3

"butiran salju perlahan turun ke bumi, lihatlah betapa indahnya bentuknya. Kristal salju berbentuk bunga akan mengobati sebuah luka. Sepertinya bukan untuk mengobati tapi membantu luka itu agar tidak terasa, dan aku berhasil. Luka itu sudah tidak terasa sakit lagi meskipun dinginnya salju tidak bisa membuatku merasakan kehangatan cinta lagi. Itu lebih baik bukan."

Hinana berjalan di trotoar sambil menikmati dinginnya udara. Kali ini ia memutuskan untuk berjalan kaki meskipun mobilnya sudah di kirim dari Tokyo oleh ibunya.

"selamat pagi semuanya, hari ini benar-benar dingin bukan? Membuatku malas untuk bekerja." sapa Tsubaki yang baru saja datang.

"setiap hari kau selalu malas bekerja bukan?" sahut Emi yang seperti biasa tak pernah akur dengan Tsubaki.

"selamat pagi Hinana." sapa Tsubaki

"selamat pagi juga."

"Eh... Ini kejutan buatku Hinana menjawab sambutanku." teriak Tsubaki hingga semua orang di ruang memperhatikannya.

"selamat pagi semuanya, hari ini wakil direktur datang. Aku mohon sambutannya." ucap Ren saat memasuki ruangan dan menggandeng seorang.

"Shota, kapan kau datang?" tanya Emi yang sudah familiar dengan Shota karena kakaknya Ren.

"Ren kau tega sekali kakak mu datang tidak memberitahu kami." sahun Tsubaki.

"selamat pagi semua, sudah lama tidak bertemu." sapa Shota dengan ramah dan semua menjawabnya.

Hinana pun melihat ke arah Shota.

"ternyata laki-laki itu adalah kakaknya Ren, pantas saja tak asing ku lihat." ucap Hinana dalam hati.

"oh iya Nana nanti selesai bekerja kau jangan pulang dulu, aku mengadakan pesta barbeque di rumah." Ren segera menghampiri meja Hinana.

"maaf aku tak tertarik."

"aku tak peduli kau harus datang, karena untuk merayakan pencapaian bulan November yang luar biasa. Jadi bekerja keraslah dengan baik." Ren menepuk kepala Hinana dengan lembut dan hal itu sontak membuat Hinana terkejut dan langsung menghindar.

Melihat kelakuan Hinana yang ketakukan malah membuat Ren tertawa.

"kau sangat lucu Nana." ucap Ren dengan senyumnya.

Terus terang saja Hinana tidak suka dengan perlakuan Ren yang seenak jidatnya. Tapi bagaimanapun juga Ren adalah atasannya. Selesai kerja Hinana berusaha kabur dari acara perusahaan, karena mengingat masa lalunya saat itu ia pernah kecewa. Mantan kekasih Hinana kabur dan menikah dengan teman dekatnya, ia tak tahu jika selama ini mereka berdua berpacaran di belakang Hinana.

"Um.. Ano tuan, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas payungnya. Maaf aku tak membawanya hari ini." Hinana bertemu dengan Shota di parkiran.

"oh kau yang waktu itu, tak masalah. Kau mau kemana?"

"aku ada urusan. Emm harus menjemput adik ku." Hinana mencoba untuk beralasan agar tak disuruhnya ikut pesta.

"kau butuh tumpangan?" tanya Shota dengan memberikan helm.

"ti-dak perlu, sampai jumpa." tolak Hinana dan segera pergi sebelum teman-teman yang lain melihatnya.

Hinana berjalan kaki menuju halte bus, kali ini ia ingin naik bus saja untuk mengingat masa indah waktu SMA dahulu.

Tanpa terduga sebuah motor sport putih berhenti di hadapannya.

"Nana ." sapa Ren sehingga membuat Hinana terkejut dan berlari.

"tunggu sebentar Nana.." teriak Ren kemudian mengejar dengan mobilnya. Ren berhenti tepat dihadapan Hinana dan keluar dari mobilnya.

"kenapa kau menghindariku? Apa aku menakutkan bagimu?" Ren segera memegang tangan Hinana agar tak kabur lagi.

"umm bisa kau lepaskan tanganmu."

"tidak akan, kau akan lari lagi jika ku lepas. Kenapa kau pulang dulu aku kan sudah memberi tahumu."

"sudah ku katakan aku tidak tertarik."

"ayolah Nana, ini hanya makan biasa sesama rekan satu team."

"tidak."

"kenapa, apa ada masalah?. Nana lihatlah mataku jika sedang berbicara." Ren memegang wajah Hinana dan mengangkat keatas agar Ren dapat melihatnya. Karena selama ini jika berbicara Hinana selalu mengalihkan pandangannya.

Dengan terpaksa Hinana melihat kearah Ren dan melihat kearah matanya.

"mata yang indah," gumam Hinana dalam hati.

