Bukankah ini Kakak dengan kelumpuhan saraf wajah yang tadi di dalam mobil mewah? Tanpa menunggu Anastasya bereaksi, tempat acara telah menjadi heboh kembali!
Sekalipun Anastasya luar biasa bodoh, dia juga dapat melihat bahwa orang-orang di tempat acara ini menunjukkan reaksi yang tidak wajar. Tampaknya si pria dengan kelumpuhan saraf wajah ini punya sedikit pengaruh.
"Hmm, paling-paling juga anak orang kaya, apanya yang hebat!" Gumam Anastasya.
"Ah, Presiden Primary, akhirnya sudah sampai!" Ryan berkata rendah dengan penuh kejutan, mengambil kesempatan untuk merangkul pundak Anastasya.
Anastasya secara tanpa sadar menghindar, "Sialan!" Gerutu Anastasya dalam hatinya.
Malam ini seharusnya ia tidak memakai gaun berpotongan sabrina kemari!
Ryan mana peduli dengan reaksinya, dia berusaha merangkul Anastasya lagi sambil berkata, "Anastasya, Presiden Grup Primary itu orang yang sangat berpengaruh! Dia orang terkaya di Kota Bandung, Keluarga besar Primary. Kamu pasti kenal, kan?"
"Keluarga Primary?" Anastasya tiba-tiba tertegun!
Di Kota Baru, siapa yang tidak tahu betapa besarnya pengaruh dari Keluarga Primary?
Luar biasa kaya sampai 7 turunan!
Sama seperti membalikkan awan dan hujan dan tangannya dapat menutupi langit! Proyek Ten adalah proyek di bawah pimpinan Grup Primary. Beberapa bulan lalu, mereka menetapkan untuk dilakukan penawaran secara umum.
Setiap perusahaan bersaing untuk mendapatkan Proyek Ten ini, yang bernilai triliunan! Semuanya melakukan yang terbaik dan berharap untuk mendapatkan perhatian dari Grup Primary. Perusahaan Urban Temptation juga tidak terkecuali.
"Iya, dia itu Tuan Muda dari Keluarga Primary, Julio Primary. Presiden dari Growth Company!"
"Julio?!" Anastasya tiba-tiba menjadi bingung.
"Nama yang terdengar sangat suram." Pikirnya.
Sejak awal dia sudah dengar, di Kota Baru ini boleh saja menyinggung Hantu, tapi jangan sampai menyinggung Keluarga Primary. Dia tak menyangka pria ini ternyata begitu berpengaruh!
Anastasya tidak bisa menahan emosi dari dalam matanya, dia terus-menerus menatap tangannya yang lembut itu. Tadi, dia dengan begitu senang bisa mencengkram wajah Julio!
"Ah … persetan dengannya!" Rasa dingin terasa merangkak naik di punggung Anastasya, ia terus menggerutu dalam hatinya.
"Anastasya, ayo, kita pergi menyapa Pak Julio."
Anastasya mulai merasa panik. Apakah ia masih punya muka untuk menemui pria itu?
"Itu, Pak Ryan, saya ada panggilan alam. Mungkin, nanti saya akan menyusul …"
Ryan menggelengkan kepala, menahan Anastasya dan enggan untuk melepasnya. Dia menunjuk ke arah Julio yang telah dikelilingi oleh banyak orang. Pak Ryan, mengajak seorang gadis cantik ke acara penawaran, pasti akan memiliki nilai lebih.
"Anastasya, coba kamu lihat. Berapa banyak orang yang berebut untuk menyenangkan Pak Julio. Kita tidak boleh sampai tertinggal di belakang!"
Anastasya sekilas melihat ke kejauhan. Julio sepertinya sedang dikelilingi oleh begitu banyak wanita. Tidak heran, dengan wajah seperti itu, kemanapun dia pergi pasti akan ada lalat yang terbang di sekitarnya.
Ryan tidak membiarkan Anastasya menolak. Dia menarik Anastasya dengan paksa ke arah kerumunan itu. Saat ini situasinya sedang penuh sesak, mereka sama sekali tidak bisa memaksa masuk!
Ryan mulai merasa cemas, tiba-tiba ada sebuah rencana dalam benaknya. Dia pura-pura terpisah dari Anastasya saat berada di tengah kerumunan orang. Pada saat yang sama, dia mendorong Anastasya untuk menerjang kerumunan itu.
Anastasya merasa tubuhnya seperti terdorong oleh tubuh seseorang. Kemudian, rasanya seperti mendengar suara kain yang robek di belakangnya.
"Ada yang salah, kenapa rasanya dingin." Gumam Anastasya.
"Ahh …" Sebuah suara teriakan yang merdu dan lembut yang memecah suasana di aula pertemuan itu!
