dia ingin kembali tidaklah semudah itu.
Hari demi hari, bulan demi bulan bahkan setahun kejayaan lelaki itu terbukti, setiap menawarkan produk dan membuat yang lain, semuanya laku terjual habis. Dan sekarang memiliki rumah yang lebih bagus dari Eris juga bergelimpangan harta, namun mobil itu masih saja dia simpan dalam garasinya.
Dia tidak akan datang ke toko itu untuk mengembalikan mobilnya tetapi akan terus dibawa untuk dipamerkan sebagai mobil keberuntungan kepada semua orang. Berkata bohong bahwa dia mendapatkannya dengan cara membeli lotre. Semua orang akan terhipnotis pada penampilan mobilnya serta kehidupannya. Yang membencinya pun tidak akan bisa melakukan apapun, lelaki itu akan membuat mereka menyukainya.
Hari yang ditunggu akan segera tiba, malam itu karena Eris tidak mendapatkan kabar dia mendatangi kediaman lelaki. Dia memasuki rumahnya yang indah dan megah, dia terbang ke lantai atas. Segalanya terbuat dari emas dan tirai kain sutra berwarna merah marun.
Dia menembus memasuki kamar besar nan luas. Lelaki itu tidur sendirian dengan nyenyak, foto-foto terpampang termasuk mobilnya. Segalanya telah berubah, lemari pakaian yang besar semuanya terbuka dengan sendirinya menampakkan apa uang ada di dalamnya. Lalu tertutup lagi.
Selimut yang dia gunakan berwarna emas dengan kualitas paling bagus kainnya. "Sudah menikah kenapa tidur masih sendiri?" Pikir Eris merasa aneh. Dia meletakkan tangannya dan tergambarkan bahwa ingatan hatinya masih dengan mantan istrinya. Lalu Eris berdiri di ujung kasurnya dengan keadaan melayang.
Tenang saja baju yang Eris pakai bukan putih-putih melainkan baju piyama karena sudah malam juga. Dan kembali turun dengan keseimbangan tanpa membuatnya terjatuh dari ujung kasur tersebut.
"Sudah saatnya kamu mengembalikan mobil itu kepadaku. Kamu sudah peroleh banyak kejayaan. Besok aku tunggu kamu di gang depan tokoku. Kembalikan hari itu juga kalau kamu masih mau selamat," kata Eris lalu menghilang.
Lalu orang itu terbangun dengan penuh keringat. "Anak itu? Sudah lama aku tidak melihatnya lagi. Mobilnya," katanya bergegas membuka selimut dan turun ke bawah lalu menuju garasi mewahnya dan melihat mobil merah itu masih ada. Namun anehnya warna merahnya memudar tapi lelaki itu sama sekali tidak melihat perbedaannya.
Dia bernafas lega bersyukur mobil keberuntungannya itu masih ada dan mana mungkin dia mau menyerahkannya begitu saja, karena mobil itulah dia bisa mendapatkan semuanya.
Apalagi dia sekarang memiliki empat istri yang didambakannya sewaktu dia masih belum memiliki apapun. Lalu dia ceritakan soal itu kepada keempatnya meski mereka kaget dan ketakutan.
"Bagaimana kalau kami menipu anak kecil itu dengan membohonginya bahwa kamu sibuk jadi tidak sempat mengembalikannya," saran istri pertama.
"Kita culik dan ancam dia saja kan orang tuanya tidak ada," saran istri kedua.
"Dikembalikan saja sayang aku yakin itu bukan anak kecil sembarangan. Apalagi semua pintu rumah sudah kita kunci dan menyalakan alarm keamanan tapi tidak ada satupun yang berbunyi kan," saran istri ketiga dengan takut.
"Kamu ini penakut sekali! Lebih baik jangan kamu gubris sayang, itu hanya mimpi buruk saja," saran istri keempat.
Lelaki itu akhirnya setuju dengan pendapat ketiga istrinya dan menghukum 1 istri yang lebih memilih mengembalikannya. Dia memasukkan istri itu ke sebuah ruangan kosong lalu mendorongnya.
"Mas, jangan ingkar janji! Dia akan datang lagi kalau mas tidak mengembalikan mobilnya!" Teriak istri ketiganya itu tapi mereka tidak menggubrisnya.
Saat mereka semua kembali tidur, Eris muncul. Ternyata istri lelaki itu adalah jelmaan teman dekatnya di dunia kegelapan.
"Kau tidak perlu bersusah payah, Sifat manusia memang begitu kan," katanya berdiri di belakangnya.
"Eris. menyebalkan sekali dia aku kan sudah berbaik hati memperingatkan. Yah, terima saja akibatnya nanti. Kamu baik-baik saja?" Tanya Arae yang berubah ke wujud semulanya.