"warna mata biru ke abu-abuan membuat sejuk untuk di lihat, ah tidak-tidak." dalam hati Hinana masih berteriak karena baru pertama kalinya ia bisa berkontak mata dengan orang lain, sehingga merasakan kesedihan lagi.

"Nana apa aku menyakitimu?" tanya Ren karena seketika melihat Hinana meneteskan air mata.

Hinana segera melepaskan tangan Ren dari wajahnya dan pergi.

"tunggu sebentar, aku minta maaf jika menyakitimu?" ucap Ren, sebenarnya Ren masih berpikir apa salahnya.

"tidak, jangan minta maaf kau tidak salah." Hinana menghentikan langkahnya dan berbalik. Sepertinya kali ini ia benar-benar keterlaluan, tidak seharusnya Hinana melampiaskan rasa sakitnya pada orang lain.

"datanglah ke pesta, semua orang menyambutmu. Tak apa jika kau tidak menyukai pesta tapi bisakah kau menghormati orang lain? Ada Shota wakil direktur baru setidaknya kita menyambutnya." Ren masih berharap agar Hinana mau bergabung dengannya.

Selama ini Ren selalu mengamati Hinana dari kejahuan. Hinana selalu sendiri makan pun selalu sembunyi dan mendengar semua rekan-rekan kantor membicarakannya. Meskipun Ren adalah atasan tapi tak menginginkan ada kesenjangan antara karyawannya.

"baiklah." jawab Hinana setelah sekian lama.

"Ah syukurlah. Ayo masuka lah kita sudah terlambat." senyum Ren mengembang di wajahnya kemudian membuka kan pintu mobil agar Hinana masuk.

Lima menit kemudian Hinana dan Ren sudah sampai di tempat.

"Ah Hinana kau sangat terlambat." ucap Emi saat melihat Hinana datang.

"maaf Emi."

"baiklah baiklah, mari bantu aku membakar beef." Emi kemudian menyerahkan tugasnya pada Hinana, sedangkan Emi menyiapkan yang lain.

"kau akrab dengannya." tanya Shota pada Ren karena tahu mereka kemari berdua.

"tidak begitu, aku merasa gadis itu di kucilkan di kantor."

"kau memang suka mencampuri urusan orang."

"itulah gunanya hidup." jawab Ren dengan meminum jusnya.

"aku melihatnya di Niseko, dia berjalan sendiri padahal salju turun sangat lebat."

"dia juga menolongku waktu itu, sebenarnya dia itu baik tapi posesif."

"kau tidak tahu siapa dia sebelumnya."

"tidak juga."

"dia seorang model, rumor mengatakan bahwa ia batal menikah karena di selingkuhi. Tapi aku tidak tahu apa itu dia karena namanya tidak sama." ucap Shota dengan melempar ponselnya ke Ren.

"memang siapa nama model itu."

"Arizawa Nana." jawab Shota kemudian berjalan kearah makanan yang sudah di siapkan.

Ren membuka posel Shota dan membaca sebuah berita, dan benar dalam news terposting foto Hinana yang memakai gaun merah. Media mengatakan seorang model yang kabur karena batalnya pernikahan.

"Aww." Teriak Hinana saat tangannya tersentuh tungku yang sangat panas. Hinana tak pernah melakukan hal itu sebelumnya. Dan membuat semua orang melihat Hinana.

Ren yang melihat segera menghampiri dan ingin menolongnya.

PLAK!!!!

Hinana menampar Ren saat Ren memegang tangannya dan hal itu mengejutkan semua orang.

"apa dia gila, dia menampar tuan Ren." ucap salah satu orang.

"ternyata dia benar-benar buruk, tak seharusnya tuan Ren mempromosikannya."

"mentang-mentang model seenaknya saja."

Hinaan demi hinaan terlontar dari mulut orang-orang yang ada di pesta.

"maaf tuan Ren." ucap Hinana yang tidak sengaja menampar Ren karena respon yang begitu cepat. Hinana meninggalkan tempat itu.

"Hinana...." Teriak Emi dan melihat Hinana pergi.

Ren masih tak percaya dengan apa yang terjadi, karena selama ini tidak pernah ada wanita yang menyakiti wajah tampannya itu. Ren berusaha mengejar Hinana, Shota yang melihat Ren kemudian mengikutinya dari belakang agar Ren tak berlari.

"tunggu sebentar Nana..."

"Hinana tunggu." panggil Ren tapi Hinana semakin cepat berjalan.

"ku perintahkan berhenti Hinana." teriak Ren dan membuat Hinana berhenti begitu juga dengan Shota di belakang Ren.

Ren berjalan mendekati Hinana yang terdiam.

"ku obati dulu luka mu sebelum parah." ucap Ren dengan meneteskan obat bakar ke luka Hinana.

"lepaskanlah."

"tuan Ren, kau bisa memecatku aku sudah bersalah."

"diamlah nanti perbannya berantakan." ucap Ren tanpa memperdulikan Hinana.

"kenapa kau melakukannya.?" tanya Hinana dan mulai menatap kearah Ren.

