Siang itu Aldi pulang dari kampus dengan pikiran yang bingung, memilih antara keinginan dan kewajiban.
Sebenarnya iya ingin memenuhi permintaan Pak Hendra tetapi, dia tidak tega harus meninggalkan ibu nya.
lagi pula Aldi sudah menjadi tulang punggung keluarganya, sejak iya SMA.
Aldi nampak capek setelah sampai di rumah,
Dia langsung ke kamar nya, Aldi pun larut dalam lamunan masa kecilnya yang bahagia, menjadi suram akibat sebuah bencana, membuat nasib nya menjadi begini.
Dulu mereka pernah menjadi keluarga bahagia, semasa ayah dan ibu nya masih bersatu.
Ayah nya yang selalu ceria, selalu menghibur dirinya jika bersedih.
Ayah nya selalu memberikan semangat pada nya, Iya mengajari Aldi tentang semua hal.
Dalam belajar, bermain dan dalam kehidupan pun Aldi selalu diajari ayah nya.
Tidak heran sejak kecil Aldi tumbuh jadi anak laki-laki yang pintar, mandiri dan banyak keahlian.
Ayah nya selalu memberikan motivasi dalam hidup, untuk menjadi seorang lelaki hebat berwibawa dan bertngung jawab.
Walaupun Aldi masih duduk di bangku SD, pada saat itu, Aldi sudah menjadi anak multi talenta.
Awal nya Aldi seorang anak periang yang banyak disukai temen-teman nya, dia populer di sekolah nya, dia selalu ikut lomba basket, musik dan berpidato dia selalu mendapat juara. tetapi, semua nya sudah berubah sejak kejadian itu ayah nya terpaksa kawin bersama perempuan jahat.
Perempuan itu menyaksikan kejadian ayah nya tabrak lari.
iya mengancam akan laporkan Ayah Aldi ke polisi.
Ayah Aldi yang dalam keadaan pusing saat itu, mau tidak mau menuruti semua keinginan perempuan itu untuk melakukan sesuatu.
Sekarang Aldi tidak tahu keberadaan Ayah nya, Apa masih hidup atau sudah tiada.
Aldi bersedih, mengapa ayah nya tega meninggalkan ibu nya. hanya karena sebuah ancaman dari kesalahan nya sendri.
Kenapa dia lepas tangung jawab atas kesalahan nya.
Aldi kecewa kepada ayah nya seseorang yang iya Kagumi, panutan dalam hidup nya mengajari nya tentang arti menjadi Lelaki dewasa, justru ayah nya yang menjadi seorang Pengecut.
kejadian itu membuat Aldi benci kepada ayah nya, sampai saat ini iya tidak mau untuk mencari ayah nya bahkan, iya tidak mau akui kalau iya pernah punya Ayah.
Karna ketahuan menabrak sebuah mobil yang di dalam nya ada seorang Lelaki membawa istri dan anak nya, istri orang itu meninggal akibat tabrakan itu.
Ayah Aldi bernama, Edi Baskoro dia sempat menjadi boronan polisi 10 Tahun yang lalu, oleh sebab itu dia kabur dan sampai sekarang polisi tidak menemukan nya, karena kurang nya bukti dan tidak ada saksi mata.
Ayah Aldi di ajak kabur bersama seorang perempuan.
Aldi teringat dengan perempuan licik yang mengajak ayah nya pergi itu mengancam ayah nya, seakan-akan tiada jalan lain.
Ayah Aldi mau menuruti semua kemauannya,termaksud menikahi perempuan itu, yang sudah mengandung akibat pergaulan bebas.
Dia merasa malu karena tidak mempunyai suami, akhirnya membuat perjanjian dengan ayah Aldi.
Rasa benci Aldi semakin menjadi-jadi, di saat itu ayah Aldi sedang terlilit hutang Perusahaan, Rumah disita semua aset nya di sita, keluarga Aldi jatuh miskin akhir nya pikiran pak Edi tidak karuan dia menglami stres berat, sehingga membuat pikiran nya tidak karuan,itu lah sebab nya dia sampai menabrak mobil, Karna kurang pokus pikiran nya sedang kacau pada saat itu.
Perempuan itu melunasi hutang nya dan mengajak ayah nya untuk pergi meninggalkan kota itu.
Pada saat itu Aldi msih kecil, tetapi dia ingat betul wajah perempuan yang menjadi perusak hubungan antara Ayah dan ibu nya. Dia berjanji kelak akan bertemu dengan nya Aldi akan membalaskan semua sakit hati ibu nya kepada perempuan itu dan anaknya.