Dalam sekejap, adegan kekacauan para wanita berhenti. Semuanya menghentikan aktivitas mereka. Kecuali Anastasya, ia masih terus berteriak! Oleh karena itu, semua orang mulai mencari sumber datangnya suara. Kemudian dengan refleks mereka memberikan sebuah jalan keluar untuk Anastasya.
Saat mata semua orang menatap ke arahnya …
Mereka melihat Anastasya yang sedang memegang erat gaun kecilnya itu dengan kedua tangannya. Dia memejamkan matanya dan tidak berhenti berteriak!
"No-Nona, pakaianmu, robek …" entah siapa orang dari kerumunan yang begitu baik hati untuk mengingatkan hal ini kepadanya. Anastasya berteriak sampai suara dari tenggorokannya berubah menjadi serak. Dengan punggung yang terasa dingin, dia tiba-tiba membuka matanya.
"Tidak! Siapa yang berani merobek pakaianku?" Teriak Anastasya.
Mungkin tidak ada orang yang menyangka, dalam acara jamuan makan malam yang begitu mewah, akan muncul kejadian yang begitu lucu. Julio berjalan melewati jalur yang telah disediakan oleh kerumunan itu, ia melirik pada wanita yang berteriak dengan suara melengking.
Dia sedikit menaikkan matanya yang hitam itu. Matanya menyapu pada lengan gadis itu yang gemetaran karena terpapar ke udara. Gaun yang pas dengan badannya itu robek dari belakang. Menunjukkan garis pinggang yang begitu halus dan putih.
Anastasya dengan panik mencengkram sisa kain untuk menutupi dadanya. Tak bisa dipungkiri, kulit Anastasya begitu putih bagaikan salju. Namun, pipinya masih terasa sedikit sakit.
Hal ini sekali lagi mengingatkannya, adegan saat Anastasya menunjukkan gerakan mengancam padanya. Tadi, Anastasya berani sekali memegang wajahnya!
Penampilan warisan dari ibunya yang sangat dia banggakan dan wanita ini malah mendeskripsikannya sebagai 'hasil operasi?'
Julio belum pernah menerima penghinaan yang begitu besar sepanjang hidupnya! Tapi, dia mampu menahannya. Setelah latihan bertahun-tahun, dia sudah terbiasa untuk tidak kehilangan ketenangannya di depan umum.
Tapi, melihat ekspresi wanita ini yang sedang menutupi dadanya dengan tak berdaya. Dia menarik sedikit bibirnya yang tipis, sedikit hingga tidak terlihat jejak bahwa dia sedang tersenyum.
Dunia Anastasya, pada detik saat pakaiannya robek, seakan semakin runtuh. Dia bahkan sudah tidak berani untuk mengangkat kepalanya dan melihat mata orang banyak.
Tubuhnya gemetaran, dia tidak berani bergerak. Takut jika dia bergerak, seluruh pakaiannya akan lepas. Dia tidak lupa, saat memakai gaun mini pas badan ini, selain memakai bra tempel, dia hanya memakai ****** ***** tanpa celana lain lagi.
Jika gaun ini lepas, dia akan benar-benar telanjang bulat. Dengan wajahnya yang memerah dan sepasang mata yang jernih, ia menatap lekat ke lantai. Ia sangat berharap jika ditatap dengan lama akan membentuk sebuah lubang.
Setidaknya dia bisa menguburkan dirinya di dalam sana.
"Bagaimana ini, mana Pak Ryan?" Gumam Anastasya.
Sementara semua orang seakan sedang menonton pertunjukan yang menarik. Di saat Anastasya begitu tak berdaya dan tidak punya cara untuk melarikan diri. Garis pandangnya tiba-tiba melihat sepasang sepatu kulit hitam yang mengkilap.
Sepasang kaki yang ramping berbalut celana setelan jas, berdiri lurus dan tegap di hadapannya. Segera setelah itu, dia merasakan sensasi hangat di belakang pundaknya.
Dia segera mengangkat matanya yang berkaca-kaca. Secara tidak sadar, ia terjatuh ke dalam sepasang mata indah yang dalam, tenang, dan tanpa dasar.
"Kamu …" Anastasya terkejut!
Anastasya menoleh dan melirik jas berwarna hitam itu yang menutupi pundak dan lehernya. Orang itu ternyata melepaskan jas miliknya untuk menutupi tubuh Anastasya. Tindakan Julio ini membuat semua orang di tempat acara menghirup udara dingin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
anggita
lewat ng👍 like tok ae thor..
2022-12-18
0
Ginn
tunggu kelanjutannya ya kakk
2022-05-26
0
Yunita Laito
aku kurang ngerticritanya
2022-05-26
1