"Seperti biasanya. Kamu tidak perlu datang membantuku," kata Eris menatap Arae yang ceria.
"Tidak apa di sana juga membosankan, di sini menyenangkan sekali! Aku tidak akan selalu ada membantumu karena aku kemari pun diam-diam. Berapa waktu yang tersisa?" Tanya Arae yang mendekati Eris.
"Besok," jawabnya singkat.
Arae yang kemudian menyembunyikan tanduknya agak sangsi. "Aahhh tampaknya dia tidak akan datang. Mobil api sudah kehabisan masa hidupnya di sini," kata Arae yang mendekatkan tangan kirinya ke pintu dan terbuka lalu berjalan menuju garasi lelaki itu. Dia menyerah tanduknya sama sekali tidak bisa dia sembunyikan dengan rambutnya yang panjang.
Lalu Eris menyapu tanduknya agar tidak terlihat. "Kau aneh sekali tidak ingin tandukmu terlihat," kata Eris.
"Hahaha terima kasih. Agak tidak percaya diri karena kau tahu kan tanduk punyaku agak besar dibandingkan dengan milikmu," kata Arae yang senang tanduknya sekarang tersembunyi kan.
Eris lalu melihat mobil tersebut. "Ya," jawabnya.
"Lalu mau bagaimana?" Tanya Arae memegangi mobil itu dan mendengarkan suara mobil yang mulai pelan.
"Aku akan membawanya ke tempatmu untuk diperbaiki," kata Eris lalu menghilang.
Arae tersenyum ceria melihat Eris yang tampak sehat kemudian menepuk mobil itu lalu kembali lagi ke tempatnya.
Pagi harinya orang itu yang dimana suami Arae serta istri yang lainnya pergi dengan keadaan rusuh. Setelah memberikan kecupan pada ketiga istrinya laku membebaskan Arae.
"Makan dan jangan banyak bicara!" Sentaknya kepada Arae.
"Baiklah, toh hari ini nyawa kamu habis," jawab Arae dengan pelan lalu makan dengan dilirik nyinyir oleh ketiga wanita yang lain.
Lelaki itu melihat jam tangannya kemudian panik menuju mobilnya karena sudah terlambat. Rumah mewah itu akan hancur dalam sehari begitu juga semua yang dia miliki. Arae tidak jauh berbeda dengan Eris yang senang menghancurkan sesuatu dan targetnya adalah ketiga istrinya.
"Bagaimana kalau kita semua belanja hari ini?" Tanya Arae yang sudah berubah saat pagi dengan sosok wanita dewasa.
"Pakai apa? Suami kita bilang kalau tidak perlu keluar untuk berbelanja. Semua yang kita mau akan dia belikan," kata istri kedua sambil mengoleskan banyak selai stroberi ke rotinya.
"Apa kalian tidak penasaran? Kamu kan bisa mengendarai mobil kalau tidak di asah lagi nanto hilang lho," kata Arae dengan senyum manisnya.
"Benar juga. Aku setuju kalau hari ini kita keluar berbelanja. Bagaimana? Kalian masing-masing punya uang kan? Lagipula suami kita sama sekali tidak masalah mengambil uangnya sampai ratusan juta," kata istri pertama. Kedua dan keempat akhirnya setuju dan Arae tersenyum dengan jahat secara diam-diam.
Beberapa jam mereka berempat sudah siap dengan pakaian yang terkesan glamor dan perhiasan yang mentereng Mantan istri sampai di depan rumah mantan suaminya dengan pakaian seadanya dan memandang keadaan rumah besar dengan empat orang wanita yang keluar dari sana. Arae melihat itu lalu masuk rumah dan keluar menghampiri mantan istri suaminya.
"Ada apa? Mau ejek saya yang miskin?!" Tanya mantan itu dengan ketus.
"Ini. Bayaran selama lelaki itu tidak memberi kamu nafkah," kata Arae memberikan tas besar uang berisikan banyak uang.
"Saya tidak mau. Ini pasti uang haram atau uang pesugihan. Kembalikan saja pada dia, saya kemari hanya mau melihat apa benar dia hidup enak," katanya menolak memberikan lagi tas itu pada Arae.
"Dia memang hidup enak tapi saya tahu Anda istri yang baik berusaha selalu membuatnya kuat dan terus bertahan hidup. Tapi apa mau dikata, sebenarnya suami Anda yang membuat segalanya susah. Uang yang Anda kumpulkan untuk membuat usaha, suami Anda menggunakannya untuk membeli lotre bukan?" Tanya Arae membuat mantannya itu kaget sekali.
"Bagaimana..." katanya dengan mulut yang menganga.
"Terima saja anggap saja ini pembayarannya yang dulu belum selesai. Toh tidak lama lagi Anda tidak akan bisa melihatnya," setelah itu Arae kembali.
