4

Hinana tak percaya jika Ren memeluknya dan betapa anehnya Hinana tak bisa menolak pelukan itu. Ingin rasanya Hinana menangis tapi tak pernah bisa, itu karena Hinana sudah memutuskan untuk tidak menjadi lemah.

Shota yang melihat dari kejahuan segera mengalihkan pandangannya. Karena sudah lama adiknya tidak pernah mendekati wanita. Dan Shota pun memutuskan untuk pergi membiarkan mereka berdua.

"jika sakit katakanlah sakit, jika ingin menangis maka menangislah tak perlu di tahan. Memang semua itu tidak akan menyelesaikan masalah, tapi setidaknya bisa membuatnya merasa lega." ucap Ren setelah memeluk Hinana sangat lama.

"maafkan aku tuan Ren." Hinana pada akhirnya menjatuhkan air matanya setelah memandang ke arah Ren. Dan Ren memakaikan topi flat cap nya untuk menutupi Hinana yang mungkin akan menangis.

"aku akan mengantarmu pulang, udara di sini sangat dingin jangam sampai kau sakit."

Ren mengantarkan Hinana pulang ke rumah Bibinya, dan mereka berdua di sambut hangat oleh Miyo-san dan Keiko.

"Akhirnya Onii-san punya teman." ucap Keiko dan segera memeluk Hinana. Sementara Ren tersenyum mendengar ucapan Keiko.

"Aw." rintih Hinana saat tak sengaja Keiko memegang tangannya.

"eh Onii kau terluka, kenapa?"

"tidak apa-apa, hanya terkena tungku saja."

"terima kasih sudah mengantarku pulang. Kau bisa pulang sekarang." ucap Hinana pada Ren.

"Eh, masuklah dulu. Hinana tidak seharusnya kau mengusirnya. Mari masuklah dulu." Miyo-san menyuruh agar Ren masuk rumahnya dahulu.

"terima kasih Bibi," Ren mengikuti ajakan Bibi nya Hinana.

"Keiko, bawa masuk Hinana mungkin butuh istirahat."

"terima kasih tuan muda sudah mengantar Hinana dengan selamat, minumlah secangkir macha agar membuatmu hangat."

"terima kasih Bi, oh ya panggil saja aku Ren."

"apa kau temannya Hinana?"

"iya, "

"syukurlah anak itu sudah bisa berteman lagi, semenjak kejadian itu Hinana selalu menutup diri dan tak mempercayai orang lain."

"maaf kalau boleh tahu ada apa dengannya?"

"Hinana belum menceritakan padamu?" tanya Miyo-san dan Ren menggelengkan kepala.

"seharusnya hari Sabtu di bulan Juni Hinana akan menikah, tapi kekasihnya membatalkan pernikahannya. Kekasihnya memilih menikahi sahabat Hinana. Sejak saat itu Hinana berubah menjadi pendiam. Ibunya selalu khawatir Hinana bahkan tidak menangis saat mantan kekasihnya sendiri yang mengatakan." Miyo-san menceritakan pengalaman pahit Hinana kepada Ren.

Ren yang mendengarkan ceritanya teringat rumor yang ada pada ponsel Shota. Dan ternyata benar Hinana adalah model itu, pantas saja saat Ren mengambil gambar di kereta view nya sangat cocok.

"maaf jika aku lancang, apakah Hinana kemari hanya untuk melupakan mantan kekasihnya?" tanya Ren dengan ragu.

"entahlah, ibunya mengira Hinana akan bunuh diri. Tapi aku tahu Hinana tak selemah itu. Dia mencari pekerjaan disini dan keluar dari dunia entertaiment."

"Eh tamunya belum pulang.?" tanya Keiko saat turun dari tangga.

"bagaimana dengan kakakmu?." tanya Miyo-san

"sudah tidur bu. Teman kak Hinana ternyata keren juga."

"hust Keiko jaga kelakuanmu."

"tidak apa, tak perlu terlalu formal bibi aku suka becanda."

"kau masih sekolah?"

"tentu saja, aku murid tahun terakhir."

"baguslah belajarlah yang rajin. Aku permisi dulu."

"Eh sudah mau pergi ya, baru ku buatkan makanan." sahut Miyo-san dari dapur.

"tidak usah repot-repot Bibi aku hanya mengantar Nana ."

"dirumah kami tidak ada apa-apa, makanlah buah Tuan." Keiko segera membawakan buah-buahan karena sudah sewajarnya memberikan tamu yang pantas.

"Eh banana?"

"ambil lah tuan."

"terima kasih, apa kau mengimpor nya?" tanya Ren dengan mengambil buah pisang. Di jepang sulit sekali ditemukan buah pisang.

"tentu aku dan kak Hinana menyukainya, kau juga suka?"

