Bab 5

Apakah ia sekarang berperan sebagai pahlawan yang sedang menolong wanita cantik?

Ekspresi wajah Julio masih seperti kutub es yang dingin, hanya saja alisnya sedikit terangkat. Di depan semua orang, dia sedikit membungkuk. Dalam sekali gerakan, dia mengangkat Anastasya ke udara dan menggendongnya.

"Woohooo ... apa yang kamu lakukan?" Anastasya berseru kaget.

Dia merasa kepalanya agak pusing, sarafnya secara refleks menjadi tegang. Detik berikutnya, Julio menggendongnya dan melewati kerumunan orang. Melangkah dengan langkah besar menuju ke arah kamar mandi.

Anastasya tiba-tiba merasa agak pusing. Karena dirinya berada di dalam dekapan dada Julio, Anastasya dapat mencium aroma tubuh Julio yang sangat menggoda. Namun, di saat dia hampir tidak bisa lagi berpikir rasional, otaknya kembali pada tempatnya.

"Lepaskan aku! Brengsek, turunkan aku." Anastasya mulai berusaha melepaskan diri.

Pada akhirnya, gaun yang ia gunakan melorot karena pergerakannya yang berlebihan.

"Ah ..." Anastasya panik lalu menutupi dadanya.

Mata pria itu seketika menjadi suram.

Dia mengatupkan bibirnya dan berbisik di telinga Anastasya, "Kalau kamu masih tidak bersikap baik, aku akan melemparkanmu kembali ke sana!"

Ancaman tersembunyi ini ternyata membuat Anastasya menjadi sangat patuh. Mata kelam Julio itu menunjukkan sedikit kebengisan. Dia menggendong Anastasya dan langsung menuju ke kamar mandi pria.

"BUK!"

Pintu kamar mandi ditendang hingga terbuka olehnya. Para pria yang sedang menuntaskan panggilan alamnya di sana, berbalik melihatnya dan wajah mereka berubah jadi pucat pasi.

Ada yang masih sedang buang air sampai setengah dan ada juga beberapa ketakutan hingga berbalik pergi. Anastasya memalingkan kepalanya dan mencengkram jas Julio. Dengan tak berdaya menguburkan kepalanya di dada Julio. Dia sangat berharap tidak ada yang dapat melihat ekspresi malunya.

Tatapan dingin Julio melirik ke sekeliling, dia berkata dengan nada bicara tenang tanpa sedikit pun emosi, "Semuanya pergi dari sini!"

Orang-orang itu segera mengangkat celananya dan berlari ketakutan karena dingin dan suramnya aura dari tubuh Julio.

"BUK!" Pintu sekali lagi ditendang hingga tertutup, dalam sekejap, kamar mandi sunyi. Begitu sunyi hingga terasa aneh, kali ini barulah Anastasya berani mengeluarkan kepalanya dari dada Julio.

Dia mengerutkan bibirnya dengan tidak rela dan enggan sambil berkata, "Kali ini sudah boleh melepaskan aku, kan?"

Alis Julio sedikit terangkat. Dia langsung meletakkan tubuh Anastasya di atas wastafel.

"Ahhh …" erang Anastasya.

Ketika tubuhnya menyentuh permukaan wastafel yang dingin, saat itu rasa dinginnya benar-benar menusuk ke dalam kulitnya. Namun, suara erangan Anastasya ini terdengar sangat murahan di telinga Julio.

"Seorang pelayan menjual dirinya sampai ke acara jamuan makan malam. Nona, seleramu sungguh tinggi!"

Kata-kata mengejeknya ini, menarik Anastasya seketika ke dunia nyata. Anastasya langsung beradu pandang dengan mata elang Julio!

"Tuan, terima kasih tadi telah membantuku lepas dari masalah. Tapi aku ulangi sekali lagi, saya bukan seorang nona!"

Dia hampir menggertakkan giginya saat mengucapkan kata-kata itu. Anastasya terlalu malas untuk berurusan lagi dengan orang gila ini, dia mencengkram jas besar di tubuhnya. Dia buru-buru ingin melompat turun dari atas wastafel.

Tapi gerakan Anastasya terhenti karena Julio tiba-tiba mencondongkan tubuhnya. Sudut bibir Julio yang tipis itu terangkat dan menunjukkan senyum yang jahat.BKedua tangan Julio yang sekuat baja bertumpu pada kaca cermin di belakang Anastasya.

Ia memeluk erat Anastasya di dalam pelukannya.

"Masih tahu untuk berterima kasih padaku? Kenapa, bukankah kamu bilang aku terlalu tampan hingga kamu bilang aku melakukan operasi?"

Kata-kata ini terdengar sangat sederhana dan ringan. Tapi di dalamnya ada gelombang yang sedang bergejolak! Hati Anastasya terasa gemetar hingga hampir meledak.

Dia tidak bisa menahan diri untuk membelalakkan mata dan menelan air liurnya. Benar saja, dia tahu pria ini tidak akan menolongnya tanpa alasan. Berhadapan dengan wajah tampan yang semakin lama semakin mendekat, dia menahan detak jantungnya yang makin berdetak tidak karuan.