Aldi tersentak dari lamunannya ketika mendengar suara ibu nya memanggil nya.
"Le... apa kamu ada di dalam?..." Aldi diam.
"Aduh anak ku kemana nya ?sudah pukul 02 koq belum datang" tapi pintu di kunci dari dalam,berarti dia sudah datang" gumam ibu nya.
Tidak biasa nya Aldi masuk main nyelonong begitu ,ibu nya pun mengetuk pintu.
"Le...buka pintu nya le...ibu mau masuk sebentar." ( ibu memanggil Aldi dengan sebutan Tole.)
Aldi biasa nya selalu memberi salam pada ibu nya kalau sudah pulang, tapi tidak dengan hari itu, dia merasa bingung mau ngmong apa sama ibu nya, tentang tawaran pak Hendra. Belum lagi memikirkan kata-kata Keyla yang pedas membuat nya sakit hati.
"Tolee....sedang apa kamu di dalam nak...?"
suara ibu nya begitu lembut membuat Aldi tidak tega untuk menghindari nya.
"Jangan kan meninggalkan mu Ibu...tidak melihat mu satu hari saja, terasa berat hati ini Bu," ucap Aldi dalam hati.
Aldi tambah sedih.
"iya Bu..." Aldi membuka pintunya.
"Ada apa Aldi?"
"Tidak buk, Aldi ketiduran tadi kecapean soal nya, maaf tidak memberi salam waktu pulang tadi..."
Aldi menyalami tangan ibu nya dengan lembut tapi seolah-olah meyembunyikan wajah nya.
"kamu ada masalah apa nak..."
"Tidak Buk, hanya kecapean..."
"Jangan bohong to..le, ibu hapal dengan kamu. kalau sudah begini pasti ada apa-apa nya..." goda ibu kepada Aldi.
Akhirnya, Aldi bicara Kepada ibu nya.
"in..ini buk Aldi bingung dosen saya menawarkan saya kuliah di luar negeri Buk, karna ada Beasiswa tahun ini, saya lulus seleksi akan di berangkatkan semester depan ke luar negeri."
"Bagus nak, ibu bangga pada mu,." ibu batuk-batuk.
"Ibu kenapa?." Aldi melihat mata ibu berkaca-kaca.
"Ehem...tidak apa-apa nak, ibu senang mendengar nya, berarti mulai besok kamu harus lebih rajin lagi bantu-bantu Paman di bengkel, supaya apa...? supaya kamu dapat uang tambahan dari Paman." ibu berkata sambil tersenyum untuk menutupi kesedihannya.
Hari ini kamu tidak bantu Paman, berarti kamu harus lembur besok, ibu tidak kuasa menahan sedih nya, air mata mengalir tanpa di sadari nya, tapi tidak kuasa buat bicara apa-apa.
Ibu mengalihkan pembicaraan seolah-olah mengijinkan dan mendukung Aldi sepenuhnya.
"Bu, Aldi tidak akan pernah meninggalkan ibu seorang diri di sini, tidak akan pernah ibu."
Aldi pergi dari kamar nya, ibu nya menahan Aldi, Aldi terus berjalan dan ibu mengikuti dari belakang.
"Bagaimana mungkin aku aku ke sana Bu? sedangkan ibu sendirian di sini.
lagian Bu, di sana itu jauh banget aku harus naik pesawat berkali-kali sambung."
"Buat ongkos saja kita tidak punya Bu,
Bagaimana mau sampai ke sana? mau makan minum dan kos tangung sendiri."
"Kamu tenang saja Nak, tunggu sebentar, sebenarnya ibu puya tabungan."
Ibu mencari buku tabungan nya, dan memberi kan nya kepada Aldi.
"Ini...ini hasil keringat mu selama ini nak, kamu memberikan ibu uang belanja bulanan,
uang nya semua ibu tabung di sini, ini untuk mu nak, ibu sengaja tidak memberitahu mu."
"Tidak Ibu... itu uang aku kasi Ibu buat keperluan kita di rumah ini, bukan untuk Aldi sendiri Buk. Lagian ibu kenapa sih...? sempat-sempat nya nabung buat Aldi? uang itu tidak seberapa tetapi masih bisa ibu tabung. Pantas saja ibu selama ini memaksakan diri untuk berkerja sehingga membuat ibu sakit-sakitan Aldi gak suka cara ibu! " Aldi marah
"Le, itu buat masa depan mu, ibu akan selalu mendukung kamu dimana pun kamu sekolah ibu sanggup mengurus diri sendiri." ibu bicara dengan sedihnya.
