Tujuan utama

Keesokan harinya Reina sudah berada di rumah Nenek Prita. Atas permintaan Nenek Prita sendiri, mereka berdua tampak berbincang di dalam kamar.

"Reina, maafin Nenek kerena sudah memaksakan kehendak Nenek terhadapmu," Nenek Prita tampak mengeluarkan air matanya di hadapan cucu perempuannya itu. Melihat air mata yang terjatuh dari netra Nenek Prita, membuat Reina tidak tega untuk menyakiti hati neneknya.

"Nenek gak usah minta maaf sama Reina, Reina yang seharusnya minta maaf sama Nenek, Reina belum bisa menjadi cucu yang baik untuk Nenek, maafin Reina ya Nek" tanpa disadari oleh pemilik netra itu, air matanya luruh juga. Seketika kamar Nenek Prita hening hanya suara isakan yang tersisa, mereka berdua saling berpelukan seraya memberikan penguatan satu sama lain.

Setelah isakan itu reda, Nenek Prita langsung memberitahukan tujuan utama  memanggil Reina ke kamarnya.

"Rei, pernikahan kalian akan dilangsungkan tiga minggu yang akan datang." Ucap nenek Prita langsung

Reina langsung shock mendengar ucapan Neneknya itu, tetapi dia menyembunyikan kekagetannya dari hadapan nenek Prita, karena dia tidak ingin Neneknya kecewa terhadapnya.

🌸🌸🌸

Malam ini adalah menit-menit menyambut tahun baru, dimana bagi banyak orang merayakan malam tahun baru dengan berkumpul bersama keluarga besar untuk berdoa bersama dan saling meminta maaf satu sama lain. Keluarga besar nenek Prita sudah berkumpul di rumahnya tanpa terkecuali.

Ting.... ting.... ting.... lonceng telah berbunyi pertanda tahun telah berganti. Keluarga besar nenek Prita sudah berkumpul diruang tamu duduk beralaskan tikar. Nenek Prita duduk bersandar di diantara Johan dan Reina kerena Nenek Prita sengaja menyuruh kedua cucunya itu untuk duduk disebelahnya.

Nenek Prita sendiri yang mengawali untuk pembukaan acara yang mereka adakan.

"Terima kasih saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkatnya yang tak berkesudahan terhadap kita semua, sehingga saya masih dapat berkumpul bersama anak, menantu dan cucu-cucu saya yang saya kasihi.

Saya harap di tahun yang baru ini kita dapat merasakan kebahagiaan yang berlipat ganda dari tahun-tahun sebelumnya.

Teruntuk cucu saya Johan dan Reina, Nenek minta maaf atas perjodohan mendadak kalian, Nenek percaya bahwa kalian berdua bisa menerima satu sama lain, dan Nenek berharap padamu Johan, kamu bisa membangun bahtera rumah tanggamu dengan baik. Jangan pernah mengacuhkan istri dan anak-anakmu kelak." Johan mengangguk mengiyakan ucapan Neneknya itu.

"Nenek juga berharap kepadamu Reina, jangan sekalipun kamu menganggap pernikahan ini adalah permainan, jangan pernah mengacuhkan suamimu kelak, terimalah apa adanya dia." Reina sedari tadi hanya dapat menundukkan kepalanya tanpa berniat menjawab ucapan nenek Prita.

Setelah seluruh keluarga selesai meminta maaf, kini mereka saling bersalaman dan berpelukan secara bergilir. Dimulai dari Johan yang memberikan salam terlebih dahulu kepada Nenek Prita, dan Nenek Prita membalas salam dari cucunya itu, kemudian memeluknya.

Setelah menerima pelukan dari Nenek Prita, Johan beralih ke sebelah Nenek Prita, lalu menjulurkan tangannya sembari tersenyum dihadapan Reina.

Reina menerima uluran tangan Johan yang ada di hadapannya saat ini tanpa melihat ke arah wajah calon suaminya itu.

"Maafin abang ya Rere," ucap Johan dengan sendu. Karena Johan tahu Reina belum bisa menerima perjodohan mereka. Tanpa melihat wajah sendu itu Reina menarik tangannya dari genggaman tangan Johan, lalu Johan beralih ke yang lain.

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu, saat ini waktu sudah menunjukkan pukul dua dini hari. Mereka semua sudah mengambil posisi masing-masing untuk tidur. Para wanita tidur di kamar, dan para pria tidur di ruang tamu dengan menggelar tikar yang dilapisi bed cover, dan beberapa diantaranya tidur di sofa ruang tamu.

Johan tidur di salah satu sofa di ruang tamu, dia harus merilekskan badannya saat ini juga. Karena jam enam pagi dia sudah harus berangkat ke bandara, karena dia harus segera menyelesaikan pekerjaannya di ibu kota. Karena tiga minggu lagi dia akan disibukkan dengan acara pernikahannya.

****

Tepat pada pukul 05:40 WIB Johan sudah rapi dengan pakaian kasualnya. Dia tampak memakai baju kaus berwarna putih tangan pendek, dan celana jeans selutut. Dia sudah memasukkan kopernya kedalam bagasi, kemudian dia masuk ke rumah untuk berpamitan kepada keluarganya.

