Bab 4 - Pertemuan Pertama

"Yatuhan semoga nggak telat."

Rapalan doa yang saat ini diucapakan oleh Seira sepanjang perjalanan. Walaupun sudah dibebas kerjakan pagi-pagi oleh bibinya, tapi Seira kerap saja terlambat untuk sekolah. Dikarenakan bibinya tidak memperbolehkannya pindah atau menyewa tempat tinggal didekat sekolahnya.

Maka Seira harus selalu bangun pagi-pagi sekali agar bisa mengejar bis yang menuju ke sekolahnya itu tepat waktu. Dan tuhan mengabulkan doanya, dia nyaris saja telat, dan gerbang akan ditutup sebentar lagi. Seira berlarian menuju ke kelasnya karena bel sudah berbunyi.

Bruk!

"Aduh!"

Karena tidak melihat sekeliling Seira tidak sengaja menabrak seseorang, tapi malah orang itu yang mengulurkan tanganya untuk membantu Seira berdiri.

"Eh nggak papa kan, ada yang sakit?" Ucapnya kearah Seira yang tadi sempat meringis. Tabrakan mereka memang agak keras.

"Tidak papa. Terimakasih sudah membantuku berdiri, dan maaf tadi tidak sengaja menabrak." Ucap Seira yang merasa tidak enak.

"Iya tidak papa makanya hati-hati ya dek kalau jalan." Ucap orang itu bernama Ravan, dia merupakan kakak kelas Seira sekaligus sang ketua osis.

"Yasudah ya kak duluan." Ucap Seira pamit setelah menganggukan kepalanya dengan sopan.

"Dasar adik kelas, tapi manis juga dia." Gumam Ravan sambil terbengong dan melupakan alasan kenapa dia berdiri disana, sampai panggilan Alina, teman sekelasnya yang menyadarkanya.

"Ravan—mana kunci ruang osisnya!" Teriak Alina dari sebrang sana yang membuat Ravan mendengus dan langsung berlari kearahnya.

...*****...

"Ra kekantin yuk, laper nih." Ajak Melisa yang dari tadi masih menunggu Seira mengerjakan tugasnya.

Karena sempat terlambat sedikit, Seira mendapat hukuman dari Pak Joko guru sejarah yang tegas dan tidak suka menerima alasan apapun ketika ada muridnya yang terlambat. Maka Seira pun disuruh untuk merangkum materi sejarah dari bab 1-3.

"Em tanggung nih Mel. Kamu duluan saja." Ucap Seira yang merasa tidak enak hati karena dari tadi Melisa sudah menungguinya dengan sabar. Sedangkan Milka sudah pergi kekantin bersama Ayunda dari tadi.

"Ya sudah, mau nitip?" Melisa menawarkan.

"Em nitip susu pisang aja ya Mel." Ucap Seira masih sibuk dengan catatannya.

"Oke, duluan Ra."

Sesampainya dikantin Melisa melihat Ayunda dan Milka sedang bergabung dengan Jerendra, Haikal, Arbie dan satu lagi orang yang tidak Melisa kenal. Apa itu anak baru kah? Melisa belum pernah melihatnya.

"Eh Melisa, kesini duduk sini Mel." Ayunda melambaikan tangan ke arah Melisa yang baru saja memasuki kantin.

Haikal yang mendengar nama gebetan disebut langsung memasang wajah seceria mungkin. Setelah memesan makananya Melisa duduk bergabung bersama mereka.

"Em dia siapa?" Melisa menyikut lengan Ayunda karena penasaran.

"Oh, dia Dandy anak baru sepupu aku." Ayunda menunjuk kearah Dandy.

Dandy yang peka langsung menjabat tangan Melisa mengenalkan diri. "Dandy Atmajaya."

"Melisa William." Balas Melisa sambil tersenyum menjabat uluran tangan Dandy.

Mereka semua larut dalam obrolan ringan. Sesekali Haikal melirik Melisa mencuri-curi perhatian.

"Seira kemana Mel?" Milka menanyakan salah satu temannya itu.

"Masih dikelas."

"Oh belum selesai tuh." Ucap Ayunda sambil berebut tisu dengan Jerendra yang duduk disampingnya.