Dia memaksakan senyum dan berkata, "Tuan, itu … Anda kan orang besar, acuhkan saja orang yang lebih rendah. Jangan berdebat dengan wanita kecil sepertiku ini ..."

Jika sejak awal ia tahu pria ini adalah Presiden Grup Primary, dibunuh sampai mati juga Anastasya tidak akan memprovokasi dia.

"Wanita kecil?" Matanya tanpa sadar menyapu pada tubuh Anastasya yang berada di bawah jasnya.

"Aku ingin tahu, sebenarnya seberapa kecil yang kamu maksud?"

Sadar akan kesinisannya, tubuh Anastasya tiba-tiba gemetaran, "Hei … tunggu, jangan … Julio, kuperingatkan agar kamu jangan sembarangan, ya!"

Cara Anastasya memanggilnya, membuat sinar mata Julio berubah menjadi dingin!

"Bagus sekali, kamu tahu siapa aku! Tapi, wanita yang berani memperingatkan aku, kamulah yang pertama!"

"Srek!" Julio dengan cepat langsung merobek jas yang seharusnya menutupi tubuh Anastasya!

"Belum pernah ada satu pun wanita yang berani menyentuh wajahku, kamu juga yang pertama!"

Wajah Julio begitu dingin, seperti sebuah kabut yang pekat. Anastasya merasa sakit di kepalanya semakin menyakitkan. Dia menggigit bibirnya sendiri untuk menahannya.

Bukankah dia hanya mencubit sedikit wajah Julio. Apa Julio akan terus mencubit bagian terlemah Anastasya tanpa melepasnya?

Tiba-tiba Anastasya mengerti, ia sudah menyinggung seorang pria yang sangat menakutkan. Julio memang terlihat tenang dan sabar.

Bagaikan permukaan laut yang tenang dan tidak menakutkan. Tapi, di saat kamu tidak waspada atau di saat kamu tak berdaya, dia akan memberikan serangan balik yang sangat kejam kepadamu. Julio melihat wanita yang matanya telah menjadi kabur di dalam pelukannya.

"Ternyata, kamu memang seorang wanita rendahan, sekali dites saja aku sudah tahu!" Dia melepaskan tubuh Anastasya dengan jijik.

Kemudian, dia kembali pada ketenangannya yang sebelumnya. Tubuh Anastasya terus gemetaran. Begitu angin dingin menerpanya, dia mulai tersadar.

Di kedua pipinya masih terdapat rona merah yang tidak wajar. Ucapan Julio barusan tak diragukan lagi telah menusuknya sangat dalam.

Anastasya memaksakan senyum, menahan rasa sakit kepala yang sangat kuat, ia tidak bisa melawan. Julio dengan langkah yang anggun berjalan sampai ke wastafel di sampingnya dan membuka keran air.

Dia mencuci tangannya.

Seolah-olah setiap inci dari tangannya yang telah menyentuh tubuh Anastasya, harus dicuci bersih hingga tidak ada noda yang tersisa. Julio memiliki obsesi pada kebersihan sampai tingkat tertentu.

Terutama terhadap wanita!

Setelah mencuci tangannya, dia bercermin dan merapikan pakaiannya dengan tenang. Sikapnya begitu anggun hingga terlihat seperti seorang keturunan bangsawan.

Selesai merapikan pakaiannya, ia tidak lagi melihat Anastasya dan langsung pergi. Pada saat Julio mengulurkan tangan untuk membuka pintu.

"Bajumu …" Anastasya memanggilnya.

Julio melirik pada jasmya yang telah kusut dan sedikit kotor, dia berkata dengan dingin, "Barang yang sudah kotor, aku tidak akan mau lagi! Bawa saja untukmu!"

Dan dia pun pergi begitu saja.

Anastasya tertegun selama beberapa menit. Barulah dia paham ejekan yang tersirat di dalam ucapan pria itu. Sebenarnya dia ingin berkata sesuatu, setelah pakaiannya dicuci bersih, dia akan mengembalikan itu padanya.

Anastasya tersenyum pahit, malam ini, anggap saja dia menuai apa yang telah dia tabur. Menyinggung orang yang tidak seharusnya disinggung.

Dia berusaha mengangkat tubuhnya yang tak bertenaga, menggunakan jas yang telah ditinggalkan oleh Julio untuk menutupi tubuhnya sendiri yang sudah hampir telanjang. Saat dia melompat turun dari wastafel, tatapan matanya tiba-tiba berubah menjadi gelap.

Sampai akhirnya dia tidak bisa tahan lagi, dia pingsan ke lantai.

---

Tengah malam yang sangat gelap, Hotel Bio'X.

Suara lift berdenting dan terbuka di lantai teratas hotel. Julio berjalan keluar dengan cepat dari lift. Setelah acara jamuan makan malam, di garis wajah yang tampannya itu samar-samar terlihat lelah setelah minum-minum.

Tapi dia menutupinya dengan luar biasa baik. Orang yang terus-menerus mengikuti di belakangnya adalah seorang pria yang kasar dan kuat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!