Johan masuk ke kamar Nenek Prita dan mendapatkan Nenek Prita dan calon Istrinya masih tertidur pulas di atas kasur. Johan mendekati calon istrinya dan mengelus pipinya sembari tersenyum. Tidak hanya sampai disitu, Johan kemudian mencium keningnya. Reina masih terlelap dan tidak menyadari perbutan Johan. Kemudian Johan beralih ke Nenek Prita, lalu mencium pipi Neneknya sembari mengucapkan terimakasih.

Lalu Johan berpamitan kepada kedua orangtuanya, dan kedua calon mertuanya yang sebentar lagi akan menjadi mertuanya. Diikuti dengan keluarganya yang lain yang sudah bangun dari tidurnya.

"Aku titip Adek ya Bu," sembari berpelukan Johan berpesan kepada ibu calon mertuanya  untuk menjaga calon istrinya

"Iya Nak jangan khawatir, Ibu pasti menjaga Reina untukmu. Kamu jangan terlalu memikirkannya, fokus sama kerjaan saja supaya cepat kelar. Jangan lupa jaga kesehatan juga!" Ibu mengelus lengan menantunya dengan sayang.

"Iya Bu, terimakasih banyak Bu, karena sudah mempercayakan saya untuk mempersunting adek."

****

Johan sudah berada di rumahnya, dan merasa kesepian karena hanya dia dan satu pembantunya saja yang berada di rumahnya, sedangkan di rumah Nenek Prita sangatlah ramai

Johan jadi sangat rindu dengan suasana kampung halamannya. Memang benar, sejauh apapun kita melangkah rumah berpulang ternyaman tetaplah rumah orang tua kita.

Johan juga Rindu dengan calon istrinya, walaupun setiap bertemu dengan Reina, Reina selalu menghindar darinya. Dan menjawab cuek setiap ada kesempatan untuk mengobrol dengannya, tetapi johan sudah terbiasa dengan tingkah calon istrinya itu. Tatapi entah kenapa, semakin hari Johan semakin gemas melihat calon istrinya itu.

Johan naik kelantai atas kemudian langsung rebahan di ranjangnya, karena merasa lelah setelah perjalanan yang dilakukannya tidak berapa lama Johan langsung terlelap.

Jam lima sore Johan terbangun dari tidurnya, langsung beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai mandi, Johan mengambil Hwp nya yang ada di meja sebelah tempat tidurnya untuk melihat pesan yang masuk ke Hp nya.

Ada beberapa pesan yang masuk dan membahas tentang pekerjaan. Dan ada pesan dari Mamanya yang menanyakan keadaannya, Dan tidak lupa juga dia membaca pesan dari calon ibu mertuanya. Johan melihat foto yang dikirim ibu Reina dan membuatnya langsung tersenyum lebar membayangkan tingkah konyol yang dilakukan calon istrinya dengan sepupunya yang paling kecil, yang masih berusia empat tahun.

Melihat calon Istrinya dengan sepupunya kuncir dua, dan pipi yang penuh dengan garis horizontal mirip seperti Minnie mouse, membuatnya ingin segera ada disana bersama dengan calon Istrinya itu.

Reina memang senang bermain dengan anak-anak, dan anak-anak mempunyai ketertarikan tersendiri untuk dekat dengan Reina.

"Tok tok tok, tuan makan malam sudah siap." wanita paruh baya itu memberitahukan kepada tuannya untuk segera turun untuk makan malam. Bi Idah adalah asisten rumah tangga yang tinggal di rumah Johan. Bi Idah sudah menganggap Johan seperti anaknya sendiri karena Bi Idah merasakan bahwa tuannya itu sangatlah baik.

"Iya Bi" Johan langsung bergegas turun ke bawah  untuk makan malam. Setelah makan malam, Johan bergegas ke ruang kerjanya mempersiapkan berkas untuk meeting besok di kantornya.

Selama kurang dari tiga minggu ini Johan disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk di meja kerjanya, tidak jarang juga Johan menghadiri meeting bersama para rekan kerjanya. Johan berusaha menyelesaikan pekerjaannya secepat mungkin. Supaya perusahaan yang di pimpinnya tidak keteteran disaat dia tidak berada di kantor untuk jangka waktu beberapa hari kedepan. Sehingga tidak banyak waktu untuk Johan beristirahat.

Terpopuler

Comments

Riskejully

Riskejully

tuh kan enak juga punya suami saudaranya sendiri 😂

2022-07-20

2

Asni J Kasim

Asni J Kasim

Kak Re, kalimatnya bagus. Bisa ni dijadikan referensi 😁.

Hutangku lunas ya, maaf baru bayar hutang. Baby ku demam + Flu jadi belum bisa berlama2 megang ponsel 🙏

2022-07-19

1

Camut gemoy

Camut gemoy

pasti seru nih kisah cinta mereka nanti😊

2022-07-18

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!