1

Senin sore Hinana telah selesai melakukan pekerjaanya, teman-temannya mengajak untuk makan bersama tapi Hinana menolaknya. Di parkiran ia menunggu seseorang.

" tuan Direktur, ada yang ingin ku sampaikan." Hinana segera menghampirinya ketika orang yang ditunggu akhirnya datang juga.

"ada apa.?"

"aku minta maaf saat itu, saat dikereta aku sedang dalam masalah dan saat di stasiun juga. Tidak seharusnya aku melampiaskan kemarahanku pada orang lain. Jadi aku benar-benar minta maaf." ucap Hinana dengan membungkukkan badan karena benar-benar menyesal. Jika ia tahu bahwa laki-laki itu adalah atasannya mungkin ia akan bersikap sedikit lebih sopan.

Tak butuh lama Ren kemudian tertawa terbahak-bahak karena mendengar permintaan maaf Hinana.

"Heh, apakah ada yang lucu." tanya Hinana

"tidak, tidak. Aku tak menyangka jika kau masih mengigatku, padahal sudah terjadi satu bulan yang lalu."

"Eh begitukah," Hinana menggaruk kepalanya yang tidak gatal, ia tak menyangka jika permintaan maafnya akan ditertawakan. Hinana mengira saat Direktur menatapnya dengan tajam karena kejadian di kereta dan akan memecatnya.

"maaf maaf menurutku kau lucu. Siapa namamu aku lupa?"

"Hinana Arizawa."

"Hinana, senang bisa bekerja sama denganmu. Oh iya aku akan makan malam dengan teman-teman ku apa kau mau ikut?"

"Eh, maaf aku tidak bisa. Aku harus segera pulang."

"kau bawa mobil?"

"tidak, aku akan naik taksi."

"kalau begitu ku antar pulang saja." Ren menawarkan tumpangan. Karena Ren menganggap semua karyawan adalah temannya saat sedang tidak bekerja.

"tidak perlu, !!! Maaf maksudku aku bisa pulang sendiri. Sampai jumpa tuan." Hinana berusaha menolak ajakan dari Ren karena ia memutuskan untuk tidak berteman dengan siapapun terutama laki-laki.

Ren Koizumi adalah seorang Direktur utama di sebuah perusahaan perancang baju. Meskipun dia menjadi Direktur tapi sifat dan penampilannya terkesan santai. Kepribadiannya berbeda 180 derajat dari Hinana.

Hinana telah sampai di rumah dan melihat ada sebuah paket di meja.

"aku pulang."

"selamat datang apa kau memesan baju lagi Hinana." teriak Miyo-san di dapur saat tahu Hinana sudah pulang.

"em.."

"kau kemari membawa baju-baju mu yang bagus, mengapa kau berika pada Keiko?" Miyo-san menghampiri Hinana.

"aku sudah bosan, lagi pula dengam pekerjaanku yang sekarang aku lebih cocok dengan outfitku yang sekarang." jawab Hinana dengan santai dan mengeluarkan satu persatu pesanannya.

"apa kau baik-baik saja, melepaskan pekerjaanmu yang dulu?"

"em." angguk Hinana setelah agak lama berpikir.

Menjadi model memang sudah jadi impiannya saat kecil, tapi saat semua itu terjadi Hinana kehilangan semua impiannya.

"kau mungkin lelah, istirahatlah dulu Bibi akan buatkan makan malam."

"baiklah." ucap Hinana dan membawa sekardus pesanannya ke kamar.

Hinana masih tidur satu kamar dengan Keiko karena Keiko sendiri yang memintanya. Ibunya sudah menyewakan apartemen untuk Hinana tapi karena ia tak enak menolak ajakan Bibi nya, mungkin setelah beberapa bulan ia akan pindah.

"Onii-san kau membeli pakaian lagi."

"em."

"boleh aku lihat, Onii bisakah kau tidak membeli selain warna hitam?" Keiko yang dari semangat menjadi lemas karena tahu kalau kakak nya sering memakai baju gelap akhir-akhir ini.

"aku juga membeli warna abu-abu." jawabnya santai

"Onii semua baju mu sangat bagus, kenapa tak mau memakainya lagi."

"bajunya sudah tua, lagian aku sudah memberinya padamu."

"ibu melarangku untuk memakainya."

"kenapa?"

"jika aku memakainya dan kau melihatnya Onii-san akan sedih."

"terserah kau saja Keiko." ucap Hinana dengan tenang meskipun sebenarnya ia memikirkan ucapan Keiko.

Malam harinya Hinana, Keiko dan Bibinya seperti biasa makan malam bersama.