"Ibu msih muda Aldi, ibu masih bisa bekerja."
Aldi gak bisa berkata-kata lagi... iya terduduk di kursi.
"Aldi...dari kecil kamu bercita-cita ingin jadi seorang pemimpin yang hebat. ini lah saat nya nak, kamu memenuhi mimpi mu. Jangan kau sia-sia kan kesempatan ini. Tidak semua nya bisa seperti mu nak...gak semua nya...kamu sangat beruntung mendapat kesempatan ini. kesempatan tidak datang dua kali nak." ibu memberi semangat menepuk pundak Aldi dengan pelan.
"Omongan itu lagi yang saya dengar, ahh..ada apa sih orang berdua ini, Pak Hendra kemarin juga bicara seperti ini pada ku, sekarang ibu juga bicara begini juga,. Mengapa mereka mengatakan hal yang sama?" Aldi bicara dalam hatinya penuh dengan kebingungan.
Pikiran Aldi pun kacau akhirnya keceplosan ngomong.
"Ibu sama Pak Hendra itu sama saja!sama-sama suka memaksa bilang untuk kebaikan Aldi, kebaikan apa Buk...? seorang anak tega meninggalkan kan Ibu nya seorang diri demi sebuah prestasi demi sebuah Popularitas. Anak macam apa seperti itu Buk...?." Aldi bicara bertubi-tubi dengan nada keras. Membuat ibu nya menarik napas panjang.
"Pokok nya Aldi tidak akan pernah memenuhi permintaan Pak Hendra itu. Aldi tidak suka di paksa begini! titik..." Aldi bicara tegas.
"Pak Hendra itu siapa Nak...?." ibu bertanya.
"Itu dia lah dosen nya yang sok-sok akrab sama Aldi selama ini, sok perhatian.
Apa ibu mengenali nya?
O iya,hari ini kan dia mau ketemu sama ibu, dia mau membicarakan masalah ini kepada ibu " tukas Aldi.
Ibu tercengang, dan tidak mau tau, dari nama nya saja ibunya sudah malas mendangar nya Karna nama itu mengingatkan dia akan sebuah penghinaan yang kejam.
"Le kamu urus saja urusan mu itu, ibu sangat sibuk besok." ibu pergi ke dapur, Aldi mengikuti ibu nya dari belakang.
"Jadi ibu tidak mau bertemu dengan dosen itu....?."
"Tidak Aldi..." jawab Ibu singkat.
Apa ibu tidak memikirkan aku Bu?,
Bagaimana reaksi Pak Hendra kalau ibu tidak datang?." Aldi makin gusar
Akhirnya Aldi pergi ke bengkel Paman nya, untuk menghibur pikiran nya, dia sengaja tidak bawa Ramona jalan hari ini, karena dia ingin berjalan saja.
Dengan langkah kaki gontai Aldi berjalan, tiba-tiba ada sebuah mobil menabrak pohon.
"Bruukkkk..." suara mobil menabrak.
"Rasain"
Aldi tertawa.
"Siapa suruh ngebut..." Aldi pun singgah di bengkel Paman nya.
Ternyata mobil yang manabrak pohon itu mobil nya Keyla.
Mobil berhenti...untung tidak terjadi apa-apa pada nya...
"Aduhhh...bagaimana ini..." Keyla kalang kabut.
mobil yang di pakai nya mobil kesayangan ayah nya yang jarang di pakai nya itu mobil bersejarah menurut Papa nya.
"Aves banget hari ini, kalau gak salah sebelum sini tadi ada liat bengkel."
Keyla memutar mobil nya.
"Mobil Ini harus cepat-cepat di perbaiki kalau tidak Papa pasti marah besar." gerutu Keyla
Keyla memutar arah tidak melanjutkan perjalanan nya padahal hari itu dia ada janjian bertemu dengan teman-teman nya.
untuk membawa pasangan masing-masing.
Keyla yang tadi nya bingung semakin bingung pasangan tidak ada mobil nabrak pohon pula.
Hari ini Keyla benar-benar kesal.
"Mimpi apa sih aku semalam bisa jadi begini...?" Keyla membanting setir nya.
untung saja dia tidak melihat Aldi yang lewat karna dia tengah pokus pada mobil nya, hingga tidak liat orang lewat, kalau tidak bisa-bisa kena maki-maki lagi si Aldi.
hihihi...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
semangat Al yakin kmu bisa jadi orang Sukses
2023-08-13
1
Rice Btamban
semangat
2022-10-05
0
Dehan
lahhh keyla,,,Leyla,,, kasian pohonnya ehhh 😂
2022-10-01
0