Hari itu hari kedua Keyla masuk di kampus.
Ada dua orang gadis nyamperin nya hari itu.
"Hay, baru masuk nya? sapa salah satu gadis itu pada Keyla.
Kayla melihat dari bawah hingga ke atas tampang orang yang sedang menyapa nya.
"Ini boleh juga di jadiin temen, kayak nya dia masuk kriteria," gumam Keyla.
"Hay,...
iya, saya baru di sini, baru masuk.
"Saya Keyla, anak nya Pak Hendra." tanpa ragu Keyla meyebut nama papa nya sambil mengulurkan tangan nya pada gadis-gadis itu.
Rini yang dari tadi mencari-cari Aldi hilir mudik jalan tidak sengaja mendengar pembicaraan mereka.
"Ooo... jadi dia anak nya Pak Hendra,
pantas saja belagu..." kata Rini pelan
iya kembali mencari Aldi.
"Waoo...Anak nya dosen kita cuy..." bisik Meta pada Kinan.
Mereka bersalaman sambil meyebutkan nama masing-masing.
"Untuk merayakan hari pertama kita kenalan dengan anak baru Dosen kita ini.
Ayok! kita ke kantin kita makan bareng.
"Saya yang traktir," kata Kinan, Kinan juga tidak kalah cantik nya dengan Kayla gaya dan penampilan nya juga okey Kinan anak seorang pengusaha di kota itu.
Hari ini Keyla memakai rok dan kemeja dia merasa malu. Itu semua terpaksa iya lakukan hanya untuk menyenangkan hati papa nya.
"Yah sudah Ayok!" ajak Meta yang dari tadi tidak sabar pengen makan.
Meta adalah anak seorang ibu kantin di kampus itu. Namun, tampang dan gayanya gak mau kalah sama orang kaya. Kadang dia malu mengakui ibu nya hanya seorang penjual makanan di kantin.
"Kita makan di pojok saja say..." Ajak meta Karna gak mau kelihatan dari ibu nya, yang sibuk melayani anak-anak.
Biasa nya ibunya kalau sibuk dia sering menyuruh Meta bantu-bantu.
"Aduh gimana nich, kalau Keyla tau dia bisa gengsi temenan dengan saya," gumam Meta.
Meraka asik makan sambil ngobrol sampai lah pada masalah pacar.
"Oya, btw...temen baru kita ini pasti nya sudah punya pacar khan? kapan-kapan kita ketemuan yuk di luar, sambil bawa pacar kita jalan-jalan bareng, pasti bakal seru dech," ajak Meta.
"Apalagi pacar aku, orang nya asyik banget dia pintar main musik dan bernyanyi dia anak band lho?" pamer Kinan.
"Okey aku akan bawa doi baru ku juga nantik aku kenalin sama kalian" sambung Meta tidak mau kalah.
Keyla yang dari tadi diam mendengar kawan-Kawan nya ngomong, iya kebingungan gak tau mau ngomong apa, dan akan membawa siapa, yang kenyataan nya Keyla belum punya pacar.
"Okey siap, Minggu depan kita jalan, nantik kita tentuin di mana tempat nya." Keyla mengakhiri pembicaraan mereka karena tidak kuasa mendengar teman-teman nya membicarakan masalah pacar melulu.
"Bay...saya masuk kelas duluan ya?" pamit Keyla buru-buru.
Sebelum masuk kelas, Keyla pergi ke toilet
di jalan dia ketemu lagi dengan Rini, Rini menyapa Keyla dengan ramah.
"Hai...kak..."
"Hem..." Keyla menjawab dengan cuek.
keyla berjalan sambil berpikir.
Siapa ya? yang akan saya bawa nanti nya." Keyla menggaruk kepalanya, Iya kebingungan.
.
Tiba-tiba Brian dan geng nya sedang lewat
Hay cewek, Brian mengulurkan tangan nya buat kenalan, di dahului si Anton menyenggol tangan Brian.
"Kenapa sih! kalian selalu begini? gak pernah liat cewek kah? biar saya sebutin nama saya.
"Saya Keyla puas." Keyla jalan cepat-cepat pergi berpapasan dengan Aldi.
"Apa! kamu liat-liat?" Keyla melototi Aldi.
"Heh...kenapa sih kamu kalau tiap ketemu selalu sinis sama saya, ada masalah apa? Apa saya ada salah sama kamu?" cetus Aldi
"Ada," jawab Keyla singkat.
Aldi keheranan.
"Apa salah saya, saya paling malas nya berurusan sama orang yang gak jelas! Aldi mulai emosi karena iya tidak merasa bersalah selama ini.
"Kamu mau tau salah kamu apa?" Keyla mulai angkat bicara geram kepada Aldi.
Kenapa setiap kali ketemu kamu, bikin sakit hati melulu. Bikin jengkel saja kalau ketemu kamu, dan salah kamu juga, kenapa Papa terima kamu di sini, kamu itu Gembel gak pantas sekolah di sini!" Suara Keyla melengking.
Aldi pun terdiam sejenak.
"Papa...? Papa siapa? siapa yang kamu maksud?" tanya Aldi. Apa pak Hendra yang kamu maksud?" Aldi menebak.
"Yah siapa lagi kalau bukan dia." tukas keyla
"Ooo...jadi mentang-mentang kamu anak nya Dosen itu, kau seenak nya menghina orang? dan menyalahkan orang tanpa ada salah sama kamu, hebat banget ya?" Aldi pergi dengan kesal nya.
Keyla pun pergi keduanya saling menoleh kebelakang.
"Dasar Gembel..." kata Keyla
"Aldi itu, Pak Hendra menyuruh mu datang keruangan nya." kata salah satu mahasiswa.
Aldi langsung pergi.
