Hai, thanks ya, udah menyemangatiku dalam lomba CCN tadi siang (emoji senyum tipis)
Begitulah awalan chat yang Andre buat beberapa cewek yang tadi memberinya memo kata-kata penyemangat.
Sudah pasti Andre menyortir dulu lewat foto profil mereka. Jika cantik, ia akan merespon. Namun bila tampangnya B aja, maaf... Andre hanya tersenyum tipis tanpa suara. Lalu menghapus nomornya dari kontak.
Begitulah sikap Andre, sang player yang tak punya perasaan.
Tring.
Chat balasan masuk.
Tentunya balasan yang menyenangkan hati Andre. Para gadis terkena jaringnya. Mereka klepek-klepek berusaha menarik perhatian Andre dengan menyodorkan banyak pertanyaan.
Tentunya agar sang player merespon dan terus intens menjawab japriannya.
Padahal memang itu yang Andre inginkan.
Seperti Wirda Natania, siswi SMU Generasi Baru tempat Cerdas Cermat diadakan. Kali ini sudah memakan umpan.
...[Kakak sudah punya pacar belum?]...
Sayangnya belum. Gimana dong caranya biar punya pacar yang baik, cantik dan pengertian?
...[Masa'? Kakak khan ganteng tingkat dewa. Masa' blm punya pacar?]...
Kalo belum masa' harus ngaku punya? Hehehe
...[Mau gak pacaran sama aku? #canda_pacaran]...
Memangnya Wirda mau sama aku? Jan2 'mau muntah' heheh3 #canda_maumuntah (emoji dua jari dan kiss*ng
...[Wooow... emotnya (mem-bab*-kan) wkwkwk mau donk dikiss*ng orang ganteng]...
Seketika wajah Andre bersinar cerah. Gelak tawa membuat hatinya berbunga-bunga.
Kalo dah jadian, pasti kukiss*ng. Tapi kiss*ngnya di kening aja ya. Khan belum muhrim. Peace...
^^^[Mauuuu... (emoji bola mata berbentuk hati)]^^^
Fix, berarti sekarang kita jadian donk nih ya
...[Iya. (emoji hati)]...
Yang, udah makan belum?
...[Aaah... sweetnya dipanggil 'Ayang' (emoji hati)]...
Iya donk. Khan kamu pacar kesayangan aku
...[Emoji hati berpuluh-puluh biji]...
.....
Tok tok tok
Tok tok tok
"Apaaa???" teriak Andre kasar.
"Makan malam kata Tuan, Den!" Terdengar suara sang asisten rumah tangga dari balik pintu kamarnya.
"Ya. Sebentar aku turun!" jawab Andre ogah-ogahan.
Jemarinya kembali sibuk menchat Wirda dan mengabari kalau ia rehat mau makan dulu bersama keluarga.
Perlahan Andre bangkit dari duduknya. Turun ke lantai bawah menuju ruang makan.
Papanya memang selalu mengajaknya makan bersama. Meskipun suasana di meja makan tak pernah menyenangkan. Bahkan seringkali berakhir keributan antara dirinya dengan saudara tiri dari istri Papa yang kedua.
Ya. Andre memang anak piatu. Mamanya meninggal dunia usai melahirkannya tiga jam kemudian. Karena terinfeksi bakteri streptokokus B sehingga terjadi pendarahan hebat (hemoragik). Mengakibatkan hilangnya nyawa sang Mama.
Setelah usianya empat tahun, Papanya menikah lagi dengan seorang model majalah dewasa yang tentu saja lebih mementingkan penampilannya ketimbang mengurus anak tiri.
Disitulah kesenjangan terjadi. Dan perang dingin antara Andre dan ibu tiri pun terjalin. Apalagi kini ada bocah usia delapan tahun yang lahir dari rahim sang ibu tiri.
Dan yang menyebalkan, sejak ibu tiri Andre melahirkan, ia melepas semua status sosialitanya lalu fokus mengurus keluarga. Keluarga intinya sendiri pastinya.
"Kenapa selalu lama turunnya? Aku khan sudah kelaparan?" gerutu Daniel, adik tiri Andre.
"Sudah, sudah... jangan mencoba memulai konflik!" lerai Jaya Wiguna pada kedua putranya yang berselisih umur sembilan tahun itu.
Andre tak peduli. Sedang tak bernafsu meladeni omongan bocil songong dari pernikahan sang Papa dengan wanita bernama Shernita Aurelia itu.
"Kenapa jadi memarahi Daniel? Jelas-jelas Andre yang salah karena selalu terlambat turun saat makan bersama!" semprot Shernita pada Jaya.
"Iya, maaf Sayang! Maksudku sebaiknya kita makan dengan tenang! Maaf ya Daniel! Papa tak bermaksud memarahimu, Nak!"
Huh! Dasar susis, suami sieun istri!!! Umpat hati kecil Andre.
Hilang selera makannya. Hanya mengambil nasi sedikit. Mencampur dengan sop buntut dan tempe bacem. Masuk mulut satu suap dan...
"Andre selesai. Pamit masuk kamar duluan!" ujarnya membuat Shernita mendelik.
"Tuh, lihat! Kelakuan anak kesayanganmu! Begitu tuh! Arogan! Gak punya sopan santun! Kurang adab!"
Shernita terus ngedumel. Membuat sang suami hanya diam tak menjawab. Karena kalau satu patah kata saja keluar dari mulutnya, maka pecahlah Perang Dunia Ketiga.
Jaya tak inginkan itu.
"Kalo dibilangin responnya hanya diam! Masa' pengusaha handal macam mas Jaya bisa kalah sama anak remaja songong model begitu!"
"Ya mau bagaimana lagi, Yang! Andre kurang perhatian sedari bayi. Mamanya sudah meninggal, jadi kurang kasih sayang."
"Halah, alasan klise! Banyak tuh anak yatim piatu tapi sopan santun dan sangat penurut pada orangtua angkatnya! Anak mas itu memang perlu mendapat pelajaran. Biar tahu adab sopan santun pada orang tua!"
"Ya ya ya. Nanti Mas kasih tahu, Yang!"
"Bukan hanya kasih tahu. Tapi kasih pelajaran!"
Jaya hanya menghela nafas. Urusan jadi panjang bila menyangkut perang dingin antara anak kandung dan istri mudanya.
Begitulah isinya keluarga Jaya Wiguna yang terkenal kaya raya dengan terdeteksi memiliki harta yang tak habis tujuh turunan. Namun bobrok persatuan antar anggota keluarganya.
...BERSAMBUNG...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
🎧Reo Ruari Onsiwasi
pelajaran apa itu?
2022-07-04
3
🎧Reo Ruari Onsiwasi
penulisan chatnya keren
2022-07-04
3
Elisabeth Ratna Susanti
seru 😍
2022-06-22
1