Mantan istri suaminya memegang tas berat itu ditemani oleh keponakannya, melihat apa dalam tas itu dan mereka terkejut bukan main. Isinya bergepok uang mungkin sekitar ratusan atau bahkan milyaran. Usut punya usut ternyata mantan suaminya terus terngiang-ngiang akan kesalahannya waktu itu. Setiap dia berhasil, 5 gepok uang selalu dia sisihkan dengan niat untuk mantan istrinya yang baik itu.
Dalam rencana persiapan belanja hari itu, mereka bertiga kebingungan harus memakai mobil yang mana. "Eh, kita pakai mobil yang mana nih?" Tanya istri keempat.
"Yang ini saja. Kita belum pernah mencobanya kan," tunjuk Arae ke mobil api, dia sudah menambahkan sedikit energi pada mobil itu.
"Yang ini? Perasaan warnanya sudah memudar deh kok sekarang lebih cemerlang ya?" Tanya istri pertama curiga.
"Ya ampun, mungkin mata kita membutuhkan hiburan kali ya. Melihat warna mobil sampai salah. Arae benar kita belum pernah mencoba mobil merah ini. Suami selalu melarang kita memakainya," kata istri kedua.
"Nah mumpung suami kita sedang bekerja kita pakai saja nanti belanjanya jangan sampai sore. Tidak akan ketahuan deh, aku jamin!" Kata istri keempat yang sudan tahu jadwalnya.
"Iya aku penasaran nih rasanya bagaimana. Kata dia kan mobil pembawa keberuntungan," kata istri kedua dengan senang.
Akhirnya mereka memutuskan memilih mobil api sebagai kendaraan mereka hari itu. Arae tentu saja tertawa keras dalam wujudnya yang asli.
Di luar sana Eris memandangi sahabatnya yang menaiki mobil tersebut dan mengikutinya. Siang hari itu begitu cerah bagi mereka bertiga dan Arae duduk di bagian belakang. Saat memasuki jalanan yang sepi tepat menuju gang toko Eris, Arae memutarkan sebagian jari tangannya tanpa terlihat mereka. Otomatis dengan perintahnya mobil itu menabrak pembatas dan berguling dengan lima kali putaran. Membanting lalu melemparkan semua orang yang ada di dalamnya keluar.
Dan mereka mendarat di sisi jalanan lain, tergeletak dengan jarak yang berdekatan. Dengan susah payah mereka membuka kedua mata, kaget dengan yang mereka alami.
Eris turun dari langit dan berdiri tepat di depan Arae. "Arae," katanya memanggil.
Arae yang bersimbah darah membuka kedua matanya dan bangkit berusaha berdiri. Ketiga istri yang lain melihatnya dan keheranan bagaimana bisa dia berdiri setelah kecelakaan mengerikan tadi.
"Ara... kamu...." kata istri kedua yang setengah sadar.
Arae membetulkan semua anggota badannya dengan sekali sentak kembali normal. Dan mengelus dengan lembut lalu menguap.
"Kena...pa bisa..." kata istri pertama yang terbatuk.
"Siapa sebenarnya," istri keempat bernafas sesak.
"Hufff! Agak dramatis juga ya membuat semua ini terjadi. Duh, darah buatan ini ribet juga," katanya lalu menyapukan semuanya dan dirinya menjadi normal kembali.
Mereka bertiga berteriak namun tidak ada siapapun yang bisa menolong. Jalanan itu memang jarang ada orang yang melewatinya. Tiba-tiba suasana mulai mencekam, awan berubah warna menjadi hitam, angin pun agak sadis.
"Bagus juga usaha kamu," kata Eris dengan senyuman dinginnya.
"Tolong... tolong kami," kata istri kedua ketakutan melihat sosok Arae yang sebenarnya.
"Temanku ini juga sama saja toh nyawa kalian audah diujung tombak tidak akan ada yang bisa menolong. Salahkan saja pada suami kalian yang memilih istri dengan otak kosong," kata Arae dengan marah. Tanduk hitamnya muncul di samping kepalanya.
Mereka semua kaget bukan main ternyata Arae adalah iblis! Arae tertawa jahat di depan mereka. Dengan taring pada giginya.
"Maafkan, Arae tolonglah kami," tangis istri yang pertama.
"Kalian akan menjadi santapanku," kata Arae dengan kedua mata yang berkilat.
Eris menghampiri mobilnya terguling menjadi normal lagi, dia menyapu keberadaannya lalu menghilang. Kemudian berbalik memandangi temannya yang mulai beraksi.