"kau mau pulang? Tunggulah sebentar akan ku ambilkan tas mu." Ren tersenyum ke arah Hinana.

"kau tidak jawab pertanyaanku, kenapa, kenapa. Padahal aku sudah memukul..." ucapan Hinana terhenti karena Ren segera memeluk Hinana. Ia tak perduli jika akan ditamparnya berkali-kali.

Shota Koizumi kakak dari Ren. Fotografer asal Paris dan menjadi wakil direktur.

Terpopuler

Comments

Ayano

Ayano

Ni hao kak

Aku bacanya nyicil ya jadi ke depan mungkin udah ada revisi. Cuma mau ngasih saran setelah kutip dialog atau awal kalimat sebaiknya pakai huruf kapital


Nanti mampir again diriku 🤗🤗

2023-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1
3 2
4 3
5 4
6 5
7 6
8 7
9 8
10 9
11 10
12 Sahabat kecil Hinana
13 Aoyama kou
14 13
15 14
16 15
17 16
18 17
19 18
20 19
21 20
22 21
23 22
24 23
25 24
26 25
27 26
28 27
29 28
30 29
31 30
32 31
33 32
34 33
35 34
36 35
37 36
38 37
39 38
40 39
41 40
42 41
43 42
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49 (mulai mengandung bawang)
51 50
52 51
53 52
54 53 (Sekarang, rahasianya terungkap)
55 54
56 55
57 56
58 57
59 58
60 59
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71 Bunga krisan
73 72 Yuki (salju)
74 73
75 74 Kitsune
76 75
77 76 Aoyama kou
78 77 Hidup tanpa penyesalan
79 78 Apa yang terjadi dengan Shota
80 79 Ren masih tertidur
81 80 Kabar gembira
82 81 Ren mengingat kakaknya
83 82 Shota yang pergi
84 83 Ren dan Aoyama
85 84 Ada yang di sembunyikan
86 85 Ren dan Aoyama sebenarnya sama
87 86 Ayah Hinana
88 87 Hanami untuk Ren
89 88 Bukan saudara kandung
90 89 Kelemahan Ren
91 90 Kelemahan Ren
92 91 janji Hinana
93 92 bunga krisan
94 93 Ren yang terluka
95 94 Welcome Tokyo
96 95 Sebelumnya
97 96 Tokyo Tower
98 97 Hana (bunga)
99 98 Saat Ren bersama Aoyama
100 99 Home run
101 100 Bersahabat
102 101 Tokyo again
103 103 Cinta yang hilang
104 104 Luka yang terpendam
105 105 Antara Hinana dan Aoyama
106 106 Pantai
107 107 Cinta pertama Hinana
108 108 Pengorbanan
109 109 Hari semakin dekat
110 110 Hinana come back
111 111 Panggung untuk Hinana
112 112 Arti seseorang
113 113 Misi selesai
114 114. Perasaan Tersampaikan
115 115 First date
116 116 Love is beautiful pain
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Prolog
2
1
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
7
9
8
10
9
11
10
12
Sahabat kecil Hinana
13
Aoyama kou
14
13
15
14
16
15
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24
23
25
24
26
25
27
26
28
27
29
28
30
29
31
30
32
31
33
32
34
33
35
34
36
35
37
36
38
37
39
38
40
39
41
40
42
41
43
42
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49 (mulai mengandung bawang)
51
50
52
51
53
52
54
53 (Sekarang, rahasianya terungkap)
55
54
56
55
57
56
58
57
59
58
60
59
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71 Bunga krisan
73
72 Yuki (salju)
74
73
75
74 Kitsune
76
75
77
76 Aoyama kou
78
77 Hidup tanpa penyesalan
79
78 Apa yang terjadi dengan Shota
80
79 Ren masih tertidur
81
80 Kabar gembira
82
81 Ren mengingat kakaknya
83
82 Shota yang pergi
84
83 Ren dan Aoyama
85
84 Ada yang di sembunyikan
86
85 Ren dan Aoyama sebenarnya sama
87
86 Ayah Hinana
88
87 Hanami untuk Ren
89
88 Bukan saudara kandung
90
89 Kelemahan Ren
91
90 Kelemahan Ren
92
91 janji Hinana
93
92 bunga krisan
94
93 Ren yang terluka
95
94 Welcome Tokyo
96
95 Sebelumnya
97
96 Tokyo Tower
98
97 Hana (bunga)
99
98 Saat Ren bersama Aoyama
100
99 Home run
101
100 Bersahabat
102
101 Tokyo again
103
103 Cinta yang hilang
104
104 Luka yang terpendam
105
105 Antara Hinana dan Aoyama
106
106 Pantai
107
107 Cinta pertama Hinana
108
108 Pengorbanan
109
109 Hari semakin dekat
110
110 Hinana come back
111
111 Panggung untuk Hinana
112
112 Arti seseorang
113
113 Misi selesai
114
114. Perasaan Tersampaikan
115
115 First date
116
116 Love is beautiful pain
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!