"Tunggu saja kamu gadis sombong, aku akan membuat perhitungan dengan mu." Aldi jengkel
Aldi mengetok pintu, di bukakan oleh pak Hendra.
"Selamat siang Pak ?"
"Iya selamat siang Aldi, silahkan duduk!."
"Ada apa pak...?" Aldi mulai duduk.
"Saya mau omongkan masalah kemarin sama kamu, bagaimana? kamu setuju kan berangkat di saat akhir semester ini? saya akan urus semua nya, masalah biaya kamu jangan kuatir. Kamu tinggal siap kan diri kamu saja Aldi," jelas oak Hendra.
Aldi berpikir sama sekali dia tidak ada niat mau pergi, tekat nya hanya satu ingin kuliah di kota ini saja, selesai kuliah dia ingin cari kerja sesuai keahlian nya.
Aldi pun kasihan sama ibu nya yang akan di tinggalkan nya.
Iya merasa pak Hendra berlebihan pada nya dia tidak suka ada orng ingin berbelas kasihan terlalu berlebihan pada nya, apa lagi masalah pribadi nya. Masa ada orang yang mau menyekolahkan dia di luar negeri, itu bukan biaya yang kecil dari mana dia akan mengganti uang-uang itu nantik nya. Biaya sekolah memang ada dari dana Beasiswa tetapi biaya hidup dan keberangkatan di tanggung sendiri.
Aldi takut setelah di sana dia akan menyusahkan dan berhutang budi pada Pak Hendra, untuk membiayai hidup nya.
Aldi merasa penasaran ada apa dengan pak Hendra, kenapa sejak ketemu pak Hendra seakan akan pak Hendra merasa sok-sok akrab, sangat perhatian kepada nya.
seperti seorang Ayah dengan Anak.
Apa mungkin pak Hendra ada maksud lain?pikir Aldi panjang lebar.
"Aldi...jangan banyak mikir kesempatan ini tidak datang dua kali dalam hidup, kamu harus pikirkan masa depan mu"
Aldi tersentak sadar dari pikirannya.
"Kamu harus berjuang Nak, agar kamu bisa jadi pria sukses yang akan...,"
Pak Hendra terdiam, dalam pikiran nya dia berkata namun tidak mengatakan nya langsung pada Aldi. Tidak lain dia akan menjadi kan Aldi CEO di perusahaan nya, setelah itu dia akan menjodohkan nya dengan anaknya Keyla, iya ingin menebus kesalahannya nya juga di masa lalu. bahwa, Pak Hendra pernah berbuat fatal sehingga membuat ibu Aldi diusir oleh orang tua nya. karna tidak mau mengikuti perjodohan yang orang tua nya pilihkan untuk nya.
Ibu Aldi memilih pak Hendra tetapi setelah di kenalkan pada orang tua nya, ibu Aldi ditolak sama orang tua pak Hendra tidak menyetujui nya Karna perbedaan kasta.
Ibu Aldi seorang anak janda yang miskin, menurut orang tuanya Pak Hendra.
Ibu Aldi merasa malu, di hina oleh orang tua nya pak Hendra mereka juga mengancam Ibu Aldi kalau melawan.
Hal itulah yang membuat ibu Aldi pergi meninggalkan Pak Hendra.
Pak Hendra pun di sekolahkan ke luar negeri oleh orang tuanya, agar tidak bertemu lagi dengan Ibu Aldi.
Ibu Aldi pun bekerja dan berusaha melupakan Pak Hendra, iya mendapat jodoh dengan Ayah Aldi.
"May, maafkan aku..." desah pak Hendra didalam hati, Pak Hendra tampak sedih.
lama Aldi menunggu pembicara Pak Hendra yang terdiam.
"Yang akan apa pak?" Aldi lalu meyambung
Pak Hendra kebingungan mau menjawab apa,
akhirnya menjawab spontan.
"Ya...yang akan membawa nama baik di kampus kita ini, tentu nya."Pak Hendra beralasan.
"Bapak melihat prestasi mu begitu hebat, terutama di bidang kepemimpinan. Kamu berbakat untuk menjadi pemimpin yang hebat Aldi..." Pak Hendra menjelaskan.
"Hanya sebuah prestasi pak?" Aldi kurang yakin.
"Yah, sebuah prestasi itu saja Aldi bapak tidak ada maksud lain." Ternyata Pak Hendra curiga kalau Aldi tau iya punya alasan lain.
"Bukan tidak mau Pak, saya sangat menghargai kebaikan hati bapak, saya sangat berterima kasih selama ini.
Bapak sudah baik sama saya, tetapi saya punya alasan Pak untuk itu, saya tidak sanggup harus meninggalkan ibu saya sendirian di sini, di rumah tidak ada siapa-siapa pak dan ibu saya sekarang sudah mulai sakit-sakitan. Saya tidak tega melihat ibu harus tinggal sendrian di kota ini."
Pak Hendra menjadi iba mendengar penjelasan Aldi, kasihan sama Ibu Aldi yang ternyata sudah menjanda.
"Yah sudah kalau begitu, biar saya yang langsung ngomong sama ibu kamu Aldi." ucap pak Hendra.
"Baik pak, saya akan bicara sama ibu untuk pertemuan nya."
"Okey Al..." sahut pak Hendra.
"Saya permisi pak.?" ucap Aldi mengakhiri pembicaraan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Kopi buat mu Thor
2023-08-13
1
Ⴆι Ⴆσყ 404
gila nich anak, masa orang tua sendiri kaga di akhir parah lu meta kaga takut lu jd anak durhaka ha
2023-03-08
1
AKP
Semangat kak 💪💪💪
Aku nyicil dulu yah bacanya setangkai mawar 🌹 kuberikan padamu
2022-11-07
2