"Hinana, kenapa kau sekarang menjadi pendiam. Dulu kau selalu bercerita tentang apa yang terjadi di sekolahmu. Meskipun hari- hari mu di sekolah menyenangkan atau tidak kau selalu bercerita dengan bersemangat." ucap Miyo-san karena mulai khawatir dengan keponakannya.

"itu dulu Bibi sudah sangat lama, sekarang tidak ada yang menarik untuk di ceritakan."

"hanya saja Bibi merindukan Hinana yang dulu."

"Bibi itu sudah sangat lama sejak aku masih SD, aku sudah selesai makan. Aku akan istirahat dulu Bi terimakasih makanannya." Kemudian Hinana beranjak pergi menuju kamarnya.

"ibu ada apa dengan Onii-san. Aku kira saat dia kemari akan jadi menyenangkan"

"Hinana sedang dalam keadaan kurang baik. Keiko maukah kau tetap menemaninya, aku merasa kasihan padanya. Sejak mantan kekasihnya membatalkan pernikahan, Hinana kehilangan jati dirinya ia tak pernah tertawa bahkan menangis di hari itu."

"siap ibu, aku bisa di andalkan."

"terimakasih putri ibu yang sangat baik." puji Miyo-san kepadan Keiko anaknya.

Seperti biasa kemudian Keiko membantu ibunya membereskan sisa-sisa piring sehabis makan malam.

Keiko sering tinggal berdua dengan ibunya karena ayahnya yang bekerja di luar kota dan pulang hanya enam bulan sekali. Kedatangan Hinana sebenarnya membuat Keiko senang karena memiliki teman, tapi harapan itu sirna saat Keiko tahu keadaan Hinana yang sangat terpuruk.

"selamat pagi." sapa Ren pada rekan-rekan kerja

"selamat pagi." balas Tsubaki dan Arumi

"Tuan Ren ini hasil pemasaran bulan ini, silahkan kau lihat dulu." Tsubaki menyerahkan laporan pada Ren.

"Ah syukurlah banyak permintaan, trimakasih Tsubaki kerja bagus."

"semua ini berkat karyawan baru kita."

"siapa?"

"Nona Hinana, semua kerja kerasnya patut dapat apresiai." Tsubaki melirikkan pandangan ke Hinana. Sementara Hinana masih terfokus pada komputernya.

"tentu saja, kembalilah bekerja."

Meskipun awalnya Hinana terpaksa dengan pekerjaannya tapi seiring berjalannya waktu ia mulai menyukainya.

Dulunya Hinana memang menjadi model tapi tidak terlalu mengenal fashion, apa yang ia pakai semua untuk kepentingan sponsor.

"Hinana, ayo makan siang bersama." Emi mengajak untuk keluar karena sudah jam istirahat.

"maaf tapi aku sudah membawa bekal."

"eehh kau selalu begitu."

"Bibi ku sudah bekerja keras membuatkannya."

"iya iya kau memang anak berbakti Hinana."

"kita makan siang bersama tak masalah jika kau bawa bekal makanmu." Tsubaki menghampiri Hinana dan Emi.

"iya benar, ayo Hinana." Emi menarik tangan Hinana

Sementara Hinana mencoba menolaknya dengan halus.

"maaf Emi. Tapi.."

"iya tak apa Hinana, besok aku akan bawa bekal juga dan kita makan bersama. Daah Hinana."

"Ayo Tsubaki aku sudah sangat lapar." Emi mengajak Tsubaki untuk segera keluar dan Tsubaki mengikutinya.

Hinana membuka bekal makan siangnya, ia sudah sering menolak ajakan teman-temannya sejak hari pertama kerja.

Hinana masih sulit berteman kaarena teman baik nya sendiri yang menghianatinya.

"Hinana kau juga membawa bekal, ayo makan siang bersama." Arumi berjalan ke arah Hinana dengan membawa bekalnya.

"Maaf Arumi tapi aku harus keluar." Ucap Hinana kemudian keluar meninggalkan Arumi dan temannya Rena.

"baiklah Hinana."

"ku pikir Hinana adalah orang yang menyenangkan, ternyata tidak."

"jaga ucapanmu Arumi." Rena mencoba mengingatkan Arumi karena Hinana masih belum jauh dari mereka.

Hinana mendengar perkataan dua orang temannya tapi sepertinya ia sudah tidak peduli lagi. Hinana segera pergi dengan membawa bekal makan siangnya.