Tidak dimakan seperti manusia kanibal, Arae pun memiliki rasa kesopanan dia menunggu mereka tidak bernafas lalu menarik bola kehidupan begitu saja, membuat tubuh mereka hancur menjadi debu. Hanya meninggalkan warna merah segar tanpa jasad. Setelah kenyang dia pun menghilang tanpa asap apapun.
Sedangkan Eris menyusul lelaki itu ke tempat dimana kini dia berada. Lelaki itu selesai rapat dengan beberapa klien, duduk dengan santai menikmati secangkir kopi. Eris berdiri di tengah jalan dengan menghadirkan mobil kudanya yang mengkilat berwarna merah membara.
Lelaki itu kemudian melihat-lihat ke sekeliling kantornya dan mendapati Eris yang tersenyum dingin kepadanya yang berdiri di samping mobilnya. Lelaki itu bangkit tidak percaya, bagaimana dia bisa mengambilnya.
Dengan tergesa lelaki itu berlari ke luar kantornya yang mewah. "MOBILKU! Tunggu!" Teriaknya saat melihat Eris berbalik pergi.
Resepsionis yang melihatnya keheranan kenapa bosnya berlari keluar sambil berteriak di saat tidak ada seorangpun di luar.
Eris tertawa lebar melihatnya mengejar dirinya dan sampainya di tengah jalan... CKIIIT BRAKK!!!
Lelaki itu terpental oleh bis yang datang tiba-tiba, siapa lagi kalau bukan Arae yang menjadi supirnya lalu menghilang. Dengan badan penuh warna merah segar, Eris menghampirinya.
"Sudah sifat manusia bila diperingatkan selalu melanggar. Kini bayaran darimu sudah terpenuhi. Nyawamu lah bayarannya terima kasih sudah datang ke tokoku dan menyewa mobilku dalam setahun penuh ini," kata Eris mengulurkan tangan mengambil bola kehidupan lelaki itu.
Satu bola kehidupan Eris dapatkan dalam setahun. Membawanya ke dalam toko lalu menyimpannya ke dalam bola kristal. Lalu keluar dari kamarnya.
Selama setahun Eris menunggu ( sabar sekali kan ), tokonya menjadi toko biasa dan berpindah ke pertengahan kota dan selalu dipenuhi oleh orang yang datang membeli kebutuhan. Bukan supermarket ataupun Indomaret sama dengan toko yang biasa dia buka setiap harinya. Menjadi toko antik dengan barang yang biasa.
Arae selalu memberikan informasi bahwa dirinya harus mengikuti perkembangan dunia. Tidak seperti Eris, Arae sudah lebih banyak mengenai dunia manusia dan menyukai uang. Dia menyimpan beberapa barangnya agar para manusia membelinya dan tentu saja Arae menitipkan semua uang kepada Eris.
Cerita selanjutnya setelah kejadian menimpa lelaki itu, semua usahanya hancur dalam semalam. Perusahaan, rumah mewah termasuk uang yang tersimpan di brankas berubah menjadi daun yang tersisa hanyalah produk sabun yang tidak menghilang.
Dalam berita pun menjadi hal yang terpanas yang heboh dengan judul "Kaya Karena Pesugihan?" Membuat mantan istrinya menutup mulutnya kaget. Keluarga besarnya pun kaget lalu mendatangi pemakamannya yang sangat miris.
Hanya sepetak tanpa ada batu nisan mewah, hanya dipakaikan kayu dengan tulisan sederhana dan dia menangisinya.
Kilas balik ya saat dirinya meminta untuk kembali karena istrinya merasa ada yang tidak beres. Sebelum menikah, istrinya sudah tahu kalau lelaki yang akan menjadi suaminya sering menghasilkan uang dari hal yang haram.
Perempuan uang memberikannya uang yakin bukanlah manusia tapi hanya uang yang diberikan kepadanya saja yang tidak berubah. Kini hidupnya berbanding terbalik dengan mantannya yang sudah rebahan.
Dia kaya dan tidak pernah lupa untuk menyisihkan uangnya membuat rumah yayasan yatim piatu agar uang yang diberikan itu berkah menghilangkan dosa suaminya.
Beberapa orang membicarakan saat mereka mau membungkusnya dengan kain kafan, mulutnya sama sekali tidak bisa ditutup sampai dibungkus dengan lakban pun entah kenapa selalu terlepas.
Istrinya datang kesana dan mendoakannya saat itulah mulutnya bisa tertutup dan sekilas dari kedua matanya keluarlah air mata. Itulah kenapa istrinya menangis dengan histeris.
Arae
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 224 Episodes
Comments
MiLLie
Ceritanya menarik Thor, semangat 👍☺️
2023-09-10
2
~🌛JimSu🌜~
hahahahahaha
2022-09-22
0
Sri Aisyah
cantik tapi mematikan , indah tapi berdarah😱😱😱😱😱😱😱😱
2022-09-22
1