Melisa menganggukan kepalanya, lalu Milka seperti mengingat sesuatu. "Eh Mel aku mau tanya."

"Tanya aja lah." Ucap Melisa masih memakan makananya.

"Kamu sama Haikal pacaran ya?"

Melisa melotot horor dengan pertanyaan Milka dan tersedak makanannya.

"Uhukkk."

Haikal yang didekat Melisa pun langsung mengambilkan minum untuk Melisa dan mengusap punggungnya sambil modus.

"Enggak lah! Enggak kan Kal." Melisa menengok menatap Haikal.

"Hehehe belum, tapi secepetnya." Ucap Haikal cengengesan dan langsung mendapat tabokan dari Melisa.

...*****...

Bel pulang berbunyi Seira pun cepat-cepat merapikan alat tulisnya dan melangkah untuk mengumpulkan hasil rangkumanya kepada pak Joko.

"Ra mau pulang bareng nggak?" Ajak Melisa sambil merapikan alat tulisnya.

"Enggak usah Mel duluan aja. Aku masih lama ini mau nyerahin hasil rangkuman ke pak Joko dulu." Ucap Seira tidak enak hati karena Melisa terlalu baik kepadanya.

"Yaudah, duluan ya Ra." Ucap Melisa dan diangguki oleh Seira.

"Dah, hati-hati Mel." Seira berbalik untuk menuju ke ruangan pak Joko.

Seira berjalan cepat menuju keruangan pak Joko sambil membawa hasil rangkuman ditanganya, tapi karena Seira tidak hati-hati dia menabrak seseorang lagi.

Bruk!

Dan Seira terjatuh lagi untuk kedua kalinya hari ini. Memang hari ini adalah hari khusus untuk Seira terjatuh.

"Maaf-maaf nggak seng--" Ucapan Seira terhenti ketika matanya tak sengaja menatap orang didepannya yang juga sedang menatapnya.

Sekejap Seira merasa nyaman menatap mata itu, rasanya seperti tersihir dia merasakan adanya kehangatan didalamnya. Orang itupun sama enggan memutus tatapan itu. Hingga salah satunya berdehem canggung.

"Ekhmmm," Ucapnya memutus kontak itu dan membantu Seira berdiri. Dia juga membereskan kertas-kertas Seira yang berhamburan.

"Oh iya maaf." Ucap Seira dengan canggung.

Orang itu tersenyum ramah. "Iya nggak papa." Dia menyerahkan kertas-kertas Seira dan bangkit lalu pergi meninggalkannya.

Apakah dia murid baru? Karena Seira baru melihatnya. Kalau kakak kelas pasti Seira tahu karena dasi yang mereka gunakan itu berbeda. Tapi karena orang tadi menggunakan dasi yang sama sepertinya maka Seira yakin dia adalah anak baru.

"Oh iya pak Joko!"

Seira pun berlari lagi mengingat apa yang harus dia lakukan saat itu.