"iya, panggil aku Ren saja."

"tapi kau jauh lebih tua dari ku. Aku akan panggil kau Onii-san."

"terserah kau saja, terima kasih buahnya." ucap Ren dengan menikmati buah pisangnya.

Keesokan harinya Hinana terbangun karena Keiko membuka tirai kamarnya, sehingga sinar matahari langsung masuk ke kamarnya.

"selamat pagi Onii-san, ayo sarapan pagi." sapa Keiko seperti biasanya.

"selamat pagi. Aku akan turun sebentar lagi." jawab Hinana dan melihat adik sepupunya sudah pergi.

Hari ini Hinana tidak berencana untuk pergi kerja. Kejadian malam kemarin membuat Hinana malu karena Hinana merasa kurang ajar dengan Ren.

"kau tak bekerja?" tanya Miyo-san saat melihat Hinana duduk di meja makan.

"hem."

"apa kau sedang sakit? bagaimana dengan luka di tanganmu?, kemarilah Bibi obati." Miyo-san membawa perban dan akan mengganti.

"tidak perlu, nanti akan sembuh sendiri." Hinana langsung menarik tangannya saat Miyo-san memegangnya.

Miyo-san tidak memaksa karena bagaimana pun juga ia sudah paham dengan sikap Hinana yang sangat berubah.

"aku pergi dulu ibu, daah kak Hinana." Keiko segera pergi ke sekolah. Keiko juga paham kalau Hinana sudah mulai berubah dan tak ingin membuat Hinana sedih.

"terima kasih atas makanannya Bibi, aku kembali ke kamar dulu." ucap Hinana dan meninggalkan Bibinya.

Dikamar hanya ada Hinana sendiri, pandangannya tertuju pada koper besarnya. Kemudian Hinana membuka kopernya dan mengambil sebuah album foto yang besar.

"Yukiatsu." ucapnya lirih dengan menyentuh foto prewednya.

Hinana tak bisa menangis meskipun di dalam hatinya sangat sakit. Ia sangat marah kepada Yukiatsu mantan kekasihnya dan Saiko teman dekat yang menghianatinya.

Sebuah mobil putih terparkir di halaman rumah, Hinana tahu pemiliknya siapa lagi kalau bukan Ren Koizumi.

"Hinana ada temanmu." teriak Miyo-san dari ruang bawah.

"apa dia tidak ada kerjaan.?" ucap Hinana dengan kesal kemudian membereskan album fotonya dan segera turun.

"kau absen kerja, apakah masih sakit?." tanya Ren ketika melihat Hinana.

"bukan urusanmu, aku akan keluar dari pekerjaanku. Surat pengunduran diriku segera menyusul." jawab Hinana dan kembali ke kamarnya tapi Ren berhasil mencegahnya.

"tunggu."

"Bibi akan pergi ke halaman depan, lanjutkan urusan kalian." ucap Miyo-san karena tak ingin mengganggu.

"tunggu sebentar kau tak boleh keluar, aku telah mempromosikanmu menjadi manager."

"aku tidak tertarik."

"tapi aku tertarik, pekerjaanmu semakin lama semakin bagus." Ren memegang tangan Hinana yang terluka dan Hianana berusaha menepis tapi genggaman Ren sangat kuat.

"aku akan mengganti perban nya. Sebentar saja ini tidak akan sakit, jika perban nya kotor maka bakteri akan menempel. Selesai." ucap Ren dengan mengganti perban Hinana dengan sangat terampil.

"kenapa kau peduli padaku?." Hinana bertanya karena selama ini Ren cukup baik padanya.

"karena kau adalah temanku."

"aku tak ingin berteman dengan siapa pun." jawab Hinana dengan tegas sehingga membuat Ren terdiam.

"ini. Besok kembalilah bekerja." Ren menyerahkan tas milik Hinana karena kemarin meninggalkannya di teras rumahnya.

Hinana mengambilnya tanpa berkata apapun dan Hinana membiarkan Ren pergi. Memang itu yang di harapkannya, meskipun Ren cukup baik padanya tapi Hinana semakin tidak menyukainya.

Sebelum Ren masuk ke dalam mobilnya ia memandangi Hinana dari kejahuan. Baru kali ini Ren menemukan seseorang yang sangat keras hatinya.