Tsubaki Masataka sahabat Ren saat SMA

Arumi Ikura

Emi Fujuku

Terpopuler

Comments

Dewi Mar'atush

Dewi Mar'atush

makasih ya kakak.
masih banyak kkurangan

2023-04-13

0

Ayano

Ayano

Semangat kakak thor
Aku bakalan mampir again. Tadinya mo ngasih sedikit komen tapi karena masih awal jadi berusaha nikmatin cerita awalnya dulu.

2023-04-13

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1
3 2
4 3
5 4
6 5
7 6
8 7
9 8
10 9
11 10
12 Sahabat kecil Hinana
13 Aoyama kou
14 13
15 14
16 15
17 16
18 17
19 18
20 19
21 20
22 21
23 22
24 23
25 24
26 25
27 26
28 27
29 28
30 29
31 30
32 31
33 32
34 33
35 34
36 35
37 36
38 37
39 38
40 39
41 40
42 41
43 42
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49 (mulai mengandung bawang)
51 50
52 51
53 52
54 53 (Sekarang, rahasianya terungkap)
55 54
56 55
57 56
58 57
59 58
60 59
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71 Bunga krisan
73 72 Yuki (salju)
74 73
75 74 Kitsune
76 75
77 76 Aoyama kou
78 77 Hidup tanpa penyesalan
79 78 Apa yang terjadi dengan Shota
80 79 Ren masih tertidur
81 80 Kabar gembira
82 81 Ren mengingat kakaknya
83 82 Shota yang pergi
84 83 Ren dan Aoyama
85 84 Ada yang di sembunyikan
86 85 Ren dan Aoyama sebenarnya sama
87 86 Ayah Hinana
88 87 Hanami untuk Ren
89 88 Bukan saudara kandung
90 89 Kelemahan Ren
91 90 Kelemahan Ren
92 91 janji Hinana
93 92 bunga krisan
94 93 Ren yang terluka
95 94 Welcome Tokyo
96 95 Sebelumnya
97 96 Tokyo Tower
98 97 Hana (bunga)
99 98 Saat Ren bersama Aoyama
100 99 Home run
101 100 Bersahabat
102 101 Tokyo again
103 103 Cinta yang hilang
104 104 Luka yang terpendam
105 105 Antara Hinana dan Aoyama
106 106 Pantai
107 107 Cinta pertama Hinana
108 108 Pengorbanan
109 109 Hari semakin dekat
110 110 Hinana come back
111 111 Panggung untuk Hinana
112 112 Arti seseorang
113 113 Misi selesai
114 114. Perasaan Tersampaikan
115 115 First date
116 116 Love is beautiful pain
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Prolog
2
1
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
7
9
8
10
9
11
10
12
Sahabat kecil Hinana
13
Aoyama kou
14
13
15
14
16
15
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24
23
25
24
26
25
27
26
28
27
29
28
30
29
31
30
32
31
33
32
34
33
35
34
36
35
37
36
38
37
39
38
40
39
41
40
42
41
43
42
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49 (mulai mengandung bawang)
51
50
52
51
53
52
54
53 (Sekarang, rahasianya terungkap)
55
54
56
55
57
56
58
57
59
58
60
59
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71 Bunga krisan
73
72 Yuki (salju)
74
73
75
74 Kitsune
76
75
77
76 Aoyama kou
78
77 Hidup tanpa penyesalan
79
78 Apa yang terjadi dengan Shota
80
79 Ren masih tertidur
81
80 Kabar gembira
82
81 Ren mengingat kakaknya
83
82 Shota yang pergi
84
83 Ren dan Aoyama
85
84 Ada yang di sembunyikan
86
85 Ren dan Aoyama sebenarnya sama
87
86 Ayah Hinana
88
87 Hanami untuk Ren
89
88 Bukan saudara kandung
90
89 Kelemahan Ren
91
90 Kelemahan Ren
92
91 janji Hinana
93
92 bunga krisan
94
93 Ren yang terluka
95
94 Welcome Tokyo
96
95 Sebelumnya
97
96 Tokyo Tower
98
97 Hana (bunga)
99
98 Saat Ren bersama Aoyama
100
99 Home run
101
100 Bersahabat
102
101 Tokyo again
103
103 Cinta yang hilang
104
104 Luka yang terpendam
105
105 Antara Hinana dan Aoyama
106
106 Pantai
107
107 Cinta pertama Hinana
108
108 Pengorbanan
109
109 Hari semakin dekat
110
110 Hinana come back
111
111 Panggung untuk Hinana
112
112 Arti seseorang
113
113 Misi selesai
114
114. Perasaan Tersampaikan
115
115 First date
116
116 Love is beautiful pain
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!