Terpopuler

Comments

Ahiko Chan

Ahiko Chan

Cantik dan gila pada saat yang sama, seperti saya

2023-07-02

1

Jeslyyn Azy

Jeslyyn Azy

Suka banget jatuh si seira

2023-06-25

1

Delisa Hardini R.A

Delisa Hardini R.A

Bertemu kekasih

2022-07-05

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Senyuman Penuh Luka
2 Bab 2 - Sebuah Perbedaan
3 Bab 3 - Teman Baru
4 Bab 4 - Pertemuan Pertama
5 Bab 5 - Takdir Yang Terjalin
6 Bab 6 - Jatuh Cinta?
7 Bab 7 - Kesalah Pahaman
8 Bab 8 - Yang Sebenarnya Terjadi
9 Bab 9 - Baikan dan Jadian?
10 Bab 10 - Resmi Pacaran
11 Bab 11 - Awal Pacaran
12 Bab 12 - Jarak
13 Bab 13 - Permulaan Badai
14 Bab 14 - Salah Paham Lagi
15 Bab 15 - Prasangka Buruk
16 Bab 16 - Gosip
17 Bab 17- Musuh Lama
18 Bab 18 - Bermain Peran
19 Bab 19 - Accident
20 Bab 20 - Penyesalan
21 Bab 21 - Penghianatan
22 Bab 22 - Menghilang
23 Bab 23 - Bersembunyi
24 Bab 24 - Pencarian dan Pembalasan
25 End Season 1
26 Bab 25 - Season 2 (Pembukaan)
27 Bab 26 - Kehidupan Sekolah Aaron
28 Bab 27 - Isi Hati Serumi
29 Bab 28 - Lil Sis Lil Bro
30 Bab 29 - Kembali Yang Menyesakkan
31 Bab 30 - Masa Lalu Yang Menyakitkan
32 Bab 31 - Alasan (Dandy) Pergi
33 Bab 32 - Alasan (Dandy) Pergi, Part 2
34 Bab 33 - Bertemu Sahabat Lama
35 Bab 34 - Rencana Daewi
36 Bab 35 - Kisah Dandy
37 Bab 36 - Keluarga Baru
38 Bab 37 - Saatnya Kebenaran Terungkap
39 Bab 38 - Kekecewaan dan Korban
40 Bab 39 - Penjelasan Dandy
41 Bab 40 - Selamat Tinggal
42 Ending - Tak Termaafkan
43 Extra 1 - Berlari (Theo & Kirana)
44 Extra 2 - Berlari (Theo & Kirana)
45 Extra 3 - Berlari (Theo & Kirana)
46 Extra 4 - Berubah (Alden & Bianka)
47 Extra 5 - Berubah (Alden & Bianka) END
48 Extra 6 - Rival (Ravan & Alina)
49 Extra 7 - Om Dokter (Dava & Yura)
Episodes

Updated 49 Episodes

1
Bab 1 - Senyuman Penuh Luka
2
Bab 2 - Sebuah Perbedaan
3
Bab 3 - Teman Baru
4
Bab 4 - Pertemuan Pertama
5
Bab 5 - Takdir Yang Terjalin
6
Bab 6 - Jatuh Cinta?
7
Bab 7 - Kesalah Pahaman
8
Bab 8 - Yang Sebenarnya Terjadi
9
Bab 9 - Baikan dan Jadian?
10
Bab 10 - Resmi Pacaran
11
Bab 11 - Awal Pacaran
12
Bab 12 - Jarak
13
Bab 13 - Permulaan Badai
14
Bab 14 - Salah Paham Lagi
15
Bab 15 - Prasangka Buruk
16
Bab 16 - Gosip
17
Bab 17- Musuh Lama
18
Bab 18 - Bermain Peran
19
Bab 19 - Accident
20
Bab 20 - Penyesalan
21
Bab 21 - Penghianatan
22
Bab 22 - Menghilang
23
Bab 23 - Bersembunyi
24
Bab 24 - Pencarian dan Pembalasan
25
End Season 1
26
Bab 25 - Season 2 (Pembukaan)
27
Bab 26 - Kehidupan Sekolah Aaron
28
Bab 27 - Isi Hati Serumi
29
Bab 28 - Lil Sis Lil Bro
30
Bab 29 - Kembali Yang Menyesakkan
31
Bab 30 - Masa Lalu Yang Menyakitkan
32
Bab 31 - Alasan (Dandy) Pergi
33
Bab 32 - Alasan (Dandy) Pergi, Part 2
34
Bab 33 - Bertemu Sahabat Lama
35
Bab 34 - Rencana Daewi
36
Bab 35 - Kisah Dandy
37
Bab 36 - Keluarga Baru
38
Bab 37 - Saatnya Kebenaran Terungkap
39
Bab 38 - Kekecewaan dan Korban
40
Bab 39 - Penjelasan Dandy
41
Bab 40 - Selamat Tinggal
42
Ending - Tak Termaafkan
43
Extra 1 - Berlari (Theo & Kirana)
44
Extra 2 - Berlari (Theo & Kirana)
45
Extra 3 - Berlari (Theo & Kirana)
46
Extra 4 - Berubah (Alden & Bianka)
47
Extra 5 - Berubah (Alden & Bianka) END
48
Extra 6 - Rival (Ravan & Alina)
49
Extra 7 - Om Dokter (Dava & Yura)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!