Episodes
1 Prolog
2 1
3 2
4 3
5 4
6 5
7 6
8 7
9 8
10 9
11 10
12 Sahabat kecil Hinana
13 Aoyama kou
14 13
15 14
16 15
17 16
18 17
19 18
20 19
21 20
22 21
23 22
24 23
25 24
26 25
27 26
28 27
29 28
30 29
31 30
32 31
33 32
34 33
35 34
36 35
37 36
38 37
39 38
40 39
41 40
42 41
43 42
44 43
45 44
46 45
47 46
48 47
49 48
50 49 (mulai mengandung bawang)
51 50
52 51
53 52
54 53 (Sekarang, rahasianya terungkap)
55 54
56 55
57 56
58 57
59 58
60 59
61 60
62 61
63 62
64 63
65 64
66 65
67 66
68 67
69 68
70 69
71 70
72 71 Bunga krisan
73 72 Yuki (salju)
74 73
75 74 Kitsune
76 75
77 76 Aoyama kou
78 77 Hidup tanpa penyesalan
79 78 Apa yang terjadi dengan Shota
80 79 Ren masih tertidur
81 80 Kabar gembira
82 81 Ren mengingat kakaknya
83 82 Shota yang pergi
84 83 Ren dan Aoyama
85 84 Ada yang di sembunyikan
86 85 Ren dan Aoyama sebenarnya sama
87 86 Ayah Hinana
88 87 Hanami untuk Ren
89 88 Bukan saudara kandung
90 89 Kelemahan Ren
91 90 Kelemahan Ren
92 91 janji Hinana
93 92 bunga krisan
94 93 Ren yang terluka
95 94 Welcome Tokyo
96 95 Sebelumnya
97 96 Tokyo Tower
98 97 Hana (bunga)
99 98 Saat Ren bersama Aoyama
100 99 Home run
101 100 Bersahabat
102 101 Tokyo again
103 103 Cinta yang hilang
104 104 Luka yang terpendam
105 105 Antara Hinana dan Aoyama
106 106 Pantai
107 107 Cinta pertama Hinana
108 108 Pengorbanan
109 109 Hari semakin dekat
110 110 Hinana come back
111 111 Panggung untuk Hinana
112 112 Arti seseorang
113 113 Misi selesai
114 114. Perasaan Tersampaikan
115 115 First date
116 116 Love is beautiful pain
117 117
118 118
119 119
120 120
121 121
122 122
123 123
124 124
125 125
126 126
127 127
128 128
129 129
130 130
131 131
132 132
133 133
134 134
135 135
136 136
137 137
138 138
139 139
140 140
141 141
Episodes

Updated 141 Episodes

1
Prolog
2
1
3
2
4
3
5
4
6
5
7
6
8
7
9
8
10
9
11
10
12
Sahabat kecil Hinana
13
Aoyama kou
14
13
15
14
16
15
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24
23
25
24
26
25
27
26
28
27
29
28
30
29
31
30
32
31
33
32
34
33
35
34
36
35
37
36
38
37
39
38
40
39
41
40
42
41
43
42
44
43
45
44
46
45
47
46
48
47
49
48
50
49 (mulai mengandung bawang)
51
50
52
51
53
52
54
53 (Sekarang, rahasianya terungkap)
55
54
56
55
57
56
58
57
59
58
60
59
61
60
62
61
63
62
64
63
65
64
66
65
67
66
68
67
69
68
70
69
71
70
72
71 Bunga krisan
73
72 Yuki (salju)
74
73
75
74 Kitsune
76
75
77
76 Aoyama kou
78
77 Hidup tanpa penyesalan
79
78 Apa yang terjadi dengan Shota
80
79 Ren masih tertidur
81
80 Kabar gembira
82
81 Ren mengingat kakaknya
83
82 Shota yang pergi
84
83 Ren dan Aoyama
85
84 Ada yang di sembunyikan
86
85 Ren dan Aoyama sebenarnya sama
87
86 Ayah Hinana
88
87 Hanami untuk Ren
89
88 Bukan saudara kandung
90
89 Kelemahan Ren
91
90 Kelemahan Ren
92
91 janji Hinana
93
92 bunga krisan
94
93 Ren yang terluka
95
94 Welcome Tokyo
96
95 Sebelumnya
97
96 Tokyo Tower
98
97 Hana (bunga)
99
98 Saat Ren bersama Aoyama
100
99 Home run
101
100 Bersahabat
102
101 Tokyo again
103
103 Cinta yang hilang
104
104 Luka yang terpendam
105
105 Antara Hinana dan Aoyama
106
106 Pantai
107
107 Cinta pertama Hinana
108
108 Pengorbanan
109
109 Hari semakin dekat
110
110 Hinana come back
111
111 Panggung untuk Hinana
112
112 Arti seseorang
113
113 Misi selesai
114
114. Perasaan Tersampaikan
115
115 First date
116
116 Love is beautiful pain
117
117
118
118
119
119
120
120
121
121
122
122
123
123
124
124
125
125
126
126
127
127
128
128
129
129
130
130
131
131
132
132
133
133
134
134
135
135
136
136
137
137
138
138
139
139
140
140
141
141

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!