Alina melangkah cepat memasuki rumah sakit dengan gurat wajah yang terlihat begitu cemas. Wanita itu menuju meja respesionis dan bertanya sesuatu.
"Pasien yang baru saja kecelakaan di rawat dimana" tanya Alina
"Berada di ruang ICU"
Alina melangkah menuju ruang ICU. Langkah kaki yang cepat dan tatapan mata yang menatap lurus ke depan dengan datar.
"Bagaimana keadaan pasien di dalam" tanya Alina pada seorang dokter yang keluar dari ruang ICU
"Dari identitas yang kami temukan tuan Jason dan nona Jessica mengalami koma" ucap dokter tersebut
Alina mengernyit heran. Siapa wanita yang bersama dengan kekasihnya itu?
"Baiklah" Dokter tersebut pergi meninggalkan Alina yang diam dengan segala pikiran yang berperang dalam otaknya.
Alina menelpon seseorang yang ia percaya. Wajah wanita cantik itu menegang. Setelah berbicara beberapa menit, Alina meninggalkan rumah sakit.
.
Di sisi lain, seorang pria dengan rahang mengeras mendengar berita yang begitu mengejutkan.
"Katakan dengan jelas" bentak pria itu
"Nona Jessica kecelakaan dan keadaannya sekarang koma di rumah sakit"
"Sial!! Siapa yang berani membuat adikku kecelakaan" teriak pria itu
"Cari tau soal penyebab kecelakaan itu"
"Baik tuan"
"Aku tidak akan pernah membiarkan orang penyebab kecelakaan adikku hidup dengan tenang"
Pria itu keluar dan masuk ke dalam mobilnya. Mengendarai dengan kecepatan tinggi menyusuri jalanan kota yang cukup padat dengan pengendara
Di sisi lain Alina menggeram kesal karena merasa dihianati oleh kekasihnya. Alina melempar ponselnya ke sembarang arah karena kesal
Pyar
Ponsel tersebut pecah dan berhamburan di lantai. Tidak peduli dengan ponselnya karena baginya itu tidak penting. Dia akan membelinya lagi nanti.
"Jadi benar dugaanku" Alina memukul mejanya dengan keras.
"Akan aku beri pelajaran pada kalian" Alina mengambil tas miliknya dan keluar dari ruangannya.
Langkah kaki Alina berjalan menyusuri lantai dan masuk ke dalam lift. Setelah sampai di lantai dasar, Alina menuju basement dan mengendarai mobilnya menuju sebuah rumah sakit.
Citt
Alina meninggalkan mobilnya begitu saja di depan pintu lobby. Amarah wanita itu benar benar tidak terkendali.
"Nona!! Nona!! Tolong singkirkan mobil anda" teriak seorang satpam mengejar Alina
Alina berhenti. Wanita itu memutar badannya seratus delapan puluh derajat seketika dengan tatapan tajam. High heels yang ia kenakan berdecitan dengan lantai.
"Ada apa" tanya Alina dingin
"Tolong singkirkan mobil anda. Mobil nona menghalangi mobil lain" ucap satpam itu dengan menunduk karena takut dengan tatapan tajam dan menghunus yang di layangkan Alina
Alina mengangkat tangannya yang memegang kunci mobil. Alis wanita itu terangkat sedikit kemudian memberikannya pada sang satpam.
"Parkirkan. Aku ada di ruang ICU. Jangan membuatku menunggu lama" ucap Alina datar
Alina melanjutkan langkah kakinya menuju ruangan ICU. Tatapan wanita itu semakin menajam saat mengingat siapa yang terbaring di ranjang rumah sakit itu.
Alina mendorong pintu ruangan. Tidak ada dokter yang mengawasi. Entah keberuntungan atau kebetulan Alina tak peduli.
"Kalian berani bermain api maka kalian sendiri yang akan terbakar dengan sendirinya"
.
"Apa? Jangan bohong padaku jika tidak akan ku habisi nyawamu" teriak seorang pria
Berita yang baru saja ia dengar membuatnya terkejut. Baru beberapa jam yang lalu dia menemui adiknya yang koma kini sekarang dia mendengar jika adiknya itu meninggal.
"****" umpat pria itu
Giginya bergemelatuk menahan marah. Tangannya meraih senjata api yang tersimpan di laci yang ia buat bersandar.
Langkah kaki cepat pria itu menuju mobil miliknya yang terparkir di area depan rumah. Matanya menatap lurus dengan tajam dan menghunus.
Dengan kecepatan penuh pria itu mengendarai mobil menuju suatu tempat. Tak butuh waktu lama dia sampai di tempat yang dia tuju.
Dor
Sebuah peluru terlepas seketika.
"Sial!!"
.
*Like